• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2024
  • Juli
Arsip 2024:

Juli

WHO CAN SPEAK AND WHAT WE CAN SPEAK ABOUT?

Rilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 31 Juli 2024

Dekolonisasi merupakan isu penting yang terus dikaji dalam ilmu sosial belakangan. Usaha untuk melepaskan diri dari hegemoni Barat yang merupakan warisan kolonialisme adalah jalan panjang yang sedang ditempuh, khususnya bagi para pemikir Global North. Usaha itu juga tampak dari salah satu forum berjudul Who Can Speak and What We Can Speak About yang diselenggarakan di AAS, Universitas Gadjah Mada, 11 Juli 2024.

Dalam forum ini, ada 6 pembicara yang mempresentasikan hasil riset mereka. Benang merah dari presentasi tersebut adalah tentang nasib liyan, perjuangan Hak Asasi Manusia, serta upaya untuk menyingkap relasi kuasa Utara-Selatan (Global North-Global South)

Pembicara pertama adalah Lili Chen dari National University of East Timor. Dalam presentasinya, ia menjelaskan dinamika kehidupan kelompok LGBT di Timor Leste. Pasca merdeka dari Indonesia, kelompok LGBT di Timor Leste memang cukup progresif. Dibanding di Indonesia, kelompok ini juga jauh lebih diterima. Hal ini tampak dari Pride Parade yang bisa mereka ikuti di Dili setiap tahunnya. Meski demikian, bukan berarti kehidupan mereka sepenuhnya aman. Di negara yang penduduk kristennya sangat religius, kelompok LGBT masih mengalami diskriminasi. Meski demikian, ada upaya yang dilakukan oleh kelompok LGBT untuk menegosiasikan hal tersebut. Mereka misalnya mencoba terus menggali budaya lokal pra-kolonial, yang sebetulnya juga mengenal konsep gender di luar heteronormativitas.

Masih terkait isu gender, Carol Rodriguez Bello Dawonlay dari University of Philippines, membahas berbagai kelompok perempuan pribumi di Filipina dalam melawan pernikahan anak dan kekerasan gender. Sementara itu, Anna Christi Suwardi dari Mae Fah Luang University, juga membahas peran perempuan dalam upaya menyelesaikan konflik di Thailand Selatan.

Adapun Faryal Khan dari Bonn International Centre for Conflict Studies (BICC) membahas tentang konflik militer di Waziristan Selatan, Pakistan. Menurut Khan, konflik yang melibatkan negara dan berbagai suku ini menjadi berkepanjangan, sebab negara melakukan pendekatan militer untuk menyelesaikannya.

Presentasi Faryal Khan juga berkaitan dengan paparan Amjad Hassan dari National University of Modern Language Peshawar. Hassan, yang juga berasal dari Pakistan, mengkritik pendekatan negara dalam mengatasi beragam konflik kekerasan di Pakistan. Menurut Hassan, para pembuat kebijakan, think tank, dan intelektual Pakistan masih mengambil pendekatan Barat, terutama pendekatan realis, positivistik, dan modernitas kapitalis. Cara ini sangat tidak efektif karena Pakistan akan selalu gagal menyelesaikan akar permasalahan dari segala konflik modern, yaitu sebetulnya adalah Barat itu sendiri. Menurut Hassan, negara Barat, khususnya Amerika adalah the elephant in the room yang gagal diidentifikasi. Oleh karena itu, penting memetakan sejauh apa kepentingan mereka di balik konflik-konflik kekerasan ini.

Sementara itu, Gopale Amarnath membahas tentang problem fasilitas kesehatan di wilayah Gadchiroli, Maharashtra, India, yang merupakan daerah konflik antara pemerintah dengan ekstrimis sayap kiri. Menurut Amarnath, keberadaan kelompok ekstrimis ini membuat kawasan ini mengalami diskriminasi dalam hal kebijakan kesehatan. Amarnath menunjukkan keprihatinannya terkait buruknya fasilitas kesehatan dan kurangnya dokter di sana. Selain itu, kurangnya fasilitas child care, maternal delivery, dan gedung yang layak, juga menambah rumit permasalahan. Apalagi, militer juga sering masuk ke rumah sakit atau puskesmas untuk mengadakan sidak yang membuat para petugas kesehatan khawatir.

Secara umum, forum ini juga membahas metode penelitian yang didasarkan semangat dekolonisasi. Ada setidaknya tiga poin yang harus dilakukan oleh peneliti yang terjun ke lapangan. Pertama, mereka harus lebih banyak mendengarkan. Kedua, penelitian harus didasari consent, atau persetujuan kedua pihak. Ketiga, do no harm, atau jangan sampai menyakit fisik dan perasaan kelompok yang didatangi.  Forum ini menjadi sangat penting karena menunjukkan bagaimana metode riset lapangan yang bisa menggali permasalahan secara mendalam, tetapi juga berbasis empati terhadap masyarakat terdampak. Ini juga bentuk dekolonisasi, khususnya terhadap metode penelitian antropologi yang dahulu kerap mengobjektivikasi penduduk pribumi. Dekolonisasi memang tidak semata hasil, tetapi juga proses.

Penulis: Ari Bagus Panuntun

Pembukaan Summer Course Cheng Kung University, Taiwan, dengan Departemen Arkeologi FIB UGM

Rilis BeritaSDGSSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 31 Juli 2024

Yogyakarta, Selasa, 30 Juli 2024. Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya UGM resmi membuka program Summer Course dengan College of Liberal Arts National Cheng Kung University, Taiwan. Pembukaan dilaksanakan di Ruang Sidang Pimpinan 1, Gedung Dekanat FIB UGM, diikuti sepuluh mahasiswa dari Cheng Kung University beserta dosen pendamping, Chung-Ching Shiung, Ph.D.. Pada perwakilan Departemen Arkeologi FIB UGM dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Mimi Savitri, M.A. dan Dr. Mahirta, M.A., selaku Ketua Departemen Arkeologi FIB UGM.

Dalam Summer Course ini, rombongan darin Cheng Kung University akan melakukan analisis temuan dari Indonesia Timur dan melakukan pengalaman pertukaran budaya dengan mempelajari budaya Jawa seperti membatik serta mengunjungi Candi Prambanan. Kerja sama antara Departemen Arkeologi FIB UGM dengan College of Liberal Arts National Cheng Kung University, Taiwan, bertujuan untuk mempromosikan penelitian kolaboratif, pengembangan pendidikan, dan menciptakan pemahaman budaya bersama.

Prosesi Cucuk Lampah Oleh Ratnaraya pada Acara Wisuda Program Pascasarjana Periode III Tahun Akademik 2023/2024 – Juli 2024

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 31 Juli 2024

Pada Rabu (24/07/2024), Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan wisuda program pascasarjana periode III tahun akademik 2023/2024 dengan nuansa yang berbeda. Acara yang berlangsung di Grha Sabha Pramana tersebut dibuka dengan prosesi cucuk lampah oleh mahasiswi-mahasiswi Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa yang tergabung dalam Ratnaraya, unit Tari Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa.

Para mahasiswi yang tampil dalam prosesi cucuk lampah antara lain Dhiny, Nanda, Audrey, dan Ganes. Prosesi ini diikuti oleh rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., ketua Kagama Pusat, Ganjar Pranowo, dan para dekan dari program magister Universitas Gadjah Mada. Mereka diiringi oleh gending Sesanti Gadjah Mada, sebuah komposisi gending yang diciptakan Djoko Walujo.

Dalam wawancara yang dilakukan pada 26 Juli 2024, Audrey, salah satu mahasiswi yang berpartisipasi dalam prosesi tersebut, mengungkapkan pengalamannya. “Biasanya kami menampilkan tari tradisional dalam sebuah acara, tetapi kali ini kami melakukan tradisi cucuk lampah, mengiringi Ibu Rektor, Bapak Ganjar, dan bapak ibu dekan pascasarjana. Ini menjadi pengalaman baru yang amat berkesan bagi kami,” terangnya.

Dilansir dalam desatepus.gunungkidulkab.go.id (2023, 07 September), tradisi cucuk lampah, merupakan seni tradisi pernikahan adat Jawa dengan berbentuk iring-iringan, mengiringi pengantin menuju pelaminan. Posisi para penari cucuk lampah berada di depan, diikuti oleh pager ayu dan pager bagus, pengantin, serta keluarga pengantin. Tujuan dari cucuk lampah bagi masyarakat Jawa adalah sebagai penolak bala yang dapat mengganggu pernikahan. Namun, dalam acara wisuda pascasarjana ini, tradisi tersebut disesuaikan sehingga relevan dengan suasana dan tujuan acara.

Pelestarian tradisi dan kebudayaan Indonesia memiliki nilai estetika, pengajaran, dan filosofi yang mendalam. Kegiatan seperti ini menunjukkan upaya yang efektif dalam melestarikan dan mewariskan jati diri bangsa dengan penyesuaian terhadap relevansi zaman. Kerja sama dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mendorong pelestarian dan pewarisan budaya. Dengan menghadirkan cucuk lampah dalam acara wisuda, Dengan demikian, penghadiran cucuk lampah dalam acara wisuda program pascasarjana sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) butir ke-4, yaitu peningkatan kualitas pendidikan, dan butir ke-17, yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.

Penulis : Haryo Untoro

 

DAFTAR PUSTAKA

Desatepus.gunungkidulkab.go.id (2023, 07 September), Cucuk Lampah dalam Pernikahan Jawa: Simbolisme dan Tradisi yang Mengesankan. Diakses pada 29 Juli 2024, dari https://desatepus.gunungkidulkab.go.id/first/artikel/2708-Cucuk-Lampah-dalam-Pernikahan-Jawa–Simbolisme-dan-Tradisi-yang-Mengesankan#:~:text=Cucuk%20Lampah%20adalah%20salah%20satu,keindahan%20dan%20makna%20dalam%20pernikahan.

Ru(me)nation: Pentas Teater dan Pameran oleh Mahasiswa Sastra Inggris Angkatan Tahun 2023

HEADLINERilis BeritaSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 31 Juli 2024

Pada Sabtu (15/6/2024) mahasiswa Program Studi Sastra Inggris angkatan 2023 mengadakan pentas teater dan pameran dengan tema “Ru(me)nation” yang dilaksanakan di Gedung Soegondo lantai 7, Fakultas Ilmu Budaya UGM. Diadakannya pentas teater yang bertajuk Carol ad Caroline dan pameran yang berjudul 1001: One Frame, A Thousand Pictures merupakan bentuk proyek akhir yang harus dipenuhi pada mata kuliah Produksi Bahasa dan Sastra. Acara ini dipanitiai oleh seluruh mahasiswa program studi Sastra Inggris UGM tahun angkatan 2023 dan dihadiri oleh dosen, mahasiswa, orang tua/wali mahasiswa Program Studi Sastra Inggris UGM, dan juga oleh umum.

Diadakannya acara ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk berkarya dalam bahasa Inggris, meningkatkan apresiasi seni mahasiswa terhadap karya seni dan sastra, dan mengembangkan bakat, potensi, dan soft skill mahasiswa. Manfaat adanya kegiatan ini tidak lain dan tidak bukan adalah membekali mahasiswa dengan kemampuan nonteknis dalam hal mengatur dan menyelenggarakan acara, meningkatkan kemampuan penggunaan bahasa Inggris dalam bentuk lisan maupun tulisan di lingkup akademik dan nonakademik, dan memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam apresiasi karya dan kepercayaan diri lewat produksi karya.

Acara dibuka dengan meriah oleh pembawa acara yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan hangat oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum. dan Alvanita, S.S., M.Ed. sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut. Di dalam sambutan tersebut dijelaskan bahwa mahasiswa telah berlatih selama berbulan-bulan agar dapat mempersembahkan pentas teater ini kepada seluruh khalayak.

Tema yang diangkat dari pentas teater tersebut adalah topik yang berkaitan kesehatan mental dan diri, yakni penerimaan jati diri, yang tidak lagi asing terutama di kalangan teman mahasiswa. Dengan digelarnya pementasan ini diharapkan dapat membuka perspektif yang lebih luas kepada penonton, panitia, serta lakon teater akan adanya isu kesehatan mental tersebut. Pementasan ini juga merupakan gambaran dan pengingat untuk dapat menerima diri ini sejatinya dan menyayanginya dengan cara berlembut pada tubuh dan hati kita masing-masing. 

Acara diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah dan sontak para penonton berdiri sebagai bentuk penghargaan atas pertunjukan yang spektakuler. Setelahnya, seluruh panitia dan pemain menari bersama dengan iringan musik yang asik sembari pembawa acara membacakan nama-nama panitia dan pemain yang bersangkutan. Tidak lupa, seluruh mahasiswa Program Studi Sastra Inggris UGM tahun 2023 mengucapkan terima kasih atas antusiasme dan partisipasi penonton dalam menyukseskan acara tersebut.

 

Dosen Magister Kajian Budaya Timur Tengah Hadiri Rapat Kerja Nasional IMLA’ Indonesia di Pondok Modern Tazakka Batang

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Rabu, 31 Juli 2024

Pada hari Sabtu, 20 Juli 2024 dosen Magister Kajian Budaya Timur Tengah hadiri Seminar Nasional dan Rapat Kerja Pengurus Pusat IMLA’ Indonesia yang diselenggarakan di Pondok Modern Tazakka Batang. Acara ini dihadiri Ketua Majelis Wali Amanah IMLA’ Indonesia, Prof. Dr. Tulus mustofa dan Ketua PP IMLA’ Indonesia, Prof. Dr. Uril Bahruddin dan beberapa peserta dari berbagai institusi di Indonesia. Tema yang diangkat dalam acara ini adalah “Pemanfaatan AI dalam Kajian dan Pembelajaran Bahasa Arab”. Acara ini dibuka oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A. Ph.D dengan pembahasan konsep Haram Ma’hady yang mendorong penggunaan bahasa Arab dalam lingkungan pesantren. 

Sambutan kedua diisi oleh Prof, Dr. Tulus Mustofa, menyampaikan pentingnya kerjasama dan kesatuan di IMLA’ Indonesia, di mana semua pihak, baik pimpinan pondok, pimpinan perguruan tinggi, para pakar, dan praktisi bahasa Arab, berkumpul untuk memajukan pendidikan bahasa Arab di Indonesia. Adapun sambutan terakhir disampaikan oleh Ketua PP IMLA Indonesia, Prof. Dr. Uril Bahruddin. Beliau merangkum berbagai kegiatan yang telah dilakukan sejak pemilihan ketua PP IMLA Indonesia tahun 2023 di Mataram hingga peringatan Hari Bahasa Arab Internasional 2023. Tahun 2024 ini, IMLA Indonesia berhasil mempertahankan akreditasi Jurnal Arabi di peringkat dua nasional. Selain itu, IMLA’ Indonesia juga menjalin kerjasama dengan beberapa kampus dan lembaga di luar negeri melalui kegiatan MoU. MoU yang akan dilaksanakan pada kegiatan kali ini adalah MoU antara IMLA Indonesia dengan Yayasan Alsun Li ad Dirasat Al Arabiyah wa Tadrisiha.

123…13

Rilis Berita

  • Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja
  • Menjembatani Timur dan Barat: Sufisme Carl W. Ernst dalam Sorotan Disertasi Mahasiswa Doktor Pengkajian Amerika
  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY