Double Degree MA programme: in Heritage Studies (UGM) and in Critical Heritage Studies of Asia and Europe (Leiden)

Program MA Double Degree dengan masa studi dua tahun dibuka atas dasar dokumen kerja sama MoU antara Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan The Faculty of Humanities dan The International Institute for Asian Studies (IIAS), Leiden University.

Prodi yang terlibat dalam Program Double Degree adalah Prodi Asian Studies Leiden University (di bawah koordinasi The International Institute for Asian Studies) dan Prodi Magister Arkeologi UGM.

Pendaftaran 

Syarat:

• Ijazah S1 semua bidang (Akreditasi Prodi minimum B)
• TPA minimum 500
• IELTS: 7.0 atau TOEFL: 100 (internet-based test dengan skor minimum 25 untuk tiap komponen)
• Proposal tesis
• Prospectus (motivation letter)
• Rekomendasi dari 2 orang
• Lolos tes wawancara

Beasiswa 

UGM : LPDP 
(pendaftaran dilakukan sebelum perkuliahan dimulai)

LEIDEN : LExS

Untuk informasi lebih lanjut mengenai detail program dapat dilihat pada file/tautan dibawah:

Selasa, 20 Juni 2023, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM menerima kunjungan dari Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama Kebumen. Kunjungan kali ini disambut baik oleh Dr. Mimi Savitri, M.A. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni. Kunjungan kali ini berorientasi untuk mengkaji rencana kolaborasi program antara Ilmu Pendidikan Sastra Inggris UMNU Kebumen dan program studi Sastra Inggris FIB UGM. Kolaborasi ini bertujuan agar terjadi proses sharing antar budaya yang melibatkan mahasiswa internasional yang sedang melakukan program exchange di FIB UGM.

Jumat, 26 Mei 2023, Fakultas Ilmu Budaya mengadakan pertemuan dengan mahasiswa pertukaran baik nasional maupun internasional. Mahasiswa yang hadir berasl dari berbagai macam daerah di Indonesia seperti Bali, Malang, Makassar, Sumatera Barat, bahkan ada juga yang berasal dari Italia, Brunnei Darussalam, dan Jepang. Pertemuan ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum, dan beberapa Kepala Program Studi di Fakultas Ilmu Budaya, UGM, dan beberapa perwakilan dari Unit Kerjasama dan Hubungan Masyarakat. 

Pertemuan ini berlangsung selama dua jam, dimulai dengan sambutan dari Wakil Dekan dan Kepala Program Studi. Acara kemudian dilanjutkan dengan sharing antar mahasiswa mengenai pengalaman mereka selama berkuliah di Fakultas Ilmu Budaya. Mereka begitu terkesan dengan FIB UGM, bukan hanya dari segi fasilitas yang disediakan, melainkan juga dari kualitas dosen yang mengajar dan membantu mereka selama proses belajar. Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama. 

Dengan adanya pertemuan ini, mahasiswa sangat senang karena mereka merasakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang kuat dengan mahasiswa lain juga para dosen dan staff akademik di Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Mereka berharap supaya junior mereka juga dapat mendapatkan kesempatan yang sama untuk melakukan pertukaran mahasiswa di Universitas Gadjah Mada sebagai universitas terbaik di Indonesia.

“Sjahrir is Here” adalah sebuah proyek yang digagas oleh Isabelle Boon, seorang fotografer berkebangsaan Belanda. Berawal dari project sebelumnya yang berkaitan dengani Pulau Banda, kali ini ia kembali dengan tujuan untuk mengeksplorasi legasi dari Sutan Sjahrir. Workshop ini dilaksanakan selama dua hari yakni mulai Senin, 22 Mei 2023 dan berakhir pada Selasa, 23 Mei 2023 di Ruang Multimedia Gedung Margono.

Pada workshop hari pertama, Isabelle membuka sesi dengan mengadakan pretest menggunakan Kahoot! Untuk menguji pengetahuan partisipan mengenai Sutan Sjahrir. Selanjutnya ia membagikan hasil perjalanannya di Pulau Banda. Eksplorasinya disana tidak hanya berfokus tentang Sutan Sjahrir saja melainkan juga membagikan potret orang-orang yang hidup di Pulau Banda. Ia juga memutarkan sebuah video yang berisi sebuah perspektif dari Siti Rabyah Parvati Sjahrir (Upik) yang merupakan anak dari Sutan Sjahrir. Pembicara selanjutnya adalah Venessa Theonia, mahasiswi S1 Sejarah UGM yang saat ini sedang meniti karirnya menjadi seorang seniman. Ia membagikan pengalamannya dalam menyusun autoetnografi dirinya menggunakan perspektif sejarah. 

Pada workshop hari kedua, partisipan workshop dibagi menjadi tiga kelompok kecil. Masing-masing kelompok ini memiliki fokus yang berbeda-beda namun tujuannya sama, mengaplikasikan apa yang telah didapatkan di workshop hari pertama. Ketiga kelompok kecil ini mendapat tugas yang sama yaitu mengekspresikan sesuatu lewat foto, video dan sketsa. Hasil akhir dari workshop hari kedua adalah awal segar bagi Isabelle yang akan mengembangkan project Sjahrir is Here menjadi sebuah pameran seni di September-November mendatang.

Dra. Wiwid Nurwidyohening, M.A. dosen Bahasa dan Sastra Prancis mendapat penghargaan Orde des Palmes Academiques untuk kategori Chevalier atas jasa yang diberikan bagi perkembangan budaya Prancis. Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh pemerintah Prancis bagi akademisi dan guru atas jasanya untuk universitas, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.