• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • HEADLINE
  • hal. 73
Arsip:

HEADLINE

Menyelami Kehidupan di Ujung Timur Indonesia: Kisah Davina Santosa dalam KKN-PPM UGM di Pulau Nusi, Kabupaten Biak Numfor, Papua

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 14: Ekosistem LautanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 1: Tanpa KemiskinanSDGs 2: Tanpa KelaparanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 6: Air bersih dan sanitasi layakSDGs 7: Energi bersih dan terjangkauSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Jumat, 19 Juli 2024

Davina Santosa, seorang mahasiswa dari Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, berkesempatan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Nusi, Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bersama tim KKN “Biak Elok”, mereka memulai perjalanan pada tanggal 29 Juni 2024 di bawah bimbingan Dr. Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., IPM., ASEAN, dan akan menyelesaikan kegiatan mereka pada tanggal 20 Agustus 2024.

Davina memilih untuk bergabung dalam tim ini karena ia ingin mempelajari kehidupan masyarakat di luar Pulau Jawa. Ia tertarik untuk memahami aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Davina merasa penting untuk mengetahui karakteristik masyarakat, pendekatan sosial yang mereka lakukan, serta permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.

Di Pulau Nusi, Davina dan timnya menemukan beberapa isu utama yang perlu mendapat perhatian. Pertama, terdapat ketimpangan ekonomi di mana pilihan mata pencaharian sangat minim; melaut hanyalah satu-satunya opsi yang mereka miliki. Kedua, aksesibilitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat sulit. Ketiga, pengetahuan dasar tentang kebersihan dan kesehatan masih sangat kurang. Keempat, alokasi dana desa yang tidak merata.

Tema KKN mereka adalah “Pengembangan Potensi Pariwisata dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kerangka Community Based Tourism guna Mencapai Kemandirian, Inklusivitas, dan Keberlanjutan di Pulau Nusi, Distrik Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua.” Dalam menjalankan program ini, Davina menemukan bahwa di Kepulauan Padaido belum ada kelompok sadar wisata yang aktif. Terakhir kali kelompok ini ada di Samberpasi, yang dibentuk oleh Tim KKN Biak Elok 2019, namun kini sudah tidak aktif lagi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan pariwisata berkelanjutan masih sangat minim.

Selain itu, Davina juga menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah sangat kurang. Di Nusi dan beberapa pulau lainnya seperti Samberpasi, Pasi, dan Auki, jarang ditemukan tempat sampah di rumah-rumah penduduk. Sampah organik biasanya diberikan kepada hewan peliharaan seperti anjing dan babi, sementara sampah lainnya dikumpulkan dan dibakar. Maka dari itu, salah satu program KKN mereka berfokus pada edukasi pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dibalik isu sosial yang mereka hadapi, Pulau Nusi memiliki kekayaan alam yang luar biasa indah. Air laut yang belum banyak tercemar menjadikannya berwarna biru jernih. Selain itu, terdapat banyak peninggalan Perang Dunia II baik di darat maupun di laut, seperti pondasi landasan kendaraan perang di setiap rumah di Pulau Wundi.

Budaya makan pinang di sini menjadi salah satu media bergaul masyarakat. Selain itu, tarian tradisional Yospan dan alat musik seperti tifa juga merupakan bagian dari budaya yang kaya. Masyarakat juga memiliki tradisi ibadah Kristen yang menarik, jika ada kedukaan atau pelepasan anak-anak yang akan mengenyam pendidikan, hal itu dirayakan dengan melakukan ibadah sepanjang malam hingga subuh. Selain itu, mereka percaya bahwa hari Minggu adalah hari Tuhan, jadi mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja. Anak-anak mengikuti sekolah minggu setiap Minggu pagi pukul 8 diikuti dengan ibadah gereja pada pukul 9.

Secara sosial, masyarakat Pulau Nusi sangat ramah dan penuh senyum setiap hari. Di sana, terdapat hari pasar, yang merupakan hari di mana pasar diadakan. Hari pasar diadakan sebanyak tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, mereka biasanya pergi melaut, dan hasil tangkapannya akan dijual keesokan harinya pada saat hari pasar. Karena tidak semua masyarakat memiliki perahu, mereka sering menumpang perahu kepada satu sama lain untuk pergi ke pasar di kota. Hal ini yang kemudian menambah keakraban di antara penduduknya.

Setelah beberapa minggu tinggal di Nusi, Davina merasakan kehidupan masyarakat yang sederhana dan penuh perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Infrastruktur dan listrik yang terbatas membuat masyarakat kesulitan mengeksplorasi hal-hal baru yang bisa menunjang mata pencaharian mereka atau meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah, listrik hanya tersedia selama 12 jam dalam sehari, dari pukul 6 sore hingga 6 pagi. Sehingga, balok es sangat sulit ditemui di sana. Padahal, balok es dapat digunakan untuk mengawetkan hasil tangkapan laut mereka yang dapat menciptakan peluang bisnis baru seperti pembuatan abon, stik ikan, dll.

Selain mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor daerah ujung timur Indonesia, Davina juga mendapatkan pelajaran bahwa ketidakmerataan ekonomi dan pendidikan masih nyata adanya. Masyarakat di sisi lain Papua masih sangat memerlukan bantuan, baik dari segi pendanaan, aksesibilitas, infrastruktur, hingga perluasan pengetahuan. Namun, meskipun hidup dalam kesederhanaan, mereka tetap bisa bahagia dan penuh senyum setiap hari.

Pengalaman KKN di Pulau Nusi memberikan banyak pelajaran berharga mengenai kehidupan masyarakat Papua, terutama yang berada di Pulau Nusi, Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Dengan semangat dan kerja keras, Davina dan timnya berharap bahwa program KKN ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan potensi pariwisata dan peningkatan sumber daya manusia di Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age”

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Kamis, 18 Juli 2024

Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age” pada Kamis, 18 Juli 2024. Acara ini berlangsung dari pukul 12.30 hingga 15.30 di Ruang Sogeondo 709 FIB UGM serta secara virtual melalui Zoom Meeting. Ceramah ini merupakan forum terbuka bagi masyarakat umum, meskipun peserta yang hadir secara luring dibatasi. Para pembicara yang akan hadir dalam acara ini meliputi Prof. Angus James Nicholls, Ph.D. dari Queen Mary University of London, Dr. Pujiharto, M.Hum. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan Miguel Escobar Varela, Ph.D. dari National University of Singapore. Moderasi acara dilakukan oleh Alvanita, S.S., M.Ed. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM. 

Karya sastra digital mencakup berbagai format seperti e-book, blog sastra, situs web sastra, cerita interaktif, dan puisi digital. Di dalamnya, beberapa karya sastra digital juga memanfaatkan elemen multimedia seperti gambar, audio, dan video untuk meningkatkan pengalaman membaca. Hal ini menunjukkan perkembangan dan adaptasi sastra dalam era digital, di mana teknologi menjadi sarana untuk mengekspresikan ide dan emosi secara lebih dinamis dan interaktif. Fenomena baru dalam dunia sastra muncul dengan adanya karya yang diciptakan oleh robot atau mesin seperti ChatGPT. Buku “Penyair Sebagai Mesin” karya Martin S. menyoroti fenomena ini. Dalam konsep penyair sebagai mesin, penggunaan bahasa dikelola sepenuhnya oleh mesin, dan karya sastra yang dihasilkan mampu menciptakan dunia naratifnya sendiri melalui penggunaan bahasa yang diprogram secara cermat. Ini menggambarkan evolusi baru dalam cara kita memahami kreativitas dan hubungan antara teknologi dan seni, serta bagaimana algoritma dapat menjadi alat untuk menciptakan karya-karya yang mengesankan dan orisinal.

Fenomena sastra digital tidak hanya mencakup karya-karya yang diciptakan oleh penulis tetapi juga melibatkan partisipasi aktif pembaca dalam proses penulisan, yang kemudian mengarah pada pengembangan studi tentang sastra penggemar. Sejarah kajian ini dapat ditelusuri kembali ke kontribusi Damono pada tahun 1978 yang mengenalkan pentingnya studi sastra populer, terutama dari perspektif sosiologi sastra. Kajian ini menyoroti bagaimana sastra, terutama dalam bentuk digital, telah mengubah cara pembaca berinteraksi dan berkontribusi dalam menciptakan karya sastra. Diskusi mengenai hal ini terus berlanjut di kalangan pakar sastra modern, mengeksplorasi peran teknologi dalam membentuk dan mempengaruhi wacana sastra kontemporer. Acara ini diharapkan menjadi sarana untuk mendalami dan memahami perkembangan sastra dalam era digital yang semakin berkembang.

Ceramah Pakar Bidang Sastra “Literature In Digital Age”

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 16 Juli 2024

Ceramah Pakar Bidang Sastra “Literature In Digital Age”

Halo, Mahadaya dan Sahabat FIB UGM!

Fakultas Ilmu Budaya UGM akan mengadakan seminar yang diselenggarakan oleh Departemen Bahasa dan Sastra FIB UGM, bertajuk Ceramah Pakar Bidang Sastra “Literature In Digital Age”.

Seminar pakar ini akan membahas seputar seluk-beluk dunia literatur dalam era digital modern. Ada pun kegiatan ini akan dilakukan pada:

  • Hari/Tanggal: Kamis, 18 Juli 2024
  • Waktu: 12.30-15.30 WIB
  • Tempat: Ruang Soegondo 709, Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • Tautan Registrasi: ugm.id/FormLiteratureinDigitalAge

Seminar ini bersifat umum dan terbuka untuk seluruh mahasiswa dan sahabat FIB UGM!

Penelitian PKM-RSH UGM Mengenai Eksploitasi Hewan Berdasarkan Konsep Critical Animal Studies oleh Mahasiswa UGM

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 15: Ekosistem daratanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang Tangguh Selasa, 16 Juli 2024

Yogyakarta, Selasa, 16 Juli 2024 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian mengenai eksploitasi hewan di media sosial dengan melihat sejarah eksploitasi hewan berdasarkan konsep Critical Animal Studies. Tim yang diketuai oleh Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), beranggotakan Fatiya Hasna Alifan (FIB), Nurul Hilda (FKH), dan Laras Tristanti (FIB) dibimbing Dr. Fahmi Prihantoro, M.A., juga menyusun strategi dalam meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan hewan di Indonesia.

Fernanda menjelaskan latar belakang penelitian berangkat dari data yang dikeluarkan oleh Asia for Animals Coalition pada 2021, bahwa Indonesia menjadi negara dengan peringkat pertama yang membuat konten eksploitasi hewan di media sosial. Kasus eksploitasi hewan di media sosial tersebut diperparah dengan adanya pemahaman di tengah masyarakat Indonesia bahwa eksploitasi hanya sebatas kekerasan. Padahal, seiring berkembangnya zaman, bentuk-bentuk eksploitasi hewan pun juga berkembang, dengan didukung konsep five freedoms dalam animal welfare.

Pemahaman masyarakat bahwa eksploitasi hewan hanya sebatas kekerasan didasari oleh pengalaman masa lalu. Hal ini diperkuat dengan teori psikologi lingkungan yang menyatakan bahwa persepsi masyarakat saat ini dibangun berdasarkan faktor pribadi dan memori atau pengalaman masa lalu. Pengalaman eksploitasi hewan di masa lalu tersebut dapat dikaji melalui konsep Critical Animal Studies (CAS). Pada intinya, CAS mempertanyakan segala bentuk privilege, antroposentrik, dan penindasan manusia terhadap hewan. Oleh karena itu, CAS memiliki komitmen kuat untuk mengakhiri eksploitasi terhadap hewan.

Fernanda menyampaikan bahwa mereka juga melakukan penyusunan strategi guna mengakhiri eksploitasi hewan di media sosial. Selain itu, penelitian ini melibatkan 100 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia. Di sisi lain, penelitian ini juga melibatkan narasumber yang berasal dari kalangan aktivis kesejahteraan hewan, dokter hewan, sejarawan, dan arkeolog guna memperkuat data serta penting sebagai tanda bahwa ada pembicaraan dari dua arah (native’s point of view).

Berdasarkan hasil penelitian, Fernanda menyampaikan bahwa kasus eksploitasi hewan di media sosial memiliki bentuk-bentuk yang berbeda setiap platformnya. Bentuk-bentuk ini berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan terbukti, bahwa eksploitasi hewan tidak sebatas kekerasan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi baru yang dapat mencegah terjadinya kasus eksploitasi hewan di media sosial. Salah satu cara yang efektif adalah edukasi ke masyarakat supaya berhenti like, comment, subscribe, dan share karena hal itu dapat memengaruhi engagement. Apabila engagement terhadap konten bisa ditekan, maka secara efektif akan mengurangi peredaaran konten di medsos.

Berkaca dari Kasus Pedofilia, Mahasiswa UGM Teliti Persoalan Child Sex Tourism di Bali

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Selasa, 16 Juli 2024

Bali adalah sebuah pulau dengan daya tarik pariwisata yang terus berkembang dan dikenal dunia internasional. Gemerlapnya dunia pariwisata mendatangkan keuntungan ekonomi yang besar, namun seringkali mengaburkan praktik-praktik pariwisata yang melibatkan anak-anak, sebuah rahasia umum yang diketahui banyak orang. Sayangnya, dalam beberapa waktu terakhir, keterlibatan anak-anak dalam pariwisata ini terhubung dengan praktik pariwisata seksual, dan kasus-kasusnya sering tertutup dari dinamika sosial.

Hal ini mendorong empat mahasiswa interdisipliner dari Universitas Gadjah Mada untuk mengangkat topik Child Sex Tourism (CST) di Bali. Mereka adalah I Ketut Aditya Prayoga dari Program Studi Pariwisata, Ni Luh Feby Riveranika dari Program Studi Sosiologi, Putu Daryatti dari Program Studi Psikologi, dan Adi Surya dari Program Studi Hukum, dengan bimbingan dari dosen pendamping Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A., yang memiliki ketertarikan dalam kebijakan pariwisata. Penelitian ini dilakukan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial-Humaniora (PKM-RSH) yang telah lolos pendanaan pada 20 April 2024. Proses lolosnya tim PKM-RSH ini melalui tahapan yang panjang, mulai dari seleksi di tingkat fakultas, universitas, hingga seleksi nasional.

Urgensi topik yang diangkat terbilang sensitif karena berhubungan dengan isu seksual dan anak-anak. Namun, proyeksi kebermanfaatan penelitian ini sangat besar terhadap lingkungan yang lebih berpihak pada hak dan kebebasan anak-anak. Dalam proses penelitian, para peneliti menghadapi kesulitan dalam mencari penyintas kasus CST di Bali karena akses yang terbilang tertutup. Meski demikian, penelitian ini menjadi wadah untuk menganalisis lebih dalam kasus CST, mulai dari faktor yang menyebabkan munculnya korban, trauma yang dialami penyintas, hingga upaya-upaya perlindungan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus ini di masa depan melalui policy brief dan penerbitan jurnal ilmiah.

1…7172737475…143

Rilis Berita

  • Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM Sukses Raih Juara Utama di Lomba KSI Yogyakarta 2025
  • Basket Asik IKMASA: Latihan Rutin, Seru-Seruan, dan Cari Bakat di Lapangan
  • Fun Match Futsal IKMASA: Seru-Seruan Bareng, Bangun Semangat dan Sportivitas
  • IKMASA Badminton Time: Seru-Seruan Bareng di Tengah Kesibukan Kuliah
  • Elvira Sundari Raih Juara 1 Duta Bahasa DIY 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY