Pada 4 Mei 2024, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (FISIP Unpad) menyelenggarakan kuliah umum yang menghadirkan Prof. Dr. Pujo Semedi Hargo Yuwono, M.A., guru besar dari Departemen Antropologi Universitas Gadjah Mada. Dalam kuliah ini, Prof. Pujo mengangkat topik “The Notion of Justice, Racism, and Coffee Cultivation in Colonial Java, 1870s-1930s,” yang mengombinasikan kajian antropologi dengan sejarah kolonial di Jawa. Melalui topik tersebut, Prof. Pujo—akrab disapa Mas Pujo—mengajak mahasiswa untuk memahami bagaimana sejarah budidaya kopi di Jawa pada abad ke-19 turut memperkuat ketidakadilan rasial dan ekonomi, yang dampaknya masih terasa hingga kini.
Mas Pujo menekankan pentingnya memahami sejarah kolonial dalam konteks budidaya kopi untuk melihat pengaruhnya terhadap kondisi sosial dan ekonomi masa kini, khususnya dalam industri kopi Indonesia. Kuliah yang berlangsung di kampus FISIP Unpad, Jatinangor, Jawa Barat, ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Mereka diajak untuk menyadari bahwa budidaya kopi pada masa kolonial bersifat eksploitasi. Mas Pujo menjelaskan bahwa budidaya kopi kala itu didasarkan pada tiga prinsip: pertama, sebagai alat untuk memperkaya pengusaha Belanda; kedua, mitos tentang kemalasan pribumi digunakan untuk membenarkan kerja paksa; dan ketiga, seluruh produksi kopi diarahkan untuk kepentingan industri di Eropa, bukan untuk kesejahteraan lokal.
Salah satu poin utama dalam kuliah ini adalah ketidakadilan rasial yang melingkupi seluruh proses budidaya, pemasaran, hingga konsumsi kopi di era kolonial. Mas Pujo mengungkapkan bahwa pada masa itu, orang Jawa dilarang mengonsumsi kopi; mereka hanya diperbolehkan meminum daun kopi, sementara pekerja pribumi dipaksa bekerja di perkebunan. Hak untuk memasarkan kopi juga dibatasi hanya kepada kongsi dagang Belanda dan Tionghoa, sementara kopi hanya dinikmati oleh orang kulit putih.
Melalui analisisnya, Mas Pujo menyoroti bagaimana kebijakan kolonial berbasis ras tersebut menciptakan ketidakadilan sosial yang dampaknya masih terasa dalam hubungan ekonomi dan sosial di Indonesia saat ini. Kuliah umum ini memancing diskusi aktif dari mahasiswa yang tertarik mengaitkan relevansi sejarah ini dengan kondisi industri kopi masa kini.
Kuliah ini dapat disimak lebih lengkap melalui kanal YouTube: https://www.youtube.com/live/RcER1qufrMI.
[Humas FIB UGM, Penulis: Bonifacius Edo, Editor: Aldiza]