• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • hal. 4
Arsip:

Fakultas Ilmu Budaya UGM

Contemporary American Issue: Seminar Pengkajian Amerika dan Freedom of Speech di Amerika era Kontemporer

AGENDAHEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 22 Mei 2025

Yogyakarta, May 22, 2025 — Pada tanggal 9 Mei 2025, Pengkajian Amerika berhasil melaksanakan Seminar ”Contemporary American Issue” yang dilaksanakan di Gedung Soegondo 709. Selain memberikan kesempatan kepada audience untuk mendengar pemaparan dari Prof. Gade, seminar kali ini juga mengundang Achmad Munjid, Ph.D. sebagai pembicara kedua yang membahas topik “Contestation on Freedom of Speech in the US Today.”

Pada sesi kedua di seminar ini, isu yang diangkat membahas topik seputar bagaimana kebebeasan berbicara di Amerika kini mengalami pergeseran makna yang amat sangat  signifikan hingga ke titik dimana masyarakat di dalamnya hanya memiliki kebebasan bersuara dan beropini selama suara mereka mewakilkan suara pemerintahan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai aspek dalam masyarakat Amerika pada masa kini. Dalam pembahasannya, dijelaskan juga bahwa berkurangnya demokrasi yang terjadi di tengah globalisasi yang semakin marak adalah karena lahirnya perspektif anti globalisasi di berbagai belahan dunia sehingga menimbulkan perpecahan antar individual, termasuk di Amerika.

Selain membahas isu-isu kontemporer yang terjadi, pembahasan kali ini juga membahas mengenai berbagai macam hal yang tengah terjadi di Amerika, sekaligus alasan hal tersebut bisa terjadi. Menelaah isu ini lebih dalam, perubahan yang terjadi di Amerika tidak jauh dari Sejarah yang melatar belakangi pembentukan Amerika. Walaupun ada banyak kontradiksi yang terjadi di Amerika pada masa kini, diskusi kali ini mengajak para peserta untuk bisa berpikir lebih kritis mengenai kesetaraan sosial, kebebasan bersuara, dan transparansi negara dalam skala nasional maupun global sebagai bagian dari warga negara Indonesia.

[S2 Pengkajian Amerika, Reni Renatawati]

Bahasa dan Kebudayaan Jepang FIB UGM Terima Kunjungan SMP Montessori, Kenalkan Budaya dan Bahasa Jepang Sejak Dini

HEADLINEKunjungan StudiRilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 22 Mei 2025

Yogyakarta, 22/5/25 ― Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ), Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), menerima kunjungan dari SMP Montessori pada Kamis (22/5), bertempat di Ruang Sidang 1 Gedung Gedung Poerbatjaraka, FIB UGM.

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengenalan dunia pendidikan tinggi kepada siswa-siswi SMP, khususnya dalam bidang bahasa dan kebudayaan Jepang. Rombongan disambut langsung oleh Ketua Program Studi BKJ, Bapak Tatang Sumarsono, M.Hum., yang menyampaikan apresiasi atas ketertarikan para siswa untuk mengenal studi kebudayaan secara lebih mendalam.

Dalam sambutannya, Perwakilan SMP Montessori, Ibu Rengganis Istikasari, menjelaskan bahwa kunjungan ini menjadi langkah awal mengenalkan siswa pada fakultas humaniora, setelah sebelumnya banyak menjelajahi fakultas di bidang eksakta. “Kami ingin siswa mengenal seperti apa dunia kampus, baik dari sisi lingkungan maupun substansi pembelajarannya,” tuturnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi Prodi BKJ oleh Bapak Roby Winarso, M.Hum., yang kemudian diikuti dengan presentasi materi oleh para dosen BKJ:

  • Ibu Tuti Widiastuti, M.Hum. membawakan materi tentang Pendidikan Moralitas (Doutoku) di Jepang, yang menjadi kurikulum wajib di tingkat SD dan SMP. Materi ini menekankan pada pembentukan karakter siswa melalui nilai-nilai seperti ketulusan hati, tanggung jawab, kesederhanaan, serta kemampuan mengendalikan diri.

  • Bapak Najih Fawaid, M.Hum. menyampaikan pentingnya aisatsu (ungkapan salam) dalam kehidupan masyarakat Jepang, yang merefleksikan sopan santun dan keteraturan sosial. Ungkapan seperti ohayou gozaimasu, konnichiwa, hingga yoroshiku onegaishimasu menjadi bagian penting dari etika komunikasi di Jepang.

  • Bapak Moeljadi, M.Hum. memperkenalkan konsep omotenashi, yaitu filosofi pelayanan dalam budaya Jepang yang menekankan ketulusan, perhatian terhadap detail, serta penciptaan pengalaman terbaik bagi orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung aktif. Aya, salah satu siswi, mengajukan pertanyaan menarik seputar etika makan ramen, yang disambut dengan antusias oleh para dosen. Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada para siswa dalam mengenal budaya Jepang tidak hanya secara teoritis, tetapi juga melalui diskusi dan interaksi langsung dengan para akademisi.

[Humas FIB UGM, Muhammad Ebid El Hakim]

Bangga! Mahasiswa Magister Antropologi UGM Bersinar di Bangkok

News Release Kamis, 22 Mei 2025

Yogyakarta, 21/5/25 ― Ferdeo, Mahasiswa Magister Antropologi FIB UGM Angkatan 2023, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai “Fully Funded Awardee” dalam program bergengsi SMI Youth Exchange Thailand 2025. Ia menjadi salah satu dari sedikit peserta yang lolos seleksi ketat dan melampaui berbagai tahapan, seperti seleksi berkas, wawancara terbuka, serta wawancara individu tertutup.

Dalam seleksi awal, Ferdeo menunjukkan keahliannya dengan menampilkan perpaduan kuat antara akademik dan keterlibatan sosial. Dengan berbagai pengalamannya, seperti ditunjuk sebagai Duta Kesehatan Mental UGM, Duta Pascasarjana, serta Ketua Suar Asa FIB, ia dapat menunjukkan komitmen yang kuat terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan. Di sana, ia juga mengikuti berbagai short course dan konferensi internasional yang memperkuat profil global dengan relevansi keilmuaannya.

Selama program di Thailand, Ferdeo mengikuti serangkaian agenda penting. Ia berkesempatan mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, berdiskusi langsung dengan Dr. Cyti Daniela Aruan, Atase Pendidikan RI. Ia juga menghadiri sesi akademik di dua universitas ternama, Chulalongkorn University dan Kasetsart University, yang menjadi tempat bertukar wawasan lintas negara dan budaya.

Selain itu, Ferdeo juga aktif mengeksplorasi kekayaan budaya Thailand, termasuk kunjungan ke situs-situs bersejarah seperti Wat Pho dan Wat Arun. Dalam forum semi-debat yang menjadi bagian utama program, ia mempresentasikan strategi Thailand dalam mengatasi kemiskinan dan mengomparasikannya dengan kondisi Indonesia. Ia juga aktif berdiskusi tentang berbagai isu ASEAN, termasuk smart city di Singapura, sistem kesehatan Malaysia, dan isu maritim Brunei Darussalam.

Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasinya yang luar biasa dalam forum dan penampilan budaya yang membawakan medley lagu-lagu daerah Indonesia, Ferdeo dianugerahi gelar Favorite Delegate. Penghargaan ini menunjukkan pengakuan atas kontribusinya yang tidak hanya intelektual, tetapi juga kultural dan sosial.

“Saya merasa sangat bangga dan bersyukur dapat membawa nama baik Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, serta Universitas Gadjah Mada dalam program SMI Youth Exchange ini. Saya berharap pengalaman ini dapat memberi kontribusi besar terhadap perjalanan akademik dan karier saya sebagai antropolog masa depan yang memiliki perspektif global dan proyeksi yang berkelanjutan”, tegasnya.

[Humas FIB UGM, Muhammad Ebid El Hakim]

Dari Kartini untuk Masa Kini

News Release Senin, 21 April 2025

Yogyakarta — 21/4/25 Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Bukan sekadar seremonial, peringatan ini menjadi momen reflektif akan perjuangan panjang Raden Ajeng Kartini dalam membela hak-hak perempuan, terutama dalam akses terhadap pendidikan dan kebebasan berpikir. Di tengah dunia yang terus berubah, semangat Kartini tidaklah pernah benar-benar pergi—ia hadir dalam suara-suara perempuan muda yang terus berjuang lewat caranya masing-masing.

Di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, kami mewawancarai tiga mahasiswi yang membagikan pandangan mereka tentang nilai-nilai Kartini dan bagaimana mereka menghidupkannya dalam kehidupan masa kini.

Aurel Nathania: “Every woman’s voice matters.”

Bagi Aurel, semangat Kartini terletak pada keberanian—berani berpikir berbeda, berani hadir, dan berani bermimpi besar. Aktif dalam dunia seni, organisasi, dan kegiatan sosial, Aurel meyakini bahwa perempuan punya peran penting dalam membentuk ruang yang lebih adil.

“Dari Kartini, aku belajar untuk tidak takut mengambil peran, bahkan di ruang yang awalnya terasa bukan tempat kita. Karena saat satu perempuan berani bersuara, yang lain bisa ikut menemukan keberaniannya juga.”

Aurel mengingatkan bahwa menjadi perempuan bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang pertumbuhan dan keyakinan bahwa keberadaan kita punya makna.

Audy Andini: “Pendidikan adalah kunci dari semua pintu.”

Audy menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter, kemandirian, dan rasa percaya diri perempuan. Baginya, pendidikan bukan hanya soal ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang memperjuangkan ruang aman untuk tumbuh.

“Dengan pendidikan, perempuan bisa berdiri di kakinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Selain itu, soft skill juga penting—supaya perempuan bisa lebih didengar dan hadir di masyarakat.”

Hari Kartini menurut Audy adalah bentuk rasa syukur dan penghormatan atas pintu-pintu yang sudah dibuka oleh Kartini—dan kewajiban generasi kini untuk menjaganya tetap terbuka lebar bagi siapa saja.

Angela Martha: “Kita tidak perlu minta izin untuk jadi diri sendiri.”

Angel membawa suara yang lantang dan tajam tentang pentingnya membebaskan perempuan dari stereotip yang membatasi. Baginya, menjadi perempuan tak harus berarti tampil lemah lembut atau menyenangkan mata orang lain.

“Kartini menunjukkan bahwa perempuan punya hak untuk jadi utuh—untuk memimpin, memilih, dan mengambil ruang tanpa harus merasa bersalah.”

Ia memaknai emansipasi bukan hanya soal kesetaraan posisi, tetapi tentang meruntuhkan batas tak kasat mata: ekspektasi sosial, standar gender, dan stigma yang sering membungkam potensi perempuan.

“Dunia ini terlalu singkat untuk terus saling dibandingkan. Yang kita butuhkan adalah kerja sama, bukan kompetisi antar gender.”

Tiga suara, tiga perspektif, satu semangat yang sama: bahwa perempuan hari ini punya tempat, punya mimpi, dan punya kekuatan untuk berdaya. Kartini bukan hanya sosok sejarah—tapi juga refleksi dari langkah-langkah kecil yang kita ambil hari ini. Dalam ruang kelas, komunitas, keluarga, bahkan dalam percakapan sehari-hari, perjuangan itu hidup dan bernapas.

Selamat Hari Kartini.
Mari terus bersuara, bertumbuh, dan berjalan bersama—karena itu juga Kartini.

[Humas FIB UGM, Muhammad Ebid El Hakim]

Silaturahmi dan Kebersamaan Pascaramadan

AGENDA Kamis, 10 April 2025

Yogyakarta, 10/4/25 – Keluarga besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menggelar acara syawalan pada Rabu, 9 April 2025, bertempat di Halaman Gedung Margono Djojohadikusumo (Greenland) FIB UGM. Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.30 WIB ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat kebersamaan sivitas akademika pasca perayaan Idulfitri 1446 H.

Serangkaian acara resmi dibuka pada pukul 09.00 WIB oleh Dr. Robi Wibowo, S.S., M.A. dan Salsabila Risdayani Daniswara, S.Pd. selaku Master of Ceremony (MC), disusul dengan lantunan tilawah Al-Qur’an oleh dua Mahasiswi Sastra Arab UGM, yaitu Azka Dihya Khaliffa dan Risma Nur Isnaini yang menambah kekhidmatan suasana. Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, M.Si., turut memberikan sambutan hangat serta menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh tamu undangan yang hadir.

Salah satu momen penting dalam syawalan tahun ini adalah pengenalan dosen dan tenaga kependidikan (tendik) baru yang menunjukkan semangat inklusivitas dan kekeluargaan di lingkup FIB UGM. Momen ini menjadi pengenalan awal yang hangat bagi para anggota keluarga baru FIB UGM.

Hikmah Syawalan disampaikan oleh Dr. Imam Wicaksono, Lc., M.A., yang memberikan refleksi mendalam tentang makna syawalan sebagai sarana introspeksi dan pembaruan hubungan sosial yang dilanjutkan dengan pembagian doorprize kepada tamu undangan yang menambah semaraknya acara syawalan dan menciptakan suasana meriah dan penuh kejutan.

Serangkaian acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin okeh Dr. Mutiah Amini, M.Hum dan dilanjutkan dengan ramah tamah dan santap hidangan bersama yang semakin mempererat kebersamaan antar sivitas akademika FIB UGM dalam suasana kekeluargaan.

Dengan berlangsungnya acara ini, Syawalan FIB UGM 1446 H bukan hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga momen penting dalam memperkuat nilai-nilai kebersamaan, keilmuan, dan kekeluargaan di lingkup FIB UGM.

[Humas FIB UGM, Muhammad Ebid El Hakim]

123456…81

Rilis Berita

  • Nasi Goreng Beda Negara : Taiwan Kalem, Indonesia Meriah!
  • Warisan Budaya dan Komunitas Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengalaman Gastronomi Generasi Z
  • Magang Lintas Budaya di FIB UGM: Cerita Dewa, Mahasiswa Taiwan yang Berani Mencoba
  • Mahasiswa BKK UGM Tunjukkan Aksi Membanggakan dalam The 23rd Indonesian K-Speech Oratory Contest
  • Tokoh Perempuan Jadi Simbol Demokrasi Radikal dalam Karya Sastra: Pembacaan Politik dalam SEMEJA IV

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY