Bupati Kulon Progo, dr. Hasto Wardoyo, mengapresiasi program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh Departemen Antarbudaya, Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam bentuk penyusunan Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo. Bupati mengungkapkan bahwa percepatan pengembangan sektor pariwisata pada saat ini turut diakselerasi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, terutama media sosial. Sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Kulon Progo juga harus mengambil manfaat dari media sosial ini. Di samping itu, realisasi pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Kabupaten Kulon Progo telah hampir dipastikan memacu perkembangan ekonomi yang cukup signifikan di wilayah Kulon Progo. Program “Bedah Menoreh”, misalnya, diharapkan menjadi suatu program yang dapat mengakselerasi ekonomi Kulon Progo melalui sektor pariwisata. Program ini merencanakan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata di sekitar jalur Menoreh dengan panjang mencapai 55 kilometer. Oleh karena itu, adanya Buku Panduan Wisata akan sangat membantu pengembangan dan pengenalan berbagai destinasi wisata di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini terungkap dalam pidato Bupati Kulon Progo yang disampikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kulon Progo, Ir. Agus Langgeng Basuki dalam acara launching Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Departemen Antarbudaya FIB UGM, yang digelar di Aula Adikarta, Senin, 23 Juli 2018.
Sementara itu, Ketua Departemen Antarbudaya FIB UGM, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum., mengungkapkan bahwa kampus memiliki peran stategis dalam kaitannya dengan pengembangan sektor pariwisata di daerah. Prof. Sangidu mengungkapkan bahwa pihaknya berharap agar kerja sama yang sudah terjalin antara Departemen Antarbudaya dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dapat terus dijaga dan dikembangkan. Pada kesempatan ini, Bupati Kulon Progo melalui Kepala BAPPEDA mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Departemen Antarbudaya FIB UGM yang telah membantu npenyusunan Panduan Wisata dalam empat bahasa.
Dalam paparannya, Ketua Tim Penyusun Buku Panduan Wisata Kabupaten Kulon Progo, Prof. Dr. Marsono, S.U. menyampaikan bahwa buku panduan wisata ini disusun berdasarkan jenis-jenis atraksi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Kulon Progo, yang dikelompokkan menjadi daya tarik wisata alam, budaya, dan wisata minat khusus. Buku Panduan Wisata ini menampilkan tidak kurang dari 38 daya tarik wisata, termasuk wisata pertunjukan budaya. Uniknya, buku panduan wisata ini ditulis dalam 4 bahasa sekaligus, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Arab. Harapannya, informasi wisata yang termuat dalam buku panduan wisata ini dapat menjangkau lebih banyak calon wisatawan dari berbagai negara yang diharapkan sebagai pasar potensial bagi pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Kulon Progo.