
Yogyakarta, 30 April 2025 — Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) menyelenggarakan diskusi buku Trilogi Kartini yang berlangsung pada Rabu (30/4) pukul 08.30–11.20 WIB di Ruang 709, Gedung Soegondo, FIB UGM. Acara ini menghadirkan Prof. Dr.-Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 1993–1998 sekaligus penulis buku Trilogi Kartini, sebagai narasumber utama. Diskusi dipantik oleh Prof. Dr. Bambang Purwanto, M.A., dan dimoderatori oleh Dr. Suzie Handajani, M.A.
Acara diawali dengan sambutan dari Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si., serta penayangan video sambutan dari Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, Ph.D. Dalam suasana khidmat dan reflektif, dua mahasiswa FIB UGM—Bulan Churniati (Prodi Sastra Inggris) dan Febi Setiyawati (Prodi Antropologi Budaya)—membacakan kutipan surat-surat R.A. Kartini kepada E.H. Zeehandelaar dan R.M. Abendanon-Mandri, mempertegas semangat emansipasi dan pemikiran Kartini yang tetap relevan hingga kini.
Bulan Churniati (Sastra Inggris) Membacakan Kutipan 6 Surat RA Kartini kepad R.M. Abendanon-Mandri
Dalam paparannya, Prof. Wardiman menekankan bahwa Trilogi Kartini disusun untuk membuka ruang pemahaman yang lebih luas tentang pemikiran Kartini, tidak hanya sebagai simbol perempuan Indonesia, tetapi sebagai pemikir kritis dan progresif yang visinya melampaui zamannya. Prof. Bambang menambahkan bahwa penting untuk menempatkan Kartini sebagai subjek historis yang aktif dalam membentuk wacana kebudayaan dan pendidikan.
Diskusi berlangsung interaktif dengan partisipasi aktif dari para peserta yang terdiri dari sivitas akademika dari mahasiswa hingga guru besar dan masyarakat umum. Tiga orang memberikan pertanyaan kritis mulai dari sisi religius Kartini hingga modifikasi peringatan hari Kartini itu sendiri. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan penyerahan cinderamata oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni, Mimi Savitri, M.A., Ph.D.
Melalui kegiatan ini, FIB UGM meneguhkan komitmennya dalam merawat semangat intelektual, keberagaman gagasan, dan penghargaan terhadap tokoh-tokoh kebudayaan nasional melalui diskursus yang inklusif dan transformatif.
[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]