
Yogyakarta, 30/4/2025 – Tidak pernah hilang keasyikannya, semakin hari, perkuliahan Kodikologi malah terasa semakin menyenangkan. Termasuk hari Senin, 21 April 2025 kemarin. Dalam pertemuan kesebelas ini, mahasiswa Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2023 diajak untuk melakukan praktik cap dan stempel.
Namun, sebelum melakukan praktik membuat cap, mahasiswa menyimak materi tentang penggunaan cap dan stempel dalam surat-surat masa lampau. Cap surat sendiri adalah cetakan gambar, tulisan, atau gabungan keduanya pada suatu surat atau dokumen penting lainnya. Fungsinya adalah sebagai penanda/simbol pengenal yang mewakili seseorang atau kelompok untuk menunjukkan suatu keabsahan. Selain itu cap surat juga berfungsi sebagai jaminan keutuhan (segel) pada suatu surat. Bahan-bahan yang bisa dipakai untuk cap surat adalah lilin, tanah liat, jelaga, atau tinta.
Adapun stempel adalah alat dengan permukaan berukir gambar, tulisan, atau keduanya yang menghasilkan cap. Bahan stempel terbuat dari bahan keras semacam logam atau batu serta bahan elastis seperti karet. Bentuk permukaan stempel sangat beragam bisa berbentuk bundar, persegi, lonjong, segi enam serta bentuk lain seperti bunga dan pedang. Sementara itu untuk bentuk pegangannya bisa berupa batang genggaman atau cincin.
Selain itu, ada penjelasan tentang arti posisi cap dalam surat. Contohnya cap surat-surat di Batavia yang dibuat oleh pihak Belanda terletak di sisi kanan surat dekat dengan awal teks. Peletakan posisi cap seperti ini menunjukan bahwa kedudukan pengirim surat lebih tinggi dari pada penerima. Posisi cap surat yang ada di atas dan sejajar menandakan kemitraan atau dengan jabatan yang sama. Sedangkan posisi yang lebih rendah, seperti di bawah teks surat menandakan kududukan pengirim lebih rendah.
Dalam perkuliahan kali ini, selain dikenalkan dengan pengertian cap dan stempel di masa lalu, mahasiswa juga diajak untuk mempraktikkan pembuatan cap dengan bahan dan alat yang sudah disediakan dosen. Dengan demikian mahasiswa bisa belajar dan mengetahui tentang pembuatan cap.
[Humas Sastra Jawa FIB UGM, Haryo Untoro]
Sumber:
Kumar, Ann dan John H. McGlynn (ed). (1996). Illumination: The Writing Traditions of Indonesia. Jakarta: Yayasan Lontar
Mu’jizah. (2009). Iluminasi dalam Surat-Surat Melayu Abad ke-18 dan ke-19. Jakarta: Kapustakaan Gramedia Populer (KGP).
Mulyadi, Sri Wulan Rujiati. (1994). Kodikologi Melayu di Indonesia II. Depok: Lembaran Sastra Fakultas Sastra Universitas Indonesia.