• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • HEADLINE
  • hal. 65
Arsip:

HEADLINE

Mahasiswa PKM-K UGM Sukses Menciptakan Permainan Papan Batik Voyager Untuk Pelestarian Budaya Batik

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Minggu, 21 Juli 2024

Yogyakarta – Minggu, 21 Juli 2024. Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Gadjah Mada berhasil menciptakan terobosan untuk pendidikan tentang batik kepada anak-anak dan remaja berumur 10 tahun ke atas. Tim yang diketuai oleh Nikita Chika Putri Lilia (Fakultas Ilmu Budaya), beranggotakan Muhammad Thoriq Nailul Author (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Ajeng Purwaniaratih Puspitaningrum (Fakultas Ilmu Budaya), Adeline Diva Hanjani (Fakultas Ilmu Budaya), dan Cintya Kusumawardhani (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dibimbing Dr. Wulan Tri Astuti, S.S, M.A., yang juga pengamat batik serta budaya di Indonesia.

Ketua Tim, Chika, menjelaskan bahwa latar belakang pencetusan ide ini berangkat dari kekhawatiran terhadap pengajaran batik yang masih kurang merata di Indonesia. Sebagai negara yang kaya budaya, Indonesia perlu mengelola berbagai komponen pendukung kebudayaan dengan baik. Dalam sudut pandang pengajaran batik, pendekatan pada anak-anak dan remaja dinilai kurang menarik. Simpulan ini tercipta bukan sekedar karangan, pada faktanya di Girilayu, Karanganyar, di mana metode pengajaran batik masih menggunakan pendekatan klasik seperti ceramah oleh guru atau para ahli batik dinilai kurang efektif dalam menarik minat anak-anak. Sedangkan di Pekalongan, para perajin batik telah meraih pengakuan internasional dari UNESCO untuk program pendidikan dan pelatihan yang mengajarkan batik kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Kedua daerah ini menunjukkan kondisi yang tidak merata atas pengajaran batik.

Pengenalan permainan papan batik Voyager oleh mahasiswa UGM

Chika menyampaikan bahwa ide edukasi menggunakan metode permainan tercetus untuk mengoptimalkan transfer pengetahuan pada anak-anak dan remaja tentang batik. Dengan alur cerita yang mudah dipahami, warna yang menarik, serta pion-pion karakter yang menggambarkan anak-anak, tim menghadirkan Batik Voyager sebagai strategi yang unik.  Nama Batik Voyager dipilih untuk menggambarkan perjalanan karakter lima serangkai yang berpetualang di desa batik. Permainan ini melibatkan kartu dan papan. Melalui karya ini, tim berhasil mengintegrasikan aspek-aspek seperti: edukasi yang direpresentasikan oleh Kartu Batik dan Teka-teki Batik serta entertainment yang diwakilkan oleh Kartu Sakti dan alur permainan Batik Voyager sendiri.

Produk Batik Voyager memiliki keunggulan seperti dapat menumbuhkan jiwa kompetitif yang sehat dan rasa ingin tahu yang kuat, dapat mengurangi screen time pada anak-anak, dapat digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah. Strategi edutainment yang dibawa oleh tim diharapkan dapat memberikan cara baru pembelajaran batik dengan lebih menyenangkan terhadap anak dan remaja, serta meningkatkan rasa kesadaran akan pelestarian batik di Indonesia.

Tim PKM-RSH Cerita Tanggul UGM: Ungkap Efektivitas dan Dampak Sosio-teknis Pembangunan Tanggul Long Storage di Wonokerto Kulon Pekalongan

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan Minggu, 21 Juli 2024

Yogyakarta, Minggu, 21 Juli 2024. 5% wilayah di Kabupaten Pekalongan tergenang banjir rob di tahun 2020, salah satu implikasinya yakni, tenggelamnya Dusun Semonet. Desa Wonokerto Kulon hampir setiap hari turut digenangi banjir rob, sehingga muncul intervensi teknis dari pemerintah dengan membangun tanggul long storage sebagai upaya mitigasi banjir rob. Berangkat dari fenomena tersebut, tim PKM-RSH Cerita Tanggul melakukan riset dengan mengambil judul “Malih Kebak Warih: Analisis Sosioteknik Pembangunan Long Storage sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim pada Masyarakat Pesisir Kabupaten Pekalongan”.

Tim PKM-RSH Cerita Tanggul 2024 yang merupakan kolaborasi dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Geografi, dan Fakultas Teknik ini diketuai oleh Ilham Andriyanto (S1 Antropologi Budaya). Anggotanya antara lain Aqilur Rachman Abdul Charitz (S1 Antropologi Budaya), Yuni Setya Ningrum (S1 Sejarah), Ratna Diah Maharani (S1 Pembangunan Wilayah), dan Agung Ahmad Haidar Fasya  (S1 Teknik Infrastruktur Lingkungan). Subjek riset adalah masyarakat Wonokerto Kulon, Kabupaten Pekalongan. Adapun riset ini sudah dilaksanakan dari bulan Mei hingga Agustus 2024 mendatang. Riset ini diharapkan mampu memberi kontribusi dalam upaya mempercepat dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim yang saat ini memerlukan respon cepat dari berbagai pihak. 

“Riset ini menjadi penting karena topik perubahan iklim beserta dampaknya merupakan permasalahan masa kini dan masa depan. Desa Wonokerto Kulon sendiri merupakan daerah yang terdampak langsung dari perubahan iklim tersebut. Daerah ini sering mengalami banjir rob, yang kemudian mendorong pemerintah pusat untuk membangun tanggul long storage sepanjang 7,2 km untuk memitigasi banjir rob. Namun, kami menemukan bahwa pembangunan tanggul long storage tersebut bukanlah akhir dari upaya mitigasi, justru malah menimbulkan dampak-dampak baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya,” ungkap Ilham.

Riset dengan metode mix method menggabungkan metode kualitatif dengan pendekatan etnografis dan historis, metode kuantitatif dengan pendekatan geografis ini mengungkap bahwa tanggul long storage berhasil mengurangi banjir rob dan efektif dalam melindungi properti masyarakat di Desa Wonokerto Kulon. Di sisi lain, sektor pertambakan di sisi selatan tanggul long storage mengalami penurunan produktivitas tambak dan jenis ikan yang dibudidaya karena infrastruktur air menyebabkan terbatasnya aliran air laut ke tambak yang mengakibatkan perubahan salinitas. Selain itu, frekuensi peningkatan muka air laut yang meningkat drastis telah membuat air yang ditampung di tanggul ikut meninggi sehingga memunculkan kekhawatiran di dalam masyarakat terkait potensi banjir yang akan datang di masa depan.

Dr. Agung Wicaksono, S.Ant., M.A., selaku dosen pembimbing mengatakan, “… suatu kehendak baik itu belum tentu dilaksanakan secara baik dan belum tentu menghasilkan sesuatu yg baik. Secara teknis, pembangunan tanggul long storage ini bisa seragam dampaknya, tetapi secara sosial belum tentu seragam. Makanya penelitian ini sangat menarik untuk mengungkap bagaimana persepsi masyarakat Wonokerto Kulon terhadap kehadiran tanggul long storage tersebut. Tentunya saya sebagai dosen pembimbing sangat mendukung kawan-kawan yang mengangkat topik ini.”

Dokumentasi saat pengambilan data kuesioner di RT 9 Wonokerto Kulon Sumber: Dokumentasi Yuni Setya

Secara teknis, masyarakat Wonokerto Kulon melakukan peninggian rumah sebagai bentuk mitigasi terhadap banjir rob di masa depan. Kemudian secara ekonomis, mereka mengubah faktor-faktor produksi yang dipunyai. Kondisi yang demikian juga membuat masyarakat menuntut adanya bantuan insentif dan bantuan sosial.

“Jujur mbak, peristiwa banjir yang terjadi setelah tanggul dibangun pada tahun 2021 kemarin benar-benar membawa trauma bagi saya dan keluarga. Dulu itu tanggul kan belum ada pintunya. Saya tidak mau lagi banjir besar itu terjadi. Makanya sekarang bersyukur sudah aman karena ada tanggul. Semoga tanggulnya juga tidak rusak. Tapi ya itu, jalan yang kian ditinggikan tentunya membuat kami harus meninggikan rumah, dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Semoga temen-temen UGM bisa membantu kami untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ucap Indaya, salah satu warga di RT 31.

Kisah Inspiratif Aisyah Riska: Mahasiswa Magister Linguistik UGM yang Multitalenta

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan GenderSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Jumat, 19 Juli 2024

Aisyah Riska, seorang mahasiswa dari program studi Magister Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), merupakan sosok inspiratif yang berasal dari Sulawesi Selatan. Keputusan Aisyah untuk melanjutkan studinya di UGM bukanlah tanpa alasan. Ia ingin meraih gelar master dan mengembangkan potensinya di bidang akademik maupun non-akademik.

Di bidang akademik, Aisyah telah menunjukkan prestasi yang gemilang. Namun, kehebatannya tidak hanya terbatas pada prestasi akademik. Aisyah juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik yang memperkaya pengalamannya dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.

Sebagai seorang yang memiliki bakat dalam seni, Aisyah bergabung dalam organisasi Seni Pascasarjana UGM dan menjabat sebagai Ketua Divisi Teater. Selain itu, ia juga aktif di Teater Gadjah Mada, sebuah organisasi teater terkemuka di universitas tersebut. Kepiawaian Aisyah dalam berteater tidak hanya mengasah kemampuan seni perannya tetapi juga meningkatkan keterampilannya dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim.

Tak hanya aktif dalam organisasi seni, Aisyah juga memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. Ia aktif mengajar anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA yang ingin mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan atau ujian masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. Melalui pengajaran ini, Aisyah berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda.

Kemampuan Aisyah dalam public speaking juga membuatnya sering dipercaya menjadi Master of Ceremony (MC) atau moderator di berbagai acara penting, baik di tingkat universitas maupun acara yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau dinas setempat. Perannya sebagai MC atau moderator tidak hanya membuktikan kemampuannya dalam berkomunikasi tetapi juga menunjukkan kepercayaan diri dan profesionalisme yang tinggi.

Selain berprestasi di bidang akademik dan aktif dalam berbagai kegiatan, Aisyah juga memiliki fokus dalam bidang content creator. Saat ini, ia bergabung sebagai mahasiswa part-time di Unit Humas dan Kerja Sama FIB UGM. Di sana, ia bertanggung jawab atas produksi konten yang berfokus di platform TikTok.

Aisyah telah memproduksi banyak konten kreatif yang akhirnya viral, menunjukkan kemampuannya dalam memahami tren dan kebutuhan audiens. Melalui konten-konten yang ia buat, Aisyah tidak hanya mempromosikan kegiatan dan prestasi fakultas tetapi juga memberikan inspirasi dan informasi bermanfaat bagi banyak orang.

Kisah Aisyah Riska adalah contoh nyata dari seorang mahasiswa yang tidak hanya mengejar prestasi akademik tetapi juga aktif berkontribusi dalam berbagai bidang. Dengan segala kesibukan dan tanggung jawabnya, Aisyah tetap mampu menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi. Ia adalah inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya untuk terus berusaha mencapai impian dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Aisyah Riska membuktikan bahwa dengan kerja keras, semangat, dan dedikasi, seseorang dapat meraih berbagai prestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitarnya. Semoga kisah inspiratif Aisyah dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk terus berkarya dan berprestasi.

Menyelami Kehidupan di Ujung Timur Indonesia: Kisah Davina Santosa dalam KKN-PPM UGM di Pulau Nusi, Kabupaten Biak Numfor, Papua

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 14: Ekosistem LautanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 1: Tanpa KemiskinanSDGs 2: Tanpa KelaparanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 6: Air bersih dan sanitasi layakSDGs 7: Energi bersih dan terjangkauSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Jumat, 19 Juli 2024

Davina Santosa, seorang mahasiswa dari Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, berkesempatan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Nusi, Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bersama tim KKN “Biak Elok”, mereka memulai perjalanan pada tanggal 29 Juni 2024 di bawah bimbingan Dr. Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., IPM., ASEAN, dan akan menyelesaikan kegiatan mereka pada tanggal 20 Agustus 2024.

Davina memilih untuk bergabung dalam tim ini karena ia ingin mempelajari kehidupan masyarakat di luar Pulau Jawa. Ia tertarik untuk memahami aspek sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Davina merasa penting untuk mengetahui karakteristik masyarakat, pendekatan sosial yang mereka lakukan, serta permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari.

Di Pulau Nusi, Davina dan timnya menemukan beberapa isu utama yang perlu mendapat perhatian. Pertama, terdapat ketimpangan ekonomi di mana pilihan mata pencaharian sangat minim; melaut hanyalah satu-satunya opsi yang mereka miliki. Kedua, aksesibilitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat sulit. Ketiga, pengetahuan dasar tentang kebersihan dan kesehatan masih sangat kurang. Keempat, alokasi dana desa yang tidak merata.

Tema KKN mereka adalah “Pengembangan Potensi Pariwisata dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kerangka Community Based Tourism guna Mencapai Kemandirian, Inklusivitas, dan Keberlanjutan di Pulau Nusi, Distrik Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua.” Dalam menjalankan program ini, Davina menemukan bahwa di Kepulauan Padaido belum ada kelompok sadar wisata yang aktif. Terakhir kali kelompok ini ada di Samberpasi, yang dibentuk oleh Tim KKN Biak Elok 2019, namun kini sudah tidak aktif lagi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan pariwisata berkelanjutan masih sangat minim.

Selain itu, Davina juga menemukan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah sangat kurang. Di Nusi dan beberapa pulau lainnya seperti Samberpasi, Pasi, dan Auki, jarang ditemukan tempat sampah di rumah-rumah penduduk. Sampah organik biasanya diberikan kepada hewan peliharaan seperti anjing dan babi, sementara sampah lainnya dikumpulkan dan dibakar. Maka dari itu, salah satu program KKN mereka berfokus pada edukasi pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dibalik isu sosial yang mereka hadapi, Pulau Nusi memiliki kekayaan alam yang luar biasa indah. Air laut yang belum banyak tercemar menjadikannya berwarna biru jernih. Selain itu, terdapat banyak peninggalan Perang Dunia II baik di darat maupun di laut, seperti pondasi landasan kendaraan perang di setiap rumah di Pulau Wundi.

Budaya makan pinang di sini menjadi salah satu media bergaul masyarakat. Selain itu, tarian tradisional Yospan dan alat musik seperti tifa juga merupakan bagian dari budaya yang kaya. Masyarakat juga memiliki tradisi ibadah Kristen yang menarik, jika ada kedukaan atau pelepasan anak-anak yang akan mengenyam pendidikan, hal itu dirayakan dengan melakukan ibadah sepanjang malam hingga subuh. Selain itu, mereka percaya bahwa hari Minggu adalah hari Tuhan, jadi mereka tidak diperbolehkan untuk bekerja. Anak-anak mengikuti sekolah minggu setiap Minggu pagi pukul 8 diikuti dengan ibadah gereja pada pukul 9.

Secara sosial, masyarakat Pulau Nusi sangat ramah dan penuh senyum setiap hari. Di sana, terdapat hari pasar, yang merupakan hari di mana pasar diadakan. Hari pasar diadakan sebanyak tiga kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, mereka biasanya pergi melaut, dan hasil tangkapannya akan dijual keesokan harinya pada saat hari pasar. Karena tidak semua masyarakat memiliki perahu, mereka sering menumpang perahu kepada satu sama lain untuk pergi ke pasar di kota. Hal ini yang kemudian menambah keakraban di antara penduduknya.

Setelah beberapa minggu tinggal di Nusi, Davina merasakan kehidupan masyarakat yang sederhana dan penuh perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Infrastruktur dan listrik yang terbatas membuat masyarakat kesulitan mengeksplorasi hal-hal baru yang bisa menunjang mata pencaharian mereka atau meningkatkan kualitas hidup mereka. Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah, listrik hanya tersedia selama 12 jam dalam sehari, dari pukul 6 sore hingga 6 pagi. Sehingga, balok es sangat sulit ditemui di sana. Padahal, balok es dapat digunakan untuk mengawetkan hasil tangkapan laut mereka yang dapat menciptakan peluang bisnis baru seperti pembuatan abon, stik ikan, dll.

Selain mendapatkan kesempatan untuk mengeksplor daerah ujung timur Indonesia, Davina juga mendapatkan pelajaran bahwa ketidakmerataan ekonomi dan pendidikan masih nyata adanya. Masyarakat di sisi lain Papua masih sangat memerlukan bantuan, baik dari segi pendanaan, aksesibilitas, infrastruktur, hingga perluasan pengetahuan. Namun, meskipun hidup dalam kesederhanaan, mereka tetap bisa bahagia dan penuh senyum setiap hari.

Pengalaman KKN di Pulau Nusi memberikan banyak pelajaran berharga mengenai kehidupan masyarakat Papua, terutama yang berada di Pulau Nusi, Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Dengan semangat dan kerja keras, Davina dan timnya berharap bahwa program KKN ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan potensi pariwisata dan peningkatan sumber daya manusia di Kepulauan Padaido, Kabupaten Biak Numfor, Papua.

Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age”

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Kamis, 18 Juli 2024

Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age” pada Kamis, 18 Juli 2024. Acara ini berlangsung dari pukul 12.30 hingga 15.30 di Ruang Sogeondo 709 FIB UGM serta secara virtual melalui Zoom Meeting. Ceramah ini merupakan forum terbuka bagi masyarakat umum, meskipun peserta yang hadir secara luring dibatasi. Para pembicara yang akan hadir dalam acara ini meliputi Prof. Angus James Nicholls, Ph.D. dari Queen Mary University of London, Dr. Pujiharto, M.Hum. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan Miguel Escobar Varela, Ph.D. dari National University of Singapore. Moderasi acara dilakukan oleh Alvanita, S.S., M.Ed. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM. 

Karya sastra digital mencakup berbagai format seperti e-book, blog sastra, situs web sastra, cerita interaktif, dan puisi digital. Di dalamnya, beberapa karya sastra digital juga memanfaatkan elemen multimedia seperti gambar, audio, dan video untuk meningkatkan pengalaman membaca. Hal ini menunjukkan perkembangan dan adaptasi sastra dalam era digital, di mana teknologi menjadi sarana untuk mengekspresikan ide dan emosi secara lebih dinamis dan interaktif. Fenomena baru dalam dunia sastra muncul dengan adanya karya yang diciptakan oleh robot atau mesin seperti ChatGPT. Buku “Penyair Sebagai Mesin” karya Martin S. menyoroti fenomena ini. Dalam konsep penyair sebagai mesin, penggunaan bahasa dikelola sepenuhnya oleh mesin, dan karya sastra yang dihasilkan mampu menciptakan dunia naratifnya sendiri melalui penggunaan bahasa yang diprogram secara cermat. Ini menggambarkan evolusi baru dalam cara kita memahami kreativitas dan hubungan antara teknologi dan seni, serta bagaimana algoritma dapat menjadi alat untuk menciptakan karya-karya yang mengesankan dan orisinal.

Fenomena sastra digital tidak hanya mencakup karya-karya yang diciptakan oleh penulis tetapi juga melibatkan partisipasi aktif pembaca dalam proses penulisan, yang kemudian mengarah pada pengembangan studi tentang sastra penggemar. Sejarah kajian ini dapat ditelusuri kembali ke kontribusi Damono pada tahun 1978 yang mengenalkan pentingnya studi sastra populer, terutama dari perspektif sosiologi sastra. Kajian ini menyoroti bagaimana sastra, terutama dalam bentuk digital, telah mengubah cara pembaca berinteraksi dan berkontribusi dalam menciptakan karya sastra. Diskusi mengenai hal ini terus berlanjut di kalangan pakar sastra modern, mengeksplorasi peran teknologi dalam membentuk dan mempengaruhi wacana sastra kontemporer. Acara ini diharapkan menjadi sarana untuk mendalami dan memahami perkembangan sastra dalam era digital yang semakin berkembang.

1…6364656667…135

Rilis Berita

  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY