• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 120
Arsip:

Rilis Berita

Juara Umum Berhasil Diraih oleh Universitas Gadjah Mada dalam Sarasehan Nusantara XI Imbasadi

Rilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 3 Juni 2024

Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara umum dalam perhelatan Sarasehan Nusantara XI Imbasadi. Sarasehan Nusantara XI diselenggarakan di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja (STAH N Mpu Kuturan Singaraja) pada 17-19 Mei 2024 secara luring.  Acara yang berlangsung selama tiga hari ini mengangkat tema “Bhinneka Tunggal Ika: Harmony in Diversity” dengan memuat berbagai acara, seperti berbagai perlombaan, seminar lontar, hingga pada puncak acara berupa malam penganugerahan dan pemilihan Putra dan Putri Imbasadi 2024.

Perlombaan yang diadakan selama Sarasehan Nusantara XI cukup beragam. Terdapat enam (6) perlombaan, antara lain Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN), pemilihan Putra dan Putri Imbasadi 2024, lomba tipografi nasional, lomba musikalisasi puisi, lomba poster kebudayaan, dan video dokumenter budaya.

Kontingen Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengirimkan delapan (8) mahasiswa untuk mengikuti seluruh rangkaian acara. Delapan (8) mahasiswa tersebut di antaranya  Bima Muslih Wicaksono (angkatan 2022) sebagai ketua delegasi, Haryo Untoro (angkatan 2022), Muhammad Siswoyo (angkatan 2022), Kintan Dewinta Putri (angkatan 2022), Ganes Larasati (angkatan 2023), Meifiri Arini Pitaloka (angkatan 2023), Muhamad Rafi Nur Fauzy (angkatan 2023), dan Rafif Wicaksono (angkatan 2023).

Setelah mengikuti serangkaian acara, delegasi Universitas Gadjah Mada membawa kabar gembira dengan mendapatkan beberapa nominasi juara dalam beberapa lomba, yaitu:

  • Juara 1 Lomba Poster Kebudayaan – Meifira Arini Pitaloka

Lomba Poster Kebudayaan menggambarkan keberagaman latar belakang masyarakat Indonesia, yaitu suku bangsa, agama, dan ras, yang hidup dengan harmonis.

  • Runner-up 1 Putri Imbasadi 2024 – Ganes Larasati

Pemilihan Putra dan Putri Imbasadi melalui seleksi yang ketat, mulai dari pemberkasan, uji minat bakat, public speaking, hingga tahap grand final. Setelah melalui rangkaian proses yang panjang, Ganes Larasati berpasangan dengan Reidha Prastya dari Universitas Sebelas Maret Prodi Sastra Daerah  diberi amanah sebagai Runner-up 2.

  • Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional – Haryo Untoro dan Muhammad Siswoyo

Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang ditulis memuat judul Representasi Harmoni Jagat dalam Syair Drojogan Wayang Kulit Jawa Timuran Subgagrag Surabaya. Penelitian ini mengangkat objek material berupa syair Drojogan, sebuah suluk atau sulukan yang ditembangkan seorang dalang sebelum wayang kulit Jawa Timuran subgaya Surabaya ini dimulai. Pengungkapan gaya bahasa pada syair Drojogan yang memuat penggambaran dari sarana, media, dan pelaku pergelaran wayang kulit serta pelestariannya menjadi titik berat dari Karya Tulis Ilmiah ini.

  • Juara 3 Lomba Tipografi Nasional – Muhamad Rafi Nur Fauzy

Lomba Tipografi Nasional berupa lukisan rumah adat Jawa, yaitu Joglo, yang dihiasi dengan tulisan aksara Jawa yang indah dan presisi.

  • Juara Umum Sarasehan Nusantara XI – Universitas Gadjah Mada

Selain empat perlombaan di atas, Universitas Gadjah Mada dinobatkan sebagai juara umum dalam kegiatan Sarasehan Nusantara XI Imbasadi.

Tercapainya pencapaian tersebut tidak terlepas dari semangat mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, FIB, UGM, dalam mengangkat, mengapresiasi, melestarikan, dan menyemarakkan ragam budaya yang hidup di Indonesia dalam sebuah ikatan harmoni. Dengan penyelenggaraan Sarasehan Nusantara XI dan gelar juara yang diperoleh, diharapkan dapat memantik semangat para mahasiswa untuk terus menjaga dan mengangkat warisan budaya yang ada serta dapat mempererat jalinan relasi antar mahasiswa program studi sastra daerah se-Indonesia.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada segenap pihak yang berperan serta dalam mendukung dan menyelenggarakan acara ini. Kami juga memohon dukungan dan doa restu agar kegiatan Temu Budaya Nusantara XXX yang diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Indonesia beragam, Imbasadi menyatukan 

Penulis: Haryo Untoro

PKM FIB UGM: Sosialisasi Hasil Penelitian Arkeologi di Wilayah Kecamatan Kalumpang, Kabupaten

Rilis Berita Kamis, 30 Mei 2024

SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Kegiatan “Sosialisasi Hasil Penelitian Arkeologi di wilayah Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat” merupakan bagian akhir dari kegiatan delineasi dalam rangka persiapan penetapan lokasi tempat temuan ODCB menjadi CB. Kegiatan ini terdiri atas empat sesi presentasi dan diakhiri dengan sesi diskusi. Dua materi presentasi merupakan pemaparan hasil-hasil penelitian di Kalumpang terutama hasil temuan terbaru, satu materi tentang kondisi lingkungan alam Kalumpang dan potensinya sebagai “Geoheritage Park”, dan satu materi dari aspek perlindungan Objek Diduga Cagar Budaya. Materi yang dipaparkan oleh Dr. Anggraeni, M.A., berjudul “Situs Minanga Sipakko (Sitokon) dan Palemba Bukti Perkembangan Budaya di Lembah Karama, Kecamatan Kalumpang”. Pada sesi tanya jawab di akhir kegiatan sosialisasi, banyak pertanyaan dan masukan dari para peserta. Salah seorang tokoh adat mengusulkan untuk mengganti nama Situs Minanga Sipakko menjadi Situs Sitokon yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat, sedangkan peserta lain yang merupakan seorang guru mengusulkan agar kegiatan sosialisasi dapat dilaksanakan tiap tahun.

Mengingat diantara peserta yang hadir ada guru dan siswa SMP, maka setelah acara sosialisasi ditutup, Dr. Anggraeni, M.A. melakukan wawancara dengan salah seorang guru dan siswa SMP untuk menginformasikan adanya buku “Modul Pengembangan Desain Produk Tembikar Kalumpang Berbasis Tinggalan Arkeologis”. Buku tersebut disiapkan untuk memberi contoh membangkitkan kembali semangat perajin tembikar di wilayah Kecamatan Kalumpang untuk berproduksi. Kemampuan yang masih dimiliki oleh perajin tembikar di Dusun Lebani terancam punah bila tidak ada generasi penerus. Oleh karena itu, guru dan siswa didorong untuk menjadi agen pengembangan desain produk tembikar agar keterampilan pembuatan tembikar dapat dilestarikan. Dalam hal ini inspirasi pengembangan ragam hias berasal dari tinggalan tembikar berhias yang ditemukan di situs-situs Arkeologi di wilayah Kecamatan Kalumpang. Peran guru dan siswa dari Kalumpang adalah menjembatani dan memastikan bahwa modul dan contoh prototipe tembikar berhias yang telah disiapkan benar- benar dapat bermanfaat dan menginspirasi peningkatan variasi produk tembikar.

Upaya ini ditempuh mengingat guru dan siswa sekolah di Kalumpanglah yang dapat terus menerus melakukan pendampingan. Sementara itu, peneliti hanya sesekali saja dapat hadir mendampingi dan mengevaluasi hasil pengembangan produk tembikar. Guru dan siswa juga sekaligus diharapkan dapat menjadi perantara antara produsen dan konsumen. Tanpa adanya konsumen tentu saja produktivitas perajin tidak akan dapat dipertahankan dan berkembang.

PKM FIB UGM: Sosialisasi dan Simulasi Penanganan Sampah Rumah Tangga di Dasa Wisma A Perumahan Naga Asri Permai, Nogotirto, Gamping, Sleman

Rilis Berita Rabu, 29 Mei 2024

SDGs 3: Good Health and Well-Being | SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta dan wilayah sekitarnya akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang mengalami kelebihan kapasitas berdampak negatif pada masalah lingkungan, termasuk di Perumahan Naga Asri Permai, Kwarasan, Nogotirto, Gamping, Sleman. Sampah yang tidak terangkut untuk waktu yang lama menimbulkan bau tidak sedap yang mencemari lingkungan dan mengundang serangga, terutama lalat datang dan berkembang biak. Beberapa warga juga berinisiatif membakar sampah di lingkungan perumahan sehingga asap pembakaran mencemari udara yang dapat membahayakan kesehatan. Masalah tersebut telah berlangsung lama dan kemungkinan terus berlanjut mengingat hingga saat ini pemerintah daerah belum mampu mengatasi permasalahan darurat sampah ini. Untuk itu perlu pemikiran dan tindakan bersama pada tataran terbawah yakni masyarakat untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut. Jika selama ini penanganan sampah hanya terfokus pada hilir dalam bentuk pembuangan akhir, perlu dipikirkan
bersama untuk mengatasinya dari hulu yakni rumah tangga sebagai produsen sampah.

Rumah tangga sebagai produsen sampah terbesar perlu dilibatkan dalam upaya pengendalian dan pengelolaan sampah yang dihasilkannya. Gerakan mengurangi atau meminimalkan produksi sampah melalui aksi pemilahan sampah, Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan lain-lain, pada tataran rumah tangga. Kegiatan sosialisasi perlu digalakkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa masalah sampah menjadi tanggung jawab bersama dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan terdekat hingga lingkungan sekitar. Untuk itu, Stedi Wardoyo, S.S., M.A., dosen Bahasa dan Kebudayaan Jepang menginisiasikan kegiatan sosialisasi dan simulasi penanganan sampah sebagai langkah awal untuk menggugah kesadaran warga pada lingkungan terkecil yakni Dasa Wisma A Perumahan Naga Asri Permai, Gamping, Sleman yang berjumlah 14 Kepala Keluarga. Kegiatan berupa ceramah dan penyuluhan terkait pengelolaan sampah di lingkup rumah tangga. Dalam kesempatan juga dilakukan demonstrasi pengolahan sampah organik menjadi kompos dan bio-enzym oleh praktisi lingkungan dan pengolahan sampah, Ibu Neni Widuri Lestari dari Guwosari Training Center (GWTC) Pajangan, Bantul.

Diskusi Buku Novel “Tangan Kotor di Balik Layar Oleh Saeful Anwar, S.S., M.A.

Rilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Rabu, 29 Mei 2024

SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Minggu, 12 Mei 2024, bertempat di The Ratan, Kampung Mataraman, Bantul, diselenggarakan diskusi buku ke-10 dalam gelaran acara Jogja Art and Book Festival. Sekitar pukul 15.10 WIB diskusi novel Tangan Kotor di Balik Layar dengan narasumber Puthut EA selaku penulis dan Saeful Anwar selaku pembahas dibuka oleh Abdul Rahman yang menjadi moderator. Di hadapan sekitar 50-an peserta, diskusi dimulai dengan pemaparan hasil pembacaan Saeful Anwar yang secara garis besar mengaitkan antara tradisi penulisan kritik atas pemerintahan yang sedang berjalan dalam novel-novel Indonesia dan muatan kritik dalam karya Puthut EA. Di samping itu, dalam bahasan pertama itu, narasumber juga mengungkapkan kesan adanya distraksi akibat nama-nama tokoh dalam novel berasal dari tokoh-tokoh nyata di sekitar penulis.

Puthut EA selaku penulis mengakui hal tersebut dan mengungkapkan bahwa ia memiliki kelemahan dalam mengingat nama-nama sehingga menggunakan nama-nama yang dikenalnya dalam keseharian sebagai solusi atas masalah tersebut. Puthut juga mengungkapkan bahwa sebenarnya kritik pada kekuasaaan yang sedang berjalan bukanlah fokus utama novel tersebut. Ia menyatakan bahwa novelnya lebih ditujukan untuk memperkarakan kondisi masyarakat sekarang yang mudah sekali mengkultuskan seseorang. Hal ini juga direspons oleh narasumber yang menyitir pendapat Pierre Bourdie bahwa ada kecenderungan masyarakat sekarang menganggap seseorang yang memiliki keistimewaan sebagai auctor (nabi), bukan sebagai lector (guru/pengajar). Jika seorang nabi dipercayai dan diyakini karena personalnya, seorang guru/pengajar diikuti bukan karena personalnya, melainkan karena ajaran yang dibawanya. Nah, masyarakat sekarang cenderung kehilangan kekritisan, sehingga tidak melihat apa ajarannya, tapi siapa sosoknya.

Dalam sesi tanya jawab muncul banyak pertanyaan, antara lain, apa motivasi penulisan novel (untuk penulis) dan sejauh mana motivasi itu berhasil dituangkan dalam novel (untuk narasumber), dapatkah seseorang mengkritik novel tanpa tahu teori sastra, bagaimana jika novel yang dibaca ternyata memiliki ciri sebagai novelet yang cenderung ringkas dan sekali duduk dalam membaca, mengapa kritik terhadap penguasa jarang muncul dalam karya, dan adakah kemungkinan penulis diperkaran secara hukum karena kritik dalam karyanya?

Semua pertanyaan tersebut bergantian dijawab oleh penulis dan narasumber dengan memberikan uraian masalah dan contoh-contoh kasusnya. Diskusi diakhiri dengan kesimpulan bahwa novel Tangan Kotor di Balik Layar memang tidak menjadikan kritik pada pemerintah sebagai pusat cerita, tetapi merupakan daya tarik utama dari novel ini karena isu yang masih aktual

PKM FIB UGM: Sosialisasi Kepariwisataan Pengembangan Destinasi Dewi Pandang

Rilis Berita Rabu, 29 Mei 2024

SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya membantu pelaku wisata untuk mendesain pariwisata berkelanjutan di destinasi wisata Dewi Pandang. Berbagai kegiatan yang dilakukan ini juga sebagai upaya dari pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) No. 1: No Poverty, No. 11: Ssustainable Cities and Communities, dan No. 17: Partnership for the Goals dalam praktik pariwisata. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan tridarma, yaitu pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen Program Studi Pariwisata UGM, Runavia Mulyasari, S.Ant., M.A., bersama M. Jhony Fonsen (mahasiswa), dan Fatimah Azzahrah, S.Par., alumni Program Studi Pariwisata FIB UGM.

Pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 menjadikan pariwisata sebagai salah satu bentuk pengembangan perekonomian di wilayah pedesaan. Wilayah pedesaan dianggap memiliki potensi besar berupa kekayaan alam dan nilai kultural masyarakatnya. Pengintegrasian masyarakat desa dengan pariwisata dilakukan melalui pengembangan desa wisata di berbagai wilayah termasuk di destinasi wisata yang telah berkembang. Namun demikian, proses perencanaan pengembangan destinasi wisata menjadi desa wisata seringkali tidak mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah. Hal ini tentu saja berimplikasi pada proses perencanaan seringkali tidak berjalan mulus.

Namun seringkali muncul permasalahan dalam proses perencanaan dan pengembangan desa wisata. Salah satunya adalah perencanaan pengembangan desa wisata sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat tanpa adanya pendampingan intensif dari pihak berwenang dalam mengembangkan desa wisata yang berkelanjutan.

Pariwisata merupakan berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh berbagai stakeholder yang terlibat dalam kegiatan wisata. Menurut UU No.1 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan terdapat empat unsur dalam pariwisata yaitu industri, destinasi, pemasaran, dan kelembagaan. Keempat unsur ini diisi oleh berbagai aktor dengan peran dan tugasnya masing-masing.

Sebagai upaya menyelenggarakan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah pedesaan, pemerintah mendesain konsep desa wisata yang memiliki prinsip economically feasible, environmentally feasible, socially acceptable, dan technologically appropriate. Untuk mengubah satu wilayah menjadi desa wisata perlu memperhatikan beberapa kriteria yaitu melihat adanya potensi wisata di daerah tersebut, adanya masyarakat yang bersedia terlibat, memiliki kelembagaan yang formal, mampu merespon peluang dengan memberikan dukungan berupa fasilitas wisata, dan memiliki kemampuan dalam mengembangkan pasar wisatawan.

Dalam proses perencanaan masyarakat di sekitar destinasi Dewi Pandang perlu untuk melakukan identifikasi kondisi eksisting dari berbagai potensi wisata yang ada (perikanan, budaya, pertanian dan UMKM). Proses identifikasi ini kemudian diturunkan melalui rencana pengembangan pariwisata yang matang sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan alam, dan kebudayaan masyarakat. Penguatan melalui temu kenali potensi yang dimiliki masyarakat lokal dapat membantu pelaksanaan kegiatan pariwisata yang berkelajutan.

Adapun hasil luaran berupa video perencanaan Dewi Pandang dapat diakses melalui tautan berikut:

  • Perencanaan Dewi Pandang
1…118119120121122…213

Rilis Berita

  • Tradisi Brandu dalam Kacamata Antropologi Kesehatan
  • Jejak Keilmuan dan Kebudayaan yang Menginspirasi dalam Purna Tugas Dr. G.R. Lono Lastoro S., M.A. Dosen Antropologi Budaya
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM Gelar Talkshow “Dari Jurusan Bahasa ke Dunia Profesional”
  • K-Lit UGM Selenggarakan Workshop Penerjemahan Novel Choi Eunyoung untuk Mahasiswa Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea
  • Muhammad Ghazi Al Ghifari Raih Predikat Wisudawan Tercepat FIB di Wisuda UGM Periode III 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
dewaraja88 tomatbet slot gacor slot gacor slot gacor jerukbet slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY