• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 4: Pendidikan Berkualitas
  • hal. 72
Arsip:

SDGs 4: Pendidikan Berkualitas

Berkaca dari Kasus Pedofilia, Mahasiswa UGM Teliti Persoalan Child Sex Tourism di Bali

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Selasa, 16 Juli 2024

Bali adalah sebuah pulau dengan daya tarik pariwisata yang terus berkembang dan dikenal dunia internasional. Gemerlapnya dunia pariwisata mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar, namun seringkali mengaburkan praktik-praktik pariwisata yang melibatkan anak-anak, sebuah rahasia umum yang diketahui banyak orang. Sayangnya, dalam beberapa waktu terakhir, keterlibatan anak-anak dalam pariwisata ini terhubung dengan praktik pariwisata seksual, dan kasus-kasusnya sering tertutup dari dinamika sosial.

Hal ini mendorong empat mahasiswa interdisipliner dari Universitas Gadjah Mada untuk mengangkat topik Child Sex Tourism (CST) di Bali. Mereka adalah I Ketut Aditya Prayoga dari Program Studi Pariwisata, Ni Luh Feby Riveranika dari Program Studi Sosiologi, Putu Daryatti dari Program Studi Psikologi, dan Adi Surya dari Program Studi Hukum, dengan bimbingan dari dosen pendamping Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A., yang memiliki ketertarikan dalam kebijakan pariwisata. Penelitian ini dilakukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial-Humaniora (PKM-RSH) yang telah lolos pendanaan pada 20 April 2024. Proses lolosnya tim PKM-RSH ini melalui tahapan yang panjang, mulai dari seleksi di tingkat fakultas, universitas, hingga seleksi nasional.

Urgensi topik yang diangkat terbilang sensitif karena berhubungan dengan isu seksual dan anak-anak. Namun, proyeksi kebermanfaatan penelitian ini sangat besar terhadap lingkungan yang lebih berpihak pada hak dan kebebasan anak-anak. Dalam proses penelitian, para peneliti menghadapi kesulitan dalam mencari penyintas kasus CST di Bali karena akses yang terbilang tertutup. Meski demikian, penelitian ini menjadi wadah untuk menganalisis lebih dalam kasus CST, mulai dari faktor yang menyebabkan munculnya korban, trauma yang dialami penyintas, hingga upaya-upaya perlindungan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus ini di masa depan melalui policy brief dan penerbitan jurnal ilmiah.

Mahasiswa UGM Tunjukkan Tradisi Lokal sebagai Upaya Konservasi Ekologi dalam Pencegahan Deforestasi untuk Mitigasi Perubahan Iklim

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 13: Penanganan Perubahan IklimSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 16 Juli 2024

World Meteorological Organization, memperkirakan bahwa suhu rata-rata dunia diperkirakan akan naik sebesar 1,5°C pada tahun 2025 dibandingkan tahun 1900-an. Salah satu faktor penyebabnya adalah deforestasi. Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa luas hutan Indonesia menurun sebesar 956.258 hektar (0,5% dari total daratan) antara tahun 2017 hingga 2021. Salah satu contoh keberhasilan konservasi adalah Hutan Wonosadi di Gunungkidul, yang kembali lestari berkat kesadaran masyarakat dan tradisi lisan Sadranan Wonosadi.

Hutan Wonosadi merupakan sebuah hutan di Dusun Duren, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul. Hutan ini berstatus SG (Sultan Ground) dan berfungsi sebagai hutan lindung yang melindungi sistem penyangga kehidupan. Pada tahun 1960, Hutan Wonosadi mengalami deforestasi besar-besaran akibat pergeseran ideologi PKI. Saat ini, berkat tradisi lisan Sadranan, masyarakat berhasil mengembalikan kelestarian hutan ini.

Tradisi lisan yang berperan penting dalam konservasi Hutan Wonosadi adalah wasiat Ki Onggoloco, yang menyatakan bahwa:

  1. Hutan Wonosadi harus dijaga demi kemakmuran anak-cucu.
  2. Hutan ini menyimpan banyak tanaman obat.
  3. Setiap tahun diadakan ritual Sadranan untuk mempererat silaturahmi.

Menurut keterangan dari Muhammad Lodhi Firmansyah (Antropologi Budaya, 2023), “Kami mengusung tema riset mengenai tradisi sadranan sebagai kesadaran kolektif untuk mempertahankan Hutan Wonosadi dari deforestasi, riset ini akan menggunakan ecocriticism sebagai pendekatan utamanya, sehingga tujuan utama kami ialah untuk menemukan formula baru dalam menginternalisasi nilai-nilai pada Tradisi Lisan Sadranan sebagai upaya pelestarian lingkungan demi menekan laju perubahan iklim.” Selain Lodhi, tim riset terdiri dari Ghina Danilah sebagai ketua (Bahasa dan Sastra Indonesia, 2022), Syifa Hasna Yunifa (Kehutanan, 2023), Afif Naufal Widiadi (Antropologi Budaya, 2021), dan Febriano Agung Nugroho (Hukum, 2023), dengan bimbingan Dr. Aprillia Firmonasari, S.S., M.Hum., DEA.

Penelitian ini melibatkan survei terhadap 78 masyarakat Dusun Duren dengan metode observasi dan wawancara kepada juru kunci, jagawana, jagabaya, carik, serta lurah Desa Beji. “Sebagai data pendukung, kami melakukan pembacaan arsip dan sensus penduduk,” ujar Lodhi.

Hasil survei menunjukkan mayoritas responden (43,9%) termasuk dalam kelompok yang aktif dan berkomitmen dalam melestarikan tradisi. Sebagian kecil (8,5%) berada dalam kelompok yang ikut dan percaya namun tidak memahami dan menyebarkan tradisi.

Analisis ecocriticism dalam Tradisi Lisan Sadranan menunjukkan bahwa kesadaran manusia terhadap alam dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan menciptakan konservasi ekologi. Namun, faktor sosial dan ekonomi dapat mengancam kelestarian ini, terutama minimnya partisipan dalam kelompok usia muda (<25 tahun) yang berisiko mengikis budaya lokal.

Partisipasi aktif dan komitmen masyarakat dalam melestarikan tradisi lisan Sadranan menunjukkan bahwa sistem sosial di Dusun Duren telah mencapai keseimbangan dan keberlanjutan. Melalui tradisi ini, masyarakat berhasil membangun sistem dan struktur sosial yang mendukung pelestarian Hutan Wonosadi.

Dengan pendekatan ecocriticism, penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi tradisi lokal dalam strategi konservasi ekologi untuk mitigasi perubahan iklim, dan membuka pandangan baru terhadap upaya konservasi di hutan-hutan lain di Indonesia.

Kuliah Umum Mengenai Wayang oleh Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., kepada Mahasiswa UGM, VU, dan ISI Yogyakarta

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Jumat, 12 Juli 2024

Sebagai salah satu agenda dari Program Summer Course 2024 yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Victoria University (VU), dan Institut Seni Yogyakarta (ISI), telah diadakan kuliah umum pada hari Kamis, 11 Juli 2024. Kuliah tersebut berlangsung dari pukul 14:00 hingga 16:00 di Gedung Siti Baroroh, nomor 201, Fakultas Ilmu Budaya, UGM.

Kuliah ini dibawakan oleh Dr. Rudy Wiratama S.I.P., M.A., yang merupakan seorang ahli dalam seni wayang tradisional Indonesia. Dr. Rudy memaparkan materi yang sangat menarik tentang berbagai jenis wayang, seperti wayang kulit dan wayang golek. Ia menjelaskan makna filosofis yang terkandung dalam setiap karakter, tata cara pementasan, dan banyak lagi.

Pembahasan yang disampaikan oleh Dr. Rudy sangat menarik perhatian para peserta, terutama mahasiswa dari VU. Mereka mengajukan banyak pertanyaan mengenai wayang, seperti apakah wayang golek dan wayang kulit bisa dimainkan secara bersamaan, apakah cerita wayang harus diambil dari cerita keagamaan atau budaya atau bisa dibuat sendiri mengikuti perkembangan zaman, dan lain sebagainya.

Selain memberikan penjelasan teoretis, Dr. Rudy juga memberikan kesempatan bagi para peserta kuliah untuk memegang wayang secara langsung. Ia bahkan mempraktikkan cara memainkan wayang, yang membuat suasana kuliah menjadi semakin hidup dan interaktif.

Acara ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang seni wayang, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang budaya Indonesia. Kuliah umum ini menjadi salah satu sorotan dari program summer course dan diharapkan dapat meningkatkan minat serta apresiasi terhadap seni tradisional di kalangan mahasiswa internasional.

Perwakilan Fakultas Ilmu Budaya Mengikuti Workshop Kaligrafi AAS

HEADLINESDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Jumat, 12 Juli 2024

Pada Rabu, 10 Juli 2024, perwakilan Fakultas Ilmu Budaya berpartisipasi dalam workshop kaligrafi yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan konferensi internasional Association for Asian Studies (AAS) in Asia 2024. Perwakilan tersebut di antaranya adalah Maulita Shinta Maharani dan Aulia Muchtarom. Workshop tersebut berlangsung di selasar Gedung B Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, dari pukul 11:30 hingga 15:30 WIB.

Acara ini dibuka dengan round table discussion yang menghadirkan para ahli kaligrafi dari berbagai budaya, seperti kaligrafi Islam, Jawa, Cina, dan Korea. Diskusi ini memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah, teknik, dan filosofi di balik masing-masing jenis kaligrafi, yang diharapkan dapat memperkaya pemahaman peserta mengenai seni kaligrafi dari perspektif budaya yang berbeda.

Setelah sesi diskusi, para peserta menikmati makan siang bersama yang berfungsi sebagai ajang untuk mempererat hubungan dan berbagi pengalaman antar peserta dari berbagai latar belakang budaya. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sesi praktik membuat kaligrafi, di mana peserta dibagi ke dalam empat kelas berdasarkan jenis kaligrafi yang diminati: kaligrafi Cina, Islam, Jawa, dan Korea.

Setiap kelas dipandu oleh instruktur ahli yang memberikan bimbingan langsung kepada peserta. Peserta diajarkan berbagai teknik dasar hingga lanjutan dalam membuat kaligrafi, serta memahami makna filosofis yang terkandung dalam setiap guratan tinta yang dibuat. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk menyadari bahwa kaligrafi bukan hanya sekedar tulisan indah, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi diri yang memerlukan kedalaman hati dan jiwa dalam pembuatannya.

Workshop ini menarik minat peserta dari berbagai negara, menciptakan suasana yang penuh keanekaragaman dan semangat belajar yang tinggi. Keikutsertaan perwakilan dari Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka dalam menjalin hubungan internasional dan memperkaya wawasan budaya melalui seni kaligrafi.

Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan coffee break, di mana para peserta berkesempatan untuk berbincang santai dan mempererat jaringan sosial. Workshop kaligrafi ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis dan artistik, tetapi juga memperkenalkan peserta pada filosofi mendalam di balik setiap goresan kaligrafi, mengajarkan bahwa seni harus dilakukan dengan hati.

Interdisciplinary Thinking and Approaches to Energy and Environmental Challenges: Issues, Best Practices, and Future Direction

Rilis BeritaSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 11 Juli 2024

Di era yang semakin kompleks dan saling terkait seperti saat ini, tantangan energi dan lingkungan telah menjadi permasalahan global yang tidak dapat dipecahkan dengan pendekatan tunggal. Fenomena ini membutuhkan pendekatan yang lebih luas dan interdisipliner. Meskipun pendidikan dan praktik akademis kita sering kali terpaku pada batasan-batasan disiplin ilmu yang sudah mapan, semakin jelas bahwa solusi untuk masalah ini memerlukan kolaborasi antar bidang. Banyak akademisi kini mengakui bahwa integrasi gagasan dari berbagai disiplin ilmu adalah kunci untuk menghadapi tantangan kompleks ini dengan lebih efektif. Mereka menyadari bahwa tidak ada satu disiplin ilmu pun yang dapat menyediakan semua jawaban yang diperlukan.

Dalam konteks ini, panel roundtable ini bertujuan untuk mengamati dan mengeksplorasi nilai dari pendekatan interdisipliner. Panelis membahas bagaimana perspektif dari berbagai disiplin ilmu dapat digunakan secara sinergis untuk menganalisis dan mengatasi tantangan energi dan lingkungan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan strategi yang efektif untuk mengamati dan menyelesaikan masalah ini, dengan harapan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Dengan menggabungkan pengetahuan dan metodologi dari berbagai bidang, diharapkan bahwa pendekatan interdisipliner ini akan membuka jalan bagi solusi inovatif yang lebih holistik dan terintegrasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9th July 2024 pukul 9.00 am – 10.30 am di ruang Multimedia gedung R.M. Margono Djojohadikusumo, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.

1…7071727374…92

Rilis Berita

  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY