Departemen Antropologi FIB UGM bersama dengan University of Freiburg, menyelenggarakan riset kolaborasi yang bertajuk “Urban Future Making”. Rangkaian kegiatan ini sudah berlangsung sejak bulan April untuk seleksi peserta dan pelatihan, yang selanjutnya akan melakukan penelitian pada bulan Agustus-September. Kegiatan kolaborasi ini memiliki tujuan untuk menghasilkan tulisan etnografi mengenai masa depan perkotaan. Selain itu program ini dapat dikonversi menjadi SKS pada mata kuliah yang diampu oleh Prof. Pujo Semedi pada semester yang akan datang.
Rilis Berita
Arus globalisasi membuat bangsa Indonesia berada dalam keterbukaan dan kebebasan sehingga penyebaran informasi terjadi secara massif dan tanpa batas. Hal tersebut tentunya memberikan pengaruh baik juga tantangan bagi bangsa ini. Berbagai tantangan kerap kali kita rasakan bersama, salah satunya adalah memudarnya nilai-nilai budaya nasional seperti sopan santun. Hal ini perlu menjadi perhatian kita semua. Hal tersebutlah yang melatar belakangi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA) bersama Fakultas Ilmu Budaya Gadjah Mada melangsungkan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara ke-19 dengan tajuk “Penguatan Keindonesiaan Melalui Kajian Naskah Nusantara”
Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara (SIPN) merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi para sarjana dalam negeri maupun luar negeri melakukan diskusi mengenai temuan-temuan di bidang pernaskahan Indonesia. “Mulai dari peneliti yang junior sampai yang senior ada disini, ini adalah ajang yang sangat baik untuk saling berbagai ilmu dan berbagi pengalaman”, ucap Ketua Manassa, Dr. Munawar Holil, S.S., M.Hum. dalam acara Pembukaan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara (SIPN) XIX.
Kegiatan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara pada tahun ini akan dilaksanakan secara luring dan daring selama dua hari pada tanggal 7-8 Agustus di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara Ke-19 yang bertajuk “Penguatan Keindonesiaan melalui Kajian Naskah Nusantara”, diharapkan dapat mempertegas peran dan fungsi naskah Nusantara sebagai identitas nasional di tengah arus Globalisasi masa kini.
Simposium ini dibagi menjadi delapan panel diskusi: (1) Fenomena Silang Budaya dalam Naskah Nusantara; (2) Humaniora Digital dan Kajian Naskah Nusantara; (3) Alam dan Naskah Nusantara; (4) Etnosains bagi Kajian Naskah Nusantara; (5) Kajian Naskah Nusantara dan Persoalan Pembangunan Berkelanjutan; (6) Preservasi dan Konservasi Naskah Nusantara; (7) Reportase, Desas-desus, dan Hoax dalam Naskah Nusantara; (8) Naskah Nusantara dan Industri Kreatif.
Informasi lebih lanjut tentang SIPN XIX ini dapat dilihat di http://www.manassa.id.
Pertemuan dan penyambutan orang tua/wali mahasiswa baru Fakultas Ilmu Budaya telah dilangsungkan pada Senin, 31 Juli 202. Kegiatan ini berlangsung secara bauran, yakni luring di Auditorium Lt. VII Gd. R. Soegondo FIB UGM dan daring melalui media zoom. Pertemuan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Dr. Setiadi, M.Si. beserta jajarannya.
Prof. Dr. Setiadi, M.Si. menyampaikan bahwa orang tua tidak perlu khawatir akan masalah ekonomi yang berkaitan dengan biaya pendidikan. Fakultas akan berusaha memberikan solusi, misalnya memberikan laptop bagi mahasiswa yang membutuhkan. Selain itu, banyak penawaran beasiswa yang tersedia di Universitas Gadjah Mada.
Dalam kegiatan ini terdapat sesi diskusi antara Orang tua dengan Fakultas. Para wakil dekan menyampaikan bahwa orang tua tidak perlu khawatir untuk menguliahkan anaknya di Yogyakarta, khususnya di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Fakultas Ilmu Budaya UGM akan melindungi mahasiswanya dari kasus-kasus kekerasan seksual dan bullying dengan usaha preventif seperti berbagai edukasi. Ketika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi Fakultas akan membantu memberikan pendampingan dan penanganan.
Dalam pertemuan ini juga disampaikan bahwa Fakultas Ilmu Budaya UGM memiliki banyak kegiatan baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Terdapat Badan Semi Otonom Mahasiswa atau UKM Mahasiswa yang dapat diikuti untuk mengembangkan berbagai macam softskill. Terdapat pula kegiatan akademis seperti penelitian yang dilakukan bersama dosen-dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM. Fakultas juga mendukung program MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) dan berbagai kegiatan lain seperti magang, summer course, studi pendahulan, yang dapat dikonversi menjadi SKS. Terdapat banyak mitra baik dalam lingkup global dan nasional yang melakukan kerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya UGM. Poin paling utama adalah fakultas akan mendorong mahasiswanya untuk dapat lulus secara ideal yakni 4 tahun masa pendidikan.
Sebagai penutup Fakultas menegaskan dukungan orang tua sangat penting bagi keberhasilan mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Orang tua diharapkan untuk selalu memperhatikan dan memberikan bimbingan putra/putrinya sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dan lulus tepat waktu.
Rangkaian PPSMB Pionir Gadjah Mada sudah mulai dilaksanakan. PPSMB atau Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru merupakan kegiatan orientasi dan pengenalan lingkungan kampus yang diselenggarakan secara resmi bagi mahasiswa baru UGM. Tema PPSMB Pionir Gadjah Mada tahun ini yakni “Inisiatif Gadjah Mada, Akselerasi Peradaban Bangsa”. Tujuan dari kegiatan ini untuk membentuk Gadjah Mada Muda (Gamada) menjadi inisiator dalam membangun perkembangan peradaban bangsa. PPSMB Pionir Gadjah Mada memiliki beberapa rangkaian kegiatan sebagai berikut.
Pertama, PPSMB Universitas yang berlangsung pada Senin-Selasa, 31 Juli-1 Agustus 2023. PPSMB Universitas berlangsung dengan melakukan pembelajaran sukses bagi Gamada untuk mengembangkan jiwa ke-UGM-an melalui pengenalan sejarah, filosofi dan nilai-nilai, visi, misi, kegiatan tridharma, dan lainnya. Hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan Gamada menjadi manusia susila dengan karakter ‘SANG JUARA’ (Santun, Adil, Nasionalis, Gembira, Jujur, Unggul, Amanah, Religius, dan Andal).
Kedua, PPSMB Fakultas yang berlangsung pada Rabu-Kamis, 2-3 Agustus 2023. PPSMB Fakultas/Sekolah merupakan kegiatan orientasi lingkungan kampus ditingkat fakultas dengan anggota dari masing-masing fakultas. PPSMB Fakultas dilakukan melalui pengenalan sejarah, filosofi, nilai-nilai, visi, dan misi fakultas. Kegiatan ini juga berisi pengenalan kompetensi dan pengembangan diri yang berkaitan dengan keilmuan setiap Fakultas/Sekolah. Fakultas Ilmu Budaya sendiri, mengusung tema PPSMB fakultas “Amerta Grantha” yang berarti keabadian simpul ikatan. Pemilihan tema ini memiliki tujuan menyatukan Mahadaya dari berbagai latar belakang untuk berkolaborasi serta berdinamika bersama sebagai keluarga besar Fakultas Ilmu Budaya.
Ketiga, PPSMB Softskills yang berlangsung pada 4-5 Agustus 2023. PPSMB Softskills merupakan rangkaian kegiatan yang berfokus pada pembelajaran mencakup keterampilan hidup, kemampuan adaptasi, manajerial waktu, cara berkomunikasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah membentuk Gamada memiliki kualitas diri unggul dan dapat menjadi problem solver.
Keempat, Action Plan 7-12 Agustus 2023. Action plan merupakan salah satu rangkaian kegiatan PPSMB untuk mengimplementasikan nilai-nilai ke-UGM-an yang telah didapatkan dari kegiatan sebelumnya dalam kehidupan yang diharapkan dapat membawa dampak baik bagai lingkungan masyarakat sekitar.
Sumber
Rabu, 26 Juli 2023, Fakultas Ilmu Budaya telah melakukan wisuda Program Pascasarjana yang berjumlah 35 lulusan dengan proporsi 31 wisudawan program Magister dan 4 wisudawan program Doktoral. Acara Mangayubagya Wisudawan/Wisudawati Pascasarjana FIB UGM ini dibuka dengan sambutan dari Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum. selaku perwakilan dari Fakultas Ilmu Budaya. Selanjutnya terdapat penampilan paduan suara dari BSO Mahasiswa FIB yakni Paramadaya yang membawakan tiga buah lagu, yakni Rindu Lukisan – Ismail Marzuki aransemen Mahardika Simbolon; Proud of Your Boy – Alan Meken aransemen Jonathan Palant; Sway – aransemen Kirby Shaw.
Indeks Prestasi Rata-Rata untuk program Magister adalah sebesar 3,77 dan untuk program Doktoral adalah sebesar 3,71. Lulusan tercepat dan IPK tertinggi untuk program Magister diraih oleh saudara Paksi Raras Alit dari Magister Sastra dengan masa studi1 tahun 6 bulan 25 hari dan jumlah IPK sebesar 4,00. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum, “sudah cepat empat pula”. Adapun lulusan tercepat dan IPK tertinggi untuk program Doktoral diraih oleh saudara Andi Mustofa dari Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora dengan masa studi 2 tahun 9 bulan 12 hari dan jumlah IPK sebesar 3,87.
Acara wisuda kali ini ditutup dengan prosesi penyerahan piagam dan sertifikat lulusan cumlaude dari tiap departemen dilanjutkan dengan prosesi foto bersama wisudawan wisudawati dengan jajaran dekan dan kaprodi dari tiap departemen.
Fakultas Ilmu Budaya mengucapkan selamat kepada para Wisudawan/Wisudawati yang telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. Semoga apa yang telah didapatkan dapat memberikan manfaat dan berbuah sukses pada karirnya.