Departemen Antropologi UGM berkolaborasi dengan Faculty of Social Science Chiang Mai University (CMU) Thailand menyelenggarakan Summer Course “Knowledge Enhancement Program” pada 8-14 Juni 2024. Program yang diikuti oleh 9 mahasiswa Chiang Mai University berasal dari Myanmar, Cina, Jepang, Thailand dan 8 mahasiswa Departemen Antropologi UGM menjalani beberapa kegiatan mulai dari ceramah, kerja lapangan pada 3 lokasi di Yogyakarta (Desa Panggungharjo, Kaliurang dan Kampung Kali Code), dan presentasi hasil temuan lapangan.
Pelaksanaan Summer Course sebagai sarana bagi mahasiswa CMU dan mahasiswa UGM menjelaskan kondisi negara asal masing-masing khususnya pada aspek ekonomi, lingkungan, sosial atau budaya dari pembangunan ekonomi regional diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan dan daya kritis terhadap persoalan sehari-hari melalui partisipasi dalam kegiatan lapangan. Selain itu, program ini diharapkan mampu memberikan kesempatan bagi mahasiswa sarjana, pascasarjana serta cendekiawan di negara-negara ASEAN untuk bertukar dan berbagi pengetahuan dan budaya mereka dengan sesama mahasiswa dan akademisi guna membina hubungan lintas universitas regional.
Pada Sabtu, 8 Juni 2024, 9 mahasiswa CMU datang ke Yogyakarta didampingi oleh Dr. Putthida sebagai dosen. Kemudian di Senin, 10 Juni 2024, kegiatan Summer Course dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Setiadi dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para dosen Antropologi UGM; Zamzam Fauzanafi, Ph.D., Prof. Pujo Semedi dan Dr. Pande Made Kutanegara, terkait dengan gambaran umum ketiga wilayah kerja lapangan mereka.
Selasa, 11 Juni 2024, para mahasiswa dari CMU dan UGM beserta didampingi oleh Agung Wicaksono, Ph.D dan Dr. Puttidha memulai kegiatan kerja lapangan di Panggungharjo dengan mengangkat topik “The Development of Yogyakarta’s Peri-Urban Regions”. Selama di lokasi, mahasiswa melakukan observasi dan wawancara kepada masyarakat setempat tentang perubahan Panggungharjo dari waktu ke waktu, mulai dari perubahan tata guna lahan, hingga inovasi pengelolaan sampah oleh Pemerintah Kalurahan Panggungharjo yang dinilai berhasil sehingga menjadi desa percontohan dalam bidang manajemen pelayanan publik.
Kemudian, mahasiswa melanjutkan kerja lapangan ke lokasi kedua di kawasan Kaliurang, tepatnya Padukuhan Kaliurang Timur. Kerja lapangan kali ini mengangkat tema “The Wealth and Poverty in Rural Yogyakarta”. Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, masing-masing mahasiswa CMU didampingi oleh satu mahasiswa dari UGM sebagai penerjemah dari informan. Di Kaliurang ini, para peserta mendapatkan materi tentang penyebab dan dampak dari kemiskinan yang dialami oleh masyarakat dan para pengunjung di Kaliurang.
Rabu, 12 Juni 2024, peserta Summer Course kemudian melanjutkan kegiatan kerja lapangan dengan mengunjungi Kampung Kalicode. Di sana, para peserta bertemu dengan Pak Totok sebagai salah seorang tourguide, yang memaparkan sejarah berdirinya Kampung Kalicode. Kerja lapangan ini mahasiswa fokus pada tema “Inter-Ethnicity Relations in Yogyakarta City”. Mereka melihat bagaimana dinamika atau hubungan antar suku dan antar agama di Kampung Kalicode.
Sebagai penutup rangkaian Summer Course, pada Kamis, 13 Juni 2024 mahasiswa diminta untuk mempresentasikan hasil temuan di masing-masing lapangan. Dalam presentasi ini, masing-masing mahasiswa memiliki pandangan dan refleksi sendiri, sesuai dengan apa yang ditemukan di negaranya dan juga di wilayah kerja lapangan mereka. Dr. Putthida sebagai dosen yang mendampingi mahasiswa dari CMU berharap bahwa dengan diadakannya kegiatan Summer Course UGM-CMU ini mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap upaya nasional dan regional menuju pembangunan dan toleransi terhadap keragaman sosial-ekonomi, politik dan budaya yang merupakan kunci menuju keberhasilan dalam integrasi regional.
Penulis:
Bety Oktaviani & Vincamira Tasha Florika