• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • 2014
  • hal. 6
Arsip:

2014

Workshop on Research Publication: Publish or Perish? How to Become A More Competitive and Visible Researcher

AGENDA Kamis, 13 November 2014

This workshop aims to provide an overview and synopsis of international academic/journal publication world by proposing its running title ‘If knowing yourself and one’s opponent hundred battles hundred monks’. It will provide an opportunity to the UGM staff members to better understand the dilemma of ‘publish or perish’ and the relationships between publication, promotion (e.g., tenure position) and prestige/recognition/reputation. The workshop will open with an overview of ‘tourism and hospitality journal rankings and reputation based on several key international references and guidelines. It will include examples of acceptance rate and volume of submitted manuscripts of some key leading journals. It will also cover the discussion on the nature and characteristics of international journals. It will end with sharing my personal experiences of being contributing authors and reviewers and board members of several journals.

by: Dr. Sangkyun Kim (senior lecturer, researcher and reviewer) – Flinders University, South Australia 

Workshop Publikasi Riset dalam Jurnal Internasional ini diselenggarakan oleh Jurusan Pariwisata bekerja sama dengan Tim Weekly Forum. 

Bagi Bapak/Ibu atau Mbak/Mas yang tertarik mengikuti, dimohon mengirimkan draft artikel atau abstrak dalam bahasa Inggris paling lambat tgl 19 November 2014. Review draft artikel akan diadakan tgl 24 November (ruang menyusul).

Launching dan Diskusi Buku Karya Sartono Kartodirdjo: Mengurai Jejak Identitas Baru Sejarah Indonesia dalam Karya Sartono Kartodirjo

HEADLINENews Release Selasa, 11 November 2014

Di antara point penting yang terefleksi dari karya Pak Sartono Kartodirjo sebagaimana tergambar dari dua jilid bukunya, Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1600-1900 dan Pengantar Sejarah Indonesia: Sejarah Pergerakan Nasional (2014) adalah upaya dan kerja keras tanpa lelah. Ketika kedua buku beliau ditulis, Pak Sartono dalam kondisi yang kurang mengutungkan, terutama pada penglihatan beliau. Kerja keras Pak Sartono untuk mewujudkan karya ini harus menggunakan lensa tambahan, kenang Bambang Purwanto yang hadir sebagai pembicara dalam acara Launching dan Diskusi Buku Karya Sartono Kartodirdjo di Gedung Margono Fakultas Ilmu Budaya UGM, Senin, 10 November 2011. Oleh karena itu, jika hari ini kita mendiskusikan buah pemikiran Pak Sartono, maka buku ini memiliki nilai lebih dari sisi analisis peristiwa sejarah Sejarah Indonesia yang terjadi pada periode yang ditulis.

Dari buku Pak Sartono kita bisa belajar, bagaimana adaptasi Kerajaan Mataram terhadap perkembangan Islam yang selalu bergerak pada level emporium. Penyesuain jabatan panembahan pun dilakukan kerajaan untuk menyesuaikan dengan gerak perubahan yang berlangsung di Nusantara pada waktu itu, papar Bambang Purwanto.

Lebih lanjut, Bambang Purwanto mengatakan bahwa untuk memahami karya dan pemikiran Pak Sartono, maka harus membaca secara utuh karya-karya beliau yang lain seperti Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah (1992), Pemikiran dan Perkembangan Historiografi Indonesia, suatu Alternatif (1982), dan buku Sejarah Nasional yang diedit oleh beliau, termasuk dua buku Pengantar Sejarah Indonesia yang didiskusikan ini. Meskipun demikian, sebenarnya Pak Sartono menginginkan ada jilid 3 dari buku pengantar, namun hingga akhir hayatnya, buku yang diharapkan itu belum juga ada. Oleh karena itu, Bambang Purwanto menantang sejarawan masa kini membuat buku sejarah yang mampu melengkapi karya-karya Pak Sartono, tentu dengan perspektif yang lebih luas dan integratif sebagai sejarah Indonesia.

Pak Sartono berhasil menciptakan tantangan bagi sejarawan masa kini dan salah satu tantangan itu adalah pada sisi yang belum tercover dalam karya Pak Sartono seperti sejarah dalam perpektif gender dan sejarah Indonesia yang terjadi pada tahun 1950-1960an, papar Dr. Farabi Fakih yang juga sebagai pembahas buku karya Sartono Kartodirjo.

Menurut Farabih Fakih, Pak Sartono berhasil memberi identitas yang baru pada sejarah Indonesia, karena ketika karya Pak Sartono ditulis, tantangan terbesarnya adalah bagaimana orang Indonesia menulis atau memperlakukan sejarahnya. Dengan pendekatan total history, Pak Sartono berhasil menghadirkan pengetahuan sejarah yang diperankan oleh orang-orang Indonesia sendiri melalui berbagai jejaring social dan ekonomi yang terbentuk antara kerajaan-kerajaan local dengan para pedagang. Pak Sartono dalam karyanya juga berhasil membedakan dengan baik sekat antara nerlando sentris dengan Indonesia sentries. Kedua pembahas sepakat bahwa karya Pak Sartono sebagai pemantik atau karya awal untuk dilanjutkan dengan mulai menulis karya sejarah selanjutnya yang lebih kaya dengan perspektif. Jadi, jangan pernah berhenti menulis sejarah, meskipun sudah ada Buku Indonesia dalam Arus Sejarah, karena masih banyak sejarah yang harus ditulis.

Bila membaca adalah proses dialog antara pengarang dan pembacanya, maka buku adalah medianya, tidak peduli kapan proses “membaca” itu dilakukan, tetapi harus tetap membaca, meskipun menulis buku jauh lebih sulit daripada hanya sebagai pembaca. Oleh karena itu, apresiasi tinggi perlu disematkan pada Pak Sartono, harap M. Nursam sebagai pimpinan Penerbit Ombak Yogyakarta yang ikut memberi sambutan pada kegiatan yang dikreasi oleh Jurusan Sejarah UGM tersebut.

Kontributor: La Ode Rabani-UGM

Sartono cover1 buku

Kota dan Kesehatan sebagai Problem Kolonial di Indonesia

News Release Senin, 10 November 2014

Salah satu yang ditakuti orang-orang Eropa pada era Kolonial Belanda adalah penyakit yang ada di negeri jajahan, Hindia Belanda (kini: Indonesia). Penyakit itu antara lain pes, kolera, dan kusta atau lepra. Ketakutan itu kemudian mendorong penguasa Belanda mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sejumlah perbaikan di kampung-kampung perkotaan dan pendirian sejumlah rumah sakit. Kebijakan itu tidak hanya berlaku di Jawa, tetapi juga berlaku di kota-kota luar Jawa, khususnya di Sulawesi, Sumatra, Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Pengiriman dokter-dokter colonial pun dilakukan di kota-kota luar Jawa.
Hal itu dikemukakan oleh Moordiati dan La Ode Rabani ketika menjadi pembicara seminar Mahasisiswa Program Pendidikan Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora akhir Oktober lalu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.
Menurut Moordiati, kesadaran atas kesehatan menjadi salah satu factor yang sangat dipertimbangan dalam pemukiman di kota-kota kolonial. Pemisahan permukiman di berbagai tempat di kota-kota Indonesia, termasuk Surabaya, salah satunya atas pertimbangan ini. Orang-orang Belanda sangat takut terhadap penyakit tropis yang menular sehingga sejumlah kebijakan dan program perbaikan derajat kesehatan melalui tindakan preventif dilakukan pemerintah pada waktu itu, ulasnya.
Sementara itu, La Ode Rabani melihat bahwa apa yang terjadi pada orang-orang Kolonial di perkotaan, lebih pada upaya proteksi di satu sisi, tetapi di sisi yang lain untuk menunjang kelangsungan aktivitas ekonomi Kolonial. Jawa merupakan pusat ekonomi yang terintegrasi dengan kawasan lain Nusantara, terutama kawasan Timur Indonesia yang kaya dengan berbagai komoditi ekonomi. Kasus kota-kota di Pantai Timur Sulawesi misalnya, sangat jelas hubungannya dengan kota-kota di Jawa dan terdapat saling ketergantungan. Jawa memerlukan bahan baku yang dikapalkan oleh rakyat di kawasan Sulawesi Timur, sementara masyarakat Sulawesi Timur sangat tergantung pada hasil produksi manufaktur dari Jawa. Intensitas konektivitas antar kota melahirkan kemajuan keduanya dalam berbagai bidang di antaranya ekonomi dan social serta infrastruktur kota dari segi fisik.
Dalam seminar itu hadir Dr. Sri Margana, M.Phil, dosen Jurusan Sejarah UGM yang menjelaskan bahwa kebijakan Kolonial di sector kesehatan terkait erat dengan kepentingan Kolonial di Indonesia. Menurut Margana, sangat wajar kalau salah satu prioritas kolonial di bidang kesehatan untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan warga negara Belanda di Hindia. Oleh karena itu, penyakit kusta atau lepra menjadi salah satu persoalan yang harus dicegah penularannya di masyarakat, khususnya di perkotaan. Ketika menyinggung jejaring ekonomi kota, Sri Margana mengatakan bahwa aktivitas ekonomi berbagai kawasan di Nusantara, termasuk di Sulawesi Timur sebenarnya terintegrasi dengan baik dengan pusat kemajuan (Jawa), hanya saja derajat intensitasnya yang berbeda. Makassar dan Jawa bisa jadi sangat intensif dibanding Nusa Tenggara meskipun secara jarak geografis lebih Jauh Makassar. Tentu factor Makassar sebagai pusat produsen komoditi yang laku di pasar global, pungkas Sri Margana.

Kontributor: L.O. Rabani-UGM

Dialog Terbuka: Mencari Titik Temu Yahudi-Islam

News Release Senin, 10 November 2014

Mencari Titik Temu Yahudi-Islam
Dialog terbuka bersama Rabi Marc Schneier (President the Foundation for Ethnic Understanding)
Imam Shamsi Ali (Imam Masjid Jamaica Muslim Center, New York)
Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. (Guru Besar UGM)
Moderator: Prof. Dr. Irwan Abdullah

Kamis, 13 November 2014 pukul 10.00-12.00 WIB
@Auditoriu m FIB UGM Gedung Poerbatjaraka Lantai 3.

Pengumuman Pemenang Lomba Seni dan Sastra FIB UGM dalam “Malam Anugerah Sastra FIB UGM”

HEADLINENews Release Senin, 10 November 2014

Sebagai upaya memberikan kontribusi terhadap perkembangan seni dan sastra di Indonesia, Lomba Seni dan Sastra FIB UGM yang digelar untuk kedua kalinya mendapatkan respons luar biasa baik dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan jumlah total karya yang masuk ke meja panitia lomba sekitar 1.100karya. Jika dirinci, karya yang masuk untuk kategori puisi sekitar 700, diikuti cerpen dengan jumlah 288, fotografi 67, kritik sastra 27, dan terakhir film pendek sejumlah 25.

Lomba ini diikuti oleh civitas akademika UGM serta alumni Universitas Gadjah Mada yang tersebar di seluruh Indonesia.Selain itu, lomba ini juga diikuti oleh semua kalangan masyarakat Yogyakarta, mulai dari siswa Sekolah Menengah Atas hingga para seniman dan sastrawan ternama.
Setelah penjurian dilakukan, sebagai salah satu bentuk apresiasi sekaligus penghargaan pada para pemenang, pengumuman pemenang untuk seluruh kategori lomba akan dilaksanakan dalam “Malam Anugerah Seni dan Sastra FIB UGM Tahun 2014”. Pelaksanaan Malam Anugerah Seni dan Sastra FIB UGM 2014 yang sedianya akan dilaksanakan Senin, 10 November 2014, karena satu dan lain hal ditunda pada Kamis, 13 November 2014, pukul 19.00. Acara ini digelar di Auditorium FIB, Gedung Purbatjaraka Lantai 3, FIB UGM.

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Acara akan diawali dengan makan malam dan akan dimeriahkan dengan pemutaran film pendek (juara 1), penayangan foto (nominasi 20 besar), serta pembacaan puisi dan cerpen (juara 1 dan 2).

Jadi, siapa pun yang memiliki waktu luang dan ingin mengetahui siapakah para pemenang lomba—yang akan mendapatkan anugerah seni dan sastra dari FIB UGM sekaligus juga mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah—dipersilakan meramaikan acara ini.

1…45678…26

Rilis Berita

  • Mahasiswa NCCU Ikuti Kamis Pon Berbudaya di FIB UGM
  • “Berdongeng Bisa Menyentuh Lebih Dalam dari Logika”: Kisah Pandhita, Mahasiswa Sastra Arab yang Menjadikan Storytelling Sebagai Jalan Hidup
  • Promosi Doktor Arina Isti’anah: Membongkar Wacana Ekologis dalam Promosi Pariwisata Indonesia
  • Budaya dalam Antrean: Ketika Taiwan dan Indonesia Memiliki Cara Sendiri
  • Undangan dari Para Malaikat: Selamat Datang di Omah Petroek

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY