• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • hal. 2
Arsip:

SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Mahasiswa Pariwisata UGM Luncurkan “Nitirasa Brayut”

HEADLINERilis BeritaSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 24 Maret 2025

Yogyakarta, 6/12/2024 – “Hari ini, Jumat (6/12) secara resmi mewakili Kelompok Desa Wisata Brayut kami meluncurkan program Nitirasa Brayut. Program ini hasil dari sinergi-kolaborasi kami dengan tujuh mahasiswa Pariwisata UGM yang dalam tiga bulan ini secara intensif berdiskusi untuk menghasilkan produk baru wisata di Brayut yang selama ini lebih terfokus pada wisata budaya dan pertanian. Adanya Nitirasa Brayut semoga semakin memperkaya ragam wisata di Brayut yang tetap berbasis pada masyarakat dan potensi lokal dan  bisa berlanjut di masa-masa datang dengan wisata kuliner ala kampung.”

Sambutan tersebut disampaikan Ketua Desa Wisata Brayut, Pandowoharjo-Sleman Darmadi saat meluncurkan program baru Nitirasa Brayut, Jumat (6/12) siang. Peluncuran Nitirasa Brayut dihadiri oleh Koordinator Praktisi Mengajar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (PM-UGM) Ganies Riza Aristya, Andi Hanif (praktisi-profesional), serta 20-an wisatawan pengunjung yang membeli paket perdana Nitirasa Brayut.

Nitirasa Brayut merupakan program wisata baru dari Desa Wisata Brayut dengan menawarkan pengalaman kuliner yang unik berupa memasak dan menyajikannya bersama masyarakat, serta menikmati hidangan tradisional otentik di tengah suasana desa.

“Salah satu jenis makanan yang khas adalah Legondo. Ini kami sajikan saat ada kunjungan. Sengaja tidak diproduksi pada hari-hari biasa. Dalam Nitirasa Brayut, pengunjung akan belajar langsung membuat Legondo. Sebelum-sebelumnya kami sajikan kepada pengunjung dalam bentuk Legondo yang sudah siap santap. Dengan membuat Legodndo secara langsung wisatawan-pengunjung bisa mendapat pengalaman baru.” imbuh Darmadi dalam sambutannya.

Berkolaborasi dengan pengelola Desa Wisata Brayut, Pandowoharjo-Sleman tujuh mahasiswa Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya UGM angkatan 2023 merintis sebuah kegiatan wisata edukasi dengan memanfaatkan potensi lokal melalui pengalaman langsung. Kegiatan yang diberi nama ‘Nitirasa Brayut’ untuk pertama kalinya diluncurkan pada Jumat (6/12).

“Selama tiga bulan sebelumnya kami melakukan survei awal mengumpulkan data bersama pengelola Desa Wisata Brayut untuk menggali lagi potensi-potensi wisata di Brayut yang bisa dikembangkan. Gayung bersambut ketika tawaran yang menariknya adalah mengalami langsung sebagaimana ekowisata desa di tempat lain. Setelah delapan kali diskusi intensif akhirnya diputuskan secara bersama-sama untuk mengangkat tentang kuliner. Tidak semata-mata tentang makanan khas, namun bagaimana pengunjung bisa terlibat langsung dalam menyiapkan makanan tersebut hingga siap dihidangkan. Masakan itu yang nantinya dinikmati bersama-sama pengunjung.” jelas koordinator mahasiswa Nadine Nabila kepada Gudeg.net, Jumat (6/12) siang.

Lebih lanjut Nadine menjelaskan program tersebut merupakan implementasi dari mata kuliah Pariwisata Berbasis Masyarakat. Dalam program tersebut pengunjung diajak langsung memasak dan menyiapkan minuman, jajanan pasar, serta makanan berat sebagai menu utama.

“Dari hasil diskusi, pengelola Desa Wisata Brayut menyediakan dapur beserta peralatannya. Bahan sudah dibeli menyesuaikan menu yang akan dimasak. Ada pendampingan dari pengelola selama proses memasak. Sejauh ini antusiasmenya cukup bagus. Beberapa saat setelah dipublikasi, kuota yang ditawarkan secara terbatas langsung terpesan. Semoga program ini bisa berlanjut di masa datang dan bisa menambah program wisata di Brayut.” imbuh Nadine.

Koordinator Praktisi Mengajar (PM) UGM, Ganies Riza Aristya saat meninjau langsung peluncuran Nitirasa Brayut menjelaskan bahwa kegiatan praktisi mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dimana mahasiswa mendapatkan pendidikan tidak hanya di bangku perkuliahan, namun juga mendapat pengetahuan dan pengalaman langsung dari praktisi sehingga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program MBKM salah satunya kegiatan praktisi mengajar dimana UGM sudah sangat aktif menjalankan kegiatan tersebut sejak 2022.

Dalam hal ini PM-UGM mengundang Team Teaching dari Prodi Pariwisata FIB-UGM yang diketuai Tular Sudarmadi (dosen Pariwisata) dan Hannif Andy Al Anshori (praktisi-profesional) untuk menularkan keahliannya kepada masyarakat bersama mahasiswa sehingga tidak terjadi kesenjangan antara teori yang didapatkan di kelas dengan penerapannya di lapangan.

“Kami (PM-UGM) sangat senang bisa mengikuti dan hadir di sini untuk melihat langsung bagaimana produk ilmu yang sudah diberikan Pak Tular, Pak Hanif bersama team teaching kepada mahasiswa dan diimplementasikan secara langsung dan berkolaborasi dengan masyarakat. Dengan begitu masyarakat dan mahasiswa bisa bersinergi dengan pendampingan Pak Hanif sebagai praktisi mengajar sehingga mahasiswa bisa langsung mempelajari pengetahuan yang ada di masyarakat. Harapannya dengan adanya praktisi mengajar ini kita mencoba menjembatani menghilangkan gap-gap (kesenjangan) ketidaktahuan mahasiswa/alumni ketika sudah berada di masyarakat.” jelas Ganies saat peluncuran Nitirasa Brayut, Jumat (6/12) siang.

Saat mendampingi peluncuran Nitirasa Brayut praktisi mengajar Hannif Andy al-Anshori menjelaskan peluncuran Nitirasa Brayut merupakan ujicoba dari program yang disusun oleh mahasiswa yang telah berdiskusi dan berdinamika secara langsung dengan masyarakat lokal untuk menentukan produk apa yang bisa ditawarkan selain wisata berbasis budaya dan pertanian.

Hanif menambahkan dalam mekanisme pembelajaran, mahasiswa terjun ke masyarakat untuk menemu-kenali permasalahan, kebutuhan, sehingga nantinya diharapkan nantinya alumni pariwisata UGM saat membuat kebijakan berlandaskan pada permalahan. Persoalan di lapangan, serta kebutuhan yang ada. Dalam hal ini masyarakat ditempatkan sebagai pelaku utama dalam mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.

“Dalam program praktisi mengajar di Prodi Pariwisata UGM tahun 2024 terdiri dari 69 mahasiswa semester tiga yang disebar pada 10 lokasi berbeda dengan produk yang berbeda mulai dari kebijakan, regulasi, hingga paket wisata. Mereka terjun langsung ke masyarakat. Untuk yang di Brayut mereka telah delapan kali bertemu dan berdiskusi langsung dengan masyarakat untuk kemudian menyerahkan kepada masyarakat keputusan yang diambil.” jelas Hanif.

Hanif menambahkan mahasiswa datang untuk menemu-kenali tentang masalah, kebutuhan, isu strategis, sehingga muncullah kebijakan. Dalam delapan kali diskusi-pertemuan tersebut mahasiswa dengan masyarakat Brayut menemukan bahwa Brayut yang sudah dikenal dengan pariwisata berbasis budaya dan pertanian ternyata masih kurang dalam diversivikasi produk sehingga muncul gagasan produk yang sifatnya gastronomi (kegiatan wisata berbasis kuliner). Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai pendorong, bukan perancang program dimana masyarakatlah yang berperan sebagai perencana dan pengambil keputusan.

“Dalam Pariwisata Berbasis Masyarakat (community based tourism), masyarakat adalah  pelaku utama pengambil keputusan termasuk juga dalam pelaksanaan. Dalam ujicoba Nitirasa Brayut yang ditawarkan secara terbatas terbukti memiliki potensi pasar yang cukup bagus dengan animo dari peserta yang ikut. Kedepannya mudah-mudahan bisa dilanjutkan dan dikembangkan.” pungkas Hanif.

 Menu yang ditawarkan saat peluncuran Nitirasa Brayut. (foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)

[Diunggah ulang dari gudeg.net | Moh. Jauhar al-Hakimi melalui Humas S1 Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Dukung Karier Lulusan yang Cemerlang dan Wujudkan Semangat Kampus Merdeka, Prodi Pariwisata FIB UGM Gelar Job Fair 2024

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 24 Maret 2025

Yogyakarta, Desember 2024 – Program Studi (Prodi) Pariwisata FIB UGM terus berkomitmen memberikan bekal ilmu yang solid, baik secara akademis maupun praktis, guna mencetak lulusan yang kompetitif dan unggul di dunia kerja. Untuk mewujudkan visi dan misinya, Prodi Pariwisata terus memperluas jaringan kemitraan dengan berbagai instansi dan industri di sektor pariwisata, memberikan mahasiswa peluang lebih besar untuk mengasah keterampilan mereka. Untuk mendukung upaya tersebut, Prodi Pariwisata secara konsisten menyelenggarakan job fair setiap tahunnya untuk memperkenalkan mahasiswa kepada para mitra prodi sekaligus mendukung implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar di ruang kelas tetapi juga memperoleh pengalaman langsung (hands-on) di industri sesungguhnya.

Job Fair Pariwisata 2024 sukses digelar dengan antusiasme yang tinggi pada 4 Desember 2024, bertempat di Ruang Multimedia lt. 2, Gedung Margono, FIB UGM. Pada job fair kali ini, Prodi Pariwisata menghadirkan sebelas mitra, terdiri dari mitra lama dan mitra baru, yang berpartisipasi melalui pemaparan langsung maupun presentasi video. Sebagai salah satu prodi dengan PKS (perjanjian kerja sama) terbanyak se-FIB, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Mimi Savitri, M.A., pun mengapresiasi agenda ini dalam sambutannya yang menyampaikan bahwa, Prodi Pariwisata termasuk yang paling aktif dalam kegiatan yang merupakan implementasi dari perjanjian kerja sama yang ada. 

Meski demikian, terdapat perbedaan mekanisme penyelenggaraan job fair pada tahun ini dibandingkan tahun lalu seperti yang disampaikan oleh Kepala Prodi (Kaprodi) Pariwisata, Wiwik Sushartami. “Dalam menyelenggarakan job fair ini kami melihat trend yang terjadi pada para mahasiswa. Tahun lalu trend-nya adalah para mahasiswa banyak melakukan magang di semester 5 sehingga kami menyelenggarakan job fair sebelum semester 5, sementara pada angkatan sekarang mahasiswa banyak yang hendak melaksanakan magang di semester 6 sehingga baru kami adakan sekarang”, ujar Dr. Wiwik. 

Kesebelas mitra yang memberikan pemaparan sangat variatif, mulai dari lembaga pemerintah, konsultan, desa wisata, hingga sektor perhotelan, yakni:

  • Desa Wisata Institute
  • Desa Ekowisata Pancoh
  • Pusat Studi Pariwisata (Puspar)
  • PT Labiru Grup Indonesia
  • Bukit Vista
  • Gama Wisata
  • The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center
  • Tasneem Convention Hotel Yogyakarta
  • Holiday Inn Resort Bali
  • INDECON
  • Novotel

Sementara itu, mahasiswa Prodi Pariwisata  dapat menghubungi admin prodi untuk informasi kontak/rekrutmen/informasi mitra lainnya.

Selain memperoleh pengalaman langsung melalui kegiatan magang, para mahasiswa juga berhak mendapatkan konversi SKS. Jika sebelumnya magang hanya setara dengan 3 SKS, dalam kurikulum berbasis Kampus Merdeka saat ini, mahasiswa berhak mendapatkan konversi SKS hingga satu semester penuh (24 SKS) sesuai dengan durasi magang yang diikuti. Berkaitan dengan hal tersebut, selain merupakan wujud partisipatif nyata Prodi Pariwisata dalam implementasi Kampus Merdeka, hal itu juga merupakan upaya suksesnya pencapaian SDG ke-4 (pendidikan berkualitas). Keterlibatan para mahasiswa Prodi Pariwisata di industri maupun masyarakat juga diharapkan dapat mendukung kontribusi terhadap pencapaian SDG ke-9 Inovasi, Industri dan Infrastruktur melalui kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG ke-17). Pada akhirnya, skill dan portofolio yang dimiliki para lulusan Prodi Pariwisata juga diharapkan dapat mensukseskan SDG ke-8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).

[Humas Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa S1 Pariwisata UGM Melalui Mata Kuliah Pariwisata Berbasis Masyarakat : Optimalisasi Kepemanduan Guna Mengelola Interaksi dengan Wisatawan yang Kurang Sopan di Desa Ekowisata Pancoh

HEADLINERilis BeritaSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 24 Maret 2025

Pancoh, 1 Desember 2024 – Melalui Mata Kuliah Pariwisata Berbasis Masyarakat, Mahasiswa S1 Pariwisata UGM diterjunkan langsung ke lapangan untuk memahami dinamika dan tantangan penyelenggaraan desa wisata. Salah satu desa yang menjadi lokasi kajian adalah Desa Ekowisata Pancoh yang terletak di Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Ekowisata Pancoh memanfaatkan potensi alam, ekonomi, dan budaya dalam penyediaan atraksi wisata. Wisata alam yang ada di Pancoh ini antara lain susur sungai, tanam padi, membajak sawah, dan tangkap ikan. Terdapat juga wisata budaya seperti karawitan, membatik, njenangi, wiwitan, dan kenduri. Untuk wisata edukasi, antara lain budidaya tanaman salak dan padi, budidaya ikan, kerajinan caping, pengolahan salak, dan pengolahan sampah.

Dalam program ini, tujuh orang mahasiswa, yaitu Muttakina Jihan Azizah, Jasminda Tsurayya Khansa, Kurnia Puspa Dewi, Muhammad Thoriq Aziz, Muhammad Razzaka, Delicia Alfonia, dan Faishal Dzaki ditugaskan untuk menggali informasi dan menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi di Desa Ekowisata Pancoh. Tahap awal proyek dimulai dengan wawancara partisipatif dengan Bapak Ngatijan selaku Penasihat Desa Ekowisata Pancoh untuk mengidentifikasi isu-isu yang urgen untuk ditangani. Salah satunya adalah Isu adanya tindakan kurang sopan wisatawan yang menimpa pemandu wisata. Telah dikonfirmasi dalam wawancara dengan pemandu, bahwa pernah terdapat kejadian yang meliputi tindakan seperti candaan vulgar, kontak fisik yang berlebihan, serta agresi yang disebabkan oleh emosi wisatawan. Perilaku buruk wisatawan tersebut dapat mempengaruhi rasa percaya diri dan kinerja, bahkan hal ini juga dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental korban. Maka perlu dikembangkan kebijakan untuk mengatasi perilaku buruk wisatawan terhadap pemandu di desa wisata sebagai bentuk perlindungan terhadap keselamatan tenaga kerja dan penciptaan ruang aman.

Berbekal hasil wawancara dan diskusi tersebut, mahasiswa dibawah bimbingan dosen Dr. Tular Sudarmadi, M.A. dan Hannif Andy Al Anshori, S.Par melakukan pengembangan kebijakan untuk menangani wisatawan yang kurang sopan dengan hasil akhir Standard Operating Procedure (SOP) dan Kode etik melalui Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pemandu-pemandu pada hari Minggu, 1 Desember 2024. Dalam FGD tersebut didapatkan SOP yang bertujuan untuk pencegahan serta penanganan tindakan wisatawan yang kurang sopan terhadap pemandu. SOP tersebut berisi definisi tindakan kurang sopan, pencegahan, penanganan, prosedur pengaduan, delegasi pertanggungjawaban, penetapan tanggal efektif serta evaluasi, dan pengesahan. Di akhir  SOP juga ditambahkan mengenai saran cara menegur wisatawan secara lisan dengan tegas dan sopan. Sedangkan Kode Etik dibuat sebagai panduan bagi wisatawan yang berkunjung di Desa Ekowisata Pancoh, kurang lebih meliputi kewajiban reservasi, penghormatan atas sosial budaya masyarakat, sopan santun, himbauan keselamatan, serta dukungan untuk ekonomi lokal.

Seluruh proses pengembangan proyek ini dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Pendekatan ini bukan hanya memastikan bahwa solusi yang dihasilkan relevan bagi Desa Wisata, tetapi juga membangun rasa kepemilikan terhadap kebijakan yang dibuat. Bapak Ngatijan dan para pemandu Desa Ekowisata Pancoh memberikan respon positif dengan berpartisipasi aktif dalam diskusi yang diadakan. Bapak Ngatijan juga mengapresiasi pembuatan hasil akhir proyek yang berupa SOP dan Kode Etik bahwa hal tersebut memang sesuai dengan kebutuhan desa wisata.

Harapannya, proyek ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan kenyamanan di Desa Ekowisata Pancoh, tetapi juga dapat menjadi model bagi desa wisata lain untuk menciptakan lingkungan yang aman, mementingkan kesejahteraan masyarakat sebagai tenaga kerja, inklusif, serta beretika.

[Mahasiswa Pariwisata FIB UGM, Muttakina Jihan Azizah melalui Humas Pariwisata FIB UGM, Muhammad Alif]

Mangayubagya Wisudawan/Wisudawati Magister Sastra Periode II T.A 2024/2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Senin, 24 Maret 2025

Yogyakarta, 23 Januari 2025 – Program Studi Magister Sastra dengan penuh kebanggaan menggelar acara Mangayubagya Wisudawan/Wisudawati Magister Sastra Periode II Tahun Akademik 2024/2025 yang berlangsung di Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh jajaran akademisi, dosen, serta para keluarga wisudawan/wisudawati yang turut merayakan momen berharga ini.

Sebanyak 11 wisudawan/wisudawati dari Program Studi Magister Sastra resmi menyelesaikan studi mereka dan menerima gelar akademik yang telah mereka perjuangkan. Dalam suasana yang penuh haru dan kebanggaan, acara ini menjadi momentum refleksi bagi para lulusan yang telah melewati berbagai tantangan akademik.

Dalam wawancara dengan beberapa wisudawan dan wisudawati, terungkap berbagai perasaan yang mereka alami pasca wisuda. Ipha Baharun Arabiah dan Nur Fitrianti Aspany, dua di antara para lulusan, mengungkapkan bahwa setelah prosesi wisuda mereka merasakan kelegaan yang luar biasa. “Rasanya setelah wisuda jadi merasa lebih lega, senang sekaligus sedih karena sudah lepas dari akademik serta ada rasa khawatir tentang masa depan setelah ini, namun kami yakin insyaallah semua akan baik-baik saja,” ujar mereka.

Sementara itu, Haikal, salah satu wisudawan, turut memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa yang masih menjalani studi di Program Magister Sastra. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam berbagai aspek, baik dalam manajemen waktu, pendalaman ilmu, menjaga kesehatan, maupun keyakinan terhadap prinsip yang dianggap benar. Ia juga berpesan agar mahasiswa selalu meminta petunjuk dari para dosen dan guru yang ada di program studi ini, serta tidak melupakan doa dari orang tua. “Insyaallah semua akan berjalan dengan lancar, apapun yang diusahakan akan dimudahkan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Acara Mangayubagya Wisudawan/Wisudawati Magister Sastra ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta ucapan selamat dari para dosen kepada para lulusan. Momen ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan akademik bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang penuh tantangan dan peluang. Selamat kepada para wisudawan/wisudawati Magister Sastra Periode II T.A 2024/2025! Semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi bekal dalam perjalanan karier serta kehidupan ke depan.

[Humas Magister Sastra, Anisa Dien Rahmawati]

Mahasiswa Sastra Arab Perkuat Pemahaman Filantropi Islam di Kementerian Agama Republik Indonesia

Magang Kamis, 20 Maret 2025

Jakarta – Muhammad Ghazi Al Ghifari dan Amalia Faradilla, mahasiswa Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada mengikuti program magang di Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta. Kedua mahasiswa tersebut ditempatkan pada subbagian tata usaha di bawah bimbingan Fehmi Kurnia, S.E., M.Tr.A.P. dan Iqbal Fadli Muhammad, S.E.I., M.Si.. Program magang yang berlangsung sejak 26 Agustus 2024 hingga 29 November 2024 ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis mengenai pengelolaan zakat dan wakaf sebagai bagian dari filantropi Islam.

Selama magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas, termasuk analisis data Laporan Pengelolaan Zakat Nasional (LPZN) 2022–2024, mengolah data pengumpulan dan pendistribusian zakat, membuat matriks data amil, menyusun dan menyunting buku, mengedit video, serta membuat salindia laporan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZIS-DSKL). Mereka juga berkesempatan untuk mengikuti kegiatan dinas luar, mengunjungi kantor Badan Amil Zakat Nasional dan Lembaga Amil Zakat, mengikuti kegiatan World Zakat and Wakf Forum 2024, dan peresmian Firdaus Memorial Park.

Melalui program magang ini, mahasiswa dapat lebih memahami pengelolaan zakat dan wakaf serta regulasi yang berlaku.  Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang diperoleh, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui filantropi Islam.

[S1 Sastra Arab, Amalia Faradilla]

1234…25

Rilis Berita

  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM
  • Makna Tanggung Jawab Ditekankan dalam Ikmasa Mentoring #1
  • Sharing Study Humas dan Kerja Sama FIB UGM ke Media FISIPOL UGM
  • SANJUNG: Kolaborasi Kerja Sama antara HMPS BSA UAD dengan IKMASA UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY