Kamis, 25 April 2024 – Delegasi dari Indonesia dan Belanda berkumpul untuk menghadiri pertemuan bilateral The 23rd Mixed Economy Commission between Republic of Indonesia and The Kingdom of The Netherlands di Jakarta, Indonesia (25/4). Dalam agenda tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara lain di bidang ekonomi, investasi, transportasi, maritim, pendidikan dan kebudayaan, energi dan sumber daya mineral, serta kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, Bapak Didin Wahyudin, menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara perlu ditingkatkan melihat adanya potensi dalam hubungan perdagangan, energi terbarukan, dan diaspora Indonesia. Dalam bidang investasi, Indonesia memandang hubungan dengan Belanda membuka peluang kerja sama yang lebih luas ke Eropa. Untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang energi, delegasi Belanda menyetujui untuk merancang dan melanjutkan program Government to Government (G to G) dan Government to Business (G to B) tentang energi angin, tenaga surya, hidrogen, dan lain-lain. Di antara implementasi yang telah dilakukan oleh Belanda untuk memperdalam pemahaman tentang implementasi energi di Indonesia antara lain bekerja sama dengan Pertamina dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, untuk mendukung kerja sama dalam bidang maritim, delegasi Indonesia meningkatkan implementasi MoU 2022-2025 dengan mengusulkan pertemuan bilateral untuk membahas tentang sustainable port development and sea building.
Indonesia dan Belanda sama-sama mengapresiasi partisipasi kedua negara dalam menjalani kerja sama ekonomi regional. Dukungan finansial dari Belanda dinilai sangat membantu berjalannya investasi. Belanda sebagai Development Partner of ASEAN sangat menghargai sambutan yang diberikan oleh Indonesia.
[Humas FIB UGM, Penulis: Arviani Fayzaila Ramadhanti, Editor: Rifal Fadlurrahman]