
Yogyakarta, 22 Juli 2025 – Mr. Arvie Joy Villegas, seorang pendidik terkemuka dari San Pedro College, mengadakan seminar menarik di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM). Seminar yang berjudul “Ilmu Sosial dan Kebijakan dalam Konteks Budaya yang Beragam” ini berlangsung di Ruang 709 Gedung Soegondo dari pukul 11.00 hingga 12.00 WIB. Acara ini bertujuan untuk mendorong diskusi tentang pentingnya pendidikan dan kemitraan global dalam menangani isu sosial dalam kerangka budaya yang beragam.
Seminar dibuka secara resmi oleh Mbak Ramayda, yang menyambut para peserta dan menyoroti pentingnya topik ini di dunia yang semakin terhubung. Ia menekankan bahwa pemahaman tentang ilmu sosial dan kebijakan sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif yang sesuai dengan berbagai konteks budaya. Pengantar ini menciptakan suasana positif untuk seminar, mendorong peserta untuk terlibat aktif dalam diskusi.
Mr. Villegas memulai presentasinya dengan menguraikan tujuan utama seminar. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar dasar dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam mempromosikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Ia mencatat bahwa pendidikan memainkan peran vital dalam memberdayakan individu dan komunitas, memungkinkan mereka untuk menavigasi kompleksitas masyarakat yang beragam budaya.
Sepanjang seminar, Mr. Villegas menggunakan pendekatan interaktif, mendorong peserta untuk berbagi pemikiran dan pengalaman terkait topik tersebut. Keterlibatan ini menciptakan lingkungan belajar kolaboratif, di mana peserta dapat saling belajar dan mengeksplorasi berbagai perspektif tentang ilmu sosial dan pembuatan kebijakan.
Salah satu poin kunci yang dibahas adalah peran kemitraan global dalam meningkatkan peluang pendidikan. Mr. Villegas menyoroti berbagai kolaborasi sukses antara institusi di berbagai negara, yang telah menghasilkan solusi inovatif untuk tantangan sosial. Ia mendorong peserta untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada kemitraan semacam itu dalam upaya akademis dan profesional mereka sendiri.
Seminar ini juga membahas tantangan yang dihadapi oleh pembuat kebijakan dalam konteks budaya yang beragam. Mr. Villegas memberikan contoh kebijakan yang berhasil mengintegrasikan pertimbangan budaya, yang mengarah pada hasil yang lebih efektif. Ia mendorong peserta untuk berpikir kritis tentang bagaimana ilmu sosial dapat menginformasikan keputusan kebijakan yang menghormati dan merayakan keragaman budaya.
Seiring berjalannya seminar, peserta terlibat dalam diskusi yang hidup, berbagi wawasan dan mengajukan pertanyaan. Pertukaran ide ini menegaskan pentingnya dialog di bidang ilmu sosial, karena memungkinkan pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas yang terlibat dalam pembuatan kebijakan.
Sebagai penutup, Mr. Villegas mengulangi pentingnya pendidikan dan kemitraan global dalam membangun kohesi sosial dan mengatasi tantangan yang dihadapi oleh keragaman budaya. Ia mendorong peserta untuk mengambil pengetahuan yang diperoleh dari seminar dan menerapkannya di bidang masing-masing, mengadvokasi kebijakan yang mempromosikan inklusivitas dan penghormatan terhadap semua budaya.
Seminar diakhiri dengan sesi jaringan, memungkinkan peserta untuk terhubung satu sama lain dan menjajaki potensi kolaborasi. Secara keseluruhan, acara ini merupakan kesuksesan yang menggembirakan, menyoroti peran penting pendidikan dan kemitraan global dalam membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]