• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 101
Arsip:

Rilis Berita

Pembacaan Puisi Jepang Watashi to Kotori to Kane Pada Dies Natalis ke-78 FIB UGM Oleh Wiastiningsih, S.S, M.A., PhD

Rilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 19 Juni 2024

Pada tanggal 23 Februari dan 26 Februari 2024, dilaksanakan Festival Baca Puisi dalam rangka menyambut Dies Natalis FIB UGM ke-78. Acara ini berlangsung di Auditorium Gedung Soegondo Lt. 7, Fakultas Ilmu Budaya UGM, menghadirkan dosen, mahasiswa, alumni, tenaga pendidik, penyair, dan masyarakat umum yang ikut berpartisipasi dalam Festival Baca Puisi. Acara ini juga tayang secara langsung melalui akun Youtube Kanal Pengetahuan FIB. Acara dibuka dengan kata sambutan dari Ibu Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M.Hum., selaku ketua penyelenggara acara Festival Baca Puisi dan juga menampilkan musikalisasi puisi. Puisi yang dibacakan juga beragam, ada yang berbahasa Indonesia, Inggris, Korea,dan Jepang.

Dalam kesempatan ini,  Dosen Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Wiastiningsih, S.S, M.A., PhD., berkesempatan membacakan puisi pada hari kedua, yaitu 26 Februari 2024, dengan membacakan salah satu puisi Jepang berjudul Watashi to Kotori to Kane karya penyair Jepang Kaneko Misuzu yang hidup pada tahun 1903 – 1930. Puisi dibacakan dalam bahasa Jepang, namun didampingi teks terjemahan yang telah dipersiapkan untuk ditampilkan dalam layar proyektor di ruangan Auditorium sehingga hadirin dapat melihat arti kalimat puisi yang dibacakan melalui layar proyektor. Selesai membacakan puisi, Ibu Wiastiningsih juga menjelaskanmakna dari puisi yang ingin disampaikan kepada para hadirin dan menekankan bagian paling penting dari puisi tersebut, yaitu bagian judul dan pengubahan urutan kosakata dalam judul pada bait terakhir dari puisi tersebut.

Melalui kontribusi dalam acara ini, diharapkan orang-orang yang tidak mengerti bahasa Jepang pun bisa memperoleh pembelajaran dari makna puisi yang disampaikan oleh penyair, sebab selain membacakan puisi dalam bahasa Jepang dan menjelaskan makna terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, para hadirin dapat menikmati karya sastra dari berbagai budaya dan bahasa yang beragam dalam pembacaan puisi ini akan dapat memperkaya pengetahuannya dan mengenali bentuk ekspresi yang bervariasi.

Dialog Budaya: Karakteristik Budaya Organisasi ‘Aisyiyah

Rilis BeritaSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang Tangguh Rabu, 19 Juni 2024

Pada Rabu, 1 Mei 2024, Dosen Departemen Sejarah, Nur Aini Setiawati, Ph.D, berkesempatan menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Budaya: Karakteristik Budaya Organisasi ‘Aisyiyah, yang diselenggarakan oleh Lembaga Budaya Seni dan Olahraga (LBSO) Pimpinan Pusat Aisyiyah di Kantor Pimpinan Pusat Aisyiyah, Yogyakarta. Sebagai narasumber, Ibu Nur Aini Setiawati, Ph.D memberikan pemahaman tentang karakteristik budaya organisasi ‘Aisyiyah dari masa ke masa. Dalam sebuah organisasi apapun bentuknya selalu memiliki suatu ciri khas yangnmenjadi pedoman bertingkah laku bagi anggotanya. Hal itu dikenal sebagai budaya organisasi.

Organisasi besar dalam bentuk organisasi sosial perempuan seperti ‘Aisyiyah dengan keanggotaan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke bahkan sampai ke luar negeri tentu juga memiliki budaya organisasi yang kuat, sebab dengan kuatnya budaya organisasi, maka organisasi itu akan tetap bertahan di tengah gelombang perubahan jaman. Budaya organisasi pasti muncul bersamaan dengan keberadaan organisasi tersebut. Di awal perkembangannya budaya organisasi Aisyiyah belum ditulis. Akan tetapi, semakin berkembang organisasi maka budaya organisasi itu mengalami perubahan sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat. Selain itu, diperlukan juga sebuah budaya organisasi yang tertulis agar sosialisasi ke anggotanya dapat semakin intensif. Budaya Organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggotanya dari suatu organisasi yang membedakannya dari organisasi lain. Budaya Organisasi merupakan jiwa atau karakteristik kunci dari suatu organisasi. Budaya Organisasi dapat terbentuk dari visi dan harapan para pendahulunya serta cara-caranya mengelola organisasi yang terus dikembangkan oleh generasi bertikutnya.

‘Aisyiyah membutuhkan pedoman tingkah laku bagi anggotanya serta tuntunan organisasi bagi daerah, cabang dan rantingnya. Semuanya akan termuat dalam budaya organisasi yang tentunya berbeda isinya dibandingkan budaya organisasi manapun. Ada ciri khas ‘Aisyiyah yang tidak dimiliki oleh budaya organisasi manapun. Ciri khas ini bersifat unik. ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan berkemajuan perlu terus menerus menggali dan menajamkan budaya organisasi seperti apakah yang sesuai dengan roh organisasi. Cara yang bisa ditempuh adalah dengan penggalian kembali nilai-nilai budaya organisasi baik yang ada dalam ingatan pendahulu kita yang masih hidup maupun dengan menggali sumber sejarah yang ada.

Webinar Kejepangan Bidang Bahasa dan Sastra

Rilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 19 Juni 2024

Pada tanggal 6 Maret 2024 Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang mengadakan webinar bekerja sama dengan Universitas Tsukuba, Jepang. Pembicara dari pihak UGM adalah Dr. Mulyadi, M.A. menyampaikan presentasi tentang penggunaaan istilah bahasa Jepang dalam penamaan nama usaha di wilayah Lamongan. Sedangkan pembicara dari pihak Universitas Tsukuba adalah Professor Baba Mika menyampaikan tentang penggunaan variasi kata ganti orang dalam karya sastra Jepang dan sejarahnya dari masa ke sama serta pengaruhnya dalam karya sastra Jepang. Saya bertugas menerjemahkan presentasi Dr. Mulyadi, M.A. ke dalam bahasa Jepang dan juga menerjemahkan presentasi Profesor Baba Mika ke dalam bahasa Indonesia. Webinar ini terbuka secara umum dan dihadiri peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pengetahun baru baik bagi peserta dari pihak Univeristas Tsukuba maupun dari pihak dalam negeri Indonesia. Penelitian yang dipaparkan Dr. Mulyadi, M.A. menyimpulkan bahwa penamaan nama usaha dengan istilah Jepang mengindikasikan bahwa pelaku usaha tersebut berasal dari kalangan muda yang mengenal kebudayaan popular Jepang. Sementara itu, penelitian yang dipaparkan oleh Profesor Baba Mika menunjukkan bahwa penggunaan variasi kata ganti orang pertama dalam karya sastra Jepang merupakan hal yang lazim digunakan dan hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan hubungan antar tokoh dalam sebuah cerita karena tingkat keakraban yang berbeda memerlukan kata ganti orang pertama yang berbeda pula dalam bahasa Jepang.

Setelah pemaparan materi kedua narasumber, diadakan sesi Tanya jawab sehingga peserta bisa mengonfirmasi pemahamannya atau bertanya jika terdapat penjelasan yang belum dimengerti. Dalam sesi Tanya jawab beberapa peserta dari Indonesia menyampaikan pertanyaan dan penerjemah juga bertugas menerjemahkan seluruh proses Tanya jawab.

Penerjemah lisan dalam forum webinar ini bertujuan agar seluruh peserta dapat memahami materi yang disampaikan karena peserrta dari pihak Jepang tidak memahami bahasa Indonesia dan audien dari Indonesia berasal dari beragam latar belakang yang tidak semuanya memahami bahasa Jepang. Penerjemahan dilakuakan dengan strategi one after another, yaitu penerjemah tidak menerjemahkan secara simultan bersamaan dengan pembicara menyampaikan materinya, tetapi dilakukan dengan memberi waktu bagi penerjemah setelah pembicara memberi jeda antar materinya. Strategi ini dipilih karena predikat kalimat bahasa Jepang berada di akhir kalimat sehingga penerjemah tidak akan memahami seluruh makna kalimat jika kalimatnya belum selesai diucapkan. Strategi penerjemahan ini dikomunikasikan terlebih dahulu oleh saya sebagai penerjemah kepada pihak pemakalah sehingga pada saat pelaksanaan, pemakalah bisa menentukan jeda akan dimasukkan di mana saja. Komunikasi sebelum hari ini berperan penting untuk membangun kerjasama antara pemakalah dan penerjemah sehingga proses penyampaian materi dapat dilakukan dengan lancar dan penerjemah itu harus menyela presentasi untuk meminta waktu jeda.

Podcast Dialog Dakwah Budaya: Gerakan Lingkungan Hidup Aisyiyah: Hidup Sehat dan Bersih

Rilis BeritaSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Rabu, 19 Juni 2024

Yogyakarta, 6 Mei 2024, Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM, Nur Aini Setiawati, Ph.D, menjadi narasumber dalam podcast berjudul, Gerakan Lingkungan Hidup Aisyiyah: Hidup Sehat dan Bersih, yang diselenggarakan oleh Institut Tabligh Muhammadiyah. Podcast ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat khususnya anggota Asisyiyah seluruh Indonesia agar dapat menciptakan suatu kondisi yang kondusif dengan menerapkan cara–cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan. Hal ini dilakukan melihat berbagai masalah lingkungan yang masih kerap terjadi baik dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat luas yang disebut dengan pencemaran lingkungan. Menurut data Badan Pusat Stasistik (BPS), pada tahun 2021 di sebanyak 10.683 desa masih terjadi pencemaran air. Adapun pencemaran tanah masih terjadi di 1.499 desa dan pencemaran udara masih terjadi di 5.644 desa di Indonesia.

Salah satu upaya menuju kearah perilaku sehat dengan melalui satu program yang dikenal dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan secara sistematis dan terkoordinir. PHBS merupakan bentuk perwujudan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka meningkatakan kesehatan dalam masyarakat. Berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 proporsi nasional Rumah tangga dengan PHBS baik adalah 32,3%. Terdapat 20 Propinsi yang masih memiliki Rumah Tangga dengan PHBS baik dibawah proporsi nasional. Proporsi tertinggi pada DKI Jakarta (56,8%) dan terendah pada Papua (16,4%). Terdapat 20 dari 33 provinsi yang masih memiliki rumah tangga PHBS baik di bawah proporsi nasional.

Pada akhir tahun 2018 Muhammadiyah dan Aisyiyah menyatakan sikap tentang bencana lingkungan hidup di Indonesia. Poin penting yang menjadi sorotan dalam pernyataan sikap pertama adalah bencana lingkungan yang terjadi merupakan akibat dari perilaku dan perbuatan manusia, sehingga perlu adanya perubahan perilaku masyarakat tentang lingkungan hidup. Kedua, permasalahan sampah yang juga harus ditangani dengan serius dengan dibuatnya regulasi yang ketat terutama terkait sampah plastik.

Mahasiswa Linguistik FIB UGM Wajib Berbahasa Daerah Saat Presentasi

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Sabtu, 15 Juni 2024

Program studi Linguistik merupakan salah satu program studi jenjang magister di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Visi program studi tersebut yaitu menjadi program studi linguistik yang berkualitas unggul, berwawasan kebangsaan, aktif dan responsif terhadap permasalahan bahasa dan pengembangan ilmu bahasa, serta mampu menjadi program studi rujukan di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2025. Untuk mencapai visi tersebut, salah satu misi yang dijalankan prodi tersebut adalah mendidik sarjana linguistik berderajat magister yang mampu menerapkan ilmu kebahasaan yang diperolehnya untuk menyelesaikan berbagai masalah kemasyarakatan dan mampu berdialog serta bermitra dengan sarjana mancanegara dalam upaya menjalin kerja sama antarbudaya yang saling menguntungkan. Hal ini dibuktikan dengan diwajibkannya para mahasiswa menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing saat presentasi pada mata kuliah Psikolinguistik.

Psikolinguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari cara manusia membuat dan menggunakan bahasa. Teori psikolinguistik memandang bahasa sebagai sarana untuk menyampaikan informasi, dengan fokus pada pandangan bahwa bahasa adalah hasil dari kebiasaan manusia. Secara pokok, psikolinguistik berupaya untuk menjelaskan bagaimana struktur bahasa terbentuk, digunakan, dan dipahami dalam proses komunikasi. Dari fokus tersebut, dosen psikolinguistik di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yaitu Drs. Tatang Hariri, M.A., Ph.D., berinisiatif ingin memanfaatkan kondisi dimana para mahasiswanya berasal dari berbagai daerah untuk memperkenalkan bahasa ibu mereka masing-masing. Ini bertujuan agar menjadi contoh langsung bagaimana bahasa yang berbeda terjadi dan agar bahasa lokal tetap dilestarikan dan tidak hilang. Untuk memahami materi, powerpoint yang ditampilkan tetap menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.

1…99100101102103…206

Rilis Berita

  • Rampoe UGM Raih Juara 1 dalam Kompetisi Ratoh Jaroe di Pre Event Diponegoro Art Competition 2025
  • Public Lecture on American Studies: “Representations of American Families in the Media”
  • Tak Hanya Sekedar Artefak, Ada Cerita Lain yang Belum Terungkap Kuliah Lapangan ke Situs Liyangan, Temanggung
  • Workshop Tengah Program MARS UGM: Melihat Kompleksitas Isu Migrasi dari Kacamata Dunia Selatan
  • Contemporary American Issue: Seminar Pengkajian Amerika dan Freedom of Speech di Amerika era Kontemporer

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY