• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • hal. 188
Arsip:

Rilis Berita

FIB UGM Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia

Rilis Berita Jumat, 10 Agustus 2018

(Yogyakarta 10/8) Fakultas Ilmu Budaya UGM menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia melalui Institute of The Malay World and Civilization. Nota Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum., DEA dan Prof. Dr. Supyan Hussin, Direktur Institute of The Malay World and Civilization, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) pada hari Jumat, 10 Agustus 2018 bertempat di Ruang Sidang Pimpinan FIB UGM. Dalam kesempatan ini Dekan didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Dr. Agus Suwignyo, M.A. dan Ketua Prodi Sastra Jawa, Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum serta beberapa orang dosen Prodi Sastra Jawa FIB UGM.

Nota Perjanjian Kerja Sama antara FIB UGM dengan UKM ini diantaranya berisi kesepakatan antara kedua belah pihak dalam rangka memajukan kerja sama akademik yang di antaranya mencakup kerja sama penelitian, publikasi, dan pengembangan kapasitas institusi. Secara nyata, kerja sama ini akan diwujudkan dalam kerja sama pendidikan dan penelitian dalam bidang kajian kesusastraan dan linguistik bahasa Jawa dan bahasa Malaysia. Namun demikian, program-program yang berkaitan dengan bidang kajian lain akan tetap diakomodir dalam skema perjanjian kerja sama ini. Di samping itu, kedua institusi sepakat untuk merealisasikan kerja sama ini dalam bentuk program kerja sama penyelenggaraan temu ilmiah atau seminar bersama, publikasi karya ilmiah dosen di kedua pihak, serta pertukaran mahasiswa dan dosen.

Dalam kesempatan ini, Dekan FIB UGM, Dr. Wening Udasmoro, M.Hum, DEA mengungkapkan bahwa seyogianya segala persoalan yang menyangkut ASEAN dapat diselesaikan dan dicari solusi pemecahannya di lingkup negara-negara ASEAN sendiri. Hal senada juga diungkapkan Professor Supyan Hussin, yang mengatakan bahwa sudah saatnya pusat-pusat pengkajian budaya dan bahasa Melayu dan Indonesia tidak hanya berada di luar kawasan Asia Tenggara, seperti yang selama ini ada di SOAS, University of London, atau di Universitas Leiden di Belanda, namun juga ada pusat-pusat unggulan kajian bahasa dan kebudayaan serupa di Malaysia dan Indonesia. Lebih jauh, Dekan FIB UGM mengungkapan bahwa penandatanganan nota kerja sama ini akan semakin memperkuat dan meningkatkan hubungan kemitraan di antara dua institusi di negara yang serumpun ini.[popiirawan]

Call for Articles: Pengelolaan Warisan Budaya Majapahit dalam Perspektif Lingkungan

Rilis Berita Rabu, 1 Agustus 2018

Mandala Majapahit UGM (ManMa UGM) adalah salah satu unit kajian berupa tempat pusat informasi terkait Majapahit. Didirikan atas kerja sama Yayasan Arsari Djojohadikusumo dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada yang dikoordinasikan oleh Departemen Arkeologi FIB UGM.
Tahun 2018, ManMa UGM akan melakukan kegiatan penerbitan buku seri “Inspirasi Majapahit” dengan tema “Pengelolaan Warisan Budaya Majapahit dalam Perspektif Lingkungan”. Peluncuran buku direncanakan akan dilakukan bersamaan dengan agenda Seminar Nasional 725 Tahun Majapahit di Universitas Gadjah Mada pada 27 November 2018. Kegiatan ini dikelola oleh ManMa UGM di bawah tanggung jawab Departemen Arkeologi FIB UGM.
Informasi detail di tautan: ugm.id/Bmjp

manma

Bupati Kulon Progo Apresiasi Program Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Antarbudaya FIB UGM

Rilis Berita Selasa, 24 Juli 2018

Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, mengapresiasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh Departemen Antarbudaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam bentuk penyusunan Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo. Bupati mengungkapkan bahwa percepatan pengembangan sektor pariwisata pada saat ini turut diakselerasi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama media sosial. Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Kulon Progo juga harus mengambil manfaat dari media sosial ini. Di samping itu, realisasi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Kabupaten Kulon Progo telah hampir dipastikan memacu perkembangan ekonomi yang cukup signifikan di wilayah Kulon Progo. Program “Bedah Menoreh”, misalnya, diharapkan menjadi suatu program yang dapat mengakselerasi ekonomi Kulon Progo melalui sektor pariwisata. Program ini merencanakan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata di sekitar jalur Menoreh dengan panjang mencapai 55 kilometer. Oleh karena itu, adanya Buku Panduan Wisata akan sangat membantu pengembangan dan pengenalan berbagai destinasi wisata di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini terungkap dalam pidato Bupati Kulon Progo yang disampikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kulon Progo, Ir. Agus Langgeng Basuki dalam acara launching Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Antarbudaya FIB UGM, yang digelar di Aula Adikarta, Senin, 23 Juli 2018.

Sementara itu, Ketua Departemen Antarbudaya FIB UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., mengungkapkan bahwa kampus memiliki peran stategis dalam kaitannya dengan pengembangan sektor pariwisata di daerah. Prof. Sangidu mengungkapkan bahwa pihaknya berharap agar kerja sama yang sudah terjalin antara Departemen Antarbudaya dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat terus dijaga dan dikembangkan. Pada kesempatan ini, Bupati Kulon Progo melalui Kepala BAPPEDA mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Departemen Antarbudaya FIB UGM yang telah membantu npenyusunan Panduan Wisata dalam empat bahasa.

Dalam paparannya, Ketua Tim Penyusun Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo, Prof. Dr. Marsono, S.U. menyampaikan bahwa buku panduan wisata ini disusun berdasarkan jenis-jenis atraksi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang dikelompokkan menjadi daya tarik wisata alam, budaya, dan wisata minat khusus. Buku Panduan Wisata ini menampilkan tidak kurang dari 38 daya tarik wisata, termasuk wisata pertunjukan budaya. Uniknya, buku panduan wisata ini ditulis dalam 4 bahasa sekaligus, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Arab. Harapannya, informasi wisata yang termuat dalam buku panduan wisata ini dapat menjangkau lebih banyak calon wisatawan dari berbagai negara yang diharapkan sebagai pasar potensial bagi pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Kulon Progo.

FIB Brown Bag Seminar: Antropologi Konservasi dan Ekologi Politik di Berau, Kalimantan Timur

Rilis Berita Selasa, 24 Juli 2018

Hubungan yang rumit antara manusia dan lingkungannya telah menarik perhartian banyak ilmuwan, khususnya antropolog. Salah satu isu yang muncul adalah bagaimana konservasi lingkungan dan ekologi berkaitan dengan hak-hak masyarakat lokal. Kawasan Kabupaten Berau di Provinsi Kalimantan Timur adalah contoh yang unik karena hampir semua wilayah di sini sudah dikonsesi. Dengan kata lain penduduk setempat nyaris tidak memiliki hak atas kawasan mereka sendiri. Hal ini mengemuka di dalam kegiatan FIB Brown Bag Seminar yang digelar pada hari Selasa, 25 Juli 2018 di Ruang Multimedia Gd. R.M. Margono kampus FIB, yang bertajuk “Antropologi Konservasi dan Ekologi Politik di Berau, Kalimantan Timur”. Kuliah umum ini disampaikan oleh Walker DePuy, mahasiswa S3 Antropologi, University of Georgia, Amerika Serikat.

Lebih jauh, DePuy menambahkan bahwa agenda-agenda konservasi berbasis hak masyarakat (right-based conservation) kini cukup populer di seluruh dunia. Salah satu contoh model konservasi ini adalah REDD+ social safeguards yang dirancangkan sebagai sarana untuk mendorong partisipasi komunitas dan menjaga kearifan lokal serta hak masyarakat. “Namun demikian, masih ada satu pertanyaan penting yang butuh diteliti, yakni bagaimana agenda konservasi berbasis hak masyarakat dan tujuannya ini diterjemahkan pada level pemerintahan dan diimplementasikan di lapangan yang nyata?”, ungkap DePuy.

Dengan kasus Program Karbon Hutan Berau (PKHB) di Kalimantan Timur, penelitian DePuy ini mengunakan etnografi secara budaya untuk memahami beberapa hal, di antaranya: bagaimana REDD+ social safeguards berjalan dan diimplementasikan di PKHB; apa saja tantangan dari program ini ada untuk berbagai aktor seperti LSM, pemerintah, dan masyarakat Dayak; serta apa pelajaran bisa dilihat untuk menciptakan program konservasi berasis hak masyarakat baik yang lebih efektif maupun yang lebih adil.

Vitalitas Bahasa Rejang: Melacak Daya Hidup Bahasa Kuno Bengkulu oleh Mahasiswa UGM

Rilis Berita Senin, 23 Juli 2018

Bahasa Rejang merupakan salah satu bahasa asli di antara ratusan bahasa suku bangsa di Indonesia yang terletak di Bengkulu. Bahasa Rejang sendiri memiliki dialek yang unik dan cukup sulit untuk dilafalkan, serta memiliki aksara sendiri yang bernama Ka Ga Nga. Oleh sebab itu, penutur bahasa Rejang kebanyakan hanya berasal dari masyarakat penutur aslinya yaitu Suku Rejang. Namun, seiring berkembangnya zaman pada era globalisasi seperti sekarang, terdapat pergeseran dalam pemilihan terhadap penggunaan bahasa Rejang.
Pergeseran bahasa bukanlah sesuatu masalah yang dapat disepelekan. Di Indonesia, penelitian bahasa masih berkutat pada penelitian jumlah penutur, dialek, kekerabatan dan wilayah pakai. Namun, masih sedikit penelitian mengenai tingkat (level) daya hidup berdasarkan angka yang mana dapat digunakan sebagai tolak ukur pengambilan langkah pemertahanan bahasa pada tahap selanjutnya. Fenomena ini memberikan ide bagi Putri Meilinda Sari, Muhammad Dian Saputra Taher dan Akhmad Khanif yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya beserta dosen pembimbing Aprilia Firmonasari, S.S., M. Hum., DEA untuk mengungkap pada level mana vitalitas bahasa Rejang berada melalui program PKM-PSH Dikti.
Putri sebelumnya bersama tim melakukan penelitian di Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu selama 3 minggu (29 April sampai 18 Mei 2018). Penelitian tersebut melibatkan 390 siswa SMA di seluruh Kabupaten Lebong yang digunakan sebagai responden dan pihak pemuka adat yaitu Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Lebong serta pemerintah seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebong beserta Wakil Bupati Kabupaten Lebong Bapak Wawan Fernandez, SH, M.Kn untuk diwawancarai mengenai program revitalisasi bahasa Rejang sebagai bahasa yang memiliki jumlah penutur terbanyak di Bengkulu.
“Masyarakat tidak sadar bahwa bahasa mereka tengah mengalami pergeseran. Bahkan, penduduk tidak tahu bahwa bahasa mereka memiliki aksara yang menjadi bagian dari 12 aksara daerah penting di Indonesia. Pengukuran daya hidup bahasa ini diusahakan mampu meningkatkan atensi masyarakat dan pihak terkait agar terus melakukan upaya pemertahanan bahasa Rejang baik secara lisan maupun tulisan.” jelas Putri.
Minimnya dokumentasi baik berupa video maupun tulisan mengenai bahasa Rejang membuat Putri dan tim berinisiatif untuk membuat video informatif dengan judul “Mengupas Daya Hidup Bahasa Rejang dan Proses Revitalisasinya” yang diunggah lewat akun Youtube.
“Ibarat peribahasa “Apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar”, maksudnya dengan ilmu yang kita bagikan lewat video informatif dan bukan hanya sekadar tulisan, masyarakat akan lebih semangat untuk terus melestarikan bahasa daerah.” Tambah Putra.
Selain dapat menambah kontribusi terhadap ilmu humaniora bidang studi etnolinguistik, tim ini juga berharap kajian ini dapat menjadi pemantik adanya cara pemertahanan kebudayaan lokal yang lebih efektif sehingga bahasa daerah tetap lestari.
Foto: Aksara Ka Ga Nga
Video Informatif: https://youtu.be/N51mkg0Efgw

1…186187188189190…204

Rilis Berita

  • Pemotongan Tumpeng Perayaan Kemenangan FIB UGM pada Nitilaku 2024
  • Menyebrangi Cakrawala: Menjelajahi Lithuania Lewat IISMA
  • Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Gelar Kuliah Umum “Teknik Berorasi dalam Bahasa Korea” bersama K-Speech Indonesia
  • Kunjungan Fakultas Ushuludin Adab dan Humaniora UIN Salatiga ke FIB UGM
  • Pengukuhan Prof. Dr. Hendrokumoro, M.Hum. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY