• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 10: Mengurangi Ketimpangan
  • hal. 6
Arsip:

SDGs 10: Mengurangi Ketimpangan

Webinar POTMA FIB UGM: Bersama Kampus dan Orang Tua untuk Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Mental Mahasiswa

Rilis BeritaSDGSSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 30 Desember 2024

Yogyakarta, 23 November 2024 — Dalam upaya mendukung kesehatan mental mahasiswa, Persatuan Orang Tua Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (POTMA FIB UGM) mengadakan webinar bertajuk “Peran Kampus dan Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Penanggulangan Gangguan Kesehatan Mental Mahasiswa”. Webinar ini digelar secara daring melalui platform Zoom, dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan orang tua mahasiswa FIB UGM.

Acara dibuka dengan sambutan dari Prof. Dr. Setiadi, M.Si., Dekan FIB UGM, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus dan orang tua dalam menangani kesehatan mental mahasiswa. Ketua POTMA FIB UGM, Rian Seriritta, A.Md., turut menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas peran aktif mereka dalam kegiatan ini.

Webinar menghadirkan pembicara-pembicara inspiratif:

  1. Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., PH.D., Psikolog, Kepala Center for Public Mental Health UGM, yang membahas pentingnya deteksi dini untuk mencegah gangguan mental menjadi lebih serius.
  2. Dr. Nur Saktiningrum, S.S., M.Hum, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FIB UGM, yang menguraikan program dan layanan kampus dalam mendukung kesehatan mental mahasiswa.
  3. Hannisa Arina Zahra, S.Psi, seorang survivor dan aktivis kesehatan mental, yang berbagi pengalaman pribadi serta memberikan panduan bagi orang tua untuk menjadi pendukung terbaik bagi anak-anak mereka.

Dipandu oleh moderator Nugraheni Dwi Budiarti, S.Pt., M.Pd., webinar berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab yang menggali peran strategis orang tua dalam mengenali tanda-tanda awal gangguan kesehatan mental.

Acara ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara orang tua dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental mahasiswa. Potensi kolaborasi lebih lanjut juga diusulkan oleh beberapa peserta untuk meningkatkan dampak positif inisiatif ini. Dengan suksesnya webinar ini, FIB UGM bersama POTMA terus berkomitmen mendukung kesehatan mental mahasiswa demi menciptakan generasi muda yang tangguh dan produktif.

Pelaksanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka 2024 Departemen Antropologi

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan Selasa, 29 Oktober 2024

Pada hari Minggu 20 Oktober 2024, Dr. Sita Hidayah Ph.D selaku perwakilan penanggung jawab Program Kompetisi Kampus Merdeka 2024 melakukan evaluasi paruh waktu pelaksanaan riset di Desa Pandansari, diskusi yang dilaksanakan di kawasan Agrowisata PTPN IX Kaligua ini dihadiri sepuluh peserta PKKM skema riset dan bina desa. Para peserta skema riset yang telah diberangkatkan lebih dahulu pada tanggal 9 Oktober lalu memaparkan temuan terkait masing-masing topik yang diteliti mulai dari pertanian, pariwisata, pendidikan, pengairan, dan perhutanan, kemajuan ini menurut Dr. Sita Hidayah sangat menarik dan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi riset-riset yang memiliki kebaharuan. Adapun bagi peserta skema bina desa, kesempatan ini akan digunakan untuk merealisasikan program berjudul Pemetaan Pengelolaan Sampah di Desa Pandansari: Solusi Berbasis Aplikasi Titen, program ini khususnya akan dilaksanakan di Dukuh Kalikidang dan Embel, melalui program ini diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam memetakan masalah pengelolaan sampah di lingkungan sekitar dengan aplikasi Titen yang dikembangkan oleh Departemen Antropologi.

Desa Pandansari sendiri bukan pertama kali menjadi lokus penelitian bagi mahasiswa antropologi UGM karena dinamika kultur pertaniannya yang kompleks dan sangat menarik untuk dikaji secara antropologis, hasil dari riset-riset yang telah dilakukan diharapkan tidak hanya untuk memenuhi tugas kepenulisan semata, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat setempat. Dengan memberikan fokus pada isu lingkungan, perekonomian, dan kesenjangan penelitian yang dilakukan berusaha mencapai tujuan berkelanjutan sesuai dengan SDG 8, SDG 10, dan SDG 15. 

[HUMAS FIB UGM, Penulis: Novilatul Ananda Ramadhani, Editor: Novilatul Ananda Ramadhani]

Rapat Kerja Nasional dan Kongres Adjasi

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan Selasa, 15 Oktober 2024

Pada 9-13 September 2024 telah dilaksanakan Rapat Kerja Nasional dan Kongres Adjasi di Bali. Adjasi sendiri merupakan kepanjangan dari Asosiasi Departemen/Jurusan Antropologi Seluruh Indonesia yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya dengan tuan rumah yang bergulir dari universitas yang ada di Indonesia.  Kali ini Universitas Udayana ditunjuk sebagai pelaksana dan dihadiri oleh ketua prodi/ketua departemen. Pembukaan acara tersebut dilakukan di Hotel Bedrock, Kuta, Denpasar oleh Ketua Adjasi, Ketua Panitia, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Udayana serta Rektor Udayana. 

Kegiatan itu terbagi menjadi 2 yaitu seminar nasional dan rapat kerja nasional (rakernas). Seminar Nasional yang bertajuk “Pariwisata Budaya sebagai Wahana Pemajuan Kebudayaan” menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto; Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha, dan Abi Kusno, S.Hum., MEM serta dimoderatori oleh Prof. Dr. Anak Agung Ngurah Anom Kumbara, M.A. Pada seminar tersebut dijelaskan pentingnya menjaga pariwisata dari dampak negatif yang timbul dan mampu menjaga lingkungan alam serta budayanya. Hal tersebut sesuai dengan tempat dilaksanakannya, Bali yang telah memiliki Sapta Pesona Pariwisata. Selain itu, seminar di hari berikutnya diisi oleh Prof. Zlatana Knezevic dari Dalarna University, Swedia. Beliau menceritakan hasil risetnya tentang pengasuhan dan eksploitasi anak dalam pariwisata Suku Bajo. 

Setelah seminar, dimulailah Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh ketua Adjasi. Rapat tersebut terbagi menjadi 3 komisi dimana Komisi I membahas kurikulum, Komisi II membahas sertifikasi etnografer, dan Komisi III membahas kerja sama. Selain itu juga ditetapkan untuk Rakernas Adjasi tahun 2025 akan dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Adapun acara ditutup dengan Pesta Adat Nusantara antara lain pementasan musik gamelan, tari Bali, stand up komedi, peragaan busana tradisional Bali serta aneka tari Nusantara dari Sabang sampai Merauke dan peserta diminta untuk ikut menari bersama. Selain itu, pada hari terakhir juga dilaksanakan Pengabdian pada Masyarakat di Desa Trunyan.

Kegiatan Rapat Kerja Nasional dan Kongres Adjasi ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui pembahasan kurikulum yang lebih inklusif dan relevan untuk pengajaran antropologi di Indonesia. Selain itu, pembahasan sertifikasi etnografer dan kerjasama lintas departemen juga mendukung SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan) dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh) dengan memperkuat standar keahlian dan etika dalam penelitian. SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) tercermin dalam pembahasan pariwisata budaya yang berkelanjutan, yang menjaga harmoni antara budaya lokal dan pembangunan. Sementara itu, kolaborasi antar universitas dalam forum ini juga mencerminkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat kerjasama institusi demi pengembangan pendidikan dan riset yang lebih maju dan berdaya guna.

 

[HUMAS FIB UGM, Penulis: Dewi, Editor: Aldiza]

Seminar Proposal Antropologi Budaya: Pertanyaan Penelitian sebagai Bentuk Refleksi Cara Berpikir Kritis Mahasiswa

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 15 Oktober 2024

Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Proposal Antropologi Budaya sebagai salah satu tahap penting bagi mahasiswa sebelum melakukan pengambilan data lapangan. Seminar ini terbagi dalam 10 kluster, di antaranya Kluster Care dan Kesehatan, Ekonomi, Lingkungan dan Manusia, Infrastruktur, Seni & Media, Pemuda, Gender, Petani, Komunitas, dan Budaya Populer, dengan total 58 mahasiswa peserta. Seminar ini merupakan forum terbuka, yang dihadiri oleh para dosen penguji dan pendamping dari mahasiswa S2 dan S3, serta terbuka untuk umum. 

Setiap harinya, 10 hingga 20 mahasiswa mempresentasikan proposal penelitian mereka, di mana mereka akan mendapatkan masukan dan saran konstruktif dari dosen dan pendamping. Kegiatan seminar berlangsung selama tiga hari, yaitu Kamis, 19 September 2024, Jumat, 20 September 2024, dan Senin, 23 September 2024. Seminar ini diadakan di tiga ruangan, yaitu Soegondo 511, 514, dan 709, dengan kehadiran 12 dosen penguji dan 9 mahasiswa S2 dan S3 sebagai pendamping. Dalam seminar ini, setiap mahasiswa memaparkan proposal penelitian mereka di depan dosen penguji dan pendamping, diikuti oleh sesi diskusi untuk memberikan saran dan kritik. Diharapkan, masukan yang didapatkan membantu mahasiswa menyempurnakan rencana penelitian sebelum terjun ke lapangan.

Dalam seminar ini Dr. Muhammad Zamzam Fauzanafi, S.Ant., M.A., salah satu dosen penguji, atau yang lebih sering dikenal dengan sapaan Mas Zamzam, mengatakan bahwa awal dari sebuah penelitian adalah keresahan kita akan suatu hal, atau pertanyaan apa yang ingin kita ketahui jawabannya. Oleh sebab itu, sebelum kita memulai sebuah riset, tinjau secara mendalam pertanyaan penelitian kita terlebih dahulu. Hal ini dimaksutkan untuk melihat kecocokan judul dengan pertanyaan, batasan penelitian, dan sedalam apa pemahaman kita terhadap topik yang kita pilih dalam sebuah penelitian skripsi (cara berpikir kritis). Hal ini tak lupa secara berulang ditekankan beliau selama memasuki sesi diskusi dengan mahasiswa. Setiap mahasiswa selalu diminta untuk menjelaskan lebih dalam mengenai pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan. Harapannya, ketika nanti mahasiswa terjun sebagai peneliti di lapangan, dirinya sudah mengetahui sejauh mana data yang diperlukan dan batasan apa yang sesuai dengan judul yang diangkat. 

Seminar Proposal Antropologi Budaya ini bukan hanya langkah penting dalam perjalanan akademis mahasiswa, tetapi juga mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan). Lewat bimbingan serta diskusi terbuka, mahasiswa dilatih untuk memahami lebih dalam isu-isu sosial, ekonomi, dan budaya yang mereka teliti. Harapannya, penelitian yang mereka lakukan nantinya dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan di masyarakat, seperti ketimpangan sosial, masalah kesehatan, lingkungan, gender, dan komunitas, yang pada akhirnya membantu tercapainya pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

[HUMAS FIB UGM, Penulis: Bonifacius Edo, Editor: Aldiza]
       

Sekolah Ekspor: Mengoptimalkan Teknologi Digital untuk Mencetak Eksportir Muda Indonesia

Rilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 30 September 2024

Pangalengan, 03/06/2024–Program Studi Independen di Sekolah Ekspor adalah program belajar di luar kampus yang disiapkan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia yang telah lolos verifikasi dan validasi berkas kemahasiswaan. Program ini dilaksanakan secara hybrid (daring melalui Zoom meeting dan luring bagi mahasiswa yang ingin mengikuti bootcamp dan JJE) setiap hari senin sampai hari jum’at dengan pembagian kelas pagi pukul 08:00-09:30 dan kelas malam pukul 19:00-20:30. Pembelajaran di Sekolah Ekspor memuat tentang materi praktis yang dirangkum dalam 8 modul agar mahasiswa siap menjadi pelaku usaha ekspor yang mengoptimalkan kemajuan teknologi digital. 

Program Studi Independen di Sekolah Ekspor dimulai dengan memberikan pengetahuan komprehensif tentang peluang menjadi eksportir di era perdagangan global yang semakin terbuka, dengan pembekalan tentang perekonomian global, peraturan perdagangan internasional, dan kepabeanan. Peserta akan menjalani proses team building yang didampingi mentor untuk memahami potensi ekspor di berbagai daerah dan mengembangkan produk ekspor yang memanfaatkan akses pasar ritel dan online, baik nasional maupun global. Mahasiswa juga akan mendapatkan kesempatan untuk onboarding di marketplace global serta mengikuti pameran dagang dan business matching. Program ini diharapkan melahirkan eksportir baru yang mendukung target pemerintah mencetak 500 ribu eksportir pada tahun 2030.

Sekolah Ekspor menawarkan modul pembelajaran yang mencakup berbagai aspek penting seperti export research and strategy, pengembangan produk ekspor, digital business branding and marketing, hingga logistik dan kepabeanan internasional. Setiap modul dalam pembelajaran ini terdapat tugas mandiri, praktikum, dan proyek tim. Melalui kerja tim, mahasiswa mempraktikkan modul seperti pengembangan produk ekspor, strategi pemasaran digital, dan analisis pasar global dengan tujuan agar mahasiswa akan mampu mengidentifikasi dan mengembangkan produk lokal yang berpotensi untuk pasar ekspor, baik dalam bentuk karya desain sendiri maupun produk dari UMKM yang direbranding dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan berkualitas yang sejalan dengan SDGs 4, tetapi juga mendukung menciptakan lapangan kerja di sektor ekspor-impor melalui teknologi digital, mendorong inovasi dengan membantu mahasiswa mengembangkan produk lokal menjadi global, mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah, serta memperkuat kemitraan internasional melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan UMKM.

1…45678…12

Rilis Berita

  • Kawai Labiba Mahasiswa Antropologi Budaya Sukses Menapaki Jejaknya di Industri Perfilman Indonesia
  • Belajar Budaya dari Sumbernya: Mahasiswa NCCU Menyusuri Tradisi di Jantung Yogyakarta
  • Jadwal Kuliah Semester Gasal 2025/2026
  • Mahasiswa KKN-PPM UGM Kenalkan Pariwisata Mangrove Lewat Plang Multi-Bahasa
  • Mengenang Mendiang Eyang Nini Klenyem: Sosok Inspiratif Sastrawan Jawa Modern di Yogyakarta

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY