Rina Kurana Awom adalah seorang dosen di Jurusan Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua, Manokwari. Berasal dari suku Biak, Papua Barat, Rina kini melanjutkan studi S3 Ilmu Ilmu Humaniora (Kajian Tradisi Lisan) di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Latar belakangnya sebagai seorang perantau menunjukkan perjalanan akademik yang penuh tantangan dan keberanian.
Keputusan Rina untuk melanjutkan studi di UGM bukanlah yang pertama. Setelah menyelesaikan S1 di Universitas Cenderawasih pada tahun 2005, ia langsung melanjutkan studi S2 di UGM atas dorongan dari ibunya. Meskipun awalnya berniat mencari pengalaman kerja, Rina menerima beasiswa dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Wanita Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua (P3W GKI) yang semakin memperkuat perjalanan akademiknya untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Setelah berhasil menyelesaikan S2 pada 2008, Rina merasa yakin untuk kembali ke UGM untuk S3 karena reputasi akademik dan kenyamanan yang ia rasakan di kota Yogyakarta. Selain itu, dukungan dosen yang profesional di bidang yang ia minati serta tersedianya program S3 Ilmu-Ilmu Humaniora di FIB UGM menjadi alasan utamanya.
Setelah tinggal di Yogyakarta, Rina merasa sangat nyaman dan aman. Kenyamanan ini sudah dirasakannya sejak kuliah S2 pada 2005. Meskipun kini Yogyakarta semakin ramai, keramahan warga dan biaya hidup yang terjangkau membuatnya merasa betah. Rina senang bisa beribadah dengan tenang di gereja-gereja yang mudah ditemukan. Namun, ia sempat mengalami culture shock, terutama dalam hal memahami arah jalan dan mencari tempat tinggal, karena masyarakat Yogyakarta pada umumnya menggunakan istilah barat, timur, utara, selatan, dalam memahami arah.
Selama di UGM, Rina lebih fokus pada kegiatan akademik. Namun, FIB UGM memberikan kesempatan baginya untuk terlibat dalam kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) dan penelitian lokal bersama Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM, yang memperkaya pengalaman akademiknya.
Rina merekomendasikan FIB UGM sebagai pilihan studi bagi teman-temannya di Papua. Ia melihat banyak perubahan dan perkembangan positif di UGM, terutama dengan adanya slogan “Kampus Rakyat”. Lingkungan kampus yang mendukung, fasilitas yang terus berkembang, serta dosen-dosen yang kompeten membuat UGM menjadi tempat yang sangat ideal untuk melanjutkan pendidikan. Biaya hidup yang terjangkau dan keramahan seluruh warga kampus menambah nilai positif dari pengalaman studinya di UGM.
Dengan semua pengalaman dan dukungan yang didapat, Rina merasa Yogyakarta telah menjadi “home away from home” bagi dirinya, yang memberikan kenyamanan dan peluang untuk berkembang di tengah tantangan hidup jauh dari kampung halaman.