• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGS
  • hal. 2
Arsip:

SDGS

Kenali Potensi Diri: Bagus Ulin, Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa 2023 yang Aktif di Dunia MC dan Public Speaking

Rilis BeritaSDGSSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Kamis, 3 Juli 2025

Yogyakarta, 2 Juli 2025 — Muhammad Bagus Ulin Nuha, mahasiswa angkatan 2023 Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, adalah sosok yang aktif mengembangkan potensinya di bidang Master of Ceremony (MC) dan public speaking.

Ketertarikan Bagus terhadap dunia public speaking telah tumbuh sejak dini. Semasa duduk di bangku SD, ia aktif mengikuti lomba pidato bahasa Indonesia. Bakatnya semakin menonjol saat SMP, di mana ia berhasil meraih juara 1 dalam lomba pidato Bahasa Indonesia. Pengalaman tersebut menjadi titik awal keterlibatannya dalam dunia MC hingga saat ini.

“Public speaking bagi saya bukan sekadar tampil di depan umum, tapi juga belajar dari lingkungan dan terus memperbaiki diri,” ujar Bagus.

Kegiatan akademik tetap menjadi prioritas utamanya. Namun di luar jam kuliah, Bagus membagi waktunya untuk terus berlatih dan mengasah suara. Komitmennya tersebut membuatnya memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam bidang MC. Salah satu pengalaman pentingnya adalah saat dipercaya menjadi MC pada acara Festival Gadjah Mada. Ia juga aktif sebagai volunteer, khususnya dalam divisi acara.

Tidak hanya terbatas pada MC, Bagus juga mengeksplorasi kesenian lain. Ia pernah belajar tari di lingkungan FIB dan tampil dalam acara Gugur Gunung ke-13 yang diselenggarakan oleh Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa pada 2024, membawakan tarian Jathilan. Pengalaman tersebut ia anggap sebagai langkah baru dalam proses pengembangan dirinya.

Pada tahun yang sama, ia juga dipercaya sebagai pemandu acara dalam kegiatan Pionir Kampung Budaya 2024, yang sekaligus menjadi ajang melatih kemampuannya berbicara di depan publik. Tak hanya itu, Bagus beberapa kali tergabung sebagai MC dalam acara Wisuda Universitas Gadjah Mada. Pada tahun ini, Bagus  diterima sebagai Mahasiswa Paruh Waktu di Humas & Protokol UGM pada bagian protokol.

Seluruh aktivitas ini sejalan dengan komitmen UGM dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, yang mendorong pengembangan keterampilan hidup dan vokasional mahasiswa. Bagus menjadi contoh nyata mahasiswa yang aktif mengembangkan diri di luar ruang kelas, menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan kompetensi kerja.

Lebih jauh, pengalamannya dalam berbagai kegiatan MC dan keprotokolan juga mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menumbuhkan kesiapan kerja sejak masa kuliah. Melalui berbagai kegiatan ini, mahasiswa seperti Bagus telah membekali diri dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi dunia kerja.

Bagus menegaskan bahwa potensi bisa dikembangkan oleh siapa saja, asal ada kemauan dan konsistensi. Ia juga ingin membuktikan bahwa mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa memiliki banyak peluang untuk berkarya di berbagai bidang.

“Teman-teman FIB, kenalilah potensi dirimu dan jangan takut untuk mencoba. FIB dan UGM telah menyediakan wadah bagi kita untuk tumbuh dan berkembang,” pesannya.

[Humas FIB, Alma Syahwalani]

Sibuk Bukan Alasan: Vari Mahasiswi Sastra Inggris 2023 Sudah Rilis Lagu, Tampil di Banyak Festival, dan Produksi Album Sendiri

Rilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Rabu, 2 Juli 2025

Yogyakarta,1 Juli 2025 — Ardhanamesvari Nuringtyas Aji, yang akrab disapa Vari, adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris angkatan 2023 di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Saat ini Vari tengah memasuki semester 5, dan di tengah kesibukan kuliahnya, ia terus aktif menyalurkan kecintaan terhadap musik, menulis, serta menjelajahi berbagai pengalaman baru.

Bakat dan semangat Vari dalam bermusik tidak datang tiba-tiba. Sejak kecil, ia sudah mengenal dunia musik. Waktu SMP Vari mulai berkolaborasi dengan Kak Hamdani, seorang guru yang juga arranger lagu. Hubungan kerja sama itu terus berlanjut hingga kini. Berkat koneksi tersebut, Vari diajak terlibat dalam sebuah proyek festival musik bertajuk Festaland yang diselenggarakan oleh komunitas penggemar BTS bernama BTS Homeground — sebuah komunitas ibu-ibu penggemar BTS yang mengadakan acara secara mandiri (self-funded) di kawasan Prambanan sebagai bentuk perayaan comeback-nya BTS.

Dalam acara itu, Vari tampil membawakan lagu-lagu BTS yang berjudul “ON”. Penampilannya semakin menarik karena kolaborasi dengan berbagai performer, seperti Key Dance Dynamic, The Seven Percussion, serta grup gendang Belik dari Lombok. Tidak hanya membawakan lagu BTS, Vari juga menyanyikan lagu ciptaan Bu Niken, salah satu penggagas acara tersebut.

Tak berhenti di panggung Prambanan, Vari juga telah merilis beberapa lagu yang ditulis sendiri yang kini tersedia di platform musik digital seperti Spotify. Beberapa judul yang bisa dinikmati publik antara lain “Right Time”, “Satu Cita”, “Kita Indonesia”, dan “All On You”.
Salah satu pencapaian membanggakan Vari adalah saat ia mengikuti lomba cipta lagu di ajang FLS2N (kini menjadi FLS3N). Lagu ciptaannya yang berjudul “Satu Cita” berhasil meraih juara 1 tingkat DIY dan mendapatkan penghargaan khusus di tingkat nasional.

Vari juga pernah berkolaborasi dengan musisi lokal Yogyakarta, Langit Sore, lewat lagu “Cinta Lainnya” dan “Selamat Tinggal Sayang”. Selain itu, ia turut menciptakan lagu “Kita Indonesia” bersama rekan satu divisi acara bernama Cinta, yang secara khusus ditulis dan ditampilkan dalam penampilan kolaboratif UKM untuk Opening Ceremony PIONIR Gadjah Mada 2024. Lagu ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan karena ditampilkan oleh lebih dari 50 orang teman – teman dari UKM Universitas Gadjah Mada dan disaksikan oleh lebih dari 10.000 teman – teman Gadjah Mada Muda 2024 di Lapangan Pancasila UGM.

Tak hanya berkarya di bidang musik, Vari juga menjabat sebagai Presiden IMAJI (Ikatan Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris). Ia kini tengah menggarap album yang berisi kumpulan lagu-lagu karyanya sendiri, serta mulai menekuni dunia perfilman setelah terlibat dalam proses syuting film.

Meski terkesan sangat sibuk, Vari justru menganggap masa mudanya sebagai waktu terbaik untuk mencoba banyak hal. “I just simply do the things that I love,” ujarnya. Vari ingin mendorong teman-teman sebayanya, khususnya mahasiswa FIB, untuk berani mencoba hal-hal baru tanpa takut terhadap penilaian orang lain.

“Cobain aja hal yang ingin kamu lakukan. Nggak usah mikirin omongan orang lain. Selama masih muda dan ada kesempatan, kenapa enggak?” — Vari

Kisah Vari menjadi cerminan nyata bahwa kesibukan kuliah bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan berkembang. Dengan semangat eksploratif dan keberanian mencoba, Vari membuktikan bahwa batas hanya ada jika kita menciptakannya sendiri. Perjalanan Vari juga bukti dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam pendidikan, kreativitas, dan inovasi. Dengan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama, ia mewujudkan semangat kreativitas dan pentingnya pendidikan dalam mengembangkan bakat dan inovasi di bidang seni.

[Humas FIB, Alma Syahwalani]

 

Menghidupkan Bahasa Jawa melalui Karya Film Pendek

Rilis BeritaSDGSSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 30 Juni 2025

Bahasa Jawa sebagai salah satu kekayaan budaya nusantara kembali mendapatkan ruang hidup melalui kreativitas generasi muda. Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), menyelenggarakan ujian akhir semester yang tidak biasa. Dalam mata kuliah Bahasa Jawa Lisan Kreatif, mahasiswa ditantang untuk menciptakan karya film pendek berbahasa Jawa, sebagai bentuk pelestarian dan pengaktifan kembali bahasa daerah di tengah arus modernisasi.

Tiga kelompok mahasiswa berhasil menghasilkan tiga film pendek bertajuk Cumawis, Ana Apa Dhik Cinta?, dan Pitutur Kinasih. Masing-masing karya memuat kisah yang sarat makna serta menggambarkan dinamika kehidupan masyarakat Jawa kontemporer dengan bahasa ibu sebagai medium utamanya.

Film Cumawis menampilkan narasi tentang pergulatan sebuah keluarga sederhana dalam menghadapi krisis keuangan, membawanya pada permasalahan yang lebih mendalam. Film Cumawis dapat diakses publik melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=j6CqL_lC2bg. Sementara itu, Ana Apa Dhik Cinta? mengangkat konflik batin seorang mahasiswi bernama Cinta yang dihadapkan pada pilihan antara loyalitas pertemanan, tuntutan organisasi, dan gejolak perasaan pribadi. Anggit Galuh, sebagai pemeran Galuh di film ini, memaparkan bahwa film Ana Apa Dhik Cinta? terinspirasi dari film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) dengan menyesuaikan konsep latar, pemeran, dan plot cerita tanpa meninggalkan esensinya. Film Ana Apa Dhik Cinta? dapat diakses publik melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=DiZ3BgXgmfY. Adapun Pitutur Kinasih menyuguhkan perjalanan reflektif tokoh Alfon yang mencoba bangkit dan menata hidupnya kembali setelah mengalami sebuah kemalangan. Film Pitutur Kinasih dapat diakses publik melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=tT4Byr1uH4k. 

Pendekatan kreatif ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk tidak sekedar mengasah kemampuan berbahasa secara lisan, tetapi juga untuk memahami konteks budaya dan nilai-nilai lokal yang terkandung dalam pembelajaran bahasa Jawa. Bapak Bima S. Raharja, S.S., M.A., pengampu Mata Kuliah Bahasa Jawa Lisan Kreatif, menegaskan bahwa bahasa tidak sekedar dipelajari, tetapi juga dihidupkan, dioptimalkan, dan diapresiasikan melalui proses kreatif.

Kegiatan ini mencerminkan semangat dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), khususnya poin 4 mengenai Pendidikan Berkualitas dan poin 17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dalam konteks ini, kolaborasi antara institusi pendidikan dan para mahasiswa menciptakan kontribusi nyata dalam pelestarian bahasa daerah.

Bahasa merupakan identitas dan jiwa suatu bangsa. Maka dari itu, menjaga eksistensi bahasa Jawa berarti juga menjaga keberlangsungan budaya Jawa itu sendiri. Melalui media film, generasi muda diajak untuk menjadikan bahasa Jawa sebagai bahasa yang hidup, relevan, dan terus berkembang. Upaya semacam ini perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak agar bahasa Jawa tetap menjadi bagian aktif dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

[Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa, Maysa Putri Fatihah]

Jejak Keilmuan dan Kebudayaan yang Menginspirasi dalam Purna Tugas Dr. G.R. Lono Lastoro S., M.A. Dosen Antropologi Budaya

AKADEMIKRilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Jumat, 20 Juni 2025

Yogyakarta, 19/06/2025 – Departemen Antropologi Budaya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan acara purna tugas untuk Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A., seorang akademisi yang  telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan. Acara ini menjadi momen apresiasi atas perjalanan panjang beliau yang penuh dedikasi dan pemikiran progresif.

Acara ini juga ditandai dengan pemberian  tiga puluh tulisan dari Kolega dan juga Mahasiswa, yang berisi refleksi, pemikiran, dan pengalaman dari kolega serta mahasiswa yang pernah bekerja dan belajar bersama Dr. Lono. Buku ini menjadi bentuk penghormatan intelektual dan emosional atas warisan pemikiran yang telah beliau tanamkan.

Sebagai bagian dari peringatan purna tugas, para dosen dan mahasiswa mempersembahkan penampilan seni yang spesial. Penampilan pertama adalah nyanyian dangdut remix yang dibawakan oleh mahasiswa, sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi Dr. Lono dalam menjadikan dangdut sebagai objek kajian ilmiah. Musik dangdut bagi beliau bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk habitus—struktur rasa dan gaya hidup masyarakat yang merepresentasikan kegembiraan dalam keterbatasan.

“Dangdut itu isinya gubuk derita, sepiring berdua, kemiskinan… tapi dijogetin, tidak ditangisin,” ungkapnya dalam sesi talk show.

Dalam sesi talk show, Dr. Lono juga mengisahkan perjalanan awalnya sebagai dosen serta keterlibatannya dalam Lembaga Swadaya Nasional di Semarang sejak tahun 1986. Di sana, ia mengelola program pemberdayaan masyarakat ekonomi perkotaan melalui urban micro finance, yang memperkuat ketahanan ekonomi komunitas urban secara inklusif. Pengalaman ini menjadi bentuk nyata dari kontribusinya terhadap Sustainable Development Goal (SDG) 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.

Penampilan kedua sekaligus penutup adalah pertunjukan dramatis Reog Ponorogo yang dibawakan secara kolaboratif oleh dosen dan mahasiswa. Pementasan ini menceritakan kembali perjalanan penelitian Dr. Lono tentang Reog Ponorogo, salah satu kesenian tradisional yang pernah beliau kaji secara mendalam dalam kerangka antropologi pertunjukan. Pementasan ini bukan hanya sebuah persembahan simbolik, tetapi juga wujud hidup dari praktik budaya yang selama ini beliau perjuangkan dalam karya dan pengajarannya.

Lebih jauh, semangat beliau dalam membawa isu-isu budaya populer seperti dangdut dan reog ke dalam ruang kelas dan riset ilmiah menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan yang kontekstual dan kritis. Hal ini mencerminkan dukungan beliau terhadap SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong sistem pembelajaran yang relevan, inklusif, dan merespons dinamika budaya masyarakat.

Acara ini juga dihadiri oleh alumni angkatan 1995, yang turut memberikan kenang-kenangan secara simbolis melalui perwakilan Ani Himawati. Momen tersebut menggambarkan hubungan emosional yang kuat dan mendalam antara Dr. Lono dengan para mahasiswa lintas generasi.

Purna tugas ini bukanlah akhir dari kontribusi beliau, melainkan awal dari pelestarian nilai-nilai kritis dan kepekaan budaya yang akan terus menginspirasi. Warisan keilmuan Dr. Lono tak hanya tercermin dalam tulisan, tapi juga dalam lagu-lagu, pertunjukan rakyat, dan narasi-narasi kecil tentang hidup yang beliau angkat menjadi sesuatu yang layak dipelajari.

[Humas FIB, Alma Syahwalani]

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Jalani Magang di BPK Wilayah X: Kontribusi pada Pelestarian Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan di Yogyakarta dan Jawa Tengah

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Kamis, 2 Januari 2025

Sebanyak enam mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya menjalani program Magang Bersertifikat Kebudayaan yang ditempatkan di Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah X (Yogyakarta – Jawa Tengah), magang ini merupakan bagian dari kegiatan Magang dan Studi Independen Bersertifikat. Mereka berasal dari beberapa program studi yaitu Antropologi Budaya (Amandha Eva, Gemma Padira, Via Vitarina, dan Widya Pandega), Sejarah (Duhita Prananing Tyasayu), dan Sastra Arab (Salma Shidqiyah). Enam mahasiswa tersebut dibagi ke dalam dua bidang yaitu Asisten Pendata Cagar Budaya dan Asisten Pendata Objek Pemajuan Kebudayaan. Selama empat bulan terhitung dari September hingga Desember 2024, mereka berkesempatan untuk memperluas pengetahuan mereka terkait pelestarian warisan budaya, mulai dari analisis multi tagging, pendokumentasian, proses penetapan cagar budaya dan warisan budaya tak benda, pendataan, hingga wawancara. 

Dokumentasi mahasiswa magang saat menelusuri Candi Ijo

Tak sebatas pendataan saja, mahasiswa magang juga berkesempatan mengikuti proses sidang Tim Ahli Cagar Budaya dan berperan langsung dalam pembentukan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD). Sebelum melakukan pendataan secara langsung di lapangan, mereka dikenalkan dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan beserta tugas dan fungsi-fungsinya, mereka juga mendapatkan pembekalan terkait jenis-jenis dan perlindungan hukum terhadap Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan, 

Sebagai tugas akhir, mereka mengalihwahanakan warisan budaya tersebut dalam bentuk majalah berjudul Menelusuri Pesona Candi Ijo: Peradaban di Atas Awan, podcast “Cultify” yang mengundang KI Gondo Suharno, dan flashcard yang memuat beberapa Objek Pemajuan Kebudayaan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik di taman kanak-kanak. Selain itu mereka juga mengerjakan penugasan individu berupa karya tulis ilmiah mengenai tinjauan kritis terhadap berbagai aspek warisan budaya.

[Humas FIB UGM, Sandya Kirani]

1234…40

Rilis Berita

  • Perjalanan Lintas Budaya Wang Hui Chen: Semangat Untuk Terus Menantang Diri Dari Zona Nyaman
  • Syajarotun: Perbincangan Manusia dengan Pohon
  • Penyerahan Piagam Dedikasi kepada Dosen Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM
  • Haris Arfakhsyadz, Mahasiswa Sastra Arab UGM Menorehkan Prestasi di Ajang Pidato Bahasa Arab Internasional
  • Pembuatan Zine pada Ujian Akhir Antropologi Kesehatan

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY