• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 5: Kesetaraan Gender
  • hal. 4
Arsip:

SDGs 5: Kesetaraan Gender

Women’s Film Festival: The Voices from South Korea and Indonesia Pada Korean Day ke-19

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 6 November 2024

Yogyakarta, Sabtu, 2 November 2024. Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea menyelenggarakan kegiatan bertajuk, “Women’s Film Festival: The Voices from South Korea and Indonesia” sebagai salah satu rangkaian Korean Day ke-19 pada 2 November dan 3 November. Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami isuseputar karier perempuan melalui film-film yang disutradarai oleh perempuan dari kedua negara. Baik Indonesia dan Korea Selatan, memiliki banyak persamaan dalam isu ini, termasuk kesempatan perempuan untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan politik. Tantangan budaya khas masih menjadi hambatan, seperti normalisasi beban ganda, diskriminasi, dan ancaman kekerasan. Kegiatan ini diadakan di Auditorium Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, dengan terbagi menjadi dua sesi pada hari pertama yang dimulai pada pagi hari dan siang hari.

Pada pagi hari, kegiatan dimulai dengan penayangan film Kim Ji-Yong: Born 1982, yang merupakan adaptasi dari novel karya Cho Nam-joo, mengikuti kehidupan Kim Ji-young, seorang wanita Korea Selatan biasa yang menghadapi tekanan dan bias gender yang meresap dalam masyarakat patriarkal. Kisah ini mendalami isu sensitif tentang perjuangan bertahap Ji-young dengan harapan-harapan masyarakat yang dibebankan pada perempuan, terutama dalam hal karier, keluarga, dan identitas. Para peserta menonton adaptasi novel karya Cho Nam-joo, pada penayangan film selama dua jam. Setelah sesi penayangan film, para peserta diberikan kesempatan bertanya berhadiah yang dipandu oleh moderator dan menghadirkan narasumber sutradara film Kim Ji-Yong: Born 1982, Kim Do Young, melalui Zoom.

Dalam sesi tanya jawab, berbagai peserta menanyakan sejumlah pertanyaan ke sutradara Kim Do Young, seperti tantangan dan kesulitan dalam pembuatan film, kontribusi film pada feminisme, kritik yang muncul, dan lain-lain. Para peserta kemudian mengakhiri sesi tanya jawab dengan foto bersama dengan Kim Do Young.

Putri Mega Asmarani: Menekuni Kaligrafi Berbuah Prestasi

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 23 Oktober 2024

Putri Mega Asmarani, mahasiswi yang tengah menekuni bahasa dan budaya Jepang di Prodi BK Jepang FIB UGM, berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi Shodou (kaligrafi Jepang) yang digelar dalam acara Festival Jepang Unsoed (FJU). Festival ini diselenggarakan secara daring oleh Universitas Jenderal Soedirman, dengan pengumuman pemenang pada 20 Oktober 2024.

Festival Jepang Unsoed merupakan salah satu ajang yang digelar untuk memperkenalkan dan mengembangkan minat terhadap seni dan budaya Jepang di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dalam lomba Shodou ini, Putri berhasil menunjukkan kemampuannya dalam menulis kaligrafi Jepang yang tidak hanya indah, tetapi juga mematuhi prinsip-prinsip penting dalam Shodou.

Shodou menuntut keterampilan dalam teknik menulis yang melibatkan penggunaan kuas, tinta, dan kertas secara harmonis. Selain itu, keseimbangan dan proporsi huruf-huruf yang ditulis, baik dari segi ukuran maupun jaraknya, menjadi faktor penting dalam penilaian. 

Keberhasilan Putri tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi komunitas mahasiswa yang terus mengembangkan keterampilan dalam seni dan budaya Jepang, khususnya Shodou.

[HUMAS FIB UGM, Penulis: Akbar Rizqi Dhea Habibi, S.S., M.A., Editor: Yulia Agustiani, Pengunggah: Aldiza]

Mangayubagya Wisuda Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Periode IV Tahun Ajaran 2023/2024

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan GenderSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 2 September 2024

Kamis, 29 Agustus 2024 menjadi hari yang sangat bahagia bagi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Sebanyak 244 mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya UGM program sarjana berhasil menyelesaikan masa pendidikannya di perguruan tinggi. Sebanyak 244 wisudawan/wisudawaati Fakultas Ilmu Budaya UGM menyandang gelar baru sebagai seorang Sarjana.

Foto 1: Ruang Paralel Wisuda Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Periode IV Tahun Ajaran 2023/2024

Periode wisuda kali ini merupakan periode yang sangat spesial sepanjang sejarahnya, di mana merupakan periode wisuda dengan jumlah lulusan terbanyak. Oleh karena hal tersebut, wisuda kali ini diadakan secara paralel, terpusat di Ruang Auditorium Soegondo dan terhubung dengan beberapa ruang lain di lantai yang sama, yakni lantai 7 Gedung R. Soegondo Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Foto 2: Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM memberikan pidato sambutan

Acara wisuda kali ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Nur Saktiningrum, S.S., M.Hum. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D dan perwakilan dari setiap departemen dan program studi di Fakultas Ilmu Budaya.

Pada periode wisuda kali ini, Valentino Yovenky Ardi Bentarangga, mahasiswa Program Studi Antropologi Budaya meraih IPK tertinggi 3.95 dengan lama studi 3 tahun, 10 bulan; disusul oleh Emily Trisnandi dengan IPK 3.94 dari Program Studi Sastra Inggris dengan lama studi 3 tahun 10 bulan.

Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Gadjah Mada, dan Mars Sastra oleh Paramadaya. Kemudian dekan Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos, M.Si., menyampaikan pidato sambutan.  Dalam pidatonya, Setiadi menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati, selain itu ia juga menyampaikan beberapa pesan untuk wisudawan dan wisudawati untuk terus melanjutkan perjalanannya meskipun sudah menyelesaikan masa studinya dan berhasil meraih gelar sarjana. Acara ini juga dimeriahkan pertunjukan hiburan Tari Geol Denok oleh Ratnaraya Jawa, Mahasiswa Sastra Jawa. Acara selanjutnya adalah penyerahan dokumen kelulusan yang berupa Ijazah dan Transkrip Akademik kepada wisudawan/wisudawati. Sebagai penutup, dilakukan pembacaan doa oleh Bapak Hamdan, S.S., M.A.

Selamat kepada semua wisudawan/wisudawati! Masa depan cerah menantimu!

Bergelut dengan Emosi Saat Genting: Kisah dalam Seminar Caring for The Victim, Caring for The Self

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan GenderSTICKY NEWS Senin, 2 September 2024

Women’s Crisis Center menjadi tempat aduan berbagai kasus kekerasan yang dialami oleh perempuan. Selama ini, perhatian publik berpusat pada perkembangan kasus secara hukum, dan menempatkan korban sebagai subjek tunggal yang mengalami efek trauma. Nyatanya, efek traumatis itu menyebar pada aktor-aktor lain yang ikut mendengarkan dan memperjuangkan kasus tersebut. Pada kesempatan seminar Caring for The Victim, Caring for The Self (27/08/2024), Departemen Antropologi FIB UGM mengundang Mona Elisa Behnke untuk membagikan hasil penelitiannya selama berbulan-bulan bersama para pendamping di salah satu Women’s Crisis Center di Jawa, khususnya Yogyakarta. 

Mona Behnke adalah kandidat doktor di bidang Antropologi Sosial dan Budaya di Free University Berlin, Jerman. Tesis Masternya bertemakan hiperrealitas, retorika negara, dan ingatan kolektif di Indonesia kontemporer, dan menggabungkan minatnya pada antropologi psikologis dan visual dengan pendekatan filosofis. Setelah lulus, Mona bekerja selama beberapa waktu sebagai antropolog bisnis di bidang pengalaman pengguna dan organisasi struktur kerja. Dalam proyek PhD-nya, ia berfokus pada kerja emosional pekerja bantuan sosial di pusat krisis perempuan di Jawa, Indonesia, yang menyentuh isu-isu emosi, gender, dan manajemen konflik.

Pekerjaan yang bergelut dalam bidang kemanusiaan memiliki konsekuensi tantangan yang besar, tidak hanya soal kecakapan pendampingan di bidang hukum, tetapi juga kecakapan yang harus dimiliki untuk bekerja di bidang tersebut. Pada dasarnya, gender itu sendiri adalah labor, dimana pengartikulasian tindakan, perilaku dan performa dikonstruksikan selaras secara sosial. Perempuan dianggap lebih luwes dalam meresapi emosi dan menavigasikan kepedulian. Menjadi pendamping kasus-kasus kekerasan pada anak dan perempuan menjadikan mereka harus bisa menavigasikan diri secara teknis maupun emosional. Kepedulian adalah modal utama yang harus dimiliki oleh para pendamping. Riset Mona berusaha menjawab bagaimana kepedulian itu dipraktikkan dalam lingkungan yang netral melalui emotional labor dari pendamping psikologis maupun pendamping hukum. 

Terjun sebagai pendamping menunjukkan bahwa secara sadar mereka memutuskan untuk masuk dalam institusi non profit siap mengalami institusionalisasi dalam tiga aspek mendasar, yaitu emotional labor, order of feelings, dan emotion repertoires. ‘Emotional Labor’ merujuk pada manajemen emosi yang dilakukan untuk memenuhi performa kerja saat dihadapkan dengan klien. Pendamping dituntut untuk bisa menyelaraskan emosi mereka dengan hirarki atau tatanan yang dikonstruksikan secara sosial. Mereka harus mengerti emosi apa yang boleh ditunjukkan dan tidak ketika mendengarkan cerita klien. Pengalaman pendampingan secara berulang-ulang membentuk pengetahuan dan memori mereka tentang perbendaharaan emosi ketika mendampingi klien. Lebih lanjut, proses pendampingan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak memiliki pendekatan yang dinamis baik secara feminis maupun gender.

Mendengarkan emosi yang dilepaskan oleh klien membuat pendamping mengalami second traumatization. Hal ini membuka diskusi lebih lanjut bahwa pengalaman trauma tidak hanya dialami oleh subjek yang mendapat perlakuan kekerasan secara langsung, tetapi mereka yang meresapi emosi korban juga akan mengalami ‘second traumatization’, seperti pendamping dan interpreter Bahasa isyarat. Kondisi kelelahan secara emosional dan mental menjadi titik dimana para pendamping memiliki pengalaman yang menubuh dengan korban, melampaui kemampuan teknis yang mereka miliki. Mona menggambarkan alur emosi pendamping dan korban dalam diagram yang menarik, bagaimana pendamping harus mengosongkan kembali gelas emosi mereka antara sebelum dan setelah memasuki meja panas (tempat klien bercerita tentang kasus yang dialaminya). Mereka secara profesional mengolah emosi demi tetap menjaga mental diri mereka sendiri agar bisa tetap mendampingi korban. Diskusi ini membawa kita pada kenyataan bahwa para pendamping sebenarnya berpotensi mengalami unequal care, dimana mereka memberikan kepedulian sepenuhnya kepada orang lain, tetapi mereka tidak mendapatkan kepedulian yang sama karena dianggap bukan korban meskipun setiap hari menyerap rasa trauma dari klien dan memperjuangkannya. Terkadang, baik itu penyintas maupun pendamping merasa sangat bersyukur ketika bisa melupakan pengalaman traumatis yang sangat pedih. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa melupakan bukanlah suatu hal yang pasif, melainkan proses aktif yang juga selektif dalam membangun memori individual maupun kolektif. Kemampuan melupakan juga menjadi skills yang berharga dalam emotional labor, disamping kemampuan mengingat yang selama ini sudah banyak diterapkan. 

Diskusi ini diakhiri dengan beberapa kisah pendamping yang sedang melakukan temporal agencies mereka dengan saling merawat dan menguatkan kondisi emosional sesama pendamping. Aktivitas seperti menonton film, bercanda, jalan-jalan, bercerita hingga tertawa lepas adalah bentuk temporal agencies para pendamping agar mental mereka tetap terjaga dan kembali bisa merawat para korban yang lainnya. 

Penulis: Nuzul Solekhah

Foto: Puspita Nindya Sari

Rapat Kerja Fakultas Ilmu Budaya UGM Agustus 2024

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Jumat, 30 Agustus 2024

Yogyakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Fakultas Ilmu Budaya UGM mengadakan Rapat Kerja Fakultas Ilmu Budaya UGM pada bulan Agustus 2024, mengundang seluruh dosen dan tenaga pendidik FIB UGM. Rapat kerja fakultas yang dipimpin oleh Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Nur Saktiningrum, S.S., M.Hum., dan Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D., bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai tindakan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan fakultas. Rapat kerja diadakan di Auditorium Soegondo Lt. 7, pada pukul 13.00 WIB s.d. 14.30 WIB.

Dalam rapat kerja, Dekan FIB UGM memberikan presentasi mengenai langkah pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, seperti cakupan kekerasan seksual dengan 21 bentuk kekerasan seksual yang dikategorikan menjadi empat kategori: verbal, fisik, nonfisik, dan teknologi informasi dan komunikasi. Peraturan Rektor UGM Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Universitas Gadjah Mada, memberikan diagram alur tim penindak dari kekerasan seksual yang bermula dari pembentukan satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual kemudian Tim PPKS untuk dukungan penanganan dan pencegahan, dan komite pemeriksa untuk pemeriksaan dan verifikasi kasus. Pada pemaparan presentasi, turut disertakan Standard Operational Procedure (SOP) Penerimaan Laporan yang terdiri secara runtut dimulai dari: pelaporan, melengkapi dan meneruskan laporan awal, melakukan asesmen, koordinasi pelayanan awal, dan koordinasi hasil asesmen serta penunjukkan komite pemeriksa.

Setelah sesi pemaparan mengenai sosialisasi tindakan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, agenda berikutnya adalah sesi umpan balik dan pertanyaan terbuka mengenai kebijakan FIB UGM kepada para peserta dosen dan tenaga pendidik yang hadir. Pada sesi ini, sejumlah dosen memberikan tanggapan terhadap fasilitas dan prasarana fakultas untuk menunjang pembelajaran. Dari tanggapan yang telah dikumpulkan, diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk tindaklanjutan konkrit dari umpan balik yang diberikan.

123456…9

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY