• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • hal. 74
Arsip:

Fakultas Ilmu Budaya UGM

Meniti Karir Internasional: Brigita Sekar dan Perjalanan Magang di SAP Melalui Program STAR (SAP Student Training and Rotation)

AKADEMIKHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan GenderSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Selasa, 23 Januari 2024

Selama periode dari 1 Januari 2023 hingga 1 Januari 2024, Brigita Sekar, seorang mahasiswi dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya UGM, memperoleh sebuah kesempatan berharga untuk menjalani magang di perusahaan multinasional bernama SAP. Magang ini diselenggarakan melalui program SAP Student Training and Rotation (STAR), yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman kerja praktis kepada mahasiswa.

SAP, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang software dan teknologi, memberikan Brigita kesempatan untuk terlibat dalam berbagai divisi di perusahaannya selama masa magang. Hal ini tidak hanya memberikan wawasan praktis tentang berbagai aspek operasional perusahaan, tetapi juga membantu Brigita untuk mengembangkan soft skills-nya. Dengan terlibat di berbagai proyek dan tim, ia dapat memperkaya kemampuan interpersonal, kepemimpinan, serta keterampilan berkomunikasi yang sangat berharga di dunia kerja.

Lebih menariknya, ia juga berkesempatan untuk berkunjung ke Singapura secara gratis dalam rangka office visit atau mengunjungi kantor SAP yang ada di Singapura selama dua minggu. Kesempatan ini diberikan dengan tujuan untuk memberikan pengalaman yang berharga dalam pengembangan keterampilan dan kemampuan. Selain itu, kunjungan ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk menjelajahi lingkungan kerja di kantor SAP, tetapi juga membuka peluang untuk belajar lebih lanjut tentang industri dan budaya kerja di negara tersebut. Selama dua minggu, Brigita mendapatkan kesempatan untuk dapat terlibat langsung dalam aktivitas kantor, berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai latar belakang, dan mendapatkan wawasan yang mendalam tentang praktik bisnis yang berlaku di Singapura. Hal ini juga mengizinkannya untuk membangun jaringan profesional yang lebih luas dengan berinteraksi dengan profesional dari berbagai bagian kantor SAP yang dapat membuka pintu untuk kolaborasi masa depan.

Melalui pengalaman Brigita, kita dapat belajar bahwa pengalaman magang bagi mahasiswa bukan sekedar kegiatan tambahan, melainkan sebuah bagian integral yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan tinggi. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pemahaman langsung tentang dunia kerja dan industri terkait, tetapi juga berperan sebagai dasar yang menguatkan dan mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di dunia kerja.

 

Foto 1: Interview visit untuk Press Release SAP dan Arya Noble dengan CIO (Chief  Information Officer) Arya Noble, Yonathan Moniaga, Rizka Laksmi (Communications Lead for SAP Indonesia), dan Lili Hartono (Industry Account Executive, SAP Indonesia)

Faculty Visit: Kunjungan oleh SMAN 16 Surabaya

AKADEMIKHEADLINERilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan GenderSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 22 Januari 2024

Kamis, 18 Januari 2024, Fakultas Ilmu Budaya menerima kunjungan sekolah dari SMA N 16 Surabaya yang bertempat di Auditorium Soegondo Lantai 7 dari pukul 09:00 – 11:00 WIB. Tujuan dari diadakannya kunjungan ini adalah untuk memberikan wawasan bagi siswa-siswi SMA N 16 Surabaya tentang berbagai macam perguruan tinggi yang berlokasi di luar kota Surabaya.

Kunjungan ini dibuka dengan pidato singkat ucapan selamat datang oleh Swety Firmanti sebagai perwakilan dari Unit Hubungan Masyarakat dan Kerjasama, FIB UGM, yang dilanjutkan dengan penyampaian visi misi kunjungan oleh penanggung jawab SMA N 16 Surabaya. Setelah itu, mereka disuguhkan dua video yang menampilkan profil mengenai Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Ilmu Budaya yang meningkatkan rasa keingintahuan mereka terhadap kampus yang dijuluki sebagai Kampus Biru ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya lebih dari 10 siswa-siswi yang mengajukan pertanyaan seputar perkuliahan, dimulai dari mata kuliah, prospek kerja, sampai riwayat alumni. Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan oleh SMA N 16 Surabaya kepada Fakultas Ilmu Budaya.

Adanya kegiatan kunjungan yang sering dilakukan oleh berbagai sekolah menengah diharapkan dapat membuka wawasan siswa-siswi terhadap berbagai macam pilihan program studi yang tersedia di Fakultas Ilmu Budaya, sehingga mereka dapat memilih program studi atay jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Workshop Pelatihan Pengembangan Massive Open Online Courses (MOOC)

AKADEMIKHEADLINERilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Kamis, 18 Januari 2024

Workshop Pelatihan Pengembangan Massive Open Online Courses (MOOC) merupakan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada pada Rabu, 17 Januari 2024. Sebagai bagian dari tujuan UGM untuk keterbukaan informasi pendidikan melalui kursus-kursus daring yang dapat dijangkau oleh masyarakat, Fakultas Ilmu Budaya UGM melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para tenaga pendidik dan pengajar di lingkungan fakultas. Sebanyak 31 pendaftar yang berasal dari kalangan tenaga pendidik dan pengajar dari sejumlah program studi di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya UGM ikut serta pada kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di Ruang 709, Gedung R. Soegondo FIB UGM, dari waktu 09.00 WIB – 13.00 WIB.

Agenda Workshop dimulai dengan sesi pembukaan dan pengarahan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas UGM, Prof. Dr. Setiadi, M.Si., S.Sos., diikuti sesi pemaparan materi mengenai teknis dan alur pengembangan kursus dari Massive Open Online Courses yang dipublikasikan melalui laman mooc.ugm.ac.id oleh Bapak Wisaksono Adhi, S.PT., dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Setelah sesi pemaparan materi berakhir, seluruh peserta melakukan sesi praktik dan diskusi dengan tujuan untuk adaptasi dan penyesuaian dalam mengakses kursus-kursus daring yang ditawarkan oleh UGM. 

Foto 1: Suasana kegiatan Workshop Massive Open Online Courses

Foto 2: Pemaparan materi mengenai pengembangan kursus daring

Gambar 1: Poster Workshop Pelatihan Pengembangan Massive Open Online Courses (MOOC)

Diversifikasi Pangan oleh Tim PkM Antropologi FIB, UGM di Desa Karangpatihan, Ponorogo

HEADLINERilis Berita Kamis, 11 Januari 2024

SDGs 12: Responsible Consumption and Production – SDGs 1: No Poverty – SDGs 2: Zero Hunger – SDGs 3: Good Health and Well-being – SDGs 5 – Gender Quality – SDGs 7 – Decent Work and Economic Growhth – SDGs 9 – Innovation – SDGs 11: Development Planing – SDGs 11: Disaster Strategy

Ancaman krisis pangan saat ini ditanggapi oleh berbagai pihak. Pengembangan pangan alternatif seperti pengolahan porang dicoba dilakukan oleh Tim Pengabdian kepada masyarakat (PkM) Departemen Antropologi. Tim yang terdiri dari Dr. Atik Triratnawati, M.A., Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A., Muhammad Zamzam Fauzanafi, M.A.  juga melibatkan 2 mahasiswa yaitu Eka Yuniati dan Ferdy Azmal Fakhrani. Program PkM ini merupakan progam lanjutan di tahun sebelumnya dengan mengusung tema yang sama ”Pengembangan Kuliner Berbahan Porang di Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur”. Program kelanjutannya dilaksanakan pada Agustus 2023 di empat dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Selodono, Dusun Dungus dan Dusun Jurugan.

Porang dipilih menjadi pangan alternatif dikarenakan merupakan komoditi lokal Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar internasional. Misalnya saja yang telah dilakukan di Madiun, satu kilogram umbi porang harganya bisa mencapai Rp. 14.000. Satu hektar tanah yang subur bisa menghasilkan sekitar 80 ton umbi untuk sekali panen dalam kurun waktu 1-2 tahun. Untuk inovesi pengolahan porang yang sudah ada misalnya beras shirataki yang harga jualnya tinggi. Porang banyak tumbuh di Ponorogo dan menjadi salah satu progam dari Pemda Ponorogo dengan memberikan stimulan berupa bibit dan mendukung adanya asosiasi petani porang. Selain itu Perhutani juga memberi akses kepada para petani untuk menanam porang di sekitar tanaman keras. Berangkat dari hal tersebut maka Tim PkM melaksanakan pendampingan pelatihan dalam pengolahan makanan berbahan dasar porang. Setelah itu diadakan pula lomba memasak makanan yang berbahan porang untuk memotivasi warga agar semakin semangat dalam melakukan inovasi terkait resep makanan tersebut. Kemudian kegiatan ditutup dengan focus grup discussion (FGD) untuk mendengarkan aspirasi ibu-ibu PKK di keempat dusun, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Hal tersebut perlu dilakukan karena selama ini pandangan masyarakat bahwa umbi porang menimbulkan rasa gatal jika dipegang sehinggaa membuat masyarakat ragu-ragu. Dengan dilaksanakan PkM ini masyarakat memiliki pandangan baru bahwa porang memiliki potensi yang sangat banyak. Selain itu diharapkan dengan adanya desiminasi pengetahuan dan keterampilan ini dapat menjadikan kuliner porang menjadi budaya makan dan pangan alternatif Ponorogo.

Foto 1: Dawet porang ; salah satu kuliner berbahan porang yang dilatihkan kepada anggota PKK Desa Karangpatihan, Pulung, Ponorogo.

Foto 2: Berbagai jenis kuliner berbahan porang hasil kreasi salah satu kelompok peserta lomba.

Foto 3:  Para pemenang lomba pengembangan kuliner berbahan porang.

Pusat Bahasa UGM: A Robust Foundation for High-Quality Education and Global Cooperation

HEADLINERilis Berita Kamis, 11 Januari 2024

SDGs 1: Non-discrimination – SDGs 4: Access to Education – SDGs 4: Cultural Diversity – SDGs 5: Equality – SGDs 5: Equal Access – SDGs 8: Development oriented Policy – SGDs 10: Education – SGDs 17: Capacity Building – SDGs 17: Development Assistance – SDGs 17: Communication Technologies

The present Pusat Pelatihan Bahasa or Language Training Centre dates back to 1971 when Rector Soeroso H. Prawirohardjo (1968-1973) launched a new project in recognition of the importance of foreign languages in the work and career aspirations of academic and professional Indonesians. The project was set up under the auspices of the Indonesian Ministry of Education in cooperation with the British Ministry of Overseas Development working through the British Council, Jakarta. The University supplied the building, staff housing, and the administrative staff for the operation headed by Drs R. Soegondo (a senior lecturer and former Dean of Fakultas Sastra UGM) first as Coordinator and later as Director. Britain agreed to supply a full-time technical expert, graduate volunteer teachers, books, and a language laboratory.

The project was known as SELTU (Staff English Language Training Unit), an acronym invented by Drs R. Soegondo and Mr Ken Moody from the British Council. The first Director of Studies was Ms Elizabeth Stewart, who was appointed to coordinate and implement long-term language training programmes for UGM staff. She organized both full and part-time courses with full support from the head of the English Department, Drs Achmad Wirono, and his staff as well as a number of native-speaking instructors from the Voluntary Service Overseas (VSO) organization. Ms Stewart was later replaced by Mr Michael Smithies, who built on the existing foundation.

Originally the Unit was attached to the Faculty of Letters, and under this system the Unit (inspite of its name) also offered courses in other languages. From 1974 to 1978 it ran French courses for university lecturers intending to study in France. The courses were organized in association with the French Cultural Attaché, Jakarta and taught by French cooperants, (young French people who, instead of joining the compulsory military service, served abroad teaching French). Dutch was also taught for some time to recruit Dutch teachers before they were sent to Holland.

Early in 1975, during the rectorship of Professor Sukadji Ranuwihardjo (1973-1981), SELTU was established as a separately budgeted unit independently of the Faculty of Letters but part of the Hubungen Luar Negeri section of the Rector’s office. The Unit later received indirect financial assistance from the Rockefeller Foundation and MUCIA (Midwest Universities Consortium for International Activities), and under their sponsorship Dr Gloria S. Poedjosoedarmo took over Mr Smithies’ position as Director of Studies (1976-1981) and continued to develop the Unit and make substantial improvements in the SELTU set-up. By this time, the University had managed to maintain close affiliations with the Oberlin Shansi Memorial Association (Oberlin College, Ohio) and Princeton-in-Asia (Princeton University, New Jersey) for provision of American graduate volunteer instructors.

Between 1987 and 1990 the ELT Projects Unit of the British Council, Jakarta, funded by the Overseas Development Administration (ODA) of the British Government, provided full-time ELT specialists and financial assistance in the form of resources and materials. The specialists (Ms Sarah Holland, Ms Annie Park, Mr Martin Lamb in that order) revised and updated most of the courses and held regular teacher-training workshops within the institution.

During the rectorship of Professor Koesnadi Hardjasoemantri (1985-l990), it was decided that in order to extend the scope and effectiveness of the language training offered by the University, there was a need for a new purpose-built centre on the university campus, offering spacious and fully equipped premises for language training. The Rector envisaged the integration of the English teaching at SELTU and the teaching of other languages to UGM staff, non-UGM staff, and the general public within one central organization. In 1988 SELTU became Pusat Pelatihan Bahasa and was part of the Faculty of Graduate Studies (Pasca Sarjana), and on April 21st, 1989 the new Language Training Centre moved to the present site. The day-to-day management of the Centre was made up of Drs R. Soegondo as Head, Dr Stephanus Djawanai as Deputy Head, Drs A. Wirono and Drs Alex H. Rambadeta, MA as Academic Supervisors. Management Board dealing with policy matters was made up of ex officio the Dean of the Faculty of Graduate Studies, the Dean of the Faculty of Letters and the Head of the LTC. The management team was supported by a full-time ELT teacher/specialist, Mr Martin Lamb, from the British Council, and head of the administrative staff, Dra Kartinah.

To cater for the increasing demand for the Centre’s services, Professor Mochamad Adnan, the new Rector (1990-1994), approved of the LTC management’s request for additional space. The two existing wings were extended about three quarters of the original size of the new building, and by the end of 1992 the extension was completed. Today, Pusat Pelatihan Bahasa is part of the Faculty of Cultural Sciences, Gadjah Mada University.

Pusat Pelatihan Bahasa has emerged as an instrumental entity in advancing global learning, building upon a rich historical legacy that underscores its pivotal role in fostering linguistic proficiency and cultural understanding among students. This institution, rooted in the esteemed traditions of Universitas Gadjah Mada (UGM), has consistently adapted to the dynamic educational landscape, aligning itself with the principles of internationalization and collaboration, supporting SDG 17, which is Partnership for the Goals. With an unwavering commitment to cultivating global communication skills, Pusat Pelatihan Bahasa has meticulously designed and implemented comprehensive language programs. The center’s dedication to delivering high-quality language education has not only garnered recognition within national borders but has also positioned it as a key player on the global stage, which aligns with SDG 4, Quality Education. Pusat Pelatihan Bahasa stands as a testament to UGM’s steadfast commitment to global education, serving as a dynamic platform for cross-cultural exchange and significantly contributing to the enhancement of linguistic competence for individuals navigating an interconnected world.

1…727374757677

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY