Yogyakarta, 14 November 2025 — Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan melalui penyelenggaraan Workshop dan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Ruang Multimedia, Gedung RM Margono. Kegiatan ini merupakan bagian dari program UGM Sustainability Campus Action FIB 2025 dan menjadi langkah nyata fakultas dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan, SDG 12 mengenai Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13 tentang Aksi Iklim.
Dalam sambutan pembuka, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni FIB UGM, Dr. Mimi Savitri, M.A., Ph.D., menekankan pentingnya peran sivitas akademika dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia menyampaikan bahwa budaya ramah lingkungan tidak mungkin terbentuk tanpa keterlibatan dan kesadaran bersama dari seluruh unsur kampus. Workshop ini kemudian menjadi ruang dialog sekaligus pelatihan untuk membangun pemahaman dan kebiasaan baru dalam pengelolaan sampah, terutama bagi tenaga kependidikan, cleaning service, tim taman, serta perwakilan LEM FIB UGM yang mengikuti kegiatan dengan antusias.
Sesi utama menghadirkan Prof. Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D., IPM., pakar teknik lingkungan yang menyampaikan konsep dasar pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dalam paparannya, Prof. Wiratni menjelaskan pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik, teknik daur ulang sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan kerja, serta studi kasus implementasi pengelolaan sampah di kampus lain. Ia juga mengulas berbagai tantangan yang masih dihadapi UGM dalam pengurangan sampah serta strategi praktis yang dapat dilakukan oleh setiap unit kerja untuk mengambil bagian dalam solusi.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dialog antara audiens dan pemateri. Dari unsur mahasiswa menyampaikan evaluasi dan harapan perbaikan terkait fasilitas untuk menciptakan lingkungan fakultas yang lebih bersih dan menumbuhkan kedisiplinan dalam pemilahan sampah. Kemudian dari tim kebersihan menyampaikan berbagai upaya yang sudah dilakukan dalam penanganan sampah anorganik seperti dedaunan dan sisa makan. “Sampah makanan alhamdulillah sudah teratasi dengan dibuat pakan ternak. Kemudian untuk sampah dedaunan sebagian dibuang, digiling, dan dijadikan pupuk kompos.” Ujar salah satu tim kebersihan FIB. Sesi dialog ini terus berjalan dengan aktif dalam pembahasan upaya penanganan sampah yang ada di Universitas Gadjah Mada, khususnya di FIB UGM.
Pelaksanaan workshop ini menghasilkan sejumlah dampak positif, mulai dari meningkatnya pemahaman staf mengenai kategori dan metode pengelolaan sampah hingga terbentuknya kesadaran kolektif mengenai urgensi pengurangan sampah di lingkungan kampus. Beberapa unit kerja juga mulai berkomitmen untuk menerapkan pemilahan sampah secara berkelanjutan. Sebagai tindak lanjut, FIB UGM merencanakan penyediaan fasilitas pemilahan sampah di area fakultas serta monitoring berkala yang akan dilakukan oleh tim Sustainability FIB. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan fakultas dalam mendukung target kampus hijau yang sejalan dengan SDGs.
[Humas FIB UGM, Candra Solihin]

