• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 10 Mengurangi Ketimpangan
  • SDGs 10 Mengurangi Ketimpangan
  • hal. 3
Arsip:

SDGs 10 Mengurangi Ketimpangan

Menilik Afrika dalam Kuliah Tamu Dr. Edna Agyepong ‘Social Construction and ‘Land Acces’ around Ghana’s Bui Dam’

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 30 Desember 2024

Departemen Antropologi UGM menyelenggarakan sebuah kuliah tamu yang signifikan yang menghadirkan Dr. Edna Agyepong, seorang akademisi dari University of Energy and Natural Resource. Kuliah tamu ini bertujuan untuk menjelaskan kompleksitas keragaman budaya dan pembangunan ekonomi di Afrika, khususnya di negara-negara berkembang.

Dr. Agyepong memulai kuliahnya dengan menekankan pentingnya keragaman budaya dalam membentuk praktik penggunaan tanah. Ia berargumen bahwa memahami adat dan tradisi lokal sangat penting untuk pengelolaan tanah yang efektif. “Keragaman budaya bukan hanya masalah warisan; itu adalah sumber daya vital untuk pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. Perspektif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, khususnya Tujuan 4, yang mendorong pendidikan berkualitas yang mempromosikan keberlanjutan.

Kuliah ini juga menyoroti peran pendidikan untuk keberlanjutan dalam memberdayakan komunitas. Dr. Agyepong menunjukkan bahwa inisiatif pendidikan harus mengintegrasikan pengetahuan dan praktik lokal agar efektif. “Ketika kita mendidik orang tentang tanah mereka dan signifikansinya, kita memberdayakan mereka untuk membuat keputusan yang tepat,” jelasnya. Pendekatan ini menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara anggota komunitas, yang sangat penting untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Dr. Agyepong juga membahas tantangan pengembangan ekonomi yang dihadapi banyak negara Afrika. Ia mencatat bahwa meskipun ada potensi untuk pertumbuhan, faktor eksternal seperti perubahan iklim dan fluktuasi pasar global sering menghambat kemajuan. “Negara-negara berkembang harus menavigasi tantangan ini sambil juga melestarikan identitas budaya mereka,” ujarnya. Tindakan penyeimbangan ini sangat penting untuk mencapai SDGs, khususnya Tujuan 8, yang berfokus pada mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kuliah tamu ini juga membahas pentingnya kemitraan masyarakat sipil dalam mendorong bantuan pembangunan. Dr. Agyepong menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, LSM, dan komunitas lokal sangat penting untuk pengelolaan sumber daya yang efektif. “Masyarakat sipil memainkan peran penting dalam memperjuangkan kebutuhan rakyat dan memastikan bahwa inisiatif pembangunan bersifat inklusif,” ujarnya. Pendekatan kolaboratif ini dapat menghasilkan hasil yang lebih berkelanjutan dan keterlibatan komunitas yang lebih besar.

Seiring berjalannya kuliah, Dr. Agyepong membagikan studi kasus dari berbagai negara Afrika, menggambarkan inisiatif sukses yang mengintegrasikan keragaman budaya dan praktik berkelanjutan. Contoh-contoh ini menjadi inspirasi bagi para peserta, menunjukkan potensi perubahan positif ketika pengetahuan lokal dihargai dan diintegrasikan ke dalam strategi pembangunan.

Audiens sangat terlibat selama sesi tanya jawab, di mana mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang aplikasi praktis dari teori-teori Dr. Agyepong. Banyak yang menyatakan keinginan untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi pada upaya pembangunan berkelanjutan di komunitas mereka sendiri. Dr. Agyepong mendorong mereka untuk mencari kemitraan dan terlibat dengan organisasi lokal untuk memberikan dampak yang berarti.

Sebagai kesimpulan, kuliah Dr. Agyepong memberikan wawasan berharga tentang kompleksitas penggunaan tanah dan keragaman budaya di Afrika. Penekanan pada pendidikan untuk keberlanjutan dan pentingnya kemitraan masyarakat sipil sangat beresonansi dengan peserta, menyoroti perlunya upaya kolaboratif dalam mencapai SDGs. Saat acara ditutup, peserta meninggalkan dengan semangat baru dan komitmen untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di konteks mereka sendiri. Kuliah Dr. Agyepong adalah langkah signifikan dalam arah ini, menginspirasi generasi pemimpin berikutnya untuk merangkul keragaman budaya dan bekerja menuju masa depan yang berkelanjutan.

[Humas FIB UGM, Sandya Kirani]

Sekolah Ekspor: Mengoptimalkan Teknologi Digital untuk Mencetak Eksportir Muda Indonesia

Rilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Senin, 30 September 2024

Pangalengan, 03/06/2024–Program Studi Independen di Sekolah Ekspor adalah program belajar di luar kampus yang disiapkan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia yang telah lolos verifikasi dan validasi berkas kemahasiswaan. Program ini dilaksanakan secara hybrid (daring melalui Zoom meeting dan luring bagi mahasiswa yang ingin mengikuti bootcamp dan JJE) setiap hari senin sampai hari jum’at dengan pembagian kelas pagi pukul 08:00-09:30 dan kelas malam pukul 19:00-20:30. Pembelajaran di Sekolah Ekspor memuat tentang materi praktis yang dirangkum dalam 8 modul agar mahasiswa siap menjadi pelaku usaha ekspor yang mengoptimalkan kemajuan teknologi digital. 

Program Studi Independen di Sekolah Ekspor dimulai dengan memberikan pengetahuan komprehensif tentang peluang menjadi eksportir di era perdagangan global yang semakin terbuka, dengan pembekalan tentang perekonomian global, peraturan perdagangan internasional, dan kepabeanan. Peserta akan menjalani proses team building yang didampingi mentor untuk memahami potensi ekspor di berbagai daerah dan mengembangkan produk ekspor yang memanfaatkan akses pasar ritel dan online, baik nasional maupun global. Mahasiswa juga akan mendapatkan kesempatan untuk onboarding di marketplace global serta mengikuti pameran dagang dan business matching. Program ini diharapkan melahirkan eksportir baru yang mendukung target pemerintah mencetak 500 ribu eksportir pada tahun 2030.

Sekolah Ekspor menawarkan modul pembelajaran yang mencakup berbagai aspek penting seperti export research and strategy, pengembangan produk ekspor, digital business branding and marketing, hingga logistik dan kepabeanan internasional. Setiap modul dalam pembelajaran ini terdapat tugas mandiri, praktikum, dan proyek tim. Melalui kerja tim, mahasiswa mempraktikkan modul seperti pengembangan produk ekspor, strategi pemasaran digital, dan analisis pasar global dengan tujuan agar mahasiswa akan mampu mengidentifikasi dan mengembangkan produk lokal yang berpotensi untuk pasar ekspor, baik dalam bentuk karya desain sendiri maupun produk dari UMKM yang direbranding dengan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Program ini tidak hanya memberikan akses pendidikan berkualitas yang sejalan dengan SDGs 4, tetapi juga mendukung menciptakan lapangan kerja di sektor ekspor-impor melalui teknologi digital, mendorong inovasi dengan membantu mahasiswa mengembangkan produk lokal menjadi global, mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah, serta memperkuat kemitraan internasional melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan UMKM.

Roadshow Kesehatan Fakultas Ilmu Budaya UGM

HEADLINEHEADLINESDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Rabu, 28 Agustus 2024

Yogyakarta, Jumat, 23 Agustus 2024. Fakultas Ilmu Budaya UGM menyelenggarakan kegiatan roadshow kesehatan yang merupakan kerja sama dengan Rumah Sakit Akademik UGM, RSGM Prof. Soedomo UGM, dan Bank Syariah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan kesehatan rutin bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidik di lingkungan FIB UGM. Pemeriksaan kesehatan bertempat di Gedung Gedung Prof. Dra. Siti Baroroh Baried (Gedung A), FIB UGM, pada pukul 08.00 WIB s.d. 10.00 WIB.

Kesempatan pemeriksaan kesehatan gratis ini terdiri atas: Medical Checkup, Dental Care Clinic, Posbindu PTM FIB, dan Donor Darah. Pemeriksaan kesehatan atau medical checkup melakukan cek tensi, sampling darah, dan rekam jantung. Selain itu, pemeriksaan Posbindu PTM FIB UGM juga melakukan pemeriksaan gula darah, kolestrol, dan asam urat. Sementara Dental Care Clinic, melakukan skrining terhadap kesehatan gigi. Kegiatan donor darah dilakukan di dalam Gedung A yang terbuka bagi seluruh civitas akademika. Setelah pemeriksaan dan donor darah selesai, para peserta disuguhkan hidangan soto dan minuman teh hangat.

Para peserta yang telah mendaftar juga diberikan kejutan doorprize bagi yang beruntung oleh Bank Syariah Indonesia. Di waktu yang sama, tim bola voli putri Fakultas Ilmu Budaya UGM turut memenangkan juara 3 lomba bola voli putri dari kegiatan Dies Natalis ke-78 FIB UGM.

Kerjasama Dosen Departemen Arkeologi UGM bersama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dalam Workshop Mejan Milik Kita

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan Jumat, 23 Agustus 2024

Yogyakarta, Senin, 15 Juli 2024. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yang dilakukan oleh Departemen Arkeologi bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pakpak Bharat dalam penyelenggaraan kegiatan workshop. Workshop atau pelatihan yang diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2024 ini mengusung tema yang menarik yaitu Mejan Milik Kita.

Tema workshop di Pakpak Bharat tahun ini diberikan sesuai dengan tujuan penyelenggaraan workshop, yaitu memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk turut serta secara aktif dalam menjaga warisan budaya Mejan. Oleh karena itu, Dr. Mimi Savitri, M.A. sebagai dosen aktif Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada mengusung judul presentasi “Pelestarian warisan budaya berbasis masyarakat”. Materi ini dianggap menarik karena merupakan strategi yang mengutamakan peran dan partisipasi masyarakat lokal dalam menjaga, melindungi, dan mempromosikan warisan budaya mereka sendiri. Hal ini dianggap penting dan efektif karena sesuai dengan kebutuhan, nilai, aspirasi masyarakat lokal.

Upaya pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat, menurut Mimi Savitri, dapat memberi manfaat bagi mereka. Manfaat yang diperoleh berupa kebanggaan serta menguatnya identitas masyarakat. Manfaat lain yang dapat dirasakan adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat sebab pelestarian warisan budaya dapat pula menstimulasi perekonomian masyarakat lokal. Pada dasarnya, pelibatan dalam upaya pelestarian warisan budaya tidak hanya terkait dengan bagaimana masyarakat menghasilkan uang, namun juga bagaimana mereka melestarikan situs dan sejarah budaya mereka.

Home Away from Home: Perjalanan Rina Kurana Awom, Mahasiswa Asal Papua yang Menemukan Kenyamanan di UGM Yogyakarta

HEADLINERilis BeritaSDGs 10: Mengurangi KetimpanganSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 5: Kesetaraan Gender Rabu, 5 Juni 2024

Rina Kurana Awom adalah seorang dosen di Jurusan Antropologi, Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua, Manokwari. Berasal dari suku Biak, Papua Barat, Rina kini melanjutkan studi S3 Ilmu Ilmu Humaniora (Kajian Tradisi Lisan) di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Latar belakangnya sebagai seorang perantau menunjukkan perjalanan akademik yang penuh tantangan dan keberanian.

Keputusan Rina untuk melanjutkan studi di UGM bukanlah yang pertama. Setelah menyelesaikan S1 di Universitas Cenderawasih pada tahun 2005, ia langsung melanjutkan studi S2 di UGM atas dorongan dari ibunya. Meskipun awalnya berniat mencari pengalaman kerja, Rina menerima beasiswa dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Wanita Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua (P3W GKI) yang semakin memperkuat perjalanan akademiknya untuk melanjutkan studi ke jenjang S2. Setelah berhasil menyelesaikan S2 pada 2008, Rina merasa yakin untuk kembali ke UGM untuk S3 karena reputasi akademik dan kenyamanan yang ia rasakan di kota Yogyakarta. Selain itu, dukungan dosen yang profesional di bidang yang ia minati serta tersedianya program S3 Ilmu-Ilmu Humaniora di FIB UGM menjadi alasan utamanya.

Setelah tinggal di Yogyakarta, Rina merasa sangat nyaman dan aman. Kenyamanan ini sudah dirasakannya sejak kuliah S2 pada 2005. Meskipun kini Yogyakarta semakin ramai, keramahan warga dan biaya hidup yang terjangkau membuatnya merasa betah. Rina senang bisa beribadah dengan tenang di gereja-gereja yang mudah ditemukan. Namun, ia sempat mengalami culture shock, terutama dalam hal memahami arah jalan dan mencari tempat tinggal, karena masyarakat Yogyakarta pada umumnya menggunakan istilah barat, timur, utara, selatan, dalam memahami arah.

Selama di UGM, Rina lebih fokus pada kegiatan akademik. Namun, FIB UGM memberikan kesempatan baginya untuk terlibat dalam kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) dan penelitian lokal bersama Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan (PSKK) UGM, yang memperkaya pengalaman akademiknya.

Rina merekomendasikan FIB UGM sebagai pilihan studi bagi teman-temannya di Papua. Ia melihat banyak perubahan dan perkembangan positif di UGM, terutama dengan adanya slogan “Kampus Rakyat”. Lingkungan kampus yang mendukung, fasilitas yang terus berkembang, serta dosen-dosen yang kompeten membuat UGM menjadi tempat yang sangat ideal untuk melanjutkan pendidikan. Biaya hidup yang terjangkau dan keramahan seluruh warga kampus menambah nilai positif dari pengalaman studinya di UGM.

Dengan semua pengalaman dan dukungan yang didapat, Rina merasa Yogyakarta telah menjadi “home away from home” bagi dirinya,  yang memberikan kenyamanan dan peluang untuk berkembang di tengah tantangan hidup jauh dari kampung halaman.

 

12345

Rilis Berita

  • Kegiatan Studi Tiru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Padjadjaran ke Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
  • Pengantar Tubuh-Tubuh yang Menghantui: Meninjau Ulang Ekonomi Politik di Balik Kematian Bernuansa Rasial
  • Menyalakan Cahaya Pendidikan Melalui Aksi Nyata
  • Mahasiswa Prodi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa FIB UGM Sutradarai Teater Sat-Set dalam Prabusena 2025, Terinspirasi dari Karya Sastra Jawa
  • Tim Basabuja FIB UGM Raih Medali Perunggu dalam Kompetisi Esai Nasional Pekan Ilmiah Andalas 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY