• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2025
Arsip:

2025

Perjalanan Lintas Budaya Wang Hui Chen: Semangat Untuk Terus Menantang Diri Dari Zona Nyaman

SDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Selasa, 8 Juli 2025

Yogyakarta, 1 Juli 2025 – Setelah lulus dari universitas di Taiwan, Wang Hui Chen berencana untuk berangkat ke Jerman mempelajari bidang tentang jurnalistik dan media komunikasi. Dia memilih jurusan Bahasa dan Sastra Eropa, dengan konsentrasi Bahasa Jerman, serta jurusan Jurnalistik untuk terus mengasah kemampuan bahasa dan karya-karya jurnalistiknya. 

Wang Hui Chen yang saat ini studi di jurusan Sastra Mandarin mulai belajar melatih kepekaan jurnalistik yang digunakan dalam menulis teks di media. Untuk mengasah kepekaan ini Wang Hui Chen ingin melanjutkan studi di Jerman dengan tujuan dapat belajar langsung pada masyarakat Jerman khususnya.

Hal ini menambah pengalaman untuk mendapatkan tema terkait adat istiadat, atau dinamika sosial politik dan ekonomi masyarakat Jerman. Wang Hui Chen merasa bahwa hal itu mendukungnya untuk menunjukkan kemampuan pada prinsip hidup “yang tidak puas dengan keadaan”.

Dia secara aktif mengumpulkan pengalaman untuk menjelajahi dunia, sehingga meskipun berada di tempat yang berbeda, dia dapat dengan bebas melakukan pekerjaan yang dinginkan. Dengan kata-kata unik yang hangat, dia merekam kehidupan orang lain dan menceritakan kisah dunia.

Sementara itu, darah kebanggaan bangsa Indonesia yang mengalir dalam dirinya juga menjadi dorongan kuat bagi Wang Hui Chen untuk mengeksplorasi latar belakang budayanya sendiri. Apakah kepribadian sosial yang terbentuk dari dalam tumbuh masyarakat Taiwan yang hangat dan penuh toleransi akan menjadi penolong atau penghalang dalam perjalanannya untuk memahami kembali budaya tanah airnya, Indonesia? Wang Hui Chen mengakui bahwa ini adalah tantangan yang selalu ada. Kebiasaan hidup di Taiwan yang sudah dikenalnya membuatnya mudah memiliki prasangka saat menghadapi pola sosial yang berbeda dari yang biasa. 

Seperti perbedaan budaya “jam karet”  khas masyarakat Indonesia dan masyarakat Taiwan merupakan contoh yang jelas.

Selain itu, dalam hal komunikasi bahasa juga terdapat beberapa tantangan: meskipun bahasa Mandarin sebagai bahasa utama dalam interaksi sehari-harinya, namun ibunya yang orang Indonesia dan kerabat dari pihak ibu lebih sering menggunakan bahasa Hakka (salah satu dialek dalam bahasa Mandarin).

 “Sebagaimana berinteraksi dengan keluarga Indonesia adalah salah satu tantangan bagi saya, karena belajar bahasa bukan hanya untuk komunikasi efektif, tetapi juga untuk mengurangi jarak antar individu dan mencapai resonansi emosional satu sama lain.” ujarnya.

Bahasa mungkin menghadapi hambatan, namun pada saat yang sama juga bisa menjadi kesempatan untuk memahami dunia yang beragam dan kaya ini. Mungkin karena tumbuh besar dalam lingkungan keluarga besar, di sekitar Wang Hui Chen selalu dipenuhi oleh perhatian dan kasih sayang dari teman-teman dan keluarga dari Taiwan dan Indonesia, serta teman pekerja migran Indonesia yang ditemuinya secara kebetulan. ” Saya berharap dapat merekam kehidupan mereka dan menuliskannya menjadi cerita yang menarik. Saya berharap dapat berpartisipasi dalam kehidupan orang-orang yang saya cintai dengan cara ini! “

Wang Hui Chen juga membagikan pengalaman yang diperolehnya dari tim magang kali ini berdasarkan proyek dari Kementerian Pendidikan Taiwan yang mendorong siswa-siswi untuk memanfaatkan jaringan kerjasama internasional guna magang di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Indonesia. Ini meliputi keikutsertaan dalam acara-acara akademik yang beragam dan menulis artikel harian diterbitkan di situs resmi. Ketika ditanya keterampilan diharapkan dapat dikuasai lebih baik dalam pekerjaan magang ini, Wang Hui Chen menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam studi mendatang selama setahun di Jerman di bidang jurnalistik dan media komunikasi, yaitu bagaimana berpikir jernih tentang posisinya sendiri: saat bersaing dengan penutur asli lainnya, dia harus memanfaatkan keunggulan uniknya dalam mengedit teks: yaitu pentingnya strategi ” memanfaatkan multibahasa “. Berkat tugas wawancara dengan ceramah dan penulisan dokumen dalam program magang di FIB, ini bisa menjadi pengalaman praktis yang bermanfaat untuk melatih pemikiran dan produksi konten bilingual.

Selain itu, dibandingkan dengan tugas-tugas magang sebelumnya yang lebih fokus pada penggunaan alat media sosial untuk promosi dan lebih sedikit terkait dengan pengeditan yang berorientasi akademis, hanya dengan dasar pengetahuan yang lebih beragam bisa tenang menghadapi dan menangani dampak-dampak informasi. Wang Hui Chen menyimpulkan bagaimana belajar berkreasi di magang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada dapat dihubungkan dengan tujuan studi jangka pendek ke depan: Jika saya bisa mendapatkan wawasan tentang perbedaan alat pembelajaran yang digunakan dalam bidang media komunikasi di Jerman, Taiwan, dan Indonesia kemudian membandingkan hubungan ketiga lingkungan itu setelah magang berakhir, ini pasti akan menjadi topik yang menarik. 

“Bagaimanapun, penelitian dan praktik saling melengkapi; keterampilan yang telah dipelajari sejauh ini pada akhirnya pasti akan berguna suatu hari nanti.”

[National Chengchi University, Wu Yu Han]

Syajarotun: Perbincangan Manusia dengan Pohon

SDGs 15: Ekosistem daratanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 8 Juli 2025

“Apa jadinya jika pohon tak sekadar menjadi objek, melainkan saksi, narasi, dan agen dalam kehidupan manusia?”

Coba tanyakan pada diri sendiri, kapan terakhir kali bisa merasakan tenang dan menikmati hidup ditengah dinamika dunia saat ini? Tuntutan zaman yang serba cepat telah merenggut kesempatan untuk terhubung dengan diri sendiri dan juga lingkungan. Melebarnya jarak atau relasi manusia dengan lingkungan dalam keseharian menunjukkan adanya keretakan metabolik yang kadang luput dalam perbincangan. Dibangunnya kesadaran bahwa manusia bukan satu-satunya aktor dalam kehidupan di Bumi, mendorong peran akademisi untuk ikut menyuarakan dan memberi ruang dalam berbagai diskusi keseharian.

Mulai 2-8 Juli 2025 bertempat di Warung Pelan-Pelan, mahasiswa Magister Antropologi yang tergabung dalam kuliah Pengorganisasian Pagelaran dibawah bimbingan Dr. Muhammad Zamzam Fauzanafi menyelenggarakan Syajarotun: Pameran Multimodal Etnografi sebagai ajakan dan sumbangsih untuk merespon isu keretakan hubungan manusia dengan lingkungannya. Dipilihnya konsep syajarotun atau pohon (dalam bahasa Arab) tak sekedar diposisikan sebagai objek namun juga merujuk pada sejarah yang menunjukkan agensinya dalam memengaruhi kehidupan manusia. Pameran ini bertujuan untuk menghadirkan beragam intepretasi terhadap isu merenggangnya relasi manusia dengan lingkungan melalui pendekatan etnografi multimodal dikemas melalui karya perfomatif dan visual yang merengkuh lebih dari teks.

Keberagaman intepretasi dari para pameris melalui karya instalasi (Devi Sri Wulandari; Ilma Dityaningrum) visual-perfomatif: lokakarya memasak (Marselius Aronggear), puisi teatrikal-sastra lisan (Muhammad Ade Putra), visualisasi dokumen, foto, dan ilustrasi (Tarlen Handayani; Sabrina Tan; Septi Dhanik Prastiwi; Sheila Primadewi Sanjaya; Syahrul Zidane As-Sidiq) dilengkapi dengan puisi untuk melengkapi narasi pameran (Dodi Suprihanto) menunjukkan sumbangsih akademisi dalam mengintepretasi isu-isu antara hubungan manusia dan lingkungannya melalui seni. Melalui pameran ini diharapkan dapat menggugah kepekaan pengunjung untuk ikut berefleksi dan membincangkan kembali relasi diri dengan lingkungan hidupnya.    

 

Penulis: Okky Chandra Baskoro
Kredit Foto: Syahrul Zidane As-Sidiq

Penyerahan Piagam Dedikasi kepada Dosen Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM

SDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 8 Juli 2025

Pada lomba K-speech Eloquence Competition yang diadakan Sabtu, 28 Juni 2025 lalu, dosen Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea, Alfiana Amrin Rosyadi, S.S, M.A mendapatkan piagam penghargaan dedikasi (dedication award) dari Presiden K-Speech Eloquence Association Indonesia, Mr Woo Young Taek. 

Penghargaan ini diberikan karena selama tiga tahun belakang, Ibu Alfi sudah mendampingi mahasiswa-mahasiswa UGM berlomba di Jakarta bahkan ikut mendampingi pemenang lomba tahun lalu ke kompetisi internasional di Vientiane, Laos. 

Dalam plakat tertulis Ibu Alfi juga telah mengubah ujian akhir semester menjadi model pidato K-speech untuk memberikan efisiensi pendidikan Bahasa Korea dan telah memberikan kesempatan bagi Mr. Woo Young Taek untuk datang ke UGM dan memberikan ceramah langsung untuk teknik-teknik pidato orasi yang baik dan benar. 

Mendapatkan penghargaan yang tidak disangka, Ibu Alfi menyampaikan terima kasih atas piagam yang diberikan. Penghargaan ini menjadi energi baru untuk mengintegrasikan pendidikan orasi Bahasa Korea ke dalam praktik berbicara. Saat ini, selain sudah mengubah ujian akhir mata kuliah berbicara menjadi model praktik orasi, Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM memiliki klub berbicara untuk mempersiapkan peserta yang akan maju ke lomba. Setahun ke belakang klub ini masih dilatih oleh mahasiswa tetapi ke depan klub ini akan dilatih oleh dosen sehingga UGM betul-betul memiliki calon peserta K-speech yang lebih siap secara teknik dan mental. 

Penulis: Alfiana Amrin R
Editor: Sherina Azmi

Haris Arfakhsyadz, Mahasiswa Sastra Arab UGM Menorehkan Prestasi di Ajang Pidato Bahasa Arab Internasional

SDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 8 Juli 2025

Yogyakarta, 17/5/2025 – Sebuah prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Haris Arfakhsyadz Azka Maula, mahasiswa Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, sukses meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi International Arabic Speech Competition (Khiṭābah ‘Arabiyyah) yang digelar dalam rangkaian acara GEKA 7 International.

Kegiatan ini berlangsung pada 14–17 Mei 2025 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan menjadi panggung kompetisi internasional yang diikuti oleh 26 peserta dari berbagai institusi ternama, baik dalam maupun luar negeri. Negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Turki turut mengirimkan delegasi terbaik mereka. Beberapa universitas luar negeri yang berpartisipasi antara lain Universitas Malaya, USIM, Universitas Kebangsaan Malaysia, dan Universitas Fatoni Thailand.

Dalam atmosfer persaingan yang ketat dan penuh semangat, Haris tampil sebagai delegasi tunggal dari Sastra Arab UGM, menunjukkan kemahiran berbahasa Arab dalam berorasi di hadapan dewan juri dan peserta internasional. Lewat kemampuan retorika yang tajam, penguasaan bahasa yang kuat, dan kepercayaan diri yang tinggi, Haris berhasil memukau para juri dan meraih peringkat kedua, hanya terpaut satu poin dari Juara 1 yang diraih oleh perwakilan Universitas Darussalam Gontor.

“Saya merasa sangat bersyukur. Semua ini tak lepas dari bimbingan para dosen, dukungan teman-teman, dan doa dari orang tua yang selalu mengiringi langkah saya.” ungkap Haris dengan penuh haru usai pengumuman pemenang.

Ajang Pidato Bahasa Arab Internasional merupakan kegiatan penting yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan akses terhadap pendidikan dan meningkatkan peluang pendidikan di negara-negara berkembang. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi internasional seperti ini, mahasiswa seperti Haris tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga tetapi juga berkontribusi dalam dialog global tentang pendidikan dan pertukaran budaya.

Seiring dunia yang semakin terhubung, pentingnya pendidikan di negara-negara berkembang tidak dapat dipandang sebelah mata. Kegiatan seperti Pidato Bahasa Arab Internasional memberikan platform bagi mahasiswa untuk menunjukkan bakat mereka dan membangun rasa kebersamaan di antara berbagai budaya. Prestasi Haris adalah bukti potensi yang dimiliki mahasiswa ketika diberikan akses terhadap pendidikan berkualitas dan peluang.

Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Indonesia, khususnya dari bidang humaniora seperti Sastra Arab, mampu bersaing dan tampil gemilang di kancah internasional. Kemenangan Haris juga menjadi cerminan dari kualitas pendidikan serta semangat kolaboratif di lingkungan akademik UGM yang terus mendorong mahasiswanya untuk berprestasi dan berkontribusi dalam forum dan ajang global.

Kisah Haris Arfakhsyadz Azka Maula bukan sekadar tentang kompetisi, melainkan tentang semangat belajar, dedikasi, dan kepercayaan bahwa bahasa adalah jembatan menuju dunia. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berani bermimpi dan melangkah lebih jauh.

 

[Humas FIB UGM, Candra Solihin]

Pembuatan Zine pada Ujian Akhir Antropologi Kesehatan

SDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 15: Ekosistem daratanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 8 Juli 2025

Bentuk tugas akhir di Departemen Antropologi berbagai macam tidak hanya menulis artikel atau makalah. Salah satu tugas pada program sarjana Antropologi Budaya pada kelas Antropologi Kesehatan adalah tugas kelompok berupa pembuatan zine. Kelas tersebut diampu oleh Prof. Dr. Atik Triratnawati, M.A.dan Dr. Elan A. Lazuardi, M.A.

Pada pertemuan kelas terakhir, Dr. Elan memilih tugas akhir berupa zine karena zine dinilai sebagai praktik menjadikan antropologi lebih publik sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat. Pembuatan zine itu dilakukan  secara kelompok antara 5-8 orang. Muatan dalam zine itu harus terkait dengan isu kesehatan yang telah didiskusikan selama perkuliahan dan menggunakan framing secara antropologis.Selain isu-isu kesehatan, mahasiswa juga dapat mengembangkan kreatifitasnya.

 

Penulis: Dewi Widyastuti

123…55

Rilis Berita

  • Perjalanan Lintas Budaya Wang Hui Chen: Semangat Untuk Terus Menantang Diri Dari Zona Nyaman
  • Syajarotun: Perbincangan Manusia dengan Pohon
  • Penyerahan Piagam Dedikasi kepada Dosen Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM
  • Haris Arfakhsyadz, Mahasiswa Sastra Arab UGM Menorehkan Prestasi di Ajang Pidato Bahasa Arab Internasional
  • Pembuatan Zine pada Ujian Akhir Antropologi Kesehatan

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY