• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 4: Pendidikan Berkualitas
  • hal. 78
Arsip:

SDGs 4: Pendidikan Berkualitas

Kunjungan Lapangan Dialektologi: Kita Berbicara Bahasa yang Sama tapi Mengapa Kita Tidak Saling Memahami?

Rilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Juni 2024

Dialek yang beragam dalam sebuah negara multibahasa mungkin muncul sebagai fenomena di mana orang-orang berbicara bahasa yang sama tetapi masih tidak dapat memahami apa yang dikatakan orang lain dari daerah lain. Misalnya, orang Jawa yang tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur berbicara dan memegang budaya Jawa. Namun, mereka mungkin bingung atau tidak mengerti apa yang dikatakan pendengar dalam percakapan. Hal ini disebabkan oleh variasi bahasa yang disebut dialek.

Dialektologi, sebuah studi linguistik yang berfokus pada bagaimana bahasa berbeda berdasarkan geografi dan faktor sosial, hadir untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut. Dalam kasus ini, 14 mahasiswa dari kelas dialektologi mencoba mempelajari variasi kosakata (kata atau frasa) yang spesifik untuk daerah tertentu. Mereka pergi ke Jombang, Jawa Timur pada 10-11 Mei 2024, untuk menemukan variasi kosakata bahasa Jawa.

“Ada 14 mahasiswa di kelas kami dan mereka dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok pergi ke kecamatan yang berbeda, yaitu Perak, Wonosalam, Diwek, dan Peterongan. Kami membawa daftar 200 kata Swadesh untuk mengetahui perubahan dari bahasa Jawa standar dengan mewawancarai seorang informan di setiap kecamatan,” jelas Eduar. Kecamatan-kecamatan tersebut dipilih berdasarkan hipotesis mereka. “Diwek dan Perak berada di barat Jombang, jadi kami memperkirakan bahwa masyarakat masih menggunakan dialek Mataraman sementara Wonosalam dan Petarongan berada di timur. Oleh karena itu, masyarakat kemungkinan besar menggunakan dialek Surabayanan,” tambah Dina. Dari data yang dikumpulkan, mereka membandingkan dan memetakan perubahan tersebut.

Para mahasiswa mengatakan bahwa kunjungan lapangan ini merupakan pengalaman yang tak ternilai. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana seorang ahli bahasa mengumpulkan data seperti merencanakan program, berkoordinasi dengan penduduk setempat, dan berinteraksi serta mewawancarai mereka. “Itu menyenangkan dan selalu menjadi pengalaman berharga bagi saya. Sebagai penutur asli bahasa Jawa, saya banyak belajar dari pengalaman ini. Misalnya, saya tidak tahu bahwa kata kenceng berarti lurus dalam dialek mereka. Yang saya tahu, kenceng berarti banter atau kencang (cepat). Tentu saja, ini menambah pengetahuan saya,” Dinda menggambarkan apa yang dia rasakan.

“Saya pikir akan sangat fantastis jika kita bisa terus mengadakan kunjungan lapangan seperti ini di masa depan. Kami banyak belajar. Saya berharap departemen, fakultas, atau pihak-pihak yang terlibat akan selalu mendukung kegiatan semacam ini,” kata Ningrum.

Kuliah Lapangan Linguistik Antropologi: Mengamati Komunitas Pesisir di Cilacap

Rilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 14: Ekosistem LautanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Juni 2024

Pada hari Sabtu, 4 Mei 2024, kelas linguistik antropologi mengadakan kuliah lapangan ke Cilacap untuk mengenal masyarakat setempat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Sekitar 65 mahasiswa mengikuti kunjungan lapangan ini. Mereka dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B. Kelas A fokus pada masyarakat dan tempat di sekitar Pantai Teluk Penyu seperti cara orang berkomunikasi dalam situasi tertentu dan toponimi di sekitar kota. Sementara itu, Kelas B mencoba menggambarkan masyarakat dan budayanya. Misalnya, beberapa kelompok mengamati bagaimana masyarakat setempat menyampaikan rasa syukur melalui sedekah laut dan bagaimana para nelayan menggunakan peralatan, khususnya masyarakat di desa Tegalkamulyan.

“Kami tertarik dengan acara yang mereka sebut sedekah laut, sebuah acara khusus yang hanya diadakan oleh masyarakat di Cilacap,” kata Fandi, seorang mahasiswa dari Kelas B. Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa masyarakat di Cilacap menyampaikan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dengan memberikan sesajen. “Kami terkejut bahwa mereka menggunakan lebih dari 100 jenis benda sebagai sesajen di mana setiap benda melambangkan suatu ide tertentu,” tambah Fandi.

Kelompok lain dari Kelas B mencoba menggambarkan peralatan yang digunakan oleh para nelayan setempat di mana mereka menemukan bahwa penamaan peralatan didasarkan pada penampilannya seperti ukuran dan bentuknya. Topik serupa juga dibahas oleh kelompok dari Kelas A. Auna menjelaskan bahwa kelompoknya mencoba menggambarkan toponimi di sekitar kota. Di sisi lain, Dila dan kelompoknya mengambil komunikasi etnografis untuk mengamati interaksi antara pedagang ikan dan pembeli di TPI (Tempat Pelelangan Ikan). “Seharusnya kami mengunjungi TPI tetapi sayangnya kami datang sedikit terlambat dan cuaca tidak bagus sehingga mereka menutup TPI. Namun, kami masih mendapatkan data khususnya tentang jenis komunikasi dengan mewawancarai beberapa nelayan,” tambah Lova.

Kunjungan lapangan ini diadakan untuk mengimplementasikan apa yang telah dipelajari mahasiswa di kelas dan juga untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari para ahli saat Dr. Suhandano menyampaikan sambutannya untuk secara resmi membuka kegiatan. “Kunjungan lapangan ini menyenangkan dan penuh wawasan. Kami tidak hanya belajar tentang aspek linguistik tetapi juga mencoba menggali lebih dalam untuk memahami budaya yang akan meningkatkan analisis,” kata Ulfa. Kunjungan lapangan ini diadakan dalam kerjasama antara Program Magister Linguistik dan organisasi nelayan, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Cilacap. “Kami berharap kegiatan seperti ini akan selalu diadakan. Ini memberi kami gambaran nyata menjadi seorang peneliti dan juga menciptakan kerjasama yang kuat dengan organisasi dan masyarakat,” kata Imam.

KBTT Expo Mendunia: IMABTA UGM Sukses Gelar Sharing Session Skala Internasional

Rilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Juni 2024

Ikatan Mahasiswa Magister Kajian Budaya Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (IMABTA UGM) bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPIDK Timtengka) sukses menyelenggarakan KBTT Expo: Sharing Session pada hari Kamis, 13 Juni 2024 Pukul 16.00 secara daring. Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yaitu Ketua Departemen Antarbudaya UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. dan Sekretaris Departemen Antarbudaya UGM Dr. Mahmudah, M.Hum. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa dari perguruan tinggi Indonesia dan beberapa perguruan tinggi di Timur Tengah, yaitu Mesir, Afrika Selatan. Mereka sangat antusias dengan kegiatan ini dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan pada saat sesi tanya jawab.

Tujuan dari kegiatan KBTT UGM Expo: Sharing Session adalah untuk memberikan informasi detail dan pemahaman kepada para mahasiswa, baik Indonesia maupun di Timur Tengah terkait proses pendaftaran, perkuliahan di Magister KBTT UGM, serta peluang beasiswa. Prof. Sangidu mengatakan bahwa persyaratan dan prosedur pendaftaran bisa diakses melalui website um.ugm.ac.id. Magister KBTT UGM telah bekerjasama dengan beberapa universitas di Mesir sehingga mahasiswa berkesempatan mengikuti pertukaran pelajar, diantaranya adalah Suez Canal University, Ain Shams University, dan Benha University. Terkait dengan perkuliahan, Dr. Mahmudah memaparkan profil lulusan dan prospek penelitian di KBTT UGM. Ke depannya, mahasiswa prodi tidak dibatasi dengan kajian sastra atau linguistic, tetapi dapat meneliti kajian antarbudaya, yaitu  mengkaji budaya melalui disiplin ilmu antropologi, filsafat atau studi Islam.

 

Departemen Antropologi UGM bersama Chiang Mai University Menyelenggarakan Program Summer Course di Yogyakarta

Rilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Juni 2024

Departemen Antropologi UGM berkolaborasi dengan Faculty of Social Science Chiang Mai University (CMU) Thailand menyelenggarakan Summer Course “Knowledge Enhancement Program” pada 8-14 Juni 2024. Program yang diikuti oleh 9 mahasiswa Chiang Mai University berasal dari Myanmar, Cina, Jepang, Thailand dan 8 mahasiswa Departemen Antropologi UGM menjalani beberapa kegiatan mulai dari ceramah, kerja lapangan pada 3 lokasi di Yogyakarta (Desa Panggungharjo, Kaliurang dan Kampung Kali Code), dan presentasi hasil temuan lapangan.

Pelaksanaan Summer Course sebagai sarana bagi mahasiswa CMU dan mahasiswa UGM menjelaskan kondisi negara asal masing-masing khususnya pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial atau budaya dari pembangunan ekonomi regional diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan dan daya kritis terhadap persoalan sehari-hari melalui partisipasi dalam kegiatan lapangan. Selain itu, program ini diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi mahasiswa sarjana, pascasarjana serta cendekiawan di negara-negara ASEAN untuk bertukar dan berbagi pengetahuan dan budaya mereka dengan sesama mahasiswa dan akademisi guna membina hubungan lintas universitas regional. 

Pada Sabtu, 8 Juni 2024, 9 mahasiswa CMU datang ke Yogyakarta didampingi oleh Dr. Putthida sebagai dosen. Kemudian di Senin, 10 Juni 2024, kegiatan Summer Course dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Setiadi dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para dosen Antropologi UGM; Zamzam Fauzanafi, Ph.D., Prof. Pujo Semedi dan Dr. Pande Made Kutanegara, terkait dengan gambaran umum ketiga wilayah kerja lapangan mereka. 

Selasa, 11 Juni 2024, para mahasiswa dari CMU dan UGM beserta didampingi oleh Agung Wicaksono, Ph.D dan Dr. Puttidha memulai kegiatan kerja lapangan di Panggungharjo dengan mengangkat topik “The Development of Yogyakarta’s Peri-Urban Regions”. Selama di lokasi, mahasiswa melakukan observasi dan wawancara kepada masyarakat setempat tentang perubahan Panggungharjo dari waktu ke waktu, mulai dari perubahan tata guna lahan, hingga inovasi pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kalurahan Panggungharjo yang dinilai berhasil sehingga menjadi desa percontohan dalam bidang manajemen pelayanan publik. 

Kemudian, mahasiswa melanjutkan kerja lapangan ke lokasi kedua di kawasan Kaliurang, tepatnya Padukuhan Kaliurang Timur. Kerja lapangan kali ini mengangkat tema “The Wealth and Poverty in Rural Yogyakarta”. Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, masing-masing mahasiswa CMU didampingi oleh satu mahasiswa dari UGM sebagai penerjemah dari informan. Di Kaliurang ini, para peserta mendapatkan materi tentang penyebab dan dampak dari kemiskinan yang dialami oleh masyarakat dan para pengunjung di Kaliurang. 

Rabu, 12 Juni 2024, peserta Summer Course kemudian melanjutkan kegiatan kerja lapangan dengan mengunjungi Kampung Kalicode. Di sana, para peserta bertemu dengan Pak Totok sebagai salah seorang tourguide, yang memaparkan sejarah berdirinya Kampung Kalicode. Kerja lapangan ini mahasiswa fokus pada tema “Inter-Ethnicity Relations in Yogyakarta City”. Mereka melihat bagaimana dinamika atau hubungan antar suku dan antar agama di Kampung Kalicode. 

Sebagai penutup rangkaian Summer Course, pada Kamis, 13 Juni 2024 mahasiswa diminta untuk mempresentasikan hasil temuan di masing-masing lapangan. Dalam presentasi ini, masing-masing mahasiswa memiliki pandangan dan refleksi sendiri, sesuai dengan apa yang ditemukan di negaranya dan juga di wilayah kerja lapangan mereka. Dr. Putthida sebagai dosen yang mendampingi mahasiswa dari CMU berharap bahwa dengan diadakannya kegiatan Summer Course UGM-CMU ini mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya nasional dan regional menuju pembangunan dan toleransi terhadap keragaman sosial-ekonomi, politik dan budaya yang merupakan kunci menuju keberhasilan dalam integrasi regional.

 

Penulis: 

Bety Oktaviani & Vincamira Tasha Florika

 

Prodi Bahasa dan Sastra Prancis UGM Terima Pemberian Buku Berbahasa Italia dari Laura Romano

Rilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 25 Juni 2024

Pada tanggal 14 Juni 2024, Program Studi Bahasa dan Sastra Prancis Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima pemberian buku berbahasa Italia dari Laura Romano. Ia merupakan seorang dosen Bahasa Italia yang pernah mengajar di Program Studi Sastra Prancis UGM sekitar tahun 2003 hingga 2009. Saat ini, Laura Romano merupakan Warga Negara Indonesia yang berasal dari Italia dan juga seorang praktisi Sumarah. Laura kini menetap di kota Solo.

Buku-buku yang diberikan oleh Laura Romano berasal dari perpustakaan pribadinya. Dalam pengiriman tersebut, terdapat sebanyak 10 kardus berisi buku-buku yang dibagi ke dalam beberapa kategori. Kategori tersebut meliputi Filsafat dan Sejarah, Pelajaran Bahasa Italia, Novel, Spiritual, serta CD dan DVD. Total buku, CD, dan DVD yang diberikan mencapai 261 buah. Buku yang diberikan sangat beragam, salah satu di antaranya adalah karya dari Marcel Proust versi bahasa Italia. Selain itu, CD dan DVD yang diberikan banyak di antaranya merupakan film berbahasa Italia, salah satu di antaranya adalah film La Neve nel Cuore.

Laura Romano berharap, melalui pemberian buku ini dapat bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran Bahasa Italia di UGM. Selain itu, apabila ingin belajar melalui film atau video pembelajaran juga tersedia dalam CD dan DVD yang diberikan olehnya. Ia juga berharap agar buku-buku tersebut dapat membantu memperkenalkan kebudayaan Italia lebih luas lagi di lingkungan UGM. 

1…7677787980…92

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY