Studi Banding ke Unpad: Prof. Dr. Bambang Hudayana Dorong Percepatan Implementasi IKD bagi Dosen UGM
Yogyakarta, 28 Oktober 2025 – Prof. Dr. Bambang Hudayana melakukan kunjungan studi banding ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIPOL) Universitas Padjadjaran (Unpad). Agenda ini difokuskan untuk memahami bagaimana sistem Insentif Berbasis Kinerja (IBK)—yang di Unpad kini akan disebut IKD (Insentif Kinerja Dosen)—telah diterapkan dan berkembang sejak hampir satu dekade lalu. Sebagai salah satu Guru Besar Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya UGM yang aktif mendorong tata kelola perguruan tinggi yang lebih adaptif, Prof. Bambang ingin melihat secara langsung bagaimana model IBK/IKD berjalan di kampus lain, secara khusus pada kesempatan di Unpad.
Di Unpad, skema IKD yang transparan dan adil telah dijalankan sejak tahun 2015. Perubahan nomenklatur dari IBK menjadi IKD menandai upaya penyelarasan sistem dengan perkembangan manajemen kinerja dosen yang lebih komprehensif. Melalui diskusi dan pemaparan yang diterima selama studi banding, Prof. Bambang mencatat sejumlah keunggulan sistem di Unpad, mulai dari mekanisme penilaiannya yang sistematis hingga konsistensi pemberian insentif berbasis capaian dosen.
Dari hasil perbandingan tersebut, Prof. Bambang menyimpulkan bahwa UGM perlu melakukan percepatan dalam memberikan IKD kepada seluruh dosen di setiap unit kerja dan Fakultas secara terukur. Menurutnya, keadilan, transparansi, serta motivasi kerja dosen dapat meningkat jika sistem ini diterapkan secara menyeluruh dan terintegrasi. Ia menekankan bahwa UGM memiliki modal SDM dan kapasitas manajemen yang kuat—sehingga mempercepat implementasi IKD adalah langkah strategis untuk menjaga daya saing perguruan tinggi sekaligus memberi apresiasi yang layak bagi kerja akademik.
Kunjungan ini bukan hanya sebatas membandingkan dua sistem, tetapi menjadi bagian dari upaya Prof. Bambang untuk mendorong perubahan yang lebih terarah di lingkungan UGM. Dengan semakin kompleksnya tuntutan akademik dan penelitian, skema insentif yang adil dan terukur adalah kebutuhan mendesak bagi semua perguruan tinggi, termasuk UGM. Studi banding ke Unpad pun memberikan gambaran konkret bahwa implementasi IKD yang matang dapat memberikan dampak signifikan terhadap performa dosen dan budaya kinerja di kampus.
[Antropologi Budaya, Bonifacius Edo Wisnu]


