• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2024
  • Juli
  • hal. 5
Arsip 2024:

Juli

PKM-RSH Tourist Destination Image: Menelisik Fenomena Hunting Foto Perempuan Baduy Melalui Motivasi dan Persepsi Wisatawan oleh Mahasiswa UGM

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 5: Kesetaraan Gender Selasa, 23 Juli 2024

Yogyakarta, Selasa , 23 Juli 2024 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian mengenai citra destinasi terkait fenomena hunting foto perempuan Baduy yang sedang marak di media sosial. Tim yang diketuai oleh Alfi Turni Aji Sulistyaningrum (FIB), beranggotakan Natasya Abiel Prazeva (Psikologi), Gabriella Christofani (FIB), dan Ivana Mutiara Renada (FIB) didampingi oleh Dr. Fahmi Prihantoro, M.A.

Alfi menjelaskan latar belakang penelitian berangkat dari fenomena yang sedang marak di media sosial terkait dengan adanya hunting foto perempuan-perempuan cantik di Baduy. Fenomena tersebut akan berpengaruh terhadap citra yang dimiliki oleh wisata Baduy itu sendiri. Baduy yang dikenal sebagai wilayah yang masih sangat terjaga akan keindahan alam serta budayanya membuat masyarakat Baduy memegang teguh nilai-nilai adat istiadat yang telah ada sejak zaman nenek moyang mereka (Rizky, 2023).

Masuknya pariwisata di daerah Baduy membuat wilayahnya menjadi terkenal dan banyak wisatawan yang berdatangan ke daerah Baduy. Kondisi ini menimbulkan berbagai macam perilaku wisatawan yang mengunjungi Baduy. Adanya fenomena tersebut, akan menimbulkan ancaman tersendiri bagi wilayah Baduy terutama pada keberadaan perempuan-perempuan Baduy. Hal ini menjadi masalah ketika objek foto itu berada di dalam sebuah masyarakat yang kental akan adatnya seperti Baduy. Maka, hal ini menjadi urgensi mengingat perempuan tersebut menjadi bagian dari kearifan lokal dan harga diri masyarakat Baduy.

Hasil riset ini menunjukkan bahwa wisata Baduy berpotensi akan berubah citra destinasinya dari wisata alam dan budaya menjadi wisata yang mengkomodifikasi perempuan-perempuan cantik serta motivasi dan persepsi yang dibawa oleh wisatawan. Potensi tersebut secara tidak langsung akan mengarah pada bentuk-bentuk komodifikasi budaya yang menjadikan perempuan sebagai objektifikasi dalam mencari pendapatan. Adanya fenomena ini dapat dibentuk sebuah strategi guna mengatasi dampak dari komodifikasi pada perempuan Baduy. Strategi tersebut meliputi pembuatan SOP, pembekalan mengenai batas interaksi perempuan Baduy dengan media sosial, serta penguatan citra destinasi Baduy melalui kekayaan budaya dan lingkungan alam.

Fakultas Ilmu Budaya Selenggarakan Pendampingan Publikasi Melalui Program“MENYEPI BERSAMA” Bagi Dosen

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Selasa, 23 Juli 2024

Sebagai upaya untuk meningkatkan capaian Indikator Kinerja Utama khususnya pada poin lima bidang publikasi, Fakultas Ilmu Budaya menyelenggarakan berbagai program fasilitasi publikasi hasil penelitian. Salah satu program yang diselenggarakan adalah Pendampingan Publikasi Melalui Program“MENYEPI BERSAMA”. Program bertujuan untuk mempercepat proses publikasi baik di jurnal internasional bereputasi maupun jurnal nasional terakreditasi melalui proses pendampingan bersama mentor. Peserta program adalah dosen yang sudah memiliki draf artikel dengan nilai ketuntasan 75%. Artikel yang diikutkan dalam program ini sudah melalui proses review dan selama program para peserta dapat berkonsultasi dengan pendamping.

Pada tahun 2024, Unit Penelitian dan Publikasi menyelenggarakan Program“MENYEPI BERSAMA” dalam dua batch. Batch pertama diselenggarakan pada 15 – 19 Juli 2024 di Hotel Grand Edge, Semarang dan batch kedua disenggarakan pada 22 – 26 Juli 2024 di Oak Tree Emerald Hotel, Semarang dengan menghadirkan pendamping sesuai dengan bidang keahlian seperti bidang budaya, bidang sastra, bisa sejarah, dan bidang linguistik. Adapun mentor/pendamping yang mendukung proram ini adalah Prof. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, Prof. Dr. Faruk, Prof. Dr. Setiadi, Prof. Dr. Bambang Hudayana, Dr. Agus Suwignyo, M.A., dan Dr. Sajarwa, M.Hum. dan jumlah peserta yang mengikuti program ini sebanyak 20 orang. Dengan mengikuti program ini diharapkan peserta dapat menyelesaikan artikel dan artikel siap untuk disubmit ke jurnal sasaran.

Guru Besar Prodi Magister Kajian Budaya Timur Tengah UGM Angkat Isu Tantangan Artificial Intellegent bagi Mahasiswa di Era Modern

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 22 Juli 2024

Pada hari Senin, 15 Juli 2024, Guru Besar Kajian Budaya Timur Tengah Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. diundang sebagai narasumber dalam kegiatan Yudisium dan Orasi Ilmiah bagi calon wisudawan Fakultas Ushuluddin Adab, dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung periode genap tahun akademik 2023/2024. Kegiatan ini mengusung tema “Sarjana Ushuluddin Adab dan Dakwah dan Tantangan Dunia Kecerdasan” yang turut dihadiri oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Masdar Hilmy, S.Ag. M.A., Ph.D, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Prof. Dr. H. Abd. Aziz, M.Pd.I., Dekan Fakultas Ushuluddin Adab, dan Dakwah, Prof. Dr. H. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A., para wakil dekan, dosen, dan calon wisudawan/ti periode bulan Juli tahun 2024.

Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Sangidu, M. Hum., menjelaskan bahwa Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah sistem kecerdasan manusia yang memungkinkan seperangkat sistem komputer atau mesin lainnya untuk dapat berpikir dan bekerja layaknya manusia. Era kecerdasan buatan (AI) membawa perubahan signifikan dalam berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Karena itulah, baik dosen maupun mahasiswa perlu memahami dan beradaptasi dengan perkembangan ini untuk memaksimalkan manfaat AI dalam proses belajar mengajar. 

Dalam menyikapi kehadiran teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) ini sebagian masyarakat mencemaskan dan mengkhawatirkan bahkan menolak mentah-mentah kehadirannya. Meski demikian, pada hakikatnya perlu disadari bahwa kemunculan dan kehadiran AI tidak dapat dibendung, ditolak, dihalangi, karena perkembangan AI ini merupakan sebuah bukti kemajuan umat manusia di dunia.  Untuk itu, diharapkan para sarjana Ushuluddin, Adab, dan Dakwah tidak perlu bersikap defensif, namun justru memanfaatkan kesempatan, beradaptasi dengan perkembangan dan kemajuan AI sepanjang tetap mengacu pada etika dan moral berlandaskan norma-norma serta konvensi-konvensi yang telah disepakati bersama. Sejumlah tantangan yang dihadapi para sarjana Ushuluddin, Adab, dan Dakwah tidak hanya kehadiran AI yang begitu deras, tetapi masih banyak tantangan lain, seperti paham-paham menyimpang, sekularisme, serta bonus demografi tahun 2030. Kendati demikian, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum memberikan pesan kepada para mahasiswa calon wisudawan untuk tidak takut dan terus beradaptasi serta berinovasi demi mewujudkan cita-cita bangsa menjadi Indonesia Emas tahun 2045.

Mahasiswa PKM-K UGM Sukses Menciptakan Permainan Papan Batik Voyager Untuk Pelestarian Budaya Batik

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Minggu, 21 Juli 2024

Yogyakarta – Minggu, 21 Juli 2024. Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Gadjah Mada berhasil menciptakan terobosan untuk pendidikan tentang batik kepada anak-anak dan remaja berumur 10 tahun ke atas. Tim yang diketuai oleh Nikita Chika Putri Lilia (Fakultas Ilmu Budaya), beranggotakan Muhammad Thoriq Nailul Author (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Ajeng Purwaniaratih Puspitaningrum (Fakultas Ilmu Budaya), Adeline Diva Hanjani (Fakultas Ilmu Budaya), dan Cintya Kusumawardhani (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dibimbing Dr. Wulan Tri Astuti, S.S, M.A., yang juga pengamat batik serta budaya di Indonesia.

Ketua Tim, Chika, menjelaskan bahwa latar belakang pencetusan ide ini berangkat dari kekhawatiran terhadap pengajaran batik yang masih kurang merata di Indonesia. Sebagai negara yang kaya budaya, Indonesia perlu mengelola berbagai komponen pendukung kebudayaan dengan baik. Dalam sudut pandang pengajaran batik, pendekatan pada anak-anak dan remaja dinilai kurang menarik. Simpulan ini tercipta bukan sekedar karangan, pada faktanya di Girilayu, Karanganyar, di mana metode pengajaran batik masih menggunakan pendekatan klasik seperti ceramah oleh guru atau para ahli batik dinilai kurang efektif dalam menarik minat anak-anak. Sedangkan di Pekalongan, para perajin batik telah meraih pengakuan internasional dari UNESCO untuk program pendidikan dan pelatihan yang mengajarkan batik kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Kedua daerah ini menunjukkan kondisi yang tidak merata atas pengajaran batik.

Pengenalan permainan papan batik Voyager oleh mahasiswa UGM

Chika menyampaikan bahwa ide edukasi menggunakan metode permainan tercetus untuk mengoptimalkan transfer pengetahuan pada anak-anak dan remaja tentang batik. Dengan alur cerita yang mudah dipahami, warna yang menarik, serta pion-pion karakter yang menggambarkan anak-anak, tim menghadirkan Batik Voyager sebagai strategi yang unik.  Nama Batik Voyager dipilih untuk menggambarkan perjalanan karakter lima serangkai yang berpetualang di desa batik. Permainan ini melibatkan kartu dan papan. Melalui karya ini, tim berhasil mengintegrasikan aspek-aspek seperti: edukasi yang direpresentasikan oleh Kartu Batik dan Teka-teki Batik serta entertainment yang diwakilkan oleh Kartu Sakti dan alur permainan Batik Voyager sendiri.

Produk Batik Voyager memiliki keunggulan seperti dapat menumbuhkan jiwa kompetitif yang sehat dan rasa ingin tahu yang kuat, dapat mengurangi screen time pada anak-anak, dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Strategi edutainment yang dibawa oleh tim diharapkan dapat memberikan cara baru pembelajaran batik dengan lebih menyenangkan terhadap anak dan remaja, serta meningkatkan rasa kesadaran akan pelestarian batik di Indonesia.

Tim PKM-RSH Cerita Tanggul UGM: Ungkap Efektivitas dan Dampak Sosio-teknis Pembangunan Tanggul Long Storage di Wonokerto Kulon Pekalongan

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan Minggu, 21 Juli 2024

Yogyakarta, Minggu, 21 Juli 2024. 5% wilayah di Kabupaten Pekalongan tergenang banjir rob di tahun 2020, salah satu implikasinya yakni, tenggelamnya Dusun Semonet. Desa Wonokerto Kulon hampir setiap hari turut digenangi banjir rob, sehingga muncul intervensi teknis dari pemerintah dengan membangun tanggul long storage sebagai upaya mitigasi banjir rob. Berangkat dari fenomena tersebut, tim PKM-RSH Cerita Tanggul melakukan riset dengan mengambil judul “Malih Kebak Warih: Analisis Sosioteknik Pembangunan Long Storage sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada Masyarakat Pesisir Kabupaten Pekalongan”.

Tim PKM-RSH Cerita Tanggul 2024 yang merupakan kolaborasi dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Geografi, dan Fakultas Teknik ini diketuai oleh Ilham Andriyanto (S1 Antropologi Budaya). Anggotanya antara lain Aqilur Rachman Abdul Charitz (S1 Antropologi Budaya), Yuni Setya Ningrum (S1 Sejarah), Ratna Diah Maharani (S1 Pembangunan Wilayah), dan Agung Ahmad Haidar Fasya  (S1 Teknik Infrastruktur Lingkungan). Subjek riset adalah masyarakat Wonokerto Kulon, Kabupaten Pekalongan. Adapun riset ini sudah dilaksanakan dari bulan Mei hingga Agustus 2024 mendatang. Riset ini diharapkan mampu memberi kontribusi dalam upaya mempercepat dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim yang saat ini memerlukan respon cepat dari berbagai pihak. 

“Riset ini menjadi penting karena topik perubahan iklim beserta dampaknya merupakan permasalahan masa kini dan masa depan. Desa Wonokerto Kulon sendiri merupakan daerah yang terdampak langsung dari perubahan iklim tersebut. Daerah ini sering mengalami banjir rob, yang kemudian mendorong pemerintah pusat untuk membangun tanggul long storage sepanjang 7,2 km untuk memitigasi banjir rob. Namun, kami menemukan bahwa pembangunan tanggul long storage tersebut bukanlah akhir dari upaya mitigasi, justru malah menimbulkan dampak-dampak baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya,” ungkap Ilham.

Riset dengan metode mix method menggabungkan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis dan historis, metode kuantitatif dengan pendekatan geografis ini mengungkap bahwa tanggul long storage berhasil mengurangi banjir rob dan efektif dalam melindungi properti masyarakat di Desa Wonokerto Kulon. Di sisi lain, sektor pertambakan di sisi selatan tanggul long storage mengalami penurunan produktivitas tambak dan jenis ikan yang dibudidaya karena infrastruktur air menyebabkan terbatasnya aliran air laut ke tambak yang mengakibatkan perubahan salinitas. Selain itu, frekuensi peningkatan muka air laut yang meningkat drastis telah membuat air yang ditampung di tanggul ikut meninggi sehingga memunculkan kekhawatiran di dalam masyarakat terkait potensi banjir yang akan datang di masa depan.

Dr. Agung Wicaksono, S.Ant., M.A., selaku dosen pembimbing mengatakan, “… suatu kehendak baik itu belum tentu dilaksanakan secara baik dan belum tentu menghasilkan sesuatu yg baik. Secara teknis, pembangunan tanggul long storage ini bisa seragam dampaknya, tetapi secara sosial belum tentu seragam. Makanya penelitian ini sangat menarik untuk mengungkap bagaimana persepsi masyarakat Wonokerto Kulon terhadap kehadiran tanggul long storage tersebut. Tentunya saya sebagai dosen pembimbing sangat mendukung kawan-kawan yang mengangkat topik ini.”

Dokumentasi saat pengambilan data kuesioner di RT 9 Wonokerto Kulon Sumber: Dokumentasi Yuni Setya

Secara teknis, masyarakat Wonokerto Kulon melakukan peninggian rumah sebagai bentuk mitigasi terhadap banjir rob di masa depan. Kemudian secara ekonomis, mereka mengubah faktor-faktor produksi yang dipunyai. Kondisi yang demikian juga membuat masyarakat menuntut adanya bantuan insentif dan bantuan sosial.

“Jujur mbak, peristiwa banjir yang terjadi setelah tanggul dibangun pada tahun 2021 kemarin benar-benar membawa trauma bagi saya dan keluarga. Dulu itu tanggul kan belum ada pintunya. Saya tidak mau lagi banjir besar itu terjadi. Makanya sekarang bersyukur sudah aman karena ada tanggul. Semoga tanggulnya juga tidak rusak. Tapi ya itu, jalan yang kian ditinggikan tentunya membuat kami harus meninggikan rumah, dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semoga temen-temen UGM bisa membantu kami untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ucap Indaya, salah satu warga di RT 31.

1…34567…13

Rilis Berita

  • Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja
  • Menjembatani Timur dan Barat: Sufisme Carl W. Ernst dalam Sorotan Disertasi Mahasiswa Doktor Pengkajian Amerika
  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY