• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Magister Sejarah
  • Magister Sejarah
Arsip:

Magister Sejarah

Prestasi Membanggakan : Andri Fernanda Alumni Magister Ilmu Sastra FIB UGM Lolos Beasiswa Fullbright Paling Bergengsi di Dunia.

Rilis BeritaSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 19 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatatkan prestasi yang membanggakan melalui salah satu alumninya, Andri Fernanda. Ia merupakan lulusan program Magister Ilmu Sastra di Fakultas Ilmu Budaya UGM yang berhasil meraih beasiswa Fulbright, yaitu program pertukaran akademik paling bergengsi di dunia yang disponsori oleh pemerintah Amerika Serikat. Program ini bertujuan untuk mempromosikan pemahaman antarbudaya melalui pendidikan dan penelitian.

Andri akan melanjutkan studi doktoralnya di University of Washington, AS, yang dikenal sebagai salah satu Public Ivy—kelompok universitas negeri elit di Amerika Serikat yang menawarkan kualitas pendidikan dan standar penelitian kelas dunia. Kesempatan ini tidak hanya menyoroti keunggulan akademik Andri tetapi juga menekankan pentingnya pendidikan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan pendidikan berkualitas dan peluang belajar seumur hidup bagi semua.

Selain meraih beasiswa Fulbright, Andri juga berhasil mendapatkan pendanaan tambahan dari University of Washington dalam bentuk Penghapusan Biaya Kuliah Penuh. Dukungan finansial ini akan memungkinkan Andri untuk fokus sepenuhnya pada studinya tanpa beban biaya kuliah, semakin menekankan peran lembaga pendidikan dalam menyediakan pendidikan yang dapat diakses.

Konsistensi Andri terlihat dalam jejak akademiknya. Selama kuliah di program Magister Ilmu Sastra di Fakultas Ilmu Budaya UGM, ia juga tercatat sebagai penerima hibah tesis luar negeri dari Fakultas Ilmu Budaya, UGM, yang memungkinkannya melakukan penelitian tesis di Monash University, Australia. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya perjalanan akademiknya tetapi juga meningkatkan keterampilan penelitian dan kompetensi antarbudaya.

Mulai Autumn 2025, Andri akan memulai studinya di Department of Asian Languages and Literature, College of Arts and Sciences, University of Washington. Perjalanannya adalah bukti kekuatan pendidikan dalam mengubah kehidupan dan membangun koneksi global. Diharapkan keberhasilan Andri dapat menginspirasi mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya, UGM, untuk terus tumbuh, berkembang, berkontribusi, dan berkolaborasi di kancah internasional.

Program Fulbright dikenal dengan proses seleksi yang ketat, dan pencapaian Andri mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya. Ini menjadi pengingat akan pentingnya mengejar pendidikan tinggi dan peluang yang dapat diciptakannya bagi individu dan komunitas. Pendidikan adalah hak asasi manusia yang fundamental dan penggerak utama pembangunan berkelanjutan, menjadikan pencapaian Andri sebagai tonggak penting tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi UGM dan Indonesia.

Saat Andri memulai babak baru dalam karir akademiknya, ia membawa harapan dan aspirasi banyak cendekiawan muda. Perjalanannya pasti akan berkontribusi pada pengembangan pengetahuan di bidangnya dan mempromosikan pertukaran budaya antara Indonesia dan Amerika Serikat. Fakultas Ilmu Budaya UGM bangga mendukung mahasiswa seperti Andri, yang mencerminkan semangat keunggulan akademik dan kewarganegaraan global.

Sebagai kesimpulan, pencapaian Andri Fernanda dalam meraih beasiswa Fulbright adalah contoh cemerlang bagaimana pendidikan dapat membuka pintu menuju peluang baru dan mendorong kolaborasi internasional. Ini adalah pengingat bahwa dengan tekad dan dukungan, mahasiswa dapat mencapai impian mereka dan memberikan dampak positif bagi dunia.

[Humas FIB UGM, Alma Syahwalani]

Perjalanan Om Hao dari Teknik Sipil ke Magister Sejarah

Rilis BeritaSDGSSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Jumat, 8 Agustus 2025

Yogyakarta, 23 Juli 2025 – Hari A Kurniawan, yang akrab disapa Om Hao, telah berhasil menyelesaikan studi dan diwisuda dengan gelar Magister Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM). Keputusan Om Hao untuk melanjutkan pendidikan ini tidak lain karena kariernya sebagai YouTuber dengan channel “Kisah Tanah Jawa,” di mana ia membagikan cerita dan wawasan tentang sejarah Jawa. Om Hao ingin memperdalam pemahaman tentang metodologi dan historiografi dalam bidang sejarah.

Kuliah di UGM merupakan cita-cita yang telah lama diimpikan oleh Om Hao. Sebelumnya, ia menyelesaikan studi S1 Teknik Sipil di Universitas Janabadra Yogyakarta. Meskipun peralihan dari Teknik Sipil ke Sejarah cukup signifikan, Om Hao percaya bahwa ada keterkaitan antara kedua bidang tersebut, terutama dalam memahami makna sejarah dari bangunan dan struktur kuno.

Prof. Bambang Purwanto telah berperan penting dalam perjalanan pendidikan Om Hao. Beliau menjadi sumber bimbingan, memberikan masukan, kritik, dan arahan yang berharga selama proses studi Om Hao. “Menurut saya, Pak Bambang adalah sejarawan nomor satu di dunia,” ungkap Om Hao, menyoroti dampak mentor tersebut terhadap kesuksesannya.

Om Hao menyampaikan pesan inspiratif kepada sesama mahasiswa di Fakultas Ilmu Budaya. “Jangan khawatir, sejarah semakin banyak dan berkembang. Kreator pun sekarang sedang marak untuk hal-hal yang berkaitan dengan sejarah. Dunia digital sangat luas. Jadi, tidak usah khawatir kalau yang suka sejarah dibilang tidak bisa move on. Pada kenyataannya, kita tidak terjebak di masa lalu; kita justru belajar dari masa lalu untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Perjalanan Om Hao mencerminkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas. Transisinya dari teknik ke sejarah menunjukkan pentingnya pembelajaran seumur hidup dan pencarian pengetahuan di berbagai bidang. Dengan merangkul pendidikan, ia tidak hanya memperkaya hidupnya sendiri tetapi juga berkontribusi pada pemahaman sejarah yang lebih luas di era digital.

Fakultas Ilmu Budaya UGM telah menjadi tempat yang mendukung bagi mahasiswa seperti Om Hao, mendorong studi interdisipliner yang menghubungkan berbagai bidang pengetahuan. Pendekatan ini sejalan dengan penekanan SDGs pada pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara, mempromosikan peluang bagi semua individu untuk mengejar minat dan passion mereka.

Sebagai seorang YouTuber, Om Hao telah memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pengetahuan sejarah, menjadikannya lebih mudah diakses oleh khalayak yang lebih luas. Channel-nya, “Kisah Tanah Jawa,” menjadi bukti kekuatan pendidikan di era digital, di mana informasi dapat dibagikan dan dikonsumsi dengan cara yang inovatif. Ini sejalan dengan tujuan SDGs untuk memastikan akses inklusif terhadap pendidikan berkualitas dan mempromosikan peluang pembelajaran seumur hidup.

Sebagai kesimpulan, kelulusan Om Hao bukan hanya pencapaian pribadi tetapi juga perayaan kekuatan transformasi pendidikan. Perjalanannya dari Teknik Sipil ke Magister Sejarah menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengejar minat mereka dan berkontribusi pada masyarakat melalui pengetahuan dan kreativitas. Saat ia memulai babak baru ini, Om Hao terus mengadvokasi pentingnya sejarah dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

[Humas FIB, Alma Syahwalani]

Pertemuan Perdana MABA Magister Ilmu Sejarah 2024/2025

HEADLINERilis BeritaSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera Senin, 12 Agustus 2024

Pada Senin, 12 Agustus 2024, Departemen Sejarah Universitas Gadjah Mada telah sukses menyelenggarakan pertemuan khusus bagi mahasiswa baru Program Magister Sejarah. Acara ini berlangsung secara luring di Ruang Soegondo 325 dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Pertemuan ini dihadiri oleh para dosen dan seluruh mahasiswa baru, serta dipimpin langsung oleh Ketua Departemen, Dr. Abdul Wahid, M.Phil. Selama dua jam tersebut, peserta mendapatkan berbagai informasi penting mengenai program studi mereka, termasuk kurikulum, fasilitas, dan kegiatan akademik yang akan datang.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada lingkungan akademik dan membangun hubungan awal yang baik antara mahasiswa dan fakultas. Dengan suasana yang hangat dan interaktif, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan studi mereka.Para dosen mengapresiasi antusiasme dan kehadiran para mahasiswa baru, serta berharap bahwa pertemuan ini akan menjadi awal yang baik untuk perjalanan akademik mereka di program Magister Sejarah. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan harapan besar untuk keberhasilan akademik dan kolaborasi yang produktif di masa depan.

Departemen Sejarah Sukses Mengadakan Kolokium Magister Sejarah

Rilis Berita Rabu, 6 Maret 2024

SGDs 4: Quality Education – SDGs 4: Education for Sustainability – SDGs 5: Equality Access – SDGs 8: Culture – SDGs 11: Sustainable Cities and Communities – SDGs 16: Education – SDGs 17: Partnership for the Goals

Pada Kamis, 22 Februari 2024, Departemen Sejarah FIB UGM sukses mengadakan kolokium Magister Sejarah dengan dua pemakalah, yakni Indriyani dan Nur Fadilah Yusuf. Sementara itu, Dr. Mutiah Amini, M.Hum. dan  Dr. Wildan Sena Utama, S.S., M.A. bertugas sebagai pembahas. Acara itu juga dihadiri oleh Kepala Departemen Sejarah dan mahasiswa S2-S3 Sejarah yang berlangsung pukul 13.30 hingga 15.30 WIB di ruang 709 Gedung Soegondo FIB UGM.

Indriyani dengan rencana tesis berjudul “Simbol Raja menjadi Simbol Kota: Taman Sriwedari di Surakarta 1901-1987”  menjadi pemakalah pertama dalam kolokium itu. Secara umum, tesisnya menjelaskan tentang Taman Sriwedari yang mengalami perubahan dari ruang eksklusif menjadi ruang inklusif. Awalnya, Taman Sriwedari didirikan oleh Pakubuwana X pada 1901 sebagai ruang privat keraton, sehingga masyarakat biasa sering menyebut taman itu sebagai “Bon Raja” atau “Kebon Raja” yang berarti “Taman Raja”. Kemudian, kondisi itu berubah ketika komersialisasi atas Taman Sriwedari terjadi melalui pemberlakuan tiket masuk atau karcis. Akhirnya, taman itu menjadi ruang publik. Pasca kemerdekaan Indonesia, Taman Sriwedari bertambah fungsi menjadi ruang revolusi yang mana mayoritas hasil penjualan karcisnya digunakan untuk kepentingan kemerdekaan. Setelah masa revolusi, ada anggapan dalam masyarakat yang mengatakan “belum ke Solo kalau belum ke Sriwedari”, sehingga menurut Indriyani,  Taman Sriwedari pada akhirnya menjadi semacam simbol kota Solo.

Pemakalah kedua, yakni Nur Fadilah Yusuf dengan rencana tesis berjudul “Taman Ismail Marzuki: Kehidupan Seni dan Politik 1968-1998” secara umum membahas relasi antara seni dan politik yang mana negara turut memengaruhi berjalannya kegiatan di TIM (Taman Ismail Marzuki). Awalnya, pendirian TIM pada 1968 merupakan hasil diskusi antara orang-orang yang dikenal sebagai kelompok Manifes Kebudayaan dengan Gubernur Ali Sadikin. Hal itu bisa dikatakan sebagai hibah karena dukungan para seniman ketika itu terhadap penguasa Orde Baru. Nur Fadilah Yusuf juga menyampaikan tentang perubahan TIM yang tidak hanya berubah secara ruang, tetapi juga secara pemikiran (dari representasi seni untuk seni menjadi realisme sosialis yang dibawa oleh Lekra). Pada 1998, TIM berfungsi sebagai ruang diskusi bagi para aktivis dan mahasiswa yang akan melakukan gerakan reformasi ke gedung parlemen Jakarta.

Kolokium ini tentu menjadi kesempatan emas bagi para pemakalah untuk mendapatkan kritik dan saran progresif bagi perbaikan karyanya. Apalagi, sebagaimana dikatakan oleh Wildan Sena Utama, tradisi peer-review di Indonesia masih tergolong langka.

“Orang-orang di Indonesia itu, mengapa salah satunya banyak mengalihkan perhatiannya ke predatory publisher kayak gitu karena mereka menghindari tradisi peer-review itu. Mereka antipati terhadap tradisi peer-review karena mereka takut, jadi menganggap itu semacam arena pembantaian, gitu, lho, bukan sebagai kesempatan untuk memperbaiki karyamu, (untuk) memperbaiki kualitasmu,” tutur Wildan Sena Utama.

Selain itu, Wildan Sena Utama juga memberikan tips untuk menghadapi peer-review.

“Ada tipsnya, ketika kalian mendapatkan peer-review yang kompleks, jangan langsung dikerjakan, didiamkan saja dulu sehari-dua hari karena kadang kalian juga harus menyiapkan otak kalian lebih prima dulu untuk mengerjakan itu. Itu salah satu tips menghadapi peer-review,” ucapnya.

Rilis Berita

  • Dukung Peningkatan Kemampuan Mahasiswa, Prodi Korea UGM Fasilitasi Mahasiswa Ikuti TOPIK 102
  • Alihwahana Workshop “From Paper to Stage”: Reviving Javanese-Islamic Epics through Performing Arts
  • Sultan Amirul Muttaqin, Mahasiswa Sastra Arab UGM Raih Tiga Prestasi Bergengsi di Bidang Musabaqah Syarhil Qur’an
  • Kaprodi Sejarah FIB UGM Resmi Buka History Week 2025: Angkat Tema “Industri dalam Arus Sejarah”
  • Ceramah Pakar Bahas Transformasi Bahasa Indonesia di Era Digital

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju