• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2025
  • April
  • hal. 6
Arsip 2025:

April

Satu Semester di Siena: Menjelajahi Jantung Italia

Pertukaran Pelajar Jumat, 11 April 2025

Salah satu mahasiswa Program Studi Sastra Inggris UGM, Azizah Putri Candra Kusuma, menghabiskan satu semester di Siena, Italia sebagai salah satu penerima IISMA. IISMA adalah program pertukaran pelajar di luar negeri yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendididikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini menawarkan kesempatan untuk mahasiswa Indonesia untuk belajar di universitas-universitas bereputasi di seluruh dunia dalam kurun waktu satu semester. 

Azizah antusias untuk mengikuti program ini karena mengunjungi negara asing sudah menjadi impiannya sejak kecil. Namun, ia belum dapat mewujudkannya karena keterbatasan finansial. Azizah merasa bahwa IISMA, yang menawarkan kesempatan untuk studi jangka pendek di luar negeri, adalah kesempatan sempurna untuk meraih impian tersebut. Setelah melewati proses seleksi yang ketat, Azizah akhirnya berhasil terpilih sebagai salah satu penerima IISMA.

Azizah sangat bersemangat untuk menjalani kesempatan belajar di Italia. “Belajar di Siena, Italia, sebagai penerima beasiswa IISMA adalah pengalaman yang sangat mengubah hidup. Kesempatan belajar di Italia bukan hanya tentang mengikuti pembelajaran di kelas, tapi tentang menyesuaikan diri dalam lingkungan akademik yang sangat berbeda dengan Indonesia dan menikmati keindahan budaya Italia,” ujarnya.

Selama belajar di Italia, Azizah berkesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak mahasiswa internasional. Pengalaman ini membuka wawasan baru dan meningkatkan keterampilan komunikasi Azizah. Selain kesempatan untuk belajar bersama mahasiswa dari berbagai penjuru dunia, Azizah juga merasakan keunikan sistem pendidikan di Italia. Selain ujian tertulis, mahasiswa di Italia juga harus mengikuti ujian lisan. Ujian ini merupakan sesi diskusi individu dengan dosen untuk mendiskusikan materi yang telah dipelajari di kelas.

Selain kegiatan akademik, Azizah juga menyempatkan diri untuk menyelami budaya Italia. Azizah sangat tertarik dengan suasana Siena, yang jalan-jalan berbatu dan arsitektur abad pertengahannya. Salah satu tempat kesukaan Azizah di Siena adalah Piazza del Campo. Selama masa belajarnya, ia sering duduk di alun-alunnya untuk berdiskusi dengan teman-teman sambil menikmati pizza atau gelato yang dijual pedagang lokal. Menurut Azizah, Siena memiliki suasana yang lebih hangat  dibandingkan kota-kota besar lainnya di Italia. Meskipun kemampuan Azizah dalam berkomunikasi dalam bahasa Italia masih terbatas, penduduk lokal tetap bersikap sangat ramah padanya.

Bagi Azizah, IISMA adalah pengalaman yang sangat berharga. Melalui IISMA, Azizah mendapat banyak pengalaman berharga maupun di luar kelas. “Pengalaman belajar di Siena dengan mengikuti mata kuliah yang sebagian besar berada di luar bidang studi saya, Sastra Inggris, memberi saya banyak wawasan yang mengajarkan saya untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan berbicara dengan lebih percaya diri,” kata Azizah, “Saya juga belajar untuk lebih menghargai perbedaan budaya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang beragam. Hal ini mengajarkan saya pentingnya kepekaan budaya, yaitu memahami bahwa apa yang normal di satu budaya bisa berbeda di budaya lain.”

Azizah juga merasa bahwa pengalaman pertukaran ini meningkatkan kemandirian dan kreativitasnya dalam mencari solusi dari suatu tantangan. Selain itu, ia menyadari bahwa tinggal di Italia membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Italia. Azizah merasa sangat bersyukur bisa berpartisipasi dalam IISMA, yang menjadi perjalanan penemuan diri sebagai pembelajar dengan misi untuk menjadi duta budaya Indonesia.

Setelah menyelesaikan program IISMA, Azizah berencana untuk menerapkan semua yang telah ia pelajari selama masa belajarnya di Siena dalam kegiatan akademik dan karir mendatang. Untuk rencana jangka pendek, Azizah bertekad untuk menjadi mentor IELTS secara sukarela. Hal ini ingin ia lakukan untuk membantu teman-teman sesama mahasiswa yang ingin belajar di luar negeri tetapi kesulitan membayar biaya kursus persiapan. Untuk rencana jangka panjang, Azizah berharap bisa melanjutkan studi ke program magister di luar negeri untuk lebih memperluas wawasan. Ia mengatakan, “Pengalaman pertukaran pelajar ini memberi saya motivasi untuk mengejar tujuan yang lebih besar, dan saya sangat bersemangat untuk melihat ke mana langkah ini akan membawa saya selanjutnya.”

[S1 Sastra Inggris, Sekar Ajiningsih]

Pelatihan Kepemanduan Campus Tour UGM: Sinergi Dosen, Mahasiswa, dan Alumni Prodi Pariwisata FIB UGM dalam Mendukung Sistem Baru Kunjungan Kampus di UGM

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Jumat, 11 April 2025

Yogyakarta, 10/4/2025 – Dalam rangka menyambut sistem baru pelaksanaan kunjungan kampus, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Pelatihan Kepemanduan Kegiatan Campus Tour UGM yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada Kamis, 20 Maret 2025 secara daring melalui Zoom dan Jumat, 21 Maret 2025 secara luring di Ruang Multimedia 1, Kantor Pusat UGM (Balairung). Pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya UGM untuk mewujudkan sistem campus tour yang lebih terkoordinasi, informatif, dan representatif terhadap nilai-nilai universitas.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dari implementasi kebijakan baru UGM dalam penyelenggaraan campus tour, yang sebelumnya masih terdesentralisasi di tiap fakultas dan unit usaha. Kini, pelaksanaannya dikonsolidasikan melalui satu sistem terpusat yang melibatkan perwakilan mahasiswa dari seluruh fakultas sebagai pemandu. Oleh karena itu, para mahasiswa yang terlibat diupayakan memiliki kemampuan story telling yang baik, memahami nilai-nilai ke-UGM-an, serta memiliki dasar keterampilan manajemen pengunjung (visitor management), sehingga pelatihan ini menjadi langkah krusial dalam proses tersebut.

Pemahaman Nilai dan Teknik Dasar Kepemanduan

Hari pertama pelatihan dibuka secara daring oleh panitia, dilanjutkan dengan sambutan dari Mohamad Rachmadian Narotama, ST, M.Sc., Ph.D., dosen Prodi Pariwisata FIB UGM sekaligus sebagai Ketua Tim Task Force Campus Tour UGM. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya peran pemandu dalam skema baru Campus Tour UGM yang tidak hanya sebagai pengantar, namun juga sebagai duta informasi dan representasi nilai-nilai universitas.

Sesi pertama menghadirkan Runavia Mulyasari, S.Ant., M.A. dan Popi Irawan, S.S., M.Sc., Ph.D., keduanya merupakan dosen Prodi Pariwisata sekaligus anggota Task Force Campus Tour UGM, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai interpretasi nilai-nilai UGM dalam konteks kepemanduan dan dasar-dasar kepemanduan.

Sementara itu Runavia Mulyasari, S.Ant., M.A. memaparkan pentingnya sikap, keterampilan komunikasi, dan kode etik yang harus dimiliki oleh pemandu campus tour. Para peserta dikenalkan pada prinsip keramahan dan profesionalisme sebagai kunci menjaga citra UGM di mata pengunjung.

Sesi selanjutnya diisi dengan sharing session bertajuk “Seni Bercerita tentang Kegiatan Sehari-hari” yang dibawakan oleh Evander Dwi Pramana, S.Par, alumni Prodi Pariwisata UGM yang kini aktif sebagai praktisi guiding. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya diajak mendengar pengalaman lapangan, tetapi juga turut berbagi cerita seputar kehidupan kampus yang nantinya dapat dikembangkan menjadi bahan story telling kepada pengunjung campus tour.

Pendalaman SOP dan Praktik Pemanduan

Sementara itu, kegiatan pelatihan secara luring dimulai dengan sambutan dari Popi Irawan, yang menekankan pentingnya pelatihan ini dalam menjamin kualitas pengalaman pengunjung kampus kedepannya. Sesi pertama diisi oleh Runavia Mulyasari, yang memaparkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikembangkan oleh Tim Task Force untuk kegiatan pemanduan campus tour. Tak hanya satu arah, sesi ini juga mendorong peserta aktif berdiskusi untuk melengkapi SOP, seperti menghadapi kondisi darurat dan batasan intervensi pemandu.

Sesi kedua merupakan praktik pemanduan langsung yang difasilitasi oleh Evander. Melalui metode berpasangan, peserta berlatih menjadi pemandu dan pengunjung secara bergantian. Diskusi terbuka juga dilakukan untuk membahas strategi pemanduan efektif dalam berbagai situasi. Praktik ini sekaligus mengasah keterampilan peserta dalam menyampaikan informasi secara menarik, relevan, dan komunikatif.

Sinergi untuk Pariwisata Berkelanjutan

Keterlibatan aktif dari dosen, mahasiswa, hingga alumni Prodi Pariwisata FIB UGM dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen terhadap pendidikan berkelanjutan yang selaras dengan tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kolaborasi lintas generasi dan fakultas menjadi pondasi penting dalam menciptakan ekosistem campus tour di UGM yang inklusif, informatif, dan bermakna.

Dengan pelatihan ini, diharapkan seluruh mahasiswa yang terlibat sebagai pemandu dapat menjadi representasi terbaik dari UGM. Bukan hanya sebagai institusi pendidikan tinggi, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran kehidupan yang terbuka, ramah, dan menginspirasi.

[Humas Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Lini Masa Semester Ganjil INCULS 2025/2026

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Kamis, 10 April 2025

Yogyakarta, 10/4/2025 – Menjelang dilaksanakannya program reguler INCULS Semester Ganjil 2025/2026, baru-baru ini INCULS merilis lini masa program mulai dari pendaftaran hingga periode perkuliahan. Di bawah ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai lini masa tersebut.

  • Pendaftaran Online
    Pendaftaran program reguler INCULS untuk Semester Ganjil 2025/2026 dibuka secara online mulai 21 Maret sampai 26 Mei 2025 mendatang. Para pendaftar dapat melakukan proses registrasi melalui pranala http://admission.ugm.ac.id/registration.
  • Batas Akhir Seleksi Administrasi
    Seluruh dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk proses registrasi harus di-submit paling lambat 28 Mei 2025.
  • Batas Akhir Seleksi Akademik dan Letter of Offer (LO)
    Para pendaftar yang telah mengumpulkan semua dokumen akan mendapat Letter of Offer (LO) yang dikirim melalui E-mail secara berkala paling lambat 30 Mei 2025. LO tersebut berisi jumlah biaya yang perlu dibayar oleh pendaftar beserta tata cara pembayarannya.
  • Batas Akhir Pembayaran
    Para pendaftar harus membayar biaya program sesuai yang tertera di LO sebelum 11 Juni 2025. Dengan ini, Letter of Acceptance (LoA) dapat segera diproses.
  • Batas Akhir Letter of Acceptance
    Pendaftar yang telah melakukan pembayaran akan mendapat Letter of Acceptance (LoA) yang dikirim melalui email secara berkala paling lambat 16 Juni 2025. Setelah mendapat LoA, yang bersangkutan diharuskan mendaftar atau klaim akun Simaster UGM untuk mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM). Dengan demikian, pendaftar tersebut resmi menjadi mahasiswa reguler INCULS semester ganjil 2025/2026. 
  • Placement Test (Tes Penempatan)
    Placement test akan dilakukan pada 27 Juni 2025 untuk menentukan level kelas yang sesuai bagi mahasiswa berdasarkan kemampuan bahasa Indonesia mereka. Kelas di INCULS akan dibagi menjadi 6, yaitu Pemula 1 (A1), Pemula 2 (A2), Madya 1 (B1.1), Madya 2 (B1.2), Lanjut 1 (B2.1), dan Lanjut 2 (B2.2). Placement test terdiri atas tes tertulis dan tes wawancara, yang biasanya dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.
  • Pengumuman Hasil Placement Test

Hasil placement test akan diumumkan pada 2 Juli 2025, dan peserta akan mengetahui kelas yang mereka tempati selama periode perkuliahan di INCULS.

  • Orientasi Mahasiswa INCULS
    Orientasi bagi mahasiswa baru INCULS akan diselenggarakan pada 20 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait program INCULS, sistem pembelajarannya, serta memperkenalkan mahasiswa pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan kehidupan di Yogyakarta, termasuk budaya lokal. Hal ini diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam menjalani kehidupan selama belajar di Yogyakarta.

Periode Perkuliahan
Perkuliahan secara resmi dimulai pada 25 Agustus 2025 dan akan berlangsung hingga 19 Desember 2025. Selama periode ini, mahasiswa akan mengikuti dua ujian: Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Setelah periode perkuliahan selesai, mahasiswa akan menerima transkrip nilai dan sertifikat yang menunjukkan partisipasi mereka dalam program INCULS.

[Humas INCULS FIB UGM, Karnesti Septianingrum]

Evelin Oktafianny: Membangun Pengalaman di Ferris University

Pertukaran Pelajar Kamis, 10 April 2025

Evelin Oktafianny, penerima beasiswa Ferris University Exchange Program Spring 2025, berbagi kisahnya tentang perjalanan luar biasa yang akan ia tempuh ke Jepang. Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang angkatan 2023 ini menceritakan perasaan, persiapan, harapan, serta tantangan yang dihadapi sebelum berangkat ke Jepang, serta pandangannya mengenai pentingnya program pertukaran pelajar dalam pengembangan diri. 

Evelin mengungkapkan ketertarikannya terhadap Ferris University karena memiliki fokus pada pemberdayaan perempuan melalui pendidikan. Selain itu, lokasi Ferris University di kota Yokohama, yang memadukan nuansa tradisional Jepang dan modernitas, juga menjadi daya tarik tersendiri baginya. Dalam persiapan studinya di Jepang, Evelin fokus meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya untuk mempermudah proses adaptasi. “Saya mempelajari bahasa Jepang, terutama untuk percakapan sehari-hari, agar bisa lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan baru,” ungkapnya. 

Evelin berharap program pertukaran ini dapat memperdalam pengetahuannya tentang bahasa dan budaya Jepang dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. “Saya ingin belajar secara langsung dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari di Jepang,” ujarnya. Dari segi pengalaman pribadi, ia ingin mengasah kemandirian, membangun relasi internasional, serta meningkatkan kemampuan komunikasi dan adaptasi di lingkungan baru.

Sebagai mahasiswa yang akan belajar di Jepang, Evelin memiliki harapan besar untuk memahami lebih dalam tentang budaya Jepang. “Saya ingin mempelajari etos kerja, kedisiplinan, dan berbagai nilai sosial yang dimiliki masyarakat Jepang,” ungkapnya. Ia juga tertarik untuk melihat bagaimana budaya Jepang mempengaruhi sistem pendidikan dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.

Menurut Evelin, program pertukaran pelajar sangat penting karena memberikan pengalaman belajar yang tak dapat ditemukan di dalam kelas. “Program ini tidak hanya memberikan pemahaman akademik, tetapi juga membantu kita untuk lebih terbuka terhadap perbedaan budaya dan mempersiapkan diri untuk bersaing secara global,” jelasnya. Selain itu, program ini juga berperan penting dalam membangun jejaring internasional yang berguna di masa depan.

Evelin berbagi pesan untuk teman-temannya yang ingin mengikuti jejaknya meraih beasiswa atau program pertukaran pelajar. “Jangan ragu untuk mencoba terlebih dahulu. Persiapkan diri dengan baik, baik akademik maupun non-akademik, dan jangan takut untuk keluar dari zona nyaman,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pengalaman yang diperoleh selama pertukaran pelajar akan sangat berharga untuk pengembangan diri dan masa depan.

[S1 Sastra Jepang, Yulia Agustiani. Editor, Valentina Pramahita Iswari

Menelusuri Jejak Globalisasi: Interaksi Jepang dan Amerika dalam Perspektif Sejarah

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Kamis, 10 April 2025

Yogyakarta, 25 Maret 2025 – Teori-teori Globalisasi merupakan mata kuliah wajib di Departemen Antarbudaya yang membahas dampak globalisasi dari berbagai perspektif. Globalisasi dipahami sebagai fenomena yang memiliki pengaruh beragam—tidak selalu positif—terhadap budaya, ekologi, dan cara hidup masyarakat lokal. Dengan pendekatan interdisipliner, mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana globalisasi memengaruhi struktur sosial dan identitas budaya di berbagai belahan dunia. Di akhir perkuliahan, mahasiswa diharapkan memiliki persepsi yang lebih proporsional terhadap globalisasi dan mampu menganalisis dampaknya terhadap budaya lokal. Perkuliahan diselenggarakan melalui kombinasi ceramah, diskusi, dan presentasi, dengan evaluasi berbasis penugasan terstruktur serta penulisan esai.

Pada pertemuan keenam, mata kuliah ini diampu oleh Ibu Dr. Sri Pangastoeti, M. Hum.yang membahas berbagai perspektif keilmuan mengenai globalisasi, termasuk kajian dari sastra Jepang. Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah fenomena karayuki-san, peran geisha, kebijakan isolasi Jepang, serta dinamika hubungan Jepang-Amerika yang mempengaruhi identitas dan budaya kedua negara hingga saat ini.

Salah satu dampak globalisasi yang sering luput dari perhatian adalah bagaimana sistem ekonomi dunia membentuk dinamika migrasi dan peran perempuan dalam sejarah. Mobilitas tenaga kerja, baik secara sukarela maupun karena keterpaksaan, sering kali dipengaruhi oleh kondisi sosial dan ekonomi yang lebih luas. Jepang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 menjadi salah satu negara yang mengalami fenomena ini, terutama dalam kasus perempuan yang dikenal sebagai karayuki-san.

Fenomena karayuki-san merujuk pada perempuan Jepang dari daerah miskin, terutama dari Nagasaki, yang pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 merantau ke berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Timur, Siberia, hingga Australia. Mereka bekerja sebagai tenaga kerja perempuan, termasuk dalam industri hiburan dan prostitusi. Kondisi ekonomi yang sulit serta tekanan sosial membuat banyak perempuan muda dikirim keluar negeri sebagai cara untuk bertahan hidup. Keberadaan karayuki-san mencerminkan kompleksitas migrasi dalam konteks globalisasi awal, di mana faktor ekonomi dan sosial mendorong mobilitas tenaga kerja yang melintasi batas negara.

Diskusi ini juga sempat menyinggung perbedaan antara geisha dan oiran. Geisha merupakan seniman profesional yang terlatih dalam seni tradisional seperti musik, tari, dan percakapan. Berbeda dengan anggapan umum di luar Jepang, geisha bukanlah pekerja seks, melainkan penghibur yang mempertahankan nilai-nilai budaya dan seni Jepang. Sayangnya, geisha sering kali mendapat mispersepsi, salah satunya disebabkan oleh representasi yang keliru dalam media populer Amerika. Film dan literatur Barat sering kali menggambarkan geisha sebagai pekerja seks atau oiran, yang merupakan wanita penghibur kelas atas yang tidak hanya menguasai seni pertunjukan tetapi juga menawarkan layanan seksual. Stereotip ini berkembang melalui framing dalam budaya pop, yang menyederhanakan dan mengaburkan perbedaan antara peran-peran perempuan di Jepang pada masa lalu.

Salah satu bagian penting dalam sejarah Jepang adalah kebijakan isolasi atau sakoku, yang diterapkan selama periode Edo di bawah kepemimpinan Keshogunan Tokugawa (1603–1868). Jepang menutup diri dari dunia luar selama lebih dari dua abad, membatasi interaksi dengan negara lain demi menjaga stabilitas politik dan sosial dari pengaruh eksternal. Kebijakan ini baru berakhir ketika Amerika Serikat mendesak Jepang untuk membuka pelabuhan mereka bagi perdagangan internasional. Peristiwa ini menandai babak baru dalam sejarah Jepang, memicu modernisasi yang membawa negara tersebut ke dalam arus globalisasi.

Hubungan Jepang dan Amerika Serikat terus berkembang, tetapi tidak selalu harmonis. Pada awal abad ke-20, Amerika memberlakukan kebijakan imigrasi yang diskriminatif terhadap orang Asia, termasuk Jepang. Salah satu yang paling signifikan adalah Undang-Undang Imigrasi 1924 yang secara tegas melarang masuknya imigran Jepang ke Amerika Serikat. Kebijakan ini didorong oleh sentimen anti-Asia, kekhawatiran terhadap persaingan tenaga kerja, serta tekanan politik dari kelompok pekerja kulit putih. Diskriminasi terhadap imigran Jepang menjadi cerminan dari ketegangan global yang mewarnai interaksi antarnegara pada masa itu.

Meskipun hubungan Jepang dan Amerika sempat diwarnai oleh ketegangan, terutama dalam Perang Dunia II, dinamika hubungan kedua negara terus berkembang. Setelah perang, Jepang mengalami rekonstruksi yang didukung oleh Amerika, hingga akhirnya menjadi salah satu sekutu terdekat AS di kawasan Asia-Pasifik. Selain kerja sama ekonomi dan politik, budaya kedua negara juga saling memengaruhi. Seni tradisional Jepang mendapatkan apresiasi luas di Amerika, sementara budaya pop Amerika, seperti film dan musik, memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Jepang. 

Mata kuliah ini diampu oleh tim pengajar dari berbagai program studi, yang menghadirkan perspektif multidisipliner dalam memahami globalisasi. Ibu Sri Pangastoeti memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana globalisasi mempengaruhi budaya Jepang. Pembahasan dalam kuliah ini menunjukkan bahwa globalisasi bukan hanya tentang pertukaran ekonomi dan teknologi, tetapi juga berkaitan dengan sejarah, identitas, dan dinamika budaya yang kompleks. Interaksi antara Jepang dan Amerika menjadi contoh nyata bagaimana globalisasi membentuk hubungan antarbangsa dan menciptakan lanskap budaya yang terus berkembang.

[Humas Magister Pengkajian Amerika, Nariza Ayu Pasha]

1…4567

Rilis Berita

  • Menelusuri Arsip, Meresapi Rasa: Mahasiswa INCULS dalam Napak Tilas Budaya dan Sejarah Jogja
  • Menjembatani Timur dan Barat: Sufisme Carl W. Ernst dalam Sorotan Disertasi Mahasiswa Doktor Pengkajian Amerika
  • Prof. Wening Udasmoro Dianugerahi Penghargaan Inclusive Global Engagement oleh Universitas 21
  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY