• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Pos oleh
  • hal. 139
Pos oleh :

humasfib

Kenangan Hari-hari di Negeri Emerald Isle

Rilis Berita Rabu, 3 April 2024

SDGs 4: Quality Education

Terbangun di kamar yang menghadap ke arah deretan pepohonan dengan daun yang berguguran hanyalah bagian dari angan-anganku hingga setahun yang lalu. Jika dibandingkan dengan semua hal baru yang kurasakan sejak sebulan lalu, rasanya masih seperti mimpi. Aku berhasil berdiri di sini bukan tanpa usaha; malam-malam yang kuhabiskan di depan laptop selama empat bulan lamanya rupanya berbuah manis. IISMA memberikan kesempatan untukku dan ribuan mahasiswa Indonesia lainnya untuk menghabiskan satu semester belajar di luar negeri, dan aku amat sangat bersyukur karenanya. Setiap detik yang aku habiskan di Dublin, Irlandia, akan terus terpatri dalam ingatanku–tentunya lewat foto-foto yang ada di galeri handphone juga. Namaku Konan, dan inilah sekilas hari-hariku sebagai awardee IISMA di University College Dublin. 

Jika tak kenal, maka ayo kenalan! Namaku Qonita Risqi Setya Ananda, dan saat ini sedang menempuh tahun ketiga sebagai mahasiswa sastra Inggris di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sudah rahasia publik kalau aku tidak bisa naik sepeda motor, jadi tidak heran kalau aku benar-benar menikmati seluruh fasilitas ramah pejalan kaki di Dublin. Selama satu trimester di sini, aku mengambil empat mata kuliah yang nantinya akan dikonversi di universitas asal. Bersama sembilan mahasiswa dari berbagai universitas dan daerah, kami berangkat dari Indonesia ke Irlandia pada tanggal 2 September. Sekarang waktunya untuk cerita yang sesungguhnya karena sesi perkenalan sudah selesai! 

Tahun ajaran baru di Irlandia dimulai pada musim gugur, yang mana tepatnya jatuh di bulan September, jadi tidak jauh berbeda dengan tahun ajaran baru di Indonesia. Kampus-kampus di sini juga mengadakan pekan orientasi dengan berbagai acara, seperti upacara penyambutan, freshers week yang berisi pameran klub-klub dan UKM, seminar informatif seperti sesi informasi mengenai keperluan imigrasi untuk mahasiswa non-Uni Eropa, dan lain sebagainya. Pada minggu selanjutnya, kelas untuk mata kuliah level dua atau menengah dimulai, sementara mata kuliah level satu atau pemula masih harus menunggu seminggu lagi. Kelas-kelas di sini dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuliah umum dan tutorial. Kelas kuliah umum adalah kelas besar yang ditujukan untuk penyampaian materi, biasanya dihelat di ruang berkapasitas 100-200 orang; sementara itu kelas tutorial hanya terdiri dari 15-20 orang dan ditujukan untuk diskusi kelompok mengenai materi yang sudah disampaikan di kelas kuliah umum.

Sebagai mahasiswa internasional di UCD, kami memiliki banyak keuntungan, dan salah satunya adalah menjadi penerima manfaat Cultural Programme. Program ini didedikasikan agar kami dapat menikmati pengalaman selama studi di Irlandia semaksimal mungkin dengan menghelat acara-acara dan menawarkan perjalanan gratis ke berbagai penjuru negeri. Sejauh ini kami sudah pernah mengunjungi beberapa tempat ikonik di Irlandia, seperti Kilkenny dengan kastil dan kota abad pertengahannya, berselancar di Sligo, bersepeda sejauh 32 kilometer di Westport, dan menikmati Dún Aonghasa yang menakjubkan di Inishmore, Galway. Aku sangat bersyukur atas kesempatan yang UCD berikan untuk masa studiku yang terbilang singkat. 

Meskipun tinggal di luar negeri membuatmu bersemangat, rasanya bohong jika bilang kamu tidak rindu hal-hal kecil sederhana dari rumah. Tentu saja aku rindu makan seblak, nasi Padang, dan transportasi ojek online. Karena itulah aku ingin berterima kasih kepada teman-teman dari PPI Irlandia yang telah mengadakan berbagai acara bertema Indonesia untuk mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Irlandia, yang mana rasanya seperti kembali ke rumah. Kami berkesempatan untuk menghadiri acara kumpul hangat dengan awardee IISMA Irlandia lainnya beserta kawan-kawan S2 dan S3 pada tanggal 21 Oktober, bahkan juga bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya, Dr. Desra Percaya. Rupanya beliau adalah pemain saksofon yang handal, dan kami beruntung dapat menyaksikan beliau menampilkan Terima Kasih Cinta oleh Afgan pada siang itu. 

Acara kumpul hangat hari itu sangat berkesan untukku. Ketua PPI Irlandia periode sebelumnya, Kak Zain, mengatakan bagaimana Irlandia terasa ramai ketika awardee IISMA datang belajar ke sini. Jumlah mahasiswa Indonesia di Irlandia memang jauh lebih sedikit daripada mereka yang berada di Inggris dan negara sekitarnya, tetangga terdekat kami, dan acara-acara seperti ini rasanya seperti reuni keluarga untuk kami. Namun, bila dibandingkan dengan jumlah mahasiswa, jumlah diaspora Indonesia rupanya lebih banyak dari yang aku bayangkan. Merekalah orang-orang yang membantu kami selama masa studi ini, dan aku sangat ingin membalas budi suatu hari nanti jika diberi kesempatan untuk kembali ke Irlandia. 

Tak hanya bertemu dengan sesama orang Indonesia di sini, aku juga punya mimpi untuk memiliki banyak teman dari berbagai negara dan terus menjalin hubungan yang akrab bahkan ketika studiku sudah selesai. Aku ingin berterima kasih pada teman-teman internasionalku yang sudah mengenalkan berbagai perayaan dan membuatku merasa sangat di rumah. Salah satu perayaan tersebut adalah Friendsgiving atau merayakan Thanksgiving bersama teman. Perencana acara kami, Jette, mengusulkan agar kami membawa makanan khas negara masing-masing untuk kami nikmati bersama, jadi kami pun berbagi budaya baru satu sama lain. Aku pun ingin melakukan hal yang sama, jadi aku tidak ragu memberi mereka oleh-oleh dari Indonesia–salah satunya adalah tote bag yang kudesain sendiri–sebagai kenangan akan momen yang kami habiskan bersama. 

Irlandia telah menjadi tempatku untuk merasakan berbagai hal untuk pertama kalinya selama dua bulan terakhir. Impianku untuk berjalan di padang rumput, melihat domba dan sapi yang biasanya hanya kulihat di buku cerita anak-anak, menikmati indahnya jalanan kota, dan bersantai di taman kota–semuanya telah tercapai di sini. Poin terakhir dariku adalah kenangan dan hubungan pertemanan yang terjalin di sini sangatlah berharga dan tidak dapat ditukar dengan apa pun di dunia. Jika aku mendapat kesempatan untuk berkunjung, atau bahkan belajar untuk waktu yang lebih lama di sini, aku tidak akan ragu untuk langsung berangkat. Terima kasih untuk seluruh keluargaku dan teman-temanku di rumah–dan keluarga baruku di sini, kalian semua adalah bagian dari hidupku. Tentu saja untuk program IISMA, rasa syukur dan terima kasih tidak akan pernah sirna dariku. 

Dr. Atik Triratnawati, M.A Dorong Penerapan SDGs dalam Skripsi Mahasiswa

Rilis Berita Selasa, 2 April 2024

SDGs 1: No Poverty | SDGs 2: Zero Hunger | SDGs 3: Good Wealth and Well-being | SDGs 4: Quality Education | SDGs 5: Gender Equality | SDGs 6: Clean Water and Sanitation | SDGs7 : Affordable and Clean Energy | SDGs 8: Decent Work and Economic Growth 

Pada Senin, 4 Maret 2024 diselenggarakan Seminar Proposal Skripsi atau Sempro secara luring bagi mahasiswa S-1 Antropologi Budaya FIB UGM. Seminar Proposal dilaksanakan secara terbuka, sehingga civitas akademik maupun masyarakat umum dapat melihat jalanya seminar. Seminar kali ini di ikuti oleh 29 mahasiswa yang terbagi kedalam empat kluster, yaitu kluster pariwisata ekonomi, kluster gaya hidup dan kesehatan, kluster ekologi dan maritim, dan kluster kesenian, gender, dan pekerja.

Dr. Atik Triratnawati, M.A selaku Ketua Prodi S-1 Antropologi Budaya yang juga hadir menjadi dosen pembahas dalam seminar proposal kali ini menyampaikan beberapa komentarnya, beliau menyampaikan pesan berkaitan dengan perlunya mahasiswa mengacu nilai-nilai SDG’s dalam menulis skripsi. Beliau mengungkapkan bahwa sebenarnya Universitas Gadjah Mada sudah membuat peraturan dimana tugas akhir, skripsi, maupun thesis mahasiswa wajib untuk mengacu kepada niai-nilai yang ada pada SDGs dan seluruh mata kuliah Prodi S-1 Antropologi Budaya juga sudah mengacu kepada nilai-nilai yang ada pada SDGs. Tetapi, dari seminar yang telah dilaksanakan hampir semuanya tidak ada yang mengacu atau mengaitkan secara jelas proposal skripsi yang mahasiswa prsentasikan dengan nilai-nilai dalam SDGs. Menanggapi fenomena ini, beliau merencanakan agar kedepanya akan diadakan sosialisasi terkait penanaman nilai-nilai SDGs dalam skripsi dan thesis mahasiswa Antropologi.

Selain menyinggung mengenai SDGs, Dr. Atik Triratnawati, M.A juga menanggapi seminar dari segi teknis, beliau berpesan terkait dengan kalimat tanya dalam rumusan masalah. Beliau mengungkapkan bahwa masih banyak mahasiswa yang menyepelekan kalimat tanya “mengapa” dan sudah merasa cukup dengan kalimat tanya bagaimana, padahal menurut beliau apabila kalimat mengapa digunakan dalam konteks yang tepat, akan membawa pada temuan penelitian yang lebih luas dan dalam. Beliau berpesan agar mahasiswa yang akan mengikuti seminar proposal kedepanya mempertimbangkan aspek kalimat tanya “mengapa”.

Dari seminar proposal yang telah dilaksanakan, terlihat meskipun Universitas telah menegaskan pentingnya mengacu pada nilai-nilai SDGs dalam skripsi, tetapi masih ada kesenjangan dalam penerapannya oleh mahasiswa. Dukungan dan perencanaan sosialisasi yang akan diinisiasi kedepanya menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa mahasiswa dapat lebih memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam skripsi mereka. Selain itu, pesan terkait dengan pentingnya mengajukan pertanyaan “mengapa” juga menjadi poin penting dalam meningkatkan kualitas penelitian. Semua ini merupakan upaya untuk mendorong tercapainya cita-cita yang terkandung dalam SDGs terutama poin ke-4 (Quality Education) melalui kontribusi dari mahasiswa Antropologi Budaya FIB UGM.

Himpunan Penyelenggara Haji dan Umroh (Himpuh) Gaet Mahasiswa Prodi Magister Kajian Budaya Timur Tengah sebagai Liaison Officer

Rilis Berita Selasa, 2 April 2024

SDGs 4: Quality Education | SDGs 17: Partnerships For The Goals

Dua mahasiswa Magister Kajian Budaya Timur Tengah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Fahmi Mubarok dan Lutfi Nurfadli menjadi Liaison Officer dan Penerjemah dalam acara Musyawarah Besar Himpunan Penyelenggara Haji dan Umroh (Himpuh) pada hari Rabu-Jumat, 27-29 Februari 2024 di Hotel Marriot Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. selaku Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kedua mahasiswa tersebut menjadi pendamping bagi tamu VIP Mashariq dari Arab Saudi, yaitu Wael Mohammad M. Rasheedi dan Mohammedamin Hassan M. Andergiri.

Fahmi Mubarok dan Lutfi Nurfadli merupakan lulusan sarjana dari dua universitas terkemuka di Timur Tengah, yaitu Al-Azhar Cairo University di Mesir dan Yarmouk University di Yordania. Berbekal pengalaman dan kemampuan Bahasa Arab Resmi (Fusha) dan Lokal (Ammiyah) yang komunikatif, kedua mahasiswa berprestasi ini sukses menerjemahkan langsung sambutan dari perwakilan tamu VIP Arab Saudi pada acara tersebut. Mereka juga mendapatkan respon positif serta apresiasi yang baik dari tamu VIP yang didampingi. Dengan demikian, pengetahuan tentang ke-Arab-an dan kemampuan bahasa Arab, khususnya bahasa lisan, berperan penting dalam menjalin serta meningkatkan mutu kerjasama antarnegara.

Menumbuhkan Kepedulian Lingkungan dan Pengembangan Budaya Melalui Kegiatan Charity Act

Rilis Berita Selasa, 2 April 2024

SDGs 3: Good Health and Well-being | SDGs 13: Climate Action

Pada tanggal 25 Februari, para mahaiswa Pengkajian Amerika yang juga merupakan pengurus ASSAA (American Studies Students and Alumni Association) mengadakan diskusi online mingguan untuk membahas acara Charity Act yang akan diadakan tahun ini. Setiap tahunnya, ASSAA mengadakan kegiatan Charity Act sebagai salah satu perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu dalam bidang Pengabdian Masyarakat dengan cara memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama belajar.

Dalam 2 edisi terakhir, kegiatan Charity Act berfokus pada kesadaran lingkungan dan pengembangan budaya. Pada Charity Act ASSAA 2023 yang berjudul “Resiliensi Masyarakat Pandowoharjo Melalui Pengembangan Desa Wisata Terintegrasi Berbasis Budaya”, dalam kegiatan ini, mahasiswa berfokus memberikan gambaran serta edukasi terhadap masyarakat Pandowoharjo terkait wawasan serta petunjuk praktis dalam melewati tantangan pengembangan desa wisata berbasis lingkungan dan budaya pada era globalisasi. Dalam kegiatan ini, Tim Charity Act memberikan pemaparan serta petunjuk praktis terkait aspek Personal Branding dalam pemasaran Desa wisata secara digital, aspek Pemanfaatan Sosial media dalam pembuatan konten terkait tema desa wisata alam, serta aspek Akses Multi-Bahasa dalam penerjemahan dokumen sebagai fasilitas dan alat pemasaran desa wisata. Kemudian dilanjutkan dengann melakuan aktivitas penerjemahan terhadap dokumen brosur desa wisata Pandowoharjo yang dijadikan sebagai alat pemasaran.

Dan pada Charity Act ASSA 2022 tyang berjudul “Eco-Pesantren”: Menanamkan Pola Pikir Kritis dan Kesadaran akan 3R (Recycle, Reduce dan Reuse) pada Santri Pondok Pesantren Modern Tazakka. Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para santri akan lingkungan yang sehat atau ramah lingkungan. Kegiatan ini terlaksana melalui serangkaian kegiatan yang berfokus pada penanaman pola pikir kritis dan kesadaran akan pentingnya pengetahuan mengenai 3R: Recycle, Reduce dan Reuse. Para santri dilatih untuk memecahkan masalah lingkungan hidup dan sampah yang nyata semisal; ditutupnya TPU karena sampah yang ditampung sudah melebihi kapasitas. Hasil diskusi yang merupakan solusi untuk permasalahan tersebut kemudian dibuat ke dalam bentuk mind-map dan para peserta kegiatan mempresentasikan ide solusi dari masing-masing kelompok di depan peserta kegiatan lainnya.

Kegiatan Charity Act  ini yang kiranya tidak hanya menyumbangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki mahasiswa S2 Pengkajian Amerika, tetapi juga menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesadaran lingkungan dan budaya. Diharapkan pada tahun ini kegiatan Charity Act bisa terselenggara dengan sukses seperti sebelum-sebelumnya, serta memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas.

Program Studi Sastra Inggris Adakan Program Pengabdian Masyarakat di MA Al-Ikhlas Berbah

Rilis Berita Selasa, 2 April 2024

SGDs 4: Quality Education| SGDs 5: Gender Equality | SGDs 10: Reduced Inequalities

 

Dua perwakilan Program Studi Sastra Inggris UGM: Alvanita M, Ed. dan Paris Mercurio mengunjungi MA Al Ikhlas Berbah pada Sabtu, 11 Maret 2024. Acara ini adalah bagian dari pengabdian masyarakat yang dilaksanakan Program Studi Sastra Inggris UGM. Kepala MA Al Ikhlas Berbah, Ika Bude Lestari, S.Pd., memberikan sambutan hangat pada awal acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi dan tanya jawab.

Di sesi presentasi. Alvanita, M.Ed. memotivasi para siswa untuk belajar bahasa Inggris. Beliau menekankan pentingnya menguasai bahasa Inggris, terutama bagi yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi atau menapaki jenjang karier. Beliau juga memberikan tips untuk belajar bahasa Inggris di luar kelas. Presenter kedua, Paris Mercurio, membagikan pengalamannya selama tinggal di Amerika. Paris memberikan tips kepada para siswa untuk melawan rasa gugup ketika berbicara dalam bahasa Inggris. Para siswa yang awalnya malu-malu untuk merespon di sesi presentasi, menjadi lebih berani untuk berpartisipasi pada sesi tanya jawab.

Siswa dan Guru MA Al-Ikhlas Berbah memberi respons positif terhadap kegiatan ini. Mereka juga berpendapat bahwa kegiatan lain yang bermanfaat untuk meningkatkan minat siswa belajar bahasa Inggris perlu terus dilakukan, mengingat rendahnya frekuensi belajar bahasa Inggris di wilayah pedesaan yang disebabkan adanya asumsi bahwa belajar bahasa Inggris tidak memiliki banyak manfaat. 

Alvanita, M.Ed. mendiskusikan kelanjutan program ini dengan guru Bahasa Inggris MA Al-Ikhlas Berbah (Ervina Juli Aryani) setelah acara berakhir. Salah satu kegiatan yang diusulkan adalah peningkatan literasi bahasa Inggris dengan membaca karya sastra. Setiap minggu, para siswa akan membaca cerita pendek berbahasa Inggris dan menulis tanggapan dari karya yang telah dibaca. Untuk melihat perkembangan belajar bahasa Inggris para siswa, akan diadakan diskusi secara luring setiap satu atau dua bulan yang akan dipandu oleh Alvanita, M.Ed dan guru Bahasa Inggris MA Al-Ikhlas Berbah.

1…137138139140141…191

Rilis Berita

  • Rina Dwi Astuti Pelajari Pentingnya Perdamaian dalam Perjalanan ke Hiroshima
  • “Indonesian Friends Program” Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM dengan Warren Wilson College, US: Menjalin Persahabatan dan Komunikasi Lintas Budaya
  • Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja
  • Menjembatani Timur dan Barat: Sufisme Carl W. Ernst dalam Sorotan Disertasi Mahasiswa Doktor Pengkajian Amerika
  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY