Pada Selasa 6 Agustus 2024, Magister Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Darussalam Gontor berkunjung ke Magister Kajian Budaya Timur Tengah (KBTT) Universitas Gadjah Mada dalam rangka studi banding di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya, Gedung Soegondo Lantai 7. Kegiatan ini dihadiri oleh Guru Besar Purna Tugas Linguistik Arab, Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., Ketua Departemen Antarbudaya FIB UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., Sekretaris Departemen Antarbudaya FIB UGM, Dr. Mahmudah M.Hum., Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab Universitas Darussalam Gontor, Dr. Agus Yasin, M.Pd.I. serta melibatkan 100 mahasiswa dari kedua prodi. Dalam sambutannya, Prof. Sangidu mengatakan bahwa UGM dan Unida memiliki ikatan kekerabatan sejak lama. Kerjasama ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kurikulum dari kedua prodi. Kurikulum Magister KBTT disampaikan oleh Dr. Mahmudah M.Hum., sedangkan Magister PBA Unida diwakili oleh Dr. Agus Yasin, M.Pd.I. Ketua Prodi PBA Unida menyampaikan bahwa visi Magister PBA adalah “Menjadi program studi Magister Pendidikan Bahasa Arab yang bereputasi nasional dan Internasional dalam pengembangan metodologi pembelajaran Bahasa Arab berbasis Islamisasi ilmu pengetahuan dengan sistem perguruan tinggi pesantren”. Pemaparan ini membuka wawasan dan diskusi yang aktif antar mahasiswa yang dibuktikan dengan antusiasme peserta acara. Kunjungan ini diakhiri dengan perkuliahan mahasiswa Unida yang diampu oleh Prof, Dr. Syamsul Hadi, S.U., dalam mata kuliah Bahasa Arab dan Prof Dr. Sangidu, M.Hum. dalam Sastra Arab.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kurikulum oleh Sekretaris Departemen Antarbudaya FIB UGM, Dr. Mahmudah, M.Hum. Kurikulum merumuskan bahwa profil Alumni KBTT memiliki kesempatan besar dalam pekerjaan, mulai dari akademisi, peneliti, dan diplomat. Demi mencapai profil lulusan yang berkualitas, dibutuhkan kerja keras dari mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan dengan riset dan menarasikannya dalam publikasi karya Ilmiah. Dr. Mahmudah mengatakan “Magister Kajian Budaya Timur Tengah merupakan prodi kajian antarbudaya yang cakupannya luas. Penelitian dengan objek antar negara, baik dalam ranah sastra, bahasa, dan sosial, dapat dilakukan dengan catatan menjadikan ketiganya sebagai “jendela”. Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dan dipublikasikan dalam jurnal bereputasi agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat”.


