– Gedung A (Tahun 1967 s,d. sekarang)
– Gedung A (Tahun 1967 s,d. sekarang)
HEADLINEHEADLINERilis Berita Senin, 27 Mei 2024
HEADLINEHEADLINERilis Berita Minggu, 26 Mei 2024
SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education in Developing | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 4: Access to Education | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 5: Equal Opportunities | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 9: Industry, Innovation, and Infrastructure | SDGs 9: Industrial Diversification | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 16: Peace, Justice, and Strong Institutions | SDGs 16: Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals | SDGs 17: Global Partnership | SDGs 17: Fostering Innovation
Pada Rabu, 22 Mei 2024, Himpunan Mahasiswa Arkeologi (HIMA UGM), Fakultas Ilmu Budaya UGM, melalui Divisi Pengabdian Masyarakat mengadakan program kerja Archaeology Goes To School #1, yang merupakan kegiatan pengenalan tentang ke-arkeologi-an dengan memberikan pemaparan materi dan permainan yang berkaitan dengan arkeologi kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Mandira Brick, selaku pembuat produk permainan bongkar-pasang berupa miniatur candi sebagai permainan edukatif bagi masyarakat umum, termasuk para pelajar. Kegiatan berlangsung dari pukul 10.00 WIB – 12.00 WIB dan bersifat interaktif dua arah diselingi sesi tanya jawab serta sesi permainan yang membagi siswa-siswi dalam sebuah kelas ke dalam enam kelompok untuk menyusun permainan bongkar-pasang miniatur candi.
Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan di sebuah ruang kelas SMP Negeri 2 Ngaglik dengan sambutan hangat oleh para mahasiswa HIMA UGM kepada siswa-siswi. Dilanjutkan sesi pengenalan umum mengenai Arkeologi UGM dan informasi seputar organisasi HIMA UGM. Adapun sesi setelah pengenalan umum, dilanjutkan dengan pemaparan materi seputar Arkeologi Klasik dengan tujuan untuk mengenalkan siswa-siswi kepada restorasi dan konservasi dalam perawatan cagar budaya.
“Berhubung audiens kami merupakan anak SMP, kami memberikan materi yang cukup mendasar tentang restorasi, konservasi, proses pemugaran dan cara merawat bangunan cagar budaya terutama bangunan candi. Jadi kami memberikan materi, seperti: Definisi dari restorasi dan konservasi yang dilanjut dengan proses dari kegiatan pemugaran secara bertahap yang diakhiri dengan cara merawat dari candi yang sudah dipugar agar tetap lestari,” ujar Arya Sena Prasetio, Ketua Pelaksana Archaeology Goes To School#1 dari Divisi Pengabdian Masyarakat HIMA UGM, menjelaskan alasan pemaparan materi mengenai Arkeologi Klasik.
Setelah sesi pemaparan materi beserta sesi tanya jawab interaktif berakhir, para siswa dibagi ke dalam enam kelompok, masing-masing berjumlah lima orang untuk bermain bongkar-pasang miniatur Candi Sukuh dan Candi Ratu Boko yang dibawakan oleh tim Mandira Brick. Enam set mainan bongkar-pasang Mandira dirakit oleh tiap kelompok dibimbing oleh mahasiswa HIMA UGM dalam prosesnya. Mainan-mainan tersebut kemudian diberikan ke pihak sekolah SMP Negeri 2 Ngaglik sebagai keberlanjutan pelajaran restorasi dan konservasi candi sebagai sarana pembelajaran lebih lanjut. Acara kemudian diakhiri dengan sesi dokumentasi foto bersama para siswa dan penutup oleh mahasiswa HIMA UGM dan tim Mandira Brick disertai pemberian plakat simbolis dan mainan Mandira.
“Semoga dengan dilaksanakannya Archaeology Goes To School ini, dapat memperkenalkan arkeologi ke anak-anak sekolah dan memberi wawasan lebih luas tentang pentingnya cagar budaya, juga memotivasi siswa-siswi untuk belajar lebih tekun dengan adanya media pembelajaran baru melalui Mandira Brick”, ungkap Sena mengenai harapannya dari kegiatan tersebut.
News Release Kamis, 23 Mei 2024
SDGs 1: No Poverty | SDGs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SDGs 9: Industry, Innovation, Infrastructure | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 17: Partnerships for the Goals
Yogyakarta, 21 Mei 2024 — Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024, Program Studi Sastra Arab UGM kembali menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri dengan mengundang alumni-alumni sebagai dosen praktisi. Pada semester ini, Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri menghadirkan lima narasumber dan empat diantaranya merupakan alumni Sastra Arab UGM yang membagikan pengalaman dan pengetahuan mereka di bidang wirausaha kepada mahasiswa.
Kuwat Prasetya, S.S. – 05 Maret 2024 dan 12 Maret 2024:
Narasumber pertama, Kuwat Prasetya, S.S., merupakan seorang pengusaha di bidang Umroh dan Haji mengusung tema, “Peluang Kewirausahaan”. Dalam presentasinya, Kuwat menekankan bahwa apa yang kita pelajari pasti akan memberikan manfaat suatu saat. “Jadi pembimbing haji adalah cara paling cepat naik haji, what you do today determines who you will be tomorrow.” ujar Kuwat.
Ahmad Fauzi, S.S., M.M. – 19 Maret 2024 dan 26 Maret 2024
Selanjutnya, Ahmad Fauzi SS, MM, seorang social entrepreneur yang telah berhasil mengembangkan berbagai proyek sosial di Indonesia, memberikan wawasan tentang “Peluang Kewirausahaan Sosial”. Fauzi menjelaskan bagaimana peluang dan tantangan alumni Sastra Arab dalam bidang Kewirausahaan. “Kepekaan terhadap sekitar merupakan kunci dalam kewirausahaan sosial,” kata Fauzi kepada para peserta kuliah.
Aishi Hamarin, S.S. – 02 April 2024 dan 23 April 2024
Pada sesi ketiga, Aishi Hamarin, S.S., yang merupakan seorang ahli keuangan dalam dunia perbankan, mengupas tuntas tema “Pengelolaan Keuangan dalam Wirausaha”. Aishi menekankan pentingnya manajemen keuangan yang baik dalam menjaga keberlangsungan usaha.
Reisa Nurma Borurega, S.S. – 30 April 2024 dan 07 Mei 2024
Sesi terakhir diisi oleh Reisa Nurma Borurega, S.S., seorang ahli pemasaran digital, dengan tema “Pengembangan Wirausaha melalui Promosi Digital”, Reisa memberikan tips dan strategi efektif dalam memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan eksposur dalam mempromosikan usaha yang dijalankan. “Usia saat ini merupakan usia keemasan, kita punya waktu dan kebugaran sehingga kita harus mempunyai skill wirausaha agar 5 tahun ke depan sudah mendapatkan hasilnya,” tutur Reisa.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang terlihat aktif bertanya dan berdiskusi dengan para narasumber. Diharapkan kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk lebih berani dalam berwirausaha dan mengembangkan potensi diri mereka. Melalui kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri, Program Studi Sastra Arab berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kompetensi kewirausahaan dan pengembangan diri mahasiswa sebagai bekal mereka dalam menghadapi dunia kerja dan menciptakan peluang bisnis baru di masa depan.
Rilis Berita Kamis, 23 Mei 2024
SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 4: Cultural Diversity| SDGs 5: Gender Equality | SDGs 5: Empowerment | SDGs 8: Creativity and Innovation | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 11: Cultural Heritage | SDGs 16: Peace, Justice and Strong Institutions | SDG 17: Partnership for the Goals | SDGs 17: Global Partnership
Pada Rabu, 15 Mei 2024, acara kegiatan kumpul bersama yang diadakan oleh Komunitas UGM Buddy Club di bawah naungan Office of International Affairs (Kantor Urusan Internasional) UGM berhasil menyukseskan International Student Gathering Breaking Barriers 2024 yang diadakan di Selasar Gedung Teaching Industry Learning Center (TILC), Sekolah Vokasi UGM. Acara kegiatan kumpul bersama ini merupakan ajang pertemuan besar yang diselenggarakan tiap tahun dengan mengundang seluruh mahasiswa asing internasional yang meliputi, mahasiswa program pertukaran pelajar dari negara asing, mahasiswa studi Sarjana dan Pascasarjana, serta mahasiswa Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) UGM, bergabung untuk bertemu bersama. Para mahasiswa asing internasional didampingi mahasiswa lokal UGM yang mengikuti agenda kegiatan seperti sesi pertukaran budaya, pengalaman perkuliahan di Universitas Gadjah Mada, dan mencicipi makanan tradisional dari asal para mahasiswa asing internasional.
Sebagai fakultas yang memiliki sejumlah mahasiswa asing internasional terbanyak di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Ilmu Budaya UGM melalui mahasiswa asing yang tergabung dalam program pengenalan bahasa Indonesia dan budaya, INCULS UGM, turut menghadiri dan memeriahkan agenda kegiatan International Student Gathering Breaking Barriers 2024. Agenda kegiatan dimulai dengan Tarian Sastra Oebah yang menyambut seluruh tamu undangan, diikuti sambutan dari Ibu Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., selaku Direktur Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, diikuti sambutan dari Presiden Komunitas UGM Buddy Club, Natasya Samuela Serefina. Kedua sambutan memberikan pesan ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh tamu agenda dalam kegiatan ini serta momen untuk saling berinteraksi, berkenalan satu sama lain, dan mempelajari lintas budaya berbeda.
Para mahasiswa asing dan lokal kemudian menikmati penampilan kolaborasi dari mahasiswa lokal dan internasional, penampilan Fashion Show, dan sesi pertukaran budaya dan pembatikan yang terbuka bagi seluruh tamu undangan. Menjelang penutupan agenda kegiatan, tarian lokal berbudaya dari Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM turut serta memeriahkan penutupan acara yang diakhiri dengan sesi pemberian bunga untuk memperingati Hari Bring Flowers to Someone Day yang diberikan kepada para mahasiswa asing dan mahasiswa lokal serta tamu undangan oleh panitia. Agenda acara kemudian ditutup dengan kata-kata perpisahan untuk menantikan International Student Gathering Breaking Barriers tahun berikutnya.
Rilis Berita Kamis, 23 Mei 2024
SDGs 4: Quality Education | SDGs 4: Education for Sustainability | SDGs 4: Equal Access | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 9: Affordable Access | SDGs 10: Reduced Inequalities | SDGs 11: Adaptable | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SDGs 17: Capacity Building
Pada Senin, 29 April 2024, Fakultas Ilmu Budaya UGM menerima kunjungan dari Pesantren Modern Tgk Chiek Oemar Diyan yang berasal dari Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kunjungan ini merupakan bagian dari studi wisata yang dilaksanakan oleh pihak pesantren bagi santri-santriwati didampingi pembimbing dan perwakilan dari Pesantren Modern Tgk Chiek Oemar Diyan untuk memperkenalkan para santri mengenai lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada, khususnya studi di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Tidak hanya sebagai perkenalan, namun juga sebagai motivasi untuk menempuh pendidikan tinggi, mengingat salah satu santri bernama Ahmad Faiz Musyarraf berhasil lolos pada program studi Teknik Fisika melalui hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2023.
Dalam kesempatan istimewa ini, salah satu dosen dan Guru Besar Program Studi Antropologi, Prof. Dr. Irwan Abdul, ikut membagikan kisah perjalanan menuju studi di program studi Antropologi Budaya UGM pada masanya. Guru Besar kelahiran Aceh Utara ini, memberikan pesan kepada santri-santriwati untuk menumbuhkan sifat kegigihan dan pantang menyerah yang juga semangat bagi Prof. Dr. Irwan Abdul selama berupaya meraih pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan selama masa perantauannya di Yogyakarta ketika studi Sarjana di UGM. Melalui pesannya, ia juga menyebutkan kesempatan-kesempatan yang terbuka luas di masa depan terbuka untuk siapa saja yang berani dan teguh dalam proses belajar.