
Yogyakarta, 24 September 2025 – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM menginisiasi pengolahan sampah organik menjadi kompos sebagai langkah nyata pengelolaan sampah mandiri. Volume sampah organik yang cukup besar, terutama dari kantin dan lingkungan fakultas, mendorong upaya ini agar sampah tidak hanya berkurang, tetapi juga memberikan manfaat kembali.
Proses pengolahan dimulai setelah petugas kebersihan melakukan pemilahan sampah dari tong yang sudah terpisah. Sampah organik yang terkumpul kemudian dicacah menggunakan mesin penggiling sebelum dicampur dengan aktivator kompos. Campuran tersebut selanjutnya disimpan dalam wadah tertutup untuk proses fermentasi. Setiap dua minggu sekali, petugas akan melakukan pengecekan sekaligus menambahkan aktivator kompos agar proses penguraian berjalan optimal. Setelah kurang lebih satu bulan, kompos sudah siap digunakan kembali sebagai pupuk untuk tanaman di lingkungan FIB.
Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi timbunan sampah organik, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, FIB UGM juga telah menunjukkan aksi nyata dalam meningkatkan SDGs seperti SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, dan SDG 15: Ekosistem Daratan.
[Humas FIB UGM, Salsabila Daniswara]