• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang Berkelanjutan
  • hal. 18
Arsip:

SDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang Berkelanjutan

Guest Lecturer Dr. Marzanna Poplawska Mengenalkan Tari Polonez, Warisan Tak Benda dari Polandia

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 7 Oktober 2024

Pada tanggal 1 Oktober 2024, Kelas Folklore Program Studi Sarjana Antropologi Budaya, Departemen Antropologi menggelar sebuah workshop budaya dengan mengundang guest lecturer. Kelas Folklore ini diampu oleh Dr. G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A. dan Mubarika D.F.N, M.A. dan yang menarik perhatian para mahasiswa workshop ini membahas mengenai Tari Polonez. Tari tersebut merupakan  warisan budaya takbenda dari Polandia. Materi tersebut disampaikan oleh Dr. Marzanna Popławska dari Universitas Warszawa, Poland. Workshop ini sukses menyoroti keistimewaan seni pertunjukan asal Polandia dan menunjukkan bagaimana warisan budaya takbenda dapat mengoptimalkan perannya dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Pembukaan dimulai dengan sambutan hangat dari Dr. Marzanna Popławska dalam bahasa Polandia, “dzień dobry,” atau “selamat pagi” dalam bahasa Indonesia. Suasana langsung menjadi akrab dengan antusiasme para peserta yang ingin lebih mengenal sejarah dan makna dari Tari Polonez. Dr. Marzanna Popławska telah meneliti warisan budaya baik di Polandia maupun di negara lainnya selama lebih dari 10 tahun, serta memiliki pengalaman dalam mempelajari perkembangan warisan budaya di Indonesia, yang semakin memperkaya diskusi selama acara.

Jika dilihat dari sejarah dan makna Tari Polonez atau Polonaise berasal dari bahasa Prancis “polish” yang berarti “dari Polandia”, sehingga tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional yang terkenal dari Polandia. Sejarahnya dapat ditelusuri hingga abad Pertengahan dan Renaisans dengan nama Polonaise mulai dikenal luas pada abad ke-18. Dr. Popławska menjelaskan bahwa Polonez merupakan warisan budaya takbenda yang sangat penting bagi Polandia, menjadi simbol kebangsaan, kehormatan, dan persatuan. Pada tahun 2015, Tari Polonez diakui sebagai tari nasional Polandia bersama empat tarian tradisional lainnya. Pada tahun 2019, Polonez terdaftar sebagai salah satu elemen warisan budaya takbenda Polandia dan pada tahun 2023 Tari Polonez resmi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.

Polonez adalah tarian yang unik karena menyelaraskan seni pertunjukan dengan aspek antropologi dan folklore. Tari ini tidak hanya sekedar tradisi atau ritual, tetapi merupakan budaya yang hidup dan dinamis di masyarakat Polandia. Polonez juga sering dipentaskan di berbagai acara kenegaraan dan seremonial, dengan kostum yang bervariasi, tergantung wilayah asal para penari. Di Kraków, misalnya, penari mengenakan kostum ala kerajaan dan pakaian tradisional yang mencerminkan nuansa sejarah Polandia.

Keterkaitan dengan SDGs, Dr. Marzanna Popławska juga menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya seperti Tari Polonez dalam konteks global, terutama dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya, Tari Polonez berkontribusi pada pencapaian SDG 11, yaitu “Sustainable Cities and Communities”, yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dunia sebagai bagian dari keberlanjutan komunitas dan kota. Tari Polonez sebagai warisan budaya takbenda memiliki peran vital dalam mempertahankan identitas budaya suatu bangsa sekaligus mempromosikan kebersamaan, kesetaraan, dan harmoni dalam masyarakatnya. Dengan ciri khas gerakan lambatnya, Tari Polonez telah mengisyaratkan nilai-nilai kehormatan, kerjasama, dan persatuan yang dibutuhkan dalam era globalisasi. Hal ini juga sejalan dengan SDG 4, yaitu “Quality Education”, di mana pelestarian budaya tradisional memberikan pendidikan yang kaya tentang sejarah dan identitas budaya kepada generasi muda, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

Pada kesimpulanya workshop ini tidak hanya berhasil memperkenalkan keindahan dan kedalaman makna Tari Polonez kepada peserta, tetapi juga menunjukkan bagaimana warisan budaya takbenda dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan pembangunan global yang berkelanjutan. Melalui Tari Polonez, masyarakat dapat belajar tentang pentingnya menghargai keragaman budaya dan mempromosikan nilai-nilai universal seperti persatuan, kehormatan, dan perdamaian.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta berkesempatan untuk bertanya lebih jauh tentang pengalaman Dr. Marzanna Popławska dalam meneliti warisan budaya takbenda di berbagai negara, serta bagaimana Tari Polonez dapat terus dilestarikan di tengah modernisasi dan perubahan zaman. Workshop ini memberikan inspirasi bagi para peserta untuk terus menjaga dan mempromosikan warisan budaya mereka sendiri, sembari tetap mendukung pencapaian SDGs melalui pendidikan, pelestarian budaya, dan kolaborasi internasional.

Penulis: Muhammad Lodhi Firmansyah

Foto: Puspita Nindya Sari

 

Kunjungan SMAN 2 Kuta Selatan ke Fakultas Ilmu Budaya UGM: Menyongsong Masa Depan yang Cerah

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Kamis, 3 Oktober 2024

Pada 2 oktober 2024, di Auditorium Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat kehormatan menerima kunjungan dari siswa-siswi SMAN 2 Kuta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang keunggulan FIB UGM serta menjelaskan prospek karir bagi lulusannya.

Dalam acara tersebut, perwakilan mahasiswa S1 dan S2 FIB UGM berbagi pengalaman dan alasan mengapa ia memilih fakultas ini. Aisyah Riska, mahasiswi S2 jurusan Linguistik, mengungkapkan bahwa ketertarikan awalnya berasal dari banyaknya pakar linguistik ternama yang mengajar di FIB UGM. “Fakultas ini memiliki dosen-dosen berpengalaman dan terkenal di bidangnya, yang tentunya menjadi nilai tambah bagi kami sebagai mahasiswa,” ungkap Aisyah.

Sementara itu, Sandya Kirani, mahasiswi S1 dari jurusan Antropologi, menambahkan bahwa FIB UGM menduduki peringkat pertama di Indonesia dan sekitar 50 di dunia. “Saya merasa bangga bisa belajar di fakultas yang memiliki reputasi tinggi ini. Ini menjadi pertimbangan penting bagi saya dalam memilih jurusan,” jelasnya.

Acara juga membahas prospek kerja bagi lulusan FIB UGM. Banyak alumni yang telah berhasil meniti karir sebagai duta besar, penerjemah, dosen, hingga CEO di bidang pariwisata. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di FIB UGM tidak hanya berkualitas, tetapi juga relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Dalam konteks kerjasama internasional, FIB UGM juga menjalin kemitraan dengan berbagai institusi di luar negeri. Kerjasama ini mencakup program pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, dan seminar internasional, yang tentunya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Diharapkan, kunjungan ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi mereka dalam menentukan langkah pendidikan selanjutnya.

Kunjungan SMAN 4 Malang ke Fakultas Ilmu Budaya UGM: Menyambut Masa Depan dengan Semangat

Rilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Kamis, 3 Oktober 2024

Yogyakarta, 1 Oktober 2024 – SMAN 4 Malang mengadakan kunjungan ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) pada hari Senin, 1 Oktober 2024, dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, lantai 7 Gedung Soegondo, Yogyakarta, dan dihadiri oleh ratusan siswa kelas 12 yang antusias untuk menggali informasi lebih dalam mengenai pendidikan tinggi, khususnya di bidang ilmu budaya.

Acara diawali dengan sambutan pembukaan dari perwakilan guru SMAN 4 Malang, yang menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka. Setelah sambutan tersebut, pihak Fakultas memberikan gambaran umum tentang program studi dan berbagai kegiatan akademik yang ada. Para siswa sangat tertarik dengan penjelasan mengenai peluang belajar di UGM, yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia.

Pada sesi tanya jawab, para siswa mengajukan berbagai pertanyaan yang menunjukkan ketertarikan dan keinginan mereka untuk melanjutkan pendidikan. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah mengenai jalur penerimaan mahasiswa baru, khususnya jalur prestasi akademik dan non-akademik. Pihak fakultas menjelaskan bahwa terdapat beberapa jalur yang dapat diikuti siswa, termasuk jalur prestasi yang memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki keunggulan di bidang tertentu.

Siswa juga menanyakan tentang ketersediaan beasiswa di UGM. Dikenal dengan program beasiswa yang beragam, Fakultas Ilmu Budaya memastikan bahwa ada banyak pilihan bagi mahasiswa berprestasi dan yang membutuhkan dukungan finansial. Pertanyaan selanjutnya terkait pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) juga menjadi sorotan. Pihak fakultas menjelaskan bahwa UGM menerapkan sistem UKT yang berkeadilan, berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa dan keluarganya. 

Acara ditutup dengan wejangan dari alumni SMAN 4 Malang yang kini sedang menempuh pendidikan di UGM. Alumni tersebut berbagi pengalaman berharga tentang kehidupan di kampus, tantangan yang dihadapi, serta tips untuk meraih kesuksesan di perguruan tinggi. Cerita inspiratifnya memberikan motivasi tambahan bagi para siswa untuk mengejar cita-cita mereka. Dengan kunjungan ini, diharapkan siswa SMAN 4 Malang dapat lebih memahami langkah-langkah yang perlu diambil untuk melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi, serta meraih cita-cita yang diimpikan.

Kamastawa Mengajar dan Berbagi Hadir Kembali: Berbagi Tawa, Ilmu, dan Rezeki di Panti Asuhan PYI

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 2 Oktober 2024

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keluarga Mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa (Kamastawa) kembali menggelar acara “Kamastawa Mengajar dan Berbagi” pada Minggu, 22 Oktober 2024. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara divisi sosial dan masyarakat (sosmas) serta divisi keilmuan, dengan tujuan memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya bagi anak-anak di Panti Asuhan PYI Yatim dan Zakat cabang Wirobrajan, Yogyakarta.

Terdapat 16 anak-anak dari jenjang kelas 1 SD hingga 1 SMP yang terlibat dalam acara tersebut. Acara dibuka pada pukul 09.00 WIB dengan sesi pembukaan dan perkenalan. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dan anak-anak berkesempatan untuk bermain bersama, menciptakan suasana ceria dengan canda dan tawa. Kebersamaan ini menjadi fondasi penting dalam merajut keakraban antara mahasiswa dan peserta.

Sesi Pembukaan dan Perkenalan

Setelah sesi perkenalan dan permainan, acara berlanjut dengan kegiatan belajar-mengajar. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai jenjang pendidikan: kelompok 1 untuk kelas 1-2 SD, kelompok 2 untuk kelas 3-4 SD, dan kelompok 3 untuk kelas 5 SD hingga 1 SMP. Setiap kelompok mendapatkan materi yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman mereka, mulai dari percakapan bahasa Jawa sehari-hari, menulis aksara Jawa, konsultasi tugas mata pelajaran Bahasa Jawa, dan lain sebagainya. Beragam metode pengajaran digunakan oleh mahasiswa agar pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak.

Sesi belajar-mengajar

Setelah sesi belajar selesai, tibalah saatnya ice breaking, di mana para peserta diajak bernyanyi bersama lagu aja ndomblong aja dan mengikuti tebak-tebakan berhadiah. Sesi ini berhasil memantik anak-anak itu aktif dengan cara yang mengasyikkan. 

Antusiasme anak-anak dapat dirasakan dari awal hingga akhir kegiatan, terutama ketika pembagian bingkisan kecil sebagai apresiasi atas keaktifan para peserta. Selain itu, Kamastawa juga memberikan buku Pepak Basa Jawa dan buku bacaan sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan pendidikan peserta kedepannya. Diharapkan, para peserta dapat dengan mudah mengakses pengetahuan da memperkaya wawasannya, tidak terkecuali yang berkaitan dengan pengetahuan dan pelestarian budaya Jawa.

Pemberian buku-buku bacaan kepada pihak panti asuhan

Hadiah yang diberikan mungkin dinilai sederhana. Akan tetapi, doa, harapan, dan niat yang tulus untuk berbagi akan terus hidup dan menjadi landasan dalam pelaksanaan program ‘Kamastawa mengajar dan berbagi’ kini dan nanti.

Penulis : Haryo Untoro

Fellowship Training 2024: 빛나는 꿈

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 2 Oktober 2024

Sabtu dan Minggu, 14 dan 15 September 2024 – Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea UGM menyelenggarakan kegiatan Fellowship Training dengan tema “빚나는 꿈” yang memiliki arti “Mimpi yang bersinar”. Acara Fellowship Training dilaksanakan selama dua hari di Ruang Kuliah 707 Soegondo Fakultas Ilmu Budaya UGM dan di Halaman Greenland Margono. Acara ini diikuti oleh mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea Angkatan 2023 dan Angkatan 2024.

Pada hari pertama, rangkaian acara Fellowship Training 2024 dimeriahkan oleh mahasiswa Angkatan 22 sebagai tamu pembicara sesi Talkshow. Lewat sesi ini, para senior memberi informasi mengenai peluang pertukaran pelajar ke Korea Selatan dan tips and trick dalam mengerjakan ujian TOPIK. Para mahasiswa baru juga dapat mengetahui lebih dalam tentang program studi Bahasa dan Kebudayaan Korea di UGM. Setelah sesi Talkshow, acara Fellowship Training 2024 juga dimeriahkan dengan berbagai penampilan mahasiswa baru Angkatan 2024 yang sangat menghibur. 

Acara Fellowship Training 2024 kembali dilanjutkan pada tanggal 15 September 2024. Rangkaian acara hari kedua ini dimeriahkan dengan senam bersama, Random Play Dance, dan berbagai games seru seperti Menara gelas, Hangeul writing, Hangeul relay, Telepathy game, Inmul quiz, Tuho Quiz, Tongue twister, dan diakhiri dengan Mystery box.

Fellowship Training 2024 ini merupakan salah satu program kerja HIMAHARA yang bertujuan untuk menguatkan rasa kebersamaan dan mengenalkan program studi Bahasa dan Kebudayaan Korea kepada mahasiswa baru Angkatan 2024. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan informasi mengenai kesempatan yang dapat dimanfaatkan kedepannya, serta menciptakan komunitas yang baik dalam mendukung perkuliahan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan akses akun Instagram HIMAHARA @himaharaugm.

 

Penulis: HIMAHARA/Candy Valerie

Editor: Sena Valin

1…1617181920…32

Rilis Berita

  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY