• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2025
  • hal. 25
Arsip:

2025

Yogyakarta Padat, Pariwisata Terhambat? Saatnya Berpikir More Than Human

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 25/3/2025 – Yogyakarta sebagai destinasi wisata unggulan terus menarik banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Namun, lonjakan jumlah kunjungan ini diiringi dengan meningkatnya kemacetan yang menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pariwisata di kota ini. Terkait persoalan tersebut, Dosen Pariwisata UGM, R. Rucitarahma Ristiawan, S.Par., M.Sc., Ph.D., menyampaikan pandangannya terkait dinamika tersebut.

Dosen yang akrab dipanggil Mas Awang tersebut menceritakan bahwa sepulangnya di Yogyakarta dari menyelesaikan program doktornya di Belanda, bahkan sejak tahun 2010-an sudah merasakan adanya perbedaan kualitas udara di Yogyakarta yang semakin pengap akibat polusi. Ia pun heran dengan kepadatan dan kemacetan di Yogyakarta yang naik signifikan.

Menurutnya Awang, wisata heritage tidak hanya tentang peninggalan masa lampau seperti arca dan koleksi museum, tetapi juga fakta dan cerita apa yang ada di baliknya, relasi kuasa seperti apa yang terjadi, dan representasi relasi kuasa dalam keaadannya sekarang. Wisata heritage sarat akan keluhuran dan preservasi kebudayaan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi bertolak belakang apabila melihat apa yang terjadi sekarang. “Secara branding, secara value yang coba disampaikan kepada wisatawan, Jogja itu seperti apa yang biasa kita lihat di sosial media, sebagai area yang luhur, estetik, sublime dan arif. Tetapi pada kenyataanya Jogja itu tidak baik-baik saja. Opresi dan penindasan secara terselubung terkait lahan, politik dinasti yang abusive, klientelis dan nepotis, dan komodifikasi budaya sebagai cara untuk meligitimasi status kuasa beberapa pihak”, ujarnya. Apalagi ketika peak season, kemacetan menjadi salah satu persoalan yang terlihat dari kompleksnya berbagai persoalan yang lebih besar seperti regulasi yang menguntungkan pihak tertentu hingga ketidakjelasan tata kota dan transportasi.  Hal tersebut pada akhirnya dapat berdampak terhadap pengalaman berwisata di Yogyakarta. Keuntungan pariwisata hanya dirasakan oleh pihak-pihak di lingkar kekuasaan, dan masyarakat hanya mendapat ketidaknyamanan hidup, polusi, serta upah rendah.

Awang juga menyoroti bagaimana suatu peraturan kerap kali diimplementasikan dengan tendensinya yang bermuara ke profit. Ia menegaskan. “Bisa atau tidak kita moving beyond that?”, ujarnya. Banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan atau pengimplemntasian suatu peraturan seperti ruang terbuka hijau (RTH), pohon, fauna atau apapun itu yang seharusnya dapat memberikan manfaat mutualisme yang juga Awang sebut sebagai aspek “more than human”. Harapannya, pemikiran tersebut pun dapat mendukung SDG ke-11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Jika hal tersebut tidak diperhatikan dengan baik, pada akhirnya akan berujung pada kompleksitas permasalahan lainnya, seperti halnya kemacetan.

Terkait pembangunan jalan tol yang saat ini gencar dilakukan di berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Awang pun memberikan pandangannya terhadap hal tersebut. Menurutnya, pembangunan tol tersebut mungkin bagus dalam hal profit dan semakin mempermudah aksesibilitas termasuk kaitannya dengan industri pariwisata. Kendati demikian, ia menekankan bahwa hal tersebut berpotensi untuk menjadi “anggur lama di botol yang baru” apabila pembangunan tersebut terlalu memperhatikan profit tanpa memperhatikan aspek lain. Meski demikian, pembangunan transportasi umum menurutnya tetap langkah yang cukup bagus dan progresif untuk menunjang mobilitas masyarakat dan menunjang pariwisata.

Saat ini, persoalan daya dukung (carrying capacity) Yogyakarta belum dikaji secara mendalam. “Kegagalan membaca pariwisata secara kontekstual, dapat membuat Yogyakarta berada pada posisi yang tidak mengenakkan”, ujarnya menambahkan.  Kajian hanya sebatas luas lahan dan bagaimana orang bisa nyaman beraktivitas di dalamnya. Padahal, perhatian seberapa oksigen hingga hak more than human belum pernah dibicarakan. Ia pun berharap perkembangan pembangunan pariwisata di Yogyakarta, terutama kaitannya dengan penyusunan dan pelaksanaan regulasi dapat lebih dilakukan secara holistis dengan memperhatikan bahwa tidak hanya manusia yang membutuhkannya tetapi manusia juga dipengaruhi dan mempengaruhi segala sesuatu yang ada disekitarnya. Kesadaran terkait aspek regeneratif dalam cara berpikir more than human ini yang belum hadir dalam skema pembangunan pariwisata Jogja Hal tersebut pun guna mendukung keberhasilan SDG ke-9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

[Humas S1 Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Rayakan Dies Natalis Tahun 2024: Refleksi 15 Tahun Prodi Pariwisata FIB UGM

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 25/3/2025 – Prodi Pariwisata FIB UGM menggelar syukuran Dies Natalis ke-15 pada Jumat, 6 Desember 2024 di Auditorium Gedung Soedondo Lt. 7 FIB UGM. Acara ini dihadiri para dosen dan tendik Prodi Pariwisata, mahasiswa, alumni, dan mitra. Dalam kesempatan peringatan Dies Natalis ke-15 ini juga diselenggarakan diskusi dalam rangka evaluasi terkait langkah-langkah yang telah ditempuh dan mempersiapkan Prodi Pariwisata FIB UGM untuk masa depan yang lebih gemilang baik secara akademis maupun dengan industri pariwisata.

Setelah dibuka dengan sambutan Ketua Prodi Pariwisata Dr. Wiwik Sushartami, M.A, sebagai simbolis perayaan dies natalis, kemeriahan agenda dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diwakili oleh dosen, mahasiswa aktif dan alumni Prodi Pariwisata.

Sebagai wujud apresiasi Prodi Pariwisata terhadap kreativitas dan bakat luar biasa para mahasiswanya, suasana semakin semarak dengan penampilan seni tari memukau bertajuk “Tari Nirbaya Edan-Edanan” yang dibawakan oleh mahasiswa Prodi Pariwisata, Muhammad Jhony Fonsen bersama tim. Tarian ini mengangkat kisah unik tentang masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai sosial, gotong royong, keramahan, dan toleransi, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada jin, setan, dan roh-roh halus.

Ketua Prodi Pariwisata, Dr. Wiwik Sushartami, M.A., membuka sesi pemaparan dengan menjelaskan kondisi terkini program studi, diantaranya sejarah singkat dan susunan tenaga pendidik. Selanjutnya, beliau memaparkan rencana kurikulum terbaru yang dirancang lebih fleksibel, dengan skema dan alur yang mendukung pengayaan kompetensi mahasiswa. Kurikulum ini diharapkan dapat memperluas wawasan lintas bidang, sehingga mahasiswa Prodi Pariwisata mampu menghadapi tantangan masa depan dengan keunggulan multidisiplin.

Selain selalu mengapresiasi potensi dan prestasi para mahasiswa, Prodi Pariwisata juga selalu berupaya untuk memberikan pendidikan yang terbaik (SDG ke-4: pendidikan berkualitas) dengan mengikuti tren akademik dan industri. Hal tersebut untuk memastikan pendidikan Prodi Pariwisata semakin relevan dengan isu-isu terkini juga mempersiapkan kompetensi yang unggul bagi para calon alumni dengan industri pariwisata sesungguhnya. Untuk itu, Prodi Pariwisata mengundang beberapa mitra industri untuk melakukan diskusi terkait kesempatan karier dan isu-isu terkini sebagai bahan evaluasi kurikulum prodi (SDG ke-7: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Mitra yang hadir pada sesi ini diantaranya yaitu Gama Wisata, dan Desa Wisata Institute, serta perwakilan dosen lintas prodi Dosen Lintas Prodi Erda Rindrasih, S.Si, M.U.R.P, Ph.D dan perwakilan mahasiswa.

Dalam sesi diskusi bersama alumni, mahasiswa menyampaikan apresiasi terhadap pengajaran di Prodi Pariwisata yang dinilai sangat relevan dan bermanfaat untuk dunia kerja. Alumni turut berbagi pengalaman dan memberikan masukan konstruktif terkait kebutuhan dan tantangan di lapangan kerja. Masukan tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum agar semakin sesuai dengan dinamika industri pariwisata.

Dies Natalis ke-15 Prodi Pariwisata FIB UGM menjadi momen penting untuk merayakan pencapaian sekaligus merefleksikan perjalanan program studi dalam menghasilkan lulusan berkualitas yang siap menghadapi tantangan industri pariwisata. Dengan dukungan dari dosen, mahasiswa, alumni, dan mitra industri, acara ini mencerminkan semangat kolaborasi dalam menciptakan pendidikan yang relevan, fleksibel, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ke depannya, Prodi Pariwisata berkomitmen untuk terus berinovasi, menjaga sinergi dengan para pemangku kepentingan, dan melahirkan generasi pariwisata yang mampu membawa kontribusi positif bagi Indonesia dan global dalam bidang pariwisata.

[Humas S1 Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Gerakan Sehat Mahasiswa KBTT: Olahraga Rutin Mingguan Sebagai Kunci Menuju Kesehatan Jiwa dan Raga

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 16/2/2025 – Mahasiswa Kajian Budaya Timur Tengah (KBTT) Universitas Gadjah Mada memulai inisiatif baru berupa olahraga rutin mingguan yang dilaksanakan setiap Minggu pagi. Kegiatan perdana ini berlangsung pada Minggu, 16 Februari 2025, dan dihadiri oleh sejumlah mahasiswa KBTT. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental sekaligus mempererat hubungan sosial antar mahasiswa. Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan.

Kegiatan olahraga rutin ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi para mahasiswa. Selain menjaga kebugaran tubuh, olahraga juga terbukti meningkatkan konsentrasi, mengurangi stres, dan membangun rasa percaya diri—faktor-faktor penting dalam mendukung pencapaian akademik yang optimal. Lebih jauh lagi, kegiatan ini sejalan dengan upaya global untuk mempromosikan gaya hidup aktif sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit tidak menular (NCDs). Dengan melibatkan komunitas mahasiswa, program ini juga berkontribusi pada pembentukan kebiasaan sehat yang dapat bertahan sepanjang hidup mereka.

Selain manfaat kesehatan, inisiatif ini juga mencerminkan komitmen KBTT terhadap pembangunan berkelanjutan. Olahraga tidak hanya mendukung kesehatan individu tetapi juga membangun komunitas yang lebih inklusif dan harmonis. Dengan menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin, mahasiswa KBTT berharap dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi gaya hidup sehat sekaligus mendukung pencapaian target SDGs pada tahun 2030. Program ini adalah bukti nyata bahwa langkah kecil seperti olahraga mingguan dapat membawa dampak besar bagi kesehatan global dan pembangunan berkelanjutan.

[Humas S2 Kajian Budaya Timur Tengah FIB UGM, Nafila Azzahra]

Sinergi Dosen Prodi Kajian Budaya Timur Tengah untuk Pendidikan Berkualitas: Rapat Koordinasi Perkuliahan Semester Genap 2024/2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 4/2/2025 – Prodi Kajian Budaya Timur Tengah (KBTT) Universitas Gadjah Mada menggelar Rapat Koordinasi Perkuliahan periode genap 2024/2025. Rapat ini dihadiri oleh seluruh jajaran dosen pengampu, diantaranya: Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., Prof. Dr. Syamsul Hadi, S.U., M.A., Prof. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S., Prof. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S., Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M., Prof. Dr. Siti Mutiah Setiawati, M.A., Dr. Zulfa Purnamawati, M.A., Dr. Mahmudah, M.Hum., Dr. Arief Ma’nawi, M.Hum., Dr. Arifuddin, Lc. M.A., dan Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A. Rapat ini diawali dengan sambutan dari Ketua Departemen Antarbudaya, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. yang dalam pidatonya menekankan pentingnya sinergi antar dosen untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi prodi dan para mahasiswa KBTT. “Kita harus melaksanakan amanah mengajar ini dengan sebaik-baiknya demi kemajuan bersama,” ujar Prof. Sangidu. Pesan ini selaras dengan tujuan SDGs, khususnya dalam mendukung pendidikan berkualitas sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi sosialisasi perkuliahan yang dipandu oleh Sekretaris Departemen Antarbudaya, Dr. Mahmudah, M.Hum. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait sistem perkuliahan dan strategi pembelajaran yang akan diterapkan selama satu semester ke depan. Diskusi intensif kemudian dilakukan untuk merancang metode pengajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa serta perkembangan global. Para peserta rapat sepakat bahwa kolaborasi yang kuat antar dosen menjadi kunci keberhasilan dalam mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing.

Dengan adanya rapat koordinasi ini, Prodi KBTT berharap dapat memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian SDGs, terutama dalam aspek pendidikan berkualitas (SDG 4) dan kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17). Sinergi yang terjalin antara dosen diharapkan mampu menghasilkan kurikulum yang tidak hanya berorientasi akademik tetapi juga mendukung pengembangan nilai-nilai keberlanjutan. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen KBTT dalam membangun generasi muda yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat global.

[Humas S2 Kajian Budaya Timur Tengah FIB UGM, Nafila Azzahra]

Dari Pakistan hingga Ethiopia: INCULS Sukses Gelar Penutupan Program GMIF 2024

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Maret 2025

Yogyakarta, 28/2/2025 – mahasiswa INCULS menutup Program GMIF 2024 dengan upacara penutupan di ruang 709, gedung Soegondo, FIB UGM. Mahasiswa yang tergabung dalam program ini adalah 14 orang yang berasal dari beraneka ragam kewarganegaraan. Sebagian mahasiswa berasal dari Pakistan, yaitu sebanyak 9 orang. Sementara itu, masing-masing 1 mahasiswa berasal dari Uganda, Malawi, Kenya, Yaman, dan Ethiopia.

Dr. Wulan Tri Astuti, S.S., M.A., Koordinator INCULS, menyampaikan laporan Program GMIF 2024 yang berisi rekapitulasi kegiatan mahasiswa GMIF selama di INCULS. Mahasiswa GMIF mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas Pemula 1 selama kurang lebih empat bulan. Adapun mata kuliah yang dipelajari tersebut adalah Membaca, Kosakata, Menyimak, Berbicara, Menulis, dan Tata Bahasa dengan total 12 SKS. Mahasiswa GMIF juga tidak hanya mendapatkan pembelajaran di kelas, tetapi juga di luar kelas, seperti mata kuliah Membaca di Perpustakaan Grhatama Pustaka, mata kuliah Membaca dan Menyimak di Museum UGM, dan mata kuliah Menulis di Chocolate Monggo Museum & Factory. 

Acara ini juga diisi dengan pidato dari perwakilan dosen pengajar, Ilfat Isroi Nirwani, S.S., M.A., serta perwakilan tutor INCULS, Iqbal Tafqy Aunika. Sementara itu, pidato perwakilan mahasiswa GMIF diwakili oleh Muhammad Aarif. Acara diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan pemutaran video kenangan mahasiswa GMIF 2024 selama belajar di INCULS.

[Admin INCULS FIB UGM, Decika Syahda Maharani]

1…2324252627…43

Rilis Berita

  • SANJUNG #2 : Studi Banding QIS’AR UNS ke IKMASA UGM
  • Kuliah Umum dan Penyerahan Beasiswa KAGAMA Korea oleh Prof. Yang Seung Yoon
  • Menggali Kebudayaan Dalam dan Luar: Seminar Nasional Magister Pengkajian Amerika UGM dan Magister Kajian Sastra dan Budaya UNAIR
  • HIKARI HIMAJE UGM Tampil di Festival Budaya UNY 2025
  • HIKARI HIMAJE UGM Tampilkan Yosakoi Odori di Acara OKAERI Reborn 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY