Yogyakarta, Kamis, 31 Oktober 2024. Direktorat Kemitraan dan Relasi Global (DKRG) UGM melalui Komunitas UGM Buddy Club yang di bawah naungan Kantor Urusan Internasional UGM, menyelenggarakan kegiatan Malam Kliwon – The Indonesian Halloween Experience. Kegiatan ini dalam rangka memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal Indonesia yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan kepercayaan lokal kepada mahasiswa internasional. Diadakan di Kolektif Collaboration Space, para mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa internasional pertukaran pelajar dari berbagai program studi dan INCULS mengikuti kegiatan ini dari pukul 18:00 WIB s.d. 22.30 WIB.

Kegiatan Malam Kliwon dimulai dengan open gate pada pukul 18.00 WIB hingga 19.00 WIB, para mahasiswa internasional dan mahasiswa lokal Buddy dari Komunitas UGM Buddy Club melakukan presensi terlebih dahulu di luar ruangan tempat pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, para mahasiswa melakukan sesi sharing mengenai cerita mistis atau horor dari negara masing-masing. Setelah itu, sesi menonton film bertajuk, “Pengabdi Setan 2” sebagai karya sutradara Joko Anwar, ditampilkan untuk sebagai pengenal seluk-beluk film horor dengan suasana Indonesia. Tidak lupa, setelah sesi menonton bersama berakhir, para mahasiswa internasional dan mahasiswa lokal beserta tamu perwakilan yang hadir saling berbagi kesan dari menonton film tersebut.

Pada kesempatan ini, Takeru Homma, mahasiswa pertukaran pelajar dari Jepang ke Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya UGM, membagikan kesannya. “Acaranya sangat menyenangkan, saya menikmati makan bersama teman-teman, mengobrol, menonton film, dan saling menunjukkan kostum kami. Meskipun dengan adanya sesi penayangan film membuat semua orang hanya terpaku menonton, jadi tidak banyak kesempatan untuk berinteraksi. Saya pikir akan lebih baik jika ada program yang memungkinkan lebih banyak interaksi di antara mahasiswa internasional.”.

Dari pelaksanaan kegiatan ini,  Malam Kliwon – The Indonesian Halloween Experience diharapkan dapat menjadi wadah perkenalan budaya Indonesia antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa internasional. Membangun pengalaman berkesan dan sarana pembelajaran mengenal budaya unik Indonesia.

Yogyakarta, Jumat, 1 November 2024. Ikatan Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris (IMAJI) mengadakan English Days 2024. Acara ini merupakan kegiatan tahunan yang memiliki serangkaian kegiatan untuk memeriahkan Dies Natalies program studi Sastra Inggris ke-78. Salah satu rangkaian kegiatan English Days 2024 adalah pentas teater yang diadakan pada 1 November 2024 di Auditorium Soegondo, Gedung Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, pada waktu 18.00 WIB hingga 21.30 WIB.

Sebelum memasuki pertunjukan utama, kegiatan dimulai dengan sambutan dari Florinesya Zahwa Raihania, selaku Ketua Panitia English Days 2024. Dalam kesempatan ini, Flori menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada hadirin dan pihak yang terlibat dalam mendukung keberhasilan English Days 2024. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Dosen Sastra Inggris, Hasyim Kurniawan, S.S., M.App.Ling.. Bapak Hasyim menyampaikan pentingnya acara organisasi mahasiswa sebagai sumber dan pengalaman belajar yang hebat. Ia mengatakan pengalaman-pengalaman dalam kegiatan berorganisasi melatih keterampilan dan kepemimpinan serta pemecahan masalah dan akan membantu setiap aspek kehidupan masa mendatang mahasiswa.

Setelah sambutan berakhir, kegiatan pentas teater bertajuk, “The Front Stage Facade” dimulai dengan mengangkat kisah sisi gelap industri hiburan. Pertunjukan diawali dengan penampilan music dance yang kemudian akan menemani di beberapa momen tertentu selama pertunjukan. Pengungkapan pemain utama dalam teater ini yaitu tokoh Jackie (Rizqi) sebagai, “Starboy” yang memainkan peran sebagai tokoh industri hiburan Amerika Serikat yang terkenal mancanegara, diikuti oleh Avery (Dewi) memainkan peran sebagai manajer utama dari para talent teater dari pemilik perusahaan yang bergerak dalam industri hiburan, Jacques (Aimar). Selain itu, terdapat tokoh utama yang muncul di setelah bagian awal pertunjukan dimulai yang semakin meningkatkan tensi dan keseruan teater ini dengan kemunculan Rita (Tyaz) dan Pamela (Vari). Sedangkan itu, tokoh pendukung seperti Boy 1 (Nida), Boy 2 (Ipeh), Girl 1 (Felice), Girl 2 (Zahwa), Girl 3 (Nia), dan Girl 4 (Chu), menghidupkan suasana pentas teater dengan bermacam-macam momen unik.

Pentas Teater English Days 2024: A Step Into the Centre Stage, menjadi salah satu pentas teater menakjubkan di awal bulan November. Acara ini menjadi acara penutup yang ramai diikuti oleh para peserta umum dan mahasiswa. Selamat atas keberhasilan dan kerja hebat-nya Panitia English Days 2024!

Festival Bulan Bahasa merupakan salah satu dari lima rangkaian utama Bulan Bahasa UGM 2024. Nah, isi dari Festival Bulan Bahasa sendiri meliputi pameran “di balik layar Bulan Bahasa Kami Bercerita”, pameran interaktif “Temukan Aku”, pameran karya pemenang tahun 2023, kemudian Suar Memoar untuk menuliskan segala harapan bagi pengunjung yang datang. Selain pameran, tersedia pula pojok baca dan pengunjung dapat membuat scrapbook atau kreasi zine secara gratis di sini. Adapun puncak dari acara Festival kali ini adalah penampilan-penampilan, seperti dance modern, musikalisasi puisi, dan juga band-band dari berbagai kalangan.

Selain itu, Bulan Bahasa juga masih membuka perlombaan bagi pelajar, mahasiswa, dan umum, meliputi Cipta Cerpen, Cipta Puisi, Baca Puisi, dan Esai. Setelah ini, akan ada lokakarya bersama salah satu penulis yang bukunya telah dijadikan film, dan puncak dari acara Bulan Bahasa adalah pertunjukan Teater Kami Bercerita yang membawakan karya Seno Adi Gumira dengan judul “Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi” pada tanggal 29 November 2024, di Taman Budaya Yogyakarta. Informasi selengkapnya bisa cek langsung instagram Bulan Bahasa (@bulanbahasaugm)

Yogyakarta, 1 November 2024 – English Days 2024 di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada menjadi ajang yang penuh warna dan kemeriahan, dengan mengusung tema “A Step Into The Centre Stage”. Dengan tema ini, English Days mengajak peserta untuk mengeksplorasi perjalanan ambisi, kesuksesan, dan perjuangan menjaga jati diri di tengah sorotan publik. Kegiatan ini berlangsung dari 29 Oktober hingga 1 November 2024, menghadirkan serangkaian acara mulai dari pameran, kostum, hingga teater.

Salah satu sorotan utama acara ini adalah Costume Part, yang diadakan pada 30 Oktober 2024. Mengambil inspirasi dari era Art Deco dan dipadukan dengan sentuhan glamor horor, para peserta datang berbondong-bondong dalam berbagai kostum menarik. Ada yang tampil sebagai karakter seperti Minion, Harry Potter, dan Wednesday, hingga tokoh-tokoh ikonis lain yang memadukan unsur jenaka dan seram.

Kompetisi kostum ini juga menantang peserta untuk meraih penghargaan dalam berbagai kategori, seperti Best Couple Costume, Best In-Theme Costume, Scariest Costume, dan Best Budget Costume. Dengan antusiasme yang membara, para mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya berkompetisi untuk memperebutkan gelar terbaik dan meramaikan pesta Halloween yang diadakan bersamaan dengan kegiatan ini. English Days 2024 menjadi panggung yang membuktikan bakat, kreativitas, dan semangat mahasiswa, menciptakan momen tak terlupakan bagi seluruh peserta yang hadir.

Yogyakarta, Sabtu, 2 November 2024. Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea menyelenggarakan kegiatan bertajuk, “Women’s Film Festival: The Voices from South Korea and Indonesia” sebagai salah satu rangkaian Korean Day ke-19 pada 2 November dan 3 November. Kegiatan ini bertujuan untuk mendalami isuseputar karier perempuan melalui film-film yang disutradarai oleh perempuan dari kedua negara. Baik Indonesia dan Korea Selatan, memiliki banyak persamaan dalam isu ini, termasuk kesempatan perempuan untuk mengakses pendidikan, pekerjaan, dan politik. Tantangan budaya khas masih menjadi hambatan, seperti normalisasi beban ganda, diskriminasi, dan ancaman kekerasan. Kegiatan ini diadakan di Auditorium Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, dengan terbagi menjadi dua sesi pada hari pertama yang dimulai pada pagi hari dan siang hari.

Pada pagi hari, kegiatan dimulai dengan penayangan film Kim Ji-Yong: Born 1982, yang merupakan adaptasi dari novel karya Cho Nam-joo, mengikuti kehidupan Kim Ji-young, seorang wanita Korea Selatan biasa yang menghadapi tekanan dan bias gender yang meresap dalam masyarakat patriarkal. Kisah ini mendalami isu sensitif tentang perjuangan bertahap Ji-young dengan harapan-harapan masyarakat yang dibebankan pada perempuan, terutama dalam hal karier, keluarga, dan identitas. Para peserta menonton adaptasi novel karya Cho Nam-joo, pada penayangan film selama dua jam. Setelah sesi penayangan film, para peserta diberikan kesempatan bertanya berhadiah yang dipandu oleh moderator dan menghadirkan narasumber sutradara film Kim Ji-Yong: Born 1982, Kim Do Young, melalui Zoom.

Dalam sesi tanya jawab, berbagai peserta menanyakan sejumlah pertanyaan ke sutradara Kim Do Young, seperti tantangan dan kesulitan dalam pembuatan film, kontribusi film pada feminisme, kritik yang muncul, dan lain-lain. Para peserta kemudian mengakhiri sesi tanya jawab dengan foto bersama dengan Kim Do Young.