Jumat (21/11/2025), Prof. Dr. Pujo Semedi didapuk menjadi pembahas panel “Monsters, Devils, and Survival: The Persistence of Plantations and People in the Scholarship of Pujo Semedi” dalam Annual Meeting 2025 American Anthropological Association (AAA) yang berlangsung di New Orleans, LA. Kehadiran Pujo Semedi kali ini didukung oleh pendanaan FULLBRIGHT sebagai Grantee Scholar in Residences University of Colorado Boulder Fall 2025. Panel ini terinspirasi dari kerja akademik Pujo terkait perkebunan, mendalami diskursus tentang bagaimana hegemoni kolonial dalam upaya penciptaan akumulasi kapital dengan mengorbankan human sociality, justru menghasilkan efek yang berkebalikan yaitu hilangnya aset dan kemampuan untuk bertahan diri. Melalui materinya, Pujo Semedi mengajak peserta panel untuk melihat lebih jauh aspek non-human seperti “hantu” dapat memengaruhi relasi sosial dan juga material di perkebunan.
Melalui karya etnografinya di perkebunan sawit Kalimantan, perkebunan teh Jawa, dan perkebunan anggur Jerman, Pujo Semedi menawarkan perspektif bahwa “hantu” diterima sebagai realitas empiris dan juga bagian dari realitas material bagi komunitas yang tinggal di perkebunan. Meskipun hantu atau mahluk spiritual tidak terikat oleh hukum fisika untuk merujuk pada bentuk ataupun rupa, tetapi kepercayaan terhadapnya menjadi peluang baru untuk memahaminya baik secara etik maupun emik. Pemikiran Pujo Semedi tentang hantu dan perkebunan kuat akan perspektif post-colonial dianggap penting untuk memantik ide riset mengenai extraction dan akumulasi imperial di negara-negara poskoloni. Panel ini diisi oleh Carla Jones dan lima mahasiswa doktor dari University of Colorado Boulder membahas lebih lanjut ide dan perskpektif yang ditawarkan oleh Pujo Semedi. Panel ini menjadi perwujudan dari upaya dekolonisasi pengetahuan di mana Pujo Semedi memiliki andil dalam berbagi pengetahuan dengan akademisi Amerika Serikat dalam mewujudkan pemahaman lintas budaya.
Penulis: Okky Chandra Baskoro


