Kamis 10 Oktober 2024, Tim Bappeda Kabupaten Wonosobo mengadakan pertemuan penjajakan kerja sama riset dengan pihak UGM. Penjajakan tersebut menyasar Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) dan Departemen Antropologi UGM untuk program riset terkait SDG 1 (tanpa kemiskinan) maupun SDG 2 (tanpa kelaparan). Tim Bappeda diterima oleh wakil kepala PSPK dan staf Departemen Antropologi UGM diwakili oleh Dr. Atik Triratnawati, M.A. dan Dr. Muh. Zamzam Fauzanafi, M.A.
Riset tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya angka stunting di Kabupaten Wonosobo yaitu 29,2%. Hal tersebut merupakan angka tertinggi di Jawa Tengah. Selain itu juga angka kemiskinan di Wonosobo tidak beranjak dari 15, 28% dan tetap berada di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Melihat keprihatinan kondisi masyarakat setempat, Bappeda mencoba bermitra dengan Universitas dan Pusat Studi guna mengatasi masalah stunting dan kemiskinan yang mendera masyarakat. Pihak Bappeda menghendaki agar tim PSPK terjun ke lapangan guna menurunkan angka kemiskinan, sementara Departemen Antropologi diharapkan mampu mengirim timnya guna menurunkan angka stuntingnya.
Dari berbagai data stunting dan kemiskinan yang ditampilkan oleh Bappeda Wonosobo, pihak UGM (PSPK dan Antropologi) sepaham untuk melakukan riset di wilayah tersebut dengan perkiraan waktu sekitar awal tahun 2025. Dalam pertemuan itu Departemen Antropologi juga menjajaki untuk mengirim mahasiswa magang (riset independen) di tahun 2025. Diharapkan dengan riset-riset tersebut akan muncul inovasi-inovasi baru guna penurunan stunting dan kemiskinanan sehingga wilayah Kabupaten Wonosobo dapat terbebas dari tersebut.
Penulis: Dr. Atik Triratnawati, M.A.
Penyunting: Sandya Kirani