• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • SDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang Berkelanjutan
  • hal. 30
Arsip:

SDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang Berkelanjutan

WORKSHOP MEGA-INFRASTRUKTUR

Rilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 3: Kehidupan Sehat dan SejahteraSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Kamis, 18 Juli 2024

Pada tanggal 4-7 Juli 2024, Departemen Antropologi telah mengadakan Workshop Mega-Infrastruktur dengan pemateri pokok yakni David Fernando Bachrach dari University Boulder Colorado dan Professor Pujo Semedi. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka minat riset antropologis mengenai mega-infrastruktur. Mega-infrastruktur merujuk kepada proyek-proyek infrastruktur yang memiliki skala besar dan kompleksitas tinggi seperti pembangunan jalan tol, jembatan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik, sistem transportasi massal, dan proyek-proyek lain yang memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah. Meskipun memberikan manfaat besar dalam jangka panjang, proyek-proyek mega-infrastruktur sering kali menghadapi tantangan dan kontroversi. Beberapa dari mereka dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan, seperti deforestasi, degradasi lahan, atau polusi. Selain itu, proyek-proyek ini juga dapat mempengaruhi komunitas lokal, baik secara positif maupun negatif, seperti pemindahan penduduk atau perubahan dalam pola hidup tradisional.

Kegiatan workshop tersebut memberikan wawasan yang mendalam tentang kompleksitas sosial, ekonomi, dan budaya yang terlibat dalam pembangunan mega-infrastruktur. David Fernando Bachrach membahas dampak globalisasi dan teknologi terhadap infrastruktur modern, sementara Professor Pujo Semedi menyoroti peran infrastruktur dalam transformasi sosial dan identitas lokal. Diskusi dan presentasi dari kedua pemateri ini memberikan dasar yang kuat bagi para peserta untuk mengembangkan minat riset dalam bidang antropologi terkait bagaimana infrastruktur mega memengaruhi kehidupan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Workshop ini diharapkan menjadi awal bagi kolaborasi lebih lanjut antara para peneliti dan praktisi untuk menggali lebih dalam tantangan dan peluang yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dalam konteks global yang terus berubah.

Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age”

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Kamis, 18 Juli 2024

Departemen Bahasa dan Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Ceramah Pakar Bidang Sastra dengan tema “Literature in Digital Age” pada Kamis, 18 Juli 2024. Acara ini berlangsung dari pukul 12.30 hingga 15.30 di Ruang Sogeondo 709 FIB UGM serta secara virtual melalui Zoom Meeting. Ceramah ini merupakan forum terbuka bagi masyarakat umum, meskipun peserta yang hadir secara luring dibatasi. Para pembicara yang akan hadir dalam acara ini meliputi Prof. Angus James Nicholls, Ph.D. dari Queen Mary University of London, Dr. Pujiharto, M.Hum. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan Miguel Escobar Varela, Ph.D. dari National University of Singapore. Moderasi acara dilakukan oleh Alvanita, S.S., M.Ed. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM. 

Karya sastra digital mencakup berbagai format seperti e-book, blog sastra, situs web sastra, cerita interaktif, dan puisi digital. Di dalamnya, beberapa karya sastra digital juga memanfaatkan elemen multimedia seperti gambar, audio, dan video untuk meningkatkan pengalaman membaca. Hal ini menunjukkan perkembangan dan adaptasi sastra dalam era digital, di mana teknologi menjadi sarana untuk mengekspresikan ide dan emosi secara lebih dinamis dan interaktif. Fenomena baru dalam dunia sastra muncul dengan adanya karya yang diciptakan oleh robot atau mesin seperti ChatGPT. Buku “Penyair Sebagai Mesin” karya Martin S. menyoroti fenomena ini. Dalam konsep penyair sebagai mesin, penggunaan bahasa dikelola sepenuhnya oleh mesin, dan karya sastra yang dihasilkan mampu menciptakan dunia naratifnya sendiri melalui penggunaan bahasa yang diprogram secara cermat. Ini menggambarkan evolusi baru dalam cara kita memahami kreativitas dan hubungan antara teknologi dan seni, serta bagaimana algoritma dapat menjadi alat untuk menciptakan karya-karya yang mengesankan dan orisinal.

Fenomena sastra digital tidak hanya mencakup karya-karya yang diciptakan oleh penulis tetapi juga melibatkan partisipasi aktif pembaca dalam proses penulisan, yang kemudian mengarah pada pengembangan studi tentang sastra penggemar. Sejarah kajian ini dapat ditelusuri kembali ke kontribusi Damono pada tahun 1978 yang mengenalkan pentingnya studi sastra populer, terutama dari perspektif sosiologi sastra. Kajian ini menyoroti bagaimana sastra, terutama dalam bentuk digital, telah mengubah cara pembaca berinteraksi dan berkontribusi dalam menciptakan karya sastra. Diskusi mengenai hal ini terus berlanjut di kalangan pakar sastra modern, mengeksplorasi peran teknologi dalam membentuk dan mempengaruhi wacana sastra kontemporer. Acara ini diharapkan menjadi sarana untuk mendalami dan memahami perkembangan sastra dalam era digital yang semakin berkembang.

Tim Humas FIB UGM mengikuti Sharing Session: Strategic Content Development Universitas Gadjah Mada

Rilis BeritaSDGs 10: Berkurangnya kesenjanganSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan EkonomiSDGs 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur Rabu, 17 Juli 2024

Yogyakarta, 12 Juli 2024 – Kantor Humas, Pemberitaan, dan Protokol Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan sharing session bertema “Strategic Content Development Universitas Gadjah Mada” pada hari ini. Acara yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB ini dihadiri oleh staf humas, pemberitaan, dan protokol UGM di Ruang Multimedia 1, Lantai 3 Sayap Utara, Gedung Pusat UGM.

Narasumber yang hadir dalam sesi ini antara lain dr. Tirta Mandira Hudhi, M.B.A., Winda Pratiwi, Farchan Noor Rachman, dan Mohamad Ryan Saputra. Mereka memberikan berbagai wawasan serta strategi dalam pengembangan konten strategis bagi UGM misalnya mengenali audiens melalui interpretasi data, serta perencanaan dan pengembangan konten. 

Sebelumnya, pihak penyelenggara telah mengundang seluruh staf terkait untuk mengikuti kegiatan ini, yang bertujuan untuk memperkuat fungsi humas di lingkungan kampus. Sekretariat Universitas mengucapkan terima kasih atas perhatian dan partisipasi dari seluruh peserta.

Perempuan dalam Pariwisata di Desa Ekowisata Pancoh

Rilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 5: Kesetaraan Gender Selasa, 16 Juli 2024

Yogyakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Desa Ekowisata Pancoh merupakan salah satu desa wisata di kabupaten Sleman, Yogyakarta yang memiliki daya tarik beragam. Mulai dari penawaran kegiatan pedesaan yang melibatkan masyarakat setempat seperti susur sungai, live in di desa wisata, pembuatan kerajinan wayang teki dan olahan salak hingga mengikuti upacara wiwitan. Selain itu, pengunjung juga dapat bersantai di kafe dengan pemandangan sungai jernih dan berkeliling desa melalui VW Safari untuk menikmati pemandangan yang begitu indah. Keterlibatan perempuan dalam pengelolaan aktivitas  wisata atau secara umum keterlibatan dalam sektor pariwisata semacam ini masih menyisakan persoalan.

Dalam industri pariwisata, peran perempuan seringkali merupakan perpanjangan tangan dari pekerjaan domestik. Karena adanya anggapan ini banyak dari pekerja perempuan sengaja diletakkan di belakang layar seperti dapur, pengrajin atau pengelola homestay. Lantas bagaimana jika perempuan diberikan ruang dan kesempatan lebih besar untuk terlibat dalampariwisata seperti yang laki-laki lakukan?

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini berlokasi di Desa Ekowisata Pancoh, merupakan mitra Program Studi Pariwisata FIB UGM sejak tahun 2018. Desa wisata yang sudah berstatus sebagai desa wisata mandiri ini, masih menyisakan persoalan tentang belum optimalnya peran perempuan dalam pengelolaanya. Sehingga, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi peran dan keterlibatan perempuan yang sudah dilakukan serta identifikasi potensi peran yang lebih luas, lokakarya atau pelatihan untuk optimalisasi peran perempuan dalam aktivitas ekowisata di Pancoh. Kegiatan PkM dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 4 dan 11 Mei 2024, dengan menghadirkan narasumber dari yayasan perempuan penggerak pariwisata Ibu Artin Wuryani dan Wakil Ketua Pokdarwis Desa Ekowisata Pancoh Ibu Menuk, didampingi Dosen Program Studi Pariwisata FIB UGM, Karlina Maizida, M.A..

Ibu Menuk, sebagai wakil ketua Pokdarwis merupakan satu-satunya peempuan yang bisa menduduki posisi manajerial desa wisata. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh tim PkM, disampaikan bahwa perempuan yang terlibat dalam operasional aktivitas wisata di Pancoh sudah cukup banyak, dari yang usia muda sampai yang senior. Perempuan usia muda terutama terlibat dalam kepemanduan wisata dan instruktur pada lokakarya kerajinan atau olahan salak. Perempuan yang lebih senior, umumnya menjadi pengelola homestay. Pada awalnya, jumlah perempuan yang terlibat di desa wisata yang diinisiasi setelah peristiwa erupsi gunung Merapi tahun 2011 ini masih cukup kecil dan kemudian semakin bertambah tiap tahunnya.

Permasalahan persepsi atau mindset menjadi tantangan dalam keterlibatan perempuan. Rasa tidak percaya diri atau malu ketika bertemu tamu (wisatawan),dan perasaan ‘cukup’ hanya dengan menjadi petani atau ibu rumah tangga membuat para perempuan erasa enggan terlibat lebih jauh dalam pariwisata. Pola pikir bahwa pariwisata adalah ‘milik’ laki-laki seakan sudah tertanam di dalam benak perempuan di Desa Pancoh. Namun, lambat laun ketika perempuan mendapatkan manfaat ekonomi dari aktivitas wisata maka pola pikir mereka juga mulai terbuka. Terlebih lagi, saat aktivitas pariwisata di Desa Ekowisata Pancoh menjadi semakin intens, banyak stakeholders yang kemudian memberikan program-program sosialisadi dan pelatihan termasuk kepada para perempuan. Perempuan di desa pancoh akhirnya mampu melihat nilai tambah dari apa yang mereka miliki dalam lingkungan maupun hidupnya sehari-hari. Mereka kemudian membuat anyaman bambu, mengolah salak menjadi berbagai makanan dan menjadikan rumahnya sebagai homestay bagi wisatawan.

Penelitian PKM-RSH UGM Mengenai Eksploitasi Hewan Berdasarkan Konsep Critical Animal Studies oleh Mahasiswa UGM

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 15: Ekosistem daratanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang Tangguh Selasa, 16 Juli 2024

Yogyakarta, Selasa, 16 Juli 2024 – Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian mengenai eksploitasi hewan di media sosial dengan melihat sejarah eksploitasi hewan berdasarkan konsep Critical Animal Studies. Tim yang diketuai oleh Muhammad Fernanda Dhiyaul Hak (FIB), beranggotakan Fatiya Hasna Alifan (FIB), Nurul Hilda (FKH), dan Laras Tristanti (FIB) dibimbing Dr. Fahmi Prihantoro, M.A., juga menyusun strategi dalam meningkatkan kesadaran akan kesejahteraan hewan di Indonesia.

Fernanda menjelaskan latar belakang penelitian berangkat dari data yang dikeluarkan oleh Asia for Animals Coalition pada 2021, bahwa Indonesia menjadi negara dengan peringkat pertama yang membuat konten eksploitasi hewan di media sosial. Kasus eksploitasi hewan di media sosial tersebut diperparah dengan adanya pemahaman di tengah masyarakat Indonesia bahwa eksploitasi hanya sebatas kekerasan. Padahal, seiring berkembangnya zaman, bentuk-bentuk eksploitasi hewan pun juga berkembang, dengan didukung konsep five freedoms dalam animal welfare.

Pemahaman masyarakat bahwa eksploitasi hewan hanya sebatas kekerasan didasari oleh pengalaman masa lalu. Hal ini diperkuat dengan teori psikologi lingkungan yang menyatakan bahwa persepsi masyarakat saat ini dibangun berdasarkan faktor pribadi dan memori atau pengalaman masa lalu. Pengalaman eksploitasi hewan di masa lalu tersebut dapat dikaji melalui konsep Critical Animal Studies (CAS). Pada intinya, CAS mempertanyakan segala bentuk privilege, antroposentrik, dan penindasan manusia terhadap hewan. Oleh karena itu, CAS memiliki komitmen kuat untuk mengakhiri eksploitasi terhadap hewan.

Fernanda menyampaikan bahwa mereka juga melakukan penyusunan strategi guna mengakhiri eksploitasi hewan di media sosial. Selain itu, penelitian ini melibatkan 100 responden yang merupakan Warga Negara Indonesia. Di sisi lain, penelitian ini juga melibatkan narasumber yang berasal dari kalangan aktivis kesejahteraan hewan, dokter hewan, sejarawan, dan arkeolog guna memperkuat data serta penting sebagai tanda bahwa ada pembicaraan dari dua arah (native’s point of view).

Berdasarkan hasil penelitian, Fernanda menyampaikan bahwa kasus eksploitasi hewan di media sosial memiliki bentuk-bentuk yang berbeda setiap platformnya. Bentuk-bentuk ini berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan terbukti, bahwa eksploitasi hewan tidak sebatas kekerasan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi baru yang dapat mencegah terjadinya kasus eksploitasi hewan di media sosial. Salah satu cara yang efektif adalah edukasi ke masyarakat supaya berhenti like, comment, subscribe, dan share karena hal itu dapat memengaruhi engagement. Apabila engagement terhadap konten bisa ditekan, maka secara efektif akan mengurangi peredaaran konten di medsos.

1…2829303132…36

Rilis Berita

  • Ihsania Salma Raih Beasiswa Unggulan 2024, Ini Tips and Tricks nya!
  • Kisah Kopi Es Tak Kie dan Ingatan Kampung Rawa: Perjuangan dan Warisan Tionghoa di Tengah Kota
  • Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Menyambut Delegasi National Chengchi University dari Taiwan, Harapkan Penguatan Kerja Sama Bilateral
  • Perbandingan kebijakan Perubahan Iklim Indonesia dan Taiwan Serta Potensi Kerja Samanya
  • Panik : Tokek Datang!

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY