Hingga menjelang masa Ujian Akhir Semester, tak habis-habis keseruan mata kuliah Kodikologi. Setelah membawa mahasiswaprodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mengunjungi tiga perpustakaan di Yogyakarta, kali ini mahasiswa diajak untuk praktik membuat pelindung naskah dan mencipta naskah.
Sesuai dengan namanya, pelindung naskah merupakan kotak yang dirancang khusus untuk melindungi naskah kuno dari kerusakan fisik dan degradasi akibat paparan lingkungan. Kotak ini biasanya terbuat dari bahan yang tidak asam dan netral, seperti karton sirio black, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada naskah kuno. Kotak pelindung naskah ini biasanya dibuat untuk buku-buku langka, manuskrip, ataupun pustaka yang usianya sudah tua dan rapuh.
Mahasiswa belajar membuat pelindung naskah ini dengan tujuan supaya mahasiswa memahami dasar ukuran pembuatan kotak pelindung dan bisa mengaplikasikannya suatu hari apabila diperlukan. Banyak tempat atau perpustakaan yang membutuhkan kemampuan ini.
Selain membuat pelindung naskah, di minggu selanjutnya, mahasiswa diajak untuk mencipta naskah. Naskah karya mahasiswa ini nantinya akan dimuat dalam buku yang diterbitkan dalam rangka purnatugas dosen senior, yaitu Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum. Mahasiswa bebas membuat dan mengkaryakan naskah buatannya. Bahan teks bisa diambil dari naskah yang sudah ada, maupun buatan sendiri. Namun dalam pengerjaannya, mahasiswa wajib menambahkan ilustrasi dalam bentuk rerenggan, gapura renggan, wedana renggan, maupun rubrikasi.
Mahasiswa dibagi menjadi 16 kelompok, dengan masing-masing kelompok membuat satu karya. Dengan praktik-praktik ini, mahasiswa jadi bisa mengaplikasikan materi yang didapatkan selama satu semester ke dalam bentuk karya buatan tangannya sendiri. Tentunya hal ini akan sangat berkesan, apalagi nantinya akan diterbitkan.
Penulis: Haryo Untoro