• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 140
Arsip:

Rilis Berita

Melestarikan Budaya Lokal Melalui Seni Musik Bersama Rafi Karninto

Rilis Berita Kamis, 14 Maret 2024

SDGs 4: Quality Education

Budaya merupakan bagian yang melekat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Pentingnya kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari tidak luput dari esensinya yang berperan penting dalam menentukan jati diri dan identitas suatu masyarakat. Terbentuknya identitas sebuah masyarakat dapat dibentuk dengan ciri khas yang terdiri atas keragaman unsur-unsur budaya, di antara lain bahasa, pengetahuan, dan kesenian. Unsur kesenian menjadi perhatian utama dalam melihat keunikan dari suatu budaya, salah satu komponen kesenian yang menarik banyak perhatian yaitu seni musik.

Rafi Karninto adalah mahasiswa Antropologi angkatan 2020 Fakultas Ilmu Budaya UGM yang telah menghasilkan sejumlah karya seni musik yang memadukan keragaman budaya lokal. Rafi, sapaan akrabnya, memulai perjalanan musik dari tahun 2017. Awalnya, ia memulai perjalanan musik dengan melakukan cover lagu-lagu daerah seperti cover lagu pertama asal Banjar, bernama Saputangan Babuncu Ampat pada November 2017. Setelah berhasil melakukan cover lagu pertamanya di platform YouTube, Rafi mengembangkan konten budaya pada platform YouTube miliknya dengan membawa unsur budaya pada gaming, vlog, dan tari kreasi.

Pada tahun 2019, Rafi merilis lagu ciptaan pertama yang berjudul, Pantun Tidayu. Lagu ini uniknya menggabungkan tiga bahasa berbeda, yaitu Ahe (Dayak Kanayatn), Melayu Pontianak, dan Mandarin. Tiga bahasa berbeda yang juga terinspirasi dari asal tiga etnis Kalimantan Barat tersebut.

“Dari awal buat lagu, aku suka eksperimen gabungin musik dari kebudayaan yang berbeda-beda dalam 1 karya,” ujar Rafi mengenai karya musik kebudayaan yang telah ia ciptakan dan kreasikan.

Tidak hanya menyanyikan lagu dalam bahasa berbeda, Rafi turut menyusun dan mengatur aransemen dari lagu yang ia ciptakan. Dua lagu terbaru yang Rafi ciptakan berjudul, “Pemuda” dan “Jatinegara”, menampilkan bakat dan kemampuannya dalam instrumen musik. Lagu “Pemuda” awalnya ia ciptakan untuk tari kreasi untuk memperingati hari Sumpah Pemuda 28 Oktober ketika ia tengah melakukan magang di Museum Sumpah Pemuda. Pada lagu ini, ia mengatur aransemen untuk disesuaikan dengan musik era tahun 1920an, namun tetap menggabungkan unsur etnik dari 7 daerah yang mengikuti Kongres Pemuda Kedua.

“Kalau lagu Jatinegara inspirasinya dari tempat tinggalku sendiri, Kecamatan Jatinegara, yang punya sejarah di masa kolonial dan punya tempat-tempat yang menarik untuk dieksplor. Musiknya pakai gambang kromong Betawi dengan tambahan unsur modern,” cerita Rafi mengenai latar belakang dari pengembangan lagu “Jatinegara” yang ia ciptakan pada 9 Maret 2024 lalu.

Dari sejumlah karya budaya yang telah ia ciptakan dan lestarikan, Rafi berharap di masa yang mendatang dapat lebih banyak berkolaborasi dengan berbagai seniman dan pembuat konten kebudayaan lainya. Ia juga berharap bahwa karyanya dan karya para penggiat kebudayaan dapat senantiasa melestarikan budaya lokal dan Indonesia dengan kesempatan menampilkan karya di berbagai acara.

Untuk mendengar karya musik ciptaan Rafi lebih lanjut, pembaca dapat mengunjungi laman khusus berisikan karya-karya musik Rafi pada tautan ini.

Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang Terima Internship dari Kobe University

Rilis Berita Kamis, 14 Maret 2024

SDGs 4: Quality Education | SDGs 17: Partnerships for the Goals

Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang menerima Yuki Murakami, mahasiswa Magister Development Economics Program dari Universitas Kobe, Jepang sebagai mahasiswa internship. Internship tersebut berlangsung selama enam belas hari dari tanggal 13 hingga 29 Februari dengan Masato Nakahara, Ph.D. sebagai dosen pembimbingnya.

Selama masa internship-nya di Universitas Gadjah Mada, Yuki Murakami turut serta dalam beberapa kegiatan akademik meliputi menjadi asisten pengajar di kelas, mengoreksi latihan soal, hingga mengikuti aktivitas akademis prodi. Sebagai asisten pengajar, pada kelas Kaiwa atau Berbicara dalam Bahasa Jepang, Murakami menjelaskan serta mempraktikkan cara orang Jepang berbicara dengan baik dan alami serta pengetahuan mendasar sampai kebiasaan berbicara orang Jepang. Selanjutnya pada kelas Sejarah Pemikiran Jepang, ia membantu dosen pengajar menjelaskan bagaimana Jepang menemukan solusi agar mampu mengejar ketertinggalannya dari negara lain pasca pemberlakuan sakoku (鎖国) yang merupakan politik isolasi Jepang dari dunia luar. 

Sepanjang kurang lebih dua pekan di Indonesia, mahasiswa internship yang akrab disapa Murakami-san ini mengungkapkan pengalamannya yang menarik. Awalnya, ia merasa khawatir kelas yang diajarkannya akan dianggap tidak menyenangkan bagi mahasiswa. Tetapi sebaliknya, mahasiswa justru aktif di kelas dan mudah akrab dengannya. Baginya, perasaan diterima dengan hangat di tempat baru adalah perasaan yang tidak akan terlupakan. Begitu pula bagi mahasiswa, kontribusi Murakami sebagai mahasiswa internship di Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang selama dua minggu ini menjadi inspirasi serta wawasan baru dan akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang. 

Mahasiswa Arkeologi UGM Mengikuti Borobudur Youth Engage 2024

Rilis Berita Rabu, 13 Maret 2024

SGDs 4: Quality Education | SDGs 11: Sustainable Cities and Communities | SGDs 17: Partnerships For The Goals

Pada Jumat, 8 Maret 2024, sebanyak 16 mahasiswa Arkeologi UGM didampingi tiga pendamping dosen Departemen Arkeologi, mengikuti kegiatan Borobudur Youth Engage 2024. Program ini adalah bagian program pengenalan budaya dari UNESCO kepada pemuda terutama mahasiswa perguruan tinggi. Program Borobudur Youth Engage 2024 with UNESCO Jakarta diadakan dengan kerjasama bersama sejumlah universitas seperti Universitas Gadjah Mada melalui Fakultas Ilmu Budaya UGM, Universitas Atma Jaya, dan Universitas Tidar. Dalam kegiatan kali ini, Arkeologi UGM mengikuti tur keliling Candi Borobudur dan Kawasan Wisata Candi Borobudur untuk mempelajari sejarah peninggalan arkeologis dan pengelolaan manajemen warisan budaya.

Rombongan Arkeologi UGM berangkat dari Fakultas Ilmu Budaya UGM pada pukul 05.30 WIB dan tiba di Candi Borobudur pada 06.30 WIB. Ketika tiba di lokasi, rombongan Arkeologi UGM menuju meja registrasi dan diberikan perlengkapan khusus berupa sandal yang dinamakan sandal upanat. Upanat berarti alas kaki yang cocok untuk disebutkan sebagai sandal khusus yang harus digunakan ketika mengunjungi Candi Borobudur sebagai tindakan preventif dari Balai Konservasi Borobudur untuk mencegah kerusakan pada batu andesit candi. Uniknya, bentuk dari sandal upanat ini adalah mengikuti bentuk alas kaki yang ditemukan pada Relief Karmawibhangga No. 150 dari dinding Candi Borobudur.

Setelah melakukan registrasi, para mahasiswa Arkeologi UGM termasuk mahasiswa Universitas Atma Jaya dan Universitas Tidar mengunjungi pendopo yang tidak jauh dari lokasi registrasi untuk menyaksikan presentasi sejarah dan pengenalan situs pendukung sekitar kawasan Candi Borobudur. Setelah menyaksikan presentasi, para mahasiswa berangkat dengan berjalan kaki menuju area pelataran Candi Borobudur. Sesampainya di area pelataran, para mahasiswa diberikan pendampingan pemandu yang menjelaskan point of interests sekitar kawasan Candi Borobudur yang menjadi objek wisata yang kerap dikunjungi pengunjung domestik dan mancanegara. Pemandu kemudian mengajak para rombongan menaiki Candi Borobudur untuk tur lebih lanjut mengenai makna relief-relief dan patung yang berada di sekitar candi.

Setelah tur berakhir, rombongan mahasiswa dan dosen mengunjungi salah satu situs cagar budaya sekitar Candi Borobudur, yakni Situs Brongsongan. Pada situs ini, mahasiswa diajak berdiskusi secara interaktif tanya jawab seputar Situs Brongsongan yang memiliki sejumlah peninggalan berciri candi. Setelah mengunjungi Situs Brongsongan, rombongan mengikuti agenda terakhir yang merupakan sesi temu dan pemaparan oleh para tokoh sukses dari pengelolaan kawasan Candi Borobudur, salah satunya yaitu kerajinan Batik Nawasena yang terkenal hingga kancah internasional.

Kegiatan ini berakhir pada pukul 14.00 WIB, dengan para rombongan Arkeologi UGM kembali menuju Fakultas Ilmu Budaya UGM. Terlaksananya salah satu kegiatan dari sejumlah rangkaian kegiatan dari UNESCO menjadi awalan bagi para mahasiswa Arkeologi UGM untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam mengenai warisan kebudayaan lokal.

Menciptakan Lingkungan yang Inklusif di Lingkungan Kampus oleh Renada Latifah Firdaus

Rilis Berita Rabu, 13 Maret 2024

SGDs 4: Quality Education | SDGs 5: Gender Equality

Hari Perempuan Internasional atau International Woman’s Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Pada tahun 2024, IWD mengusung tema #InspireInclusion, yang berfokus untuk mendukung terciptanya lingkungan yang inklusif.

Renada Latifah Firdaus, seorang alumni program studi Sastra Inggris yang tergabung dalam HopeHelps Network. Perkumpulan ini berfokus pada penanganan dan pencegahan kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. HopeHelps Network memiliki cabang yang biasa disebut dengan local chapter yang tersebar di 17 kampus di Indonesia, salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada. Pada kesempatan kali ini, ia ingin berbagi ide dan gagasan tentang terciptanya lingkungan yang inklusif di lingkungan kampus.

Ia mengatakan bahwa pada IWD 2024 ini tentu terdapat banyak hal yang patut dirayakan setelah perjuangan panjang yang dilakukan utnuk mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan ataupun identitas gender minoritas lainnya. Meskipun begitu, terdapat banyak hal yang masih menjadi ‘PR’ kita saat ini, di mana perempuan dan identitas gender minoritas lainnya masih sering mengalami diskriminasi, objektifikasi, dan ketidakadilan. Bahkan sampai hari ini, perasaan tidak aman kerap muncul dimanapun, bahkan di tempat umum, karena kekhawatiran atas kekerasan seksual yang rentan untuk mereka dapatkan setiap harinya.

Perempuan yang kerap disapa Rere itu juga mengatakan bahwa kita hanya bisa merayakan hari perempuan internasional jika semua perempuan dilibatkan, terlepas dari identitas, latar belakang, profesi, kepercayaan, dan pilihan serta keputusan hidup yang ia ambil. Semua perempuan berhak untuk  merasa aman, mendapat upah yang setara, dan tidak mengalami penindasan, bahkan kekerasan berbasis gender.

Rere memutuskan untuk bergabung dengan HopeHelps Network di tahun 2022 dengan tujuan untuk berkontribusi dalam mendukung untuk melakukan sebuah aksi positif terhadap korban kekerasan seksual di lingkungan kampus. Sebagai Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), ia berperan aktif untuk menyediakan pelatihan bagi seluruh anggota HopeHelps di seluruh Indonesia. Melalui hal tersebut, ia percaya bahwa usahanya tidak akan pernah sia-sia. Ia juga mengatakan bahwa selama bergabung dengan HopeHelps Network, ia tidak pernah menemukan situasi di mana komunitas ini memperlakukan orang secara berbeda. Hal ini karena HopeHelps Network selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang inklusif untuk semua orang. HopeHelps Network tercipta untuk mendukung, mendengarkan, dan menyediakan advokasi untuk siapa pun yang membutuhkan. Komunitas ini juga sangat mengedepankan pendampingan bagi korban kekerasan seksual (yang kebanyakan adalah perempuan) di lingkungan kampus agar mereka dengan mudah memperoleh akses keadilan.

Akhir kata, Rere berpendapat bahwa pesan penting dari IWD 2024 sangat mendorong kita untuk meyakinkan bahwa tidak terdapat satupun yang tertinggal dalam mencapai lingkungan yang inklusif, karena inklusifitas adalah hal terpenting untuk hidup di tengah keberagaman. “We need to empower each other, stick together, and be there for each other during the hardships. No one is left behind, we are in this together.” 

Keterlibatan Rere dalam organisasi ini menjadi bukti nyata bahwa siapa pun dapat berperan aktif untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Dimulai dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, bahkan alumni, semua bisa melakukan aksi nyata untuk terciptanya inklusifitas. Hal ini diharapakan dapat menjadi motivasi supaya ada lebih banyak orang lagi yang sadar dan mau berkontribusi terhadap isu ini. Kampus yang berisikan mahasiswa dari berbagai daerah di seluruh Indonesia ini harus menjadi rumah yang aman dan nyaman untuk mereka, di mana mereka bisa tumbuh, berkembang, dan berekspresi, tanpa harus merasa takut akan adanya diskriminasi.

Sastra Arab UGM Hadirkan Trainer Nasional untuk Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri

Rilis Berita Selasa, 12 Maret 2024

SDGs 1: No Poverty | SGDs 4: Quality Education | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth | SGDs 9: Industry, Innovation and Infrastructure

Yogyakarta, Selasa, 20 Februari 2024 – Program Studi Sastra Arab Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri dengan menghadirkan trainer nasional, Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng. Acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam membangun jiwa wirausaha dan mengembangkan potensi diri. Kuliah yang diikuti oleh antusiasme tinggi dari para mahasiswa Sastra Arab UGM ini terlaksana dua kali secara daring, yakni pada tanggal 20 dan 27 Februari 2024.

Pada sesi pertama, Dr. Ir. Siti Andarwati, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng. memaparkan materi mengenai “Pengantar Kewirausahaan dan Ruang Lingkup”. Materi ini membuka wawasan para mahasiswa tentang konsep dasar kewirausahaan, peluang usaha yang potensial, dan strategi untuk membangun bisnis yang sukses. Pada sesi kedua, fokus materi beralih ke “Potensi Pengembangan Kewirausahaan Mahasiswa”. Trainer nasional ini mendorong para mahasiswa untuk berani berwirausaha dan menggali potensi diri mereka. Sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang diperoleh, para mahasiswa di akhir kegiatan diberikan tugas untuk mengembangkan ide bisnis dengan membuat produk. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kreatif dan kritis mereka dalam membangun usaha yang inovatif dan berkelanjutan.

Melalui Kuliah Kewirausahaan dan Pengembangan Diri ini, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dan membekali para mahasiswa Sastra Arab UGM dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni untuk menjadi pengusaha.

1…138139140141142…209

Rilis Berita

  • Critical Island Studies Summer School 2025
  • SANJUNG #2 : Studi Banding QIS’AR UNS ke IKMASA UGM
  • Kuliah Umum dan Penyerahan Beasiswa KAGAMA Korea oleh Prof. Yang Seung Yoon
  • Menggali Kebudayaan Dalam dan Luar: Seminar Nasional Magister Pengkajian Amerika UGM dan Magister Kajian Sastra dan Budaya UNAIR
  • HIKARI HIMAJE UGM Tampil di Festival Budaya UNY 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY