• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

humasfib

Membongkar Konsep Alam: Seminar Pengkajian Amerika Angkat Isu Ekologi dan Lingkungan Kontemporer

AGENDA Jumat, 16 Mei 2025

Yogyakarta – Isu lingkungan menjadi salah satu sorotan utama dalam Seminar Contemporary American Issue yang diselenggarakan oleh Program Studi Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada, pada Kamis, 9 Mei 2025, bertempat di Gedung Soegondo 70X. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengaruh, yakni Prof. Anna M. Gade dan Achmad Munjid, Ph.D.

Sesi awal diawali dengan hangat oleh Prof. Anna M. Gade, seorang Profesor Studi Lingkungan dan Wakil Dekan Riset dan Pendidikan di Nelson Institute for Environmental Studies. Ia juga dikenal melalui karya pentingnya Muslim Environmentalisms: Religious and Social Foundations yang dipublikasi oleh Columbia University pada 2019 lalu, yang menyoroti bagaimana komunitas Muslim dari berbagai latar belakang menjawab persoalan ekologi melalui fondasi sosial dan spiritual menyampaikan materi bertajuk “American Nature: Ecology, Environment, Sustainability.” Dalam paparannya, ia mengulik perjalanan konsep nature dalam sejaran Amerika. Ia mengajak peserta untuk merefleksikan bagaimana konsep dan ideologi “alam” dalam budaya Amerika dibentuk oleh kerangka estetika dan sublimasi dua pendekatan yang menggambarkan alam sebagai sesuatu yang indah sekaligus sarat makna spiritual.

Prof. Gade menekankan bahwa konsep “nature” perlu dikaji ulang, mengingat pendekatan terhadap alam yang selama ini berkembang tidak seharusnya berhenti pada romantisasi semata. Pemahaman terhadap alam idealnya tidak hanya berfokus pada kontemplasi estetis, tetapi juga mendorong aksi nyata serta tanggung jawab etis dalam merawat bumi.

Peserta seminar bersama para pembicara dan tamu undangan

Sebagai refleksi, diskusi ini mengingatkan kita akan pentingnya menelusuri kembali bagaimana konsep alam terbentuk dan berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini sekaligus menantang kita untuk merenungkan kembali posisi kita dalam relasi dengan alam: benarkah alam yang membutuhkan kita, atau justru kitalah yang bergantung sepenuhnya pada alam?

[S2 Pengkajian Amerika, Nariza Ayu Pasha]

Mengenal Tutor: Rifan Shinji

INCULS Jumat, 16 Mei 2025

Yogyakarta, 15/05/2025 – INCULS (Indonesia Culture and Language Services) tidak hanya berperan sebagai lembaga pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing, tetapi juga menjadi wadah strategis dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Pengalaman Rifan Shinji, seorang mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang angkatan 2020 sebagai tutor di INCULS menunjukkan bagaimana pendekatan pendidikan yang inklusif dan adaptif mampu mewujudkan pendidikan berkualitas. Dengan memprioritaskan kebutuhan mahasiswa asing dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa Monash University yang lebih menyukai percakapan santai atau mahasiswa Ritsumeikan yang tertarik pada musik tradisional, maka bisa menerapkan metode pembelajaran kontekstual. Misalnya, mahasiswa UNSW (University New South Wales) diajak mengunjungi museum untuk memahami politik Indonesia, sementara mahasiswa Kokushikan terjun langsung ke masyarakat guna mempelajari adat istiadat. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat pemahaman linguistik tetapi juga membangun keterampilan lintas budaya, yang sejalan dengan prinsip kebangsaan tentang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan multikulturalisme.  

Selain itu, INCULS berkontribusi pada pengurangan ketimpangan dengan menerapkan prinsip kesetaraan dalam pembelajaran. Rifan menekankan bahwa semua mahasiswa diperlakukan setara tanpa favoritisme, meskipun tantangan seperti perbedaan mood atau kendala bahasa kerap muncul. Untuk mengatasinya, tutor menggunakan pendekatan personal seperti mengajak mahasiswa makan bersama, atau memanfaatkan teknologi penerjemah untuk memastikan materi tersampaikan dengan baik. Namun, fakta bahwa semua tutor INCULS saat ini adalah laki-laki juga menyoroti potensi peningkatan dalam hal kesetaraan gender yang bisa menjadi fokus pengembangan ke depan.  

Di sisi lain, INCULS berperan penting dalam pelestarian dan promosi budaya Indonesia . Melalui pengajaran bahasa, para tutor sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, mulai dari musik tradisional hingga adat istiadat lokal. Rifan mencontohkan bagaimana mahasiswa Ritsumeikan tertarik mempelajari gamelan, sementara mahasiswa HUFS lebih antusias membahas musik populer Indonesia. Penyebaran pengetahuan budaya ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa asing tetapi juga memperkuat diplomasi soft power Indonesia di kancah global. Dampaknya bersifat multiplikatif, karena mahasiswa asing tersebut akan membawa pemahaman mereka tentang Indonesia kembali ke negara masing-masing, menciptakan jaringan budaya yang lebih luas.  

Untuk mendukung peran strategis ini, Rifan menyarankan perlunya pengembangan infrastruktur INCULS, seperti pembangunan gedung khusus pengajaran Bahasa Indonesia. Fasilitas yang memadai akan memungkinkan lembaga ini meningkatkan kapasitas pengajaran dan menjangkau lebih banyak pelajar asing. Dengan mempertahankan kualitas pengajaran dan memperluas jaringan kolaborasi, INCULS dapat terus menjadi pionir dalam pengajaran bahasa Indonesia sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Melalui pendekatan holistik yang menggabungkan pendidikan, budaya, dan inklusivitas, INCULS membuktikan bahwa pengajaran bahasa bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga investasi bagi perdamaian dan kemajuan global.

[INCULS, Thareeq Arkan Falakh]

Rina Dwi Astuti Pelajari Pentingnya Perdamaian dalam Perjalanan ke Hiroshima

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 15 Mei 2025

Yogyakarta, 15/5/2025 – Rina Dwi Astuti, salah satu mahasiswa program studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang dari angkatan 2021 yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di Ferris University, berbagi cerita pengalaman yang memberikan kesan mendalam baginya selama berada di Ferris University, Yokohama, Jepang. 

Bagi mahasiswi pertukaran pelajar yang mengikuti program Spring Semester, Ferris University mengadakan kegiatan study tour dengan nama Japan Study Tour. Pada kegiatan ini, mahasiswi akan berkunjung ke Hiroshima selama tiga hari dua malam dengan tujuan untuk mengeratkan hubungan sesama mahasiswi pertukaran pelajar maupun dengan mahasiswi dari Ferris University dan memperdalam pengetahuan akan pentingnya perdamaian. 

Selama tiga hari dua malam tersebut, Rina dan mahasiswi lainnya berkunjung ke lokasi terkenal seperti Kuil Itsukushima yang berada di Miyajima dan Kastil Hiroshima. Selain itu, para mahasiswi juga mengunjungi lokasi seperti Monumen Perdamaian Hiroshima, Museum Peringatan Perdamaian Hiroshima, SD Honkawa yang menjadi tempat evakuasi bagi warga Hiroshima yang selamat dari ledakan bom atom, lokasi yang diketahui sebagai lokasi asrama mahasiswa Indonesia pernah berdiri di Hiroshima serta mendapatkan kesempatan untuk mendengar langsung cerita kejadian tersebut dari seorang bernama Yamada yang pada waktu kejadian masih berusia dua tahun.

Sebagai pecinta sejarah, Rina menyebutkan kunjungannya ke Kuil Itsukushima yang terkenal dengan gerbang kuilnya yang terdapat di tengah lautan dan Kastil Hiroshima sebagai kenangan yang paling berkesan baginya selama Japan Study Tour. Kunjungan ke kastil Hiroshima membawa Rina ke dalam bayangan bagaimana orang-orang pada zaman dahulu tinggal dan beraktivitas di tempat tersebut hingga pada akhirnya menjadi tempat yang dilindungi sebagai situs bersejarah. Meskipun tidak memiliki kaitan terhadap materi perkuliahan atau bidang khusus yang ingin dipelajari, Rina merasa senang bagaimana perjalanan ini memberikannya kesempatan untuk mempelajari berbagai kosakata baru yang mungkin tidak akan dipelajari di dalam perkuliahan. Rina juga menceritakan bahwa pihak universitas sangat membantunya dan mahasiswi asing lainnya selama proses persiapan mengikuti Japan Study Tour. Pihak Ferris University membagikan jadwal yang terstruktur dan jelas sehingga tidak menimbulkan kebingungan di antara mahasiswi asing serta dengan sabar membantu para mahasiswi asing yang mengalami kesulitan dalam mempersiapkan perjalanan mereka. 

Kegiatan Japan Study Tour ini memberikan pengaruh yang besar bagi Rina dalam memandang kejadian ledakan bom atom di Hiroshima ketika Perang Dunia II. Setelah mempelajari kejadian tersebut secara mendalam, tanpa membenarkan tindakan pihak manapun, Rina semakin memahami pentingnya perdamaian di dunia. Rina juga menyampaikan keinginannya untuk menyalurkan pesan perdamaian ke dunia dengan membagikan pengetahuan yang didapatkannya kepada orang-orang yang bersedia untuk mendengarkan.

[Valentina Pramahita Iswari melalui Humas Sastra Jepang FIB UGM, Yulia Agustiani]

“Indonesian Friends Program” Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM dengan Warren Wilson College, US: Menjalin Persahabatan dan Komunikasi Lintas Budaya

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 15 Mei 2025

Yogyakarta, 13 Mei 2025 — Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) pada Selasa, 13 Mei 2025 menyambut kunjungan 15 mahasiswa dan dua dosen pendamping dari Warren Wilson College, North Carolina, Amerika Serikat.  Pertemuan mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Warren Wilson College ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Indonesian Friends Program (TESIA-Teman Indonesia). Program ini lahir pada 2021 di tengah situasi pandemi COVID-19, sebagai bentuk adaptasi pembelajaran lintas budaya secara daring.  Acara pertemuan inimenjadi momen istimewa dari program kolaboratif Indonesian Friends Program (TESIA – Teman Indonesia). Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Pujiharto, M.Hum. dan Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum., yang turut menyambut langsung rombongan dari Warren Wilson College.  Dari pihak tamu, hadir Prof. Kevin Kehrberg dan Prof. Siti Kusujiarti, M.A., Ph.D., yang menjadi dosen pendamping sekaligus penghubung penting dalam jalinan kerja sama antarinstitusi. Sebanyak 15 mahasiswa Warren Wilson College berinteraksi secara aktif dengan 30 mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM.  Acara dibuka dengan penampilan tari klasik gaya Yogyakarta bertajuk “Sesanti Mangayu-Hayu” yang dibawakan oleh mahasiswa FIB UGM.

Dalam sambutannya, Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti selaku Koordinator Indonesian Friends Program, menyampaikan bahwa pertemuan ini sangat istimewa karena setelah beberapa bulan berinteraksi secara daring, akhirnya kedua belah pihak dapat berkomunikasi secara tatap muka. “Mahasiswa kami telah mengajarkan dasar-dasar bahasa dan budaya Indonesia kepada mahasiswa Warren Wilson College, dan dari proses itu tercipta komunikasi lintas budaya yang sangat bermakna,” ujarnya.  Selain kegiatan penyambutan dan perkenalan, mahasiswa dari kedua perguruan tinggi juga terlibat dalam sesi diskusi dan pertukaran pengalaman mengenai pembelajaran lintas budaya. Dalam kunjungannya ke Indonesia, para mahasiswa Warren Wilson College juga dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah dan budaya di Yogyakarta, seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Malioboro, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur.

Selama berada di Yogyakarta, para mahasiswa Warren Wilson tinggal di kawasan Bulaksumur, lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada. Mahasiswa UGM pun siap mendampingi dan membantu mereka selama di Indonesia.  Melalui program ini, UGM kembali menegaskan komitmennya dalam menjalin kerja sama internasional berbasis pertukaran budaya dan penguatan diplomasi pendidikan.

[Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum.]

Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja

HEADLINERilis Berita Rabu, 14 Mei 2025

Yogyakarta, 30/4/2025 – Sebagai bagian dari pembelajaran interkultural yang menyeluruh, mahasiswa program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) kelas lanjut 2 dari Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) Universitas Gadjah Mada mengikuti kunjungan edukatif ke dua lokasi istimewa di Yogyakarta: Diorama Arsip Jogja dan Space Roastery 1890. Kegiatan ini dirancang tidak hanya untuk memperkaya pemahaman mahasiswa terhadap sejarah dan budaya lokal, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai penting terkait pelestarian warisan, tanggung jawab sosial, dan kewirausahaan kreatif berbasis komunitas.

Perjalanan dimulai di Diorama Arsip Jogja, sebuah ruang dokumentasi visual yang terletak di kompleks Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY. Lebih dari sekadar tempat penyimpanan dokumen, Diorama ini adalah ruang interaktif berbasis visual yang menampilkan fase-fase penting perjalanan sejarah Yogyakarta secara kronologis dari masa kejayaan Mataram Islam, era kolonial Belanda, perjuangan kemerdekaan, hingga perkembangan kota di masa kini. Dengan susunan panel informatif, replika artefak, dan narasi yang dikurasi dengan apik, para mahasiswa diajak untuk menyusuri jejak sejarah kota ini secara imersif. Bagi mereka yang berasal dari berbagai negara dengan latar budaya yang berbeda, ruang ini membuka wawasan baru mengenai pentingnya arsip dan memori kolektif dalam pembentukan identitas suatu bangsa. Diorama Arsip Jogja tak hanya menghadirkan sejarah sebagai sesuatu yang statis, tetapi sebagai warisan hidup yang terus membentuk masyarakat hari ini.

Usai menyusuri ruang sejarah, rombongan melanjutkan perjalanan ke Space Roastery 1890, sebuah kedai kopi yang menempati bangunan cagar budaya bekas rumah dokter dari masa kolonial. Di tempat ini, warisan arsitektur lama berpadu harmonis dengan gaya hidup kontemporer. Interior bangunan masih mempertahankan langit-langit tinggi, jendela lebar, serta elemen-elemen kayu tua yang menciptakan suasana hangat dan penuh karakter. Mahasiswa menikmati waktu bersantai sambil menyeruput kopi lokal berkualitas, berbincang ringan, dan menikmati atmosfer historis yang ditawarkan tempat ini. Namun kunjungan ini bukan sekadar momen istirahat; mereka juga diperkenalkan pada proses sangrai kopi secara langsung dan kisah di balik transformasi bangunan tua ini menjadi ruang usaha kreatif yang hidup dan berkelanjutan. Kisah ini menunjukkan bahwa pelestarian warisan arsitektur tidak harus berarti membekukan masa lalu, tetapi bisa menjadi fondasi bagi inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal yang kontekstual dengan zaman.

Kedua lokasi yang dikunjungi arsip dan kedai kopi menjadi representasi dari keterhubungan lintas waktu, antara masa lalu yang perlu dijaga dan masa depan yang harus dihadapi dengan tanggung jawab serta kreativitas. Kunjungan ini tidak hanya memperkaya pemahaman mahasiswa tentang sejarah dan budaya Indonesia, tetapi juga menumbuhkan kesadaran mereka terhadap pentingnya partisipasi aktif dalam pelestarian nilai-nilai lokal, sekaligus mendorong terciptanya ruang-ruang inklusif yang mengakomodasi interaksi lintas budaya. Melalui pengalaman ini, para mahasiswa tidak sekadar belajar bahasa Indonesia, tetapi juga meresapi nilai-nilai yang hidup dalam narasi lokal dengan menjadi sebuah bentuk diplomasi budaya yang halus namun berdampak kuat, mengakar pada kepedulian terhadap sejarah serta kehidupan masyarakat Yogyakarta.

[INCULS, Thareeq Arkan Falakh]

123…191

Rilis Berita

  • Membongkar Konsep Alam: Seminar Pengkajian Amerika Angkat Isu Ekologi dan Lingkungan Kontemporer
  • Mengenal Tutor: Rifan Shinji
  • Rina Dwi Astuti Pelajari Pentingnya Perdamaian dalam Perjalanan ke Hiroshima
  • “Indonesian Friends Program” Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM dengan Warren Wilson College, US: Menjalin Persahabatan dan Komunikasi Lintas Budaya
  • Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY