• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • HEADLINE
  • hal. 40
Arsip:

HEADLINE

Malam Awarding Temu Budaya Nusantara XXX, Menampilkan Wayang Lakon Gajah Mada Kridha (Ra Kuti Balela)

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 30 Desember 2024

Kamis malam (14/12/2024), Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa menggelar acara pementasan wayang dengan lakon Gajahmada Kridha (Ra Kuti Balela). Malam tersebut sekaligus menjadi malam penganugerahan juara kepada para pemenang lomba Temu Budaya Nusantara XXX, pementasan wayang ini juga diselenggarakan dalam rangka Peringatan Hari Wayang Dunia. Pementasan wayang dilaksanakan di Greenland Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada. Didalangi oleh M. Rafi Nur Fauzy, mahasiswa angkatan 2023 Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dan bekerjasama dengan Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM, pementasan wayang Gajahmada Kridha berjalan dengan lancar. 

Berdasarkan wawancara dengan Rafi, Gadjahmada Kridha (Ra Kuti Balela) menceritakan tentang peran Gajah Mada dalam menumpas pemberontakan Ra Kuti, seorang Dharmaputra atau abdi dalem pada masa itu. Pemberontakan yang dilakukan Ra Kuti ini didasari oleh rasa tidak puas terhadap Raja Jayanegara yang sangat lemah dan mudah disetir oleh bawahannya. Hal tersebut membuat beberapa punggawanya tidak senang, termasuk Ra Kuti. Ra Kuti menginginkan kembalinya harkat dan martabat Majapahit kala itu. Namun, ternyata gagasan Ra Kuti tidak disetujui oleh masyarakat sehingga masyarakat menganggap bahwa Ra Kuti melakukan sebuah pemberontakan. Saat Ra Kuti berhasil menduduki ibu kota, Jayanegara berhasil dilarikan oleh pasukan Bhayangkara. Setelah menyusun strategi, pasukan Bhayangkara bisa membalikkan keadaan dan Ra Kuti mati di tangan Gajah Mada. 

Pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti mengubah seorang Gajah Mada yang awalnya hanya sebagai komandan prajurit kemudian diangkat menjadi patih. Awal pemberontakan ra kuti sebagai Dharmaputra disebabkan adanya adu domba, oleh Mahapati, orang yang licik. Dia membuat siasat agar semua pendahulu Majapahit habis dan Mahapati bisa menyetir negara, walaupun ia tak menginginkan kedudukan raja. Gajahmada yang mengetahui kedok Mahapati berhasil membuat Mahapati mati di tangan Gajah Mada.

Pementasan wayang Gajadmada Kridha (Ra Kuti Balela)

Banyak proses terjadi dalam penulisan sanggit atau naskah pementasan wayang kali ini. Dengan bantuan R. Bima Slamet Raharja, S.S., M.A., dan Dr. Rudy Wiratama, S.I.P., M.A., sebagai akademisi dan praktisi wayang, Rafi mengungkapkan “Awalnya membaca Negara Kertagama tapi tidak ada secara eksplisit peran Gajah Mada didalamnya. Lalu konsultasi dengan Pak bima dan Pak Rudy disarankan membaca komik, tutur tinular, dan Pararaton.” Dapat membawakan sanggit hasil guratan tangan sendiri menjadi hal yang membanggakan dan menyenangkan untuk Rafi. Namun, sayang kurang ada apresiasi yang besar dari Fakultas Ilmu Budaya terkait pementasan pewayangan ini. Langkah awal yang baik bagi Program Studi Bahasa, Ssastra, dan Budaya Jawa dapat menyelenggarakan pagelaran wayang di Fakultas Ilmu Budaya, terutama untuk mengenalkan kepada mahasiswa dan warga Universitas Gadjah Mada tentang pewayangan.

Diharapkan dengan adanya pementasan wayang ini, semakin banyak mahasiswa maupun masyarakat umum yang tertarik dengan pewayangan, karena pada dasarnya wayang di era globalisasi ini sudah lebih fleksibel, tidak terpaku pada konvensi pedalangan. Tidak mengharuskan wayang klasik, tetapi boleh juga kontemporer sesuai dengan selera masing-masing. Untuk generasi muda agar bisa mencintai wayang dari apa yang menurut mereka menarik, bisa dari musik iringannya, ceritanya, dan tokohnya. Terdapat banyak sekali pelajaran hidup yang dapat dipetik dari pewayangan, yang dapat digunakan untuk bekal menjalani kehidupan kelak.

[Humas FIB UGM, Editor: Sandya Kirani]

Mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kintan Dewinta Menjadi Runner Up 1 Duta Budaya Indonesia 2024

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 30 Desember 2024

Setelah berhasil menjadi Putri Duta Budaya Yogyakarta 2024, Kintan Dewinta Putri mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2022 kembali melanjutkan perjuangannya dengan mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam ajang Duta Budaya Indonesia 2024. Ajang pencarian Duta Budaya Indonesia 2024 ini dilaksanakan pada 19-21 September 2024 berlokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Selama empat hari rangkaian acara, Kintan mendapatnya banyak pelatihan dan workshop seperti, cara membangun personal branding dan materi tentang kesehatan kulit. Banyak kegiatan yang dilakukan Kintan bersama Duta Budaya lain dari berbagai daerah, mulai dari photoshoot hingga city tour. Dalam ajang Duta Budaya Indonesia 2024 ini, Kintan berhasil menempati posisi Runner Up 1. “Sempat merasa down dan overthinking tidak bisa membawa gelar juara, tapi Alhamdulillah masih diberikan kepercayaan sebagai Runner Up 1 Duta Budaya Indonesia 2024,” ungkap Kintan terkait dengan kesan yang dirasakan. 

Kintan Dewinta Putri memakai busana Besiyaran khas Yogyakarta

Pengalaman dan prestasi Kintan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa, serta mampu bermanfaat bagi orang-orang sekitar baik untuk saat ini dan di masa depan. Kintan menyampaikan pesan bahwasannya bagi seluruh generasi muda jangan malu untuk memulai suatu hal karena kesuksesan juga harus diawali dengan usaha. Kintan menambahkan harapan semoga keluarga besar Duta Budaya Indonesia semakin erat, terjaga solidaritas dan persatuan diantara keberagaman budaya Indonesia. 

Langkah kintan sebagai Duta Budaya Yogyakarta 2024 dan Runner Up 1 Duta Budaya Indonesia 2024 patut menjadi contoh untuk mahasiswa dan masyarakat umum terkait peran pelestarian kebudayaan lokal. Tidak hanya Duta Budaya yang memiliki tugas untuk nguri-uri budaya, tetapi sudah menjadi kewajiban bagi seluruh lapisan masyarakat. Meningkatkan toleransi dan mempererat persatuan dapat dimulai sebagai langkah awal yang baik. 

[Humas FIB UGM, Sandya Kirani]

BAND WANGOEN turut memeriahkan berbagai acara Universitas Gadjah Mada

HEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Senin, 30 Desember 2024

Di tengah rutinitas akademik yang padat, sejumlah mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa berhasil menorehkan prestasi luar biasa di bidang non-akademik. Mereka adalah anggota dari sebuah band bertajuk Band Wangoen yang baru-baru ini banyak mencuri perhatian dengan genre keroncong yang dibawakan. Band yang terdiri dari 7 mahasiswa ini telah menunjukkan dedikasi, kreativitas, dan semangat kerja tim yang tinggi. Band Wangoen memiliki arti “agar patut (dalam hal kebaikan)” diharapkan dengan nama ini Band Wangoen dapat menghibur dengan wangun pada setiap penampilannya.

Pada salah satu acara Universitas Gadjah Mada yakni Integrated Career Days yang diselenggarakan bulan November, Band Wangoen berhasil menyajikan penampilan yang indah. Membawakan lagu-lagu pop dengan aransemen keroncong membuat mereka tampil berbeda dengan yang lain. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan bakat mereka, tetapi juga kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik antara kegiatan studi dan kegiatan non-akademik.

“Sebenarnya, kami semua memiliki jadwal kuliah yang padat, tetapi bermusik dan menjadi pelaku seni adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Kami belajar untuk mengatur waktu dengan baik, memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk berlatih, dan tetap fokus pada tugas akademik kami,” ungkap Amtenaring Gulang, pemain alat musik cak sekaligus mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa angkatan 2022 yang menginisiasi pembentukan grup band tersebut, ia juga menambahkan bahwa tidak mudah mencari anggota grup yang memiliki ketertarikan terhadap musik keroncong dan berbakat untuk memainkan serta menyanyikan lagu-lagu berbahasa Jawa.

Genre keroncong dan lagu-lagu berbahasa Jawa yang dibawakan juga menunjukkan peran mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa dalam melestarikan budaya Jawa. Musik keroncong dan lagu Jawa menjadi musik yang langka didengar oleh generasi saat ini, sudah sepatutnya untuk dilestarikan dan dikenalkan agar eksistensinya tidak menurun. Salah satu tembang dolanan Jawa juga dibawakan diatas panggung, berjudul “Gethuk” lagu tersebut dinyanyikan dengan indah oleh sang vokalis Dian Patmisari. Tembang dolanan memiliki peranan penting dalam masyarakat Jawa terutama untuk anak-anak, secara tidak langsung isi dari tembang dolanan mengandung nilai moral dan kehidupan yang dapat menjadi pengajaran pembentukan karakter.

Penampilan Band Wangoen dalam acara Integrated Career Days

Selain tampil dalam Integrated Career Days 2024, Band Wangoen juga mendapatkan kesempatan untuk membawakan 8 buah lagu dalam acara Malam Alumni sebagai rangkaian dari Nitilaku 2024 yakni Dies Natalis Universitas Gadjah Mada ke-75 dan lustrum ke-15. Kali ini Band Wangoen menggaet Lala Atila, seorang sinden, penyanyi, sekaligus mahasiswa Program Studi Bahasa, Sastra, dan Budaya angkatan 2021 sebagai vokalis. Suara merdu Lala Atila berhasil menciptakan suasana yang intim diantara para alumni Universitas Gadjah Mada yang hadir. Acara yang juga dihadiri oleh Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara ke-2 ini berjalan lancar dengan iringan hangat musik keroncong oleh Band Wangoen. 

Penampilan Band Wangoen dalam Malam Alumni 2024

Keberhasilan Band Wangoen ini juga menunjukkan pentingnya keseimbangan antara akademik dan kegiatan non-akademik. Para anggota band tersebut membuktikan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, mereka bisa berprestasi tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Diharapkan keberhasilan mereka menjadi contoh bagi seluruh mahasiswa untuk lebih aktif mengeksplorasi potensi diri dalam berbagai bidang. Dengan langkah yang semakin mantap, Band Wangoen menunjukkan bahwa dunia perkuliahan tidak hanya tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga wadah untuk mengembangkan bakat dan meraih kesuksesan di berbagai aspek kehidupan.

[Humas FIB UGM, Editor: Sandya Kirani]

Visiting Lecturer Prof. Dr. Bambang Hudayana di Universitas Padjajaran

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 11: Kota dan Pemukiman Yang BerkelanjutanSDGs 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan Yang TangguhSDGs 17: Kemitraan Untuk Mencapai TujuanSDGs 4: Pendidikan BerkualitasSDGs 6: Air bersih dan sanitasi layak Selasa, 24 Desember 2024

Kerja sama antara Departemen Antropologi, FIB, UGM dan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran menghasilkan beberapa kerja-kerja kolaborasi salah satunya visiting lecture di kampus tersebut. Pada 14 Mei 2024, Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A. diminta untuk mengajar di Unpad di kelas S1 Pengembangan Masyarakat dan S2 Antropologi Terapan. Kuliah tersebut dilaksanakan secara terbuka dengan tema acara “Isu dan Masalah Pedesaan dan Agraria” yang di moderatori oleh Prof. Dr. H. Opan Suhendi Suwartaoradja, M.Si. 

Pada kesempatan itu, Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A. memberikan kuliah dengan materi “Riset Aksi Partisipatoris sebagai Kekuatan Antropologi Pemberdayaan. Beliau memulai dengan sejarah perkembangan antropologi di Indonesia yang hadir dimulai sebagai leading antropologi pembangunan (agenda modernisasi) dimana antropolog diminta untuk menyukseskan berbagai program dengan peran memetakan potensi dan hambatan sosial budaya hingga menemukan solusi untuk berbagai persoalan tersebut. Adapun program pembangunan yang melibatkan peran antropolog antara lain transmigrasi, revolusi hijau, keluarga berencana, pemukiman kembali suku terasing, pembangunan komunitas pedesaan dan lain sebagainya. Meskipun demikian, antropologi pembangunan dikritisi hingga memunculkan antropologi pemberdayaan dimana riset aksi partisipatoris digunakan sebagai metode pemberdayaan masyarakat atau sering kali disebut penelitian aksi partisipatoris (PAR). Keunggulan dengan menggunakan PAR yaitu melihat persoalan yang lebih mikro, detail, deskriptif secara emik, refleksi, kritis dan lebih berpihak. Selain itu dapat digunakan sebagai materi penyusunan program pembangunan skala lokal, advokasi, dan edukasi bagi masyarakat. 

Terkait hal tersebut, Prof. Bambang Hudayana menceritakan pengalaman penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di BUMDES Karangrejek, Gunung Kidul yang sebelumnya selalu mengalami kekeringan pada musim kemarau. Kemudian di tahun 1998 pemuda wilayah tersebut menggagas mengenai pembangunan sumur air sungai bawah tanah dengan kolaborasi Mahasiswa KKN UGM. Pembangunan sumur tersebut berhasil bahkan surplus air dan dijual ke luar desa hingga membangun beberapa unit usaha (desa mart) dan simpan pinjam dari perolehan keuntungan yang dikelola oleh BUMDES. 

Selain cerita tersebut juga mengisahkan best practice pada Pemberdayaan Pembatik Giriloyo, Imogiri yang menjadi korban bencana tektonik 2006. PAR tersebut mengidentifikasi profil korban, kebutuhan, skema pendanaan dan bentuk partisipasi masyarakat yang terdampak. Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A. juga menceritakan PAR mempromosikan singkong untuk kedaulatan pangan di Indonesia yang menggunakan local asset based approach; access based approach; people centered development. Tak hanya itu, Prof. Dr. Bambang Hudayana, M.A. juga menceritakan tradisi PRA di negara lainnya. Pada kuliah tersebut mahasiswa tampak antusias dengan melontarkan berbagai pertanyaan. 

[Humas FIB UGM, Penulis: Dewi W, Editor: Sandya Kirani]

SDGs 4; 6; 11; 16; 17

Karya Mahadaya: Medali Emas di Porsenigama 2024, Cerita Aya dan Prestasi dalam Fotografi Seni

HEADLINEHEADLINERilis BeritaSDGSSDGs 12: Konsumsi dan Produksi Yang Bertanggung JawabSDGs 4: Pendidikan Berkualitas Selasa, 24 Desember 2024

Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada atau Porsenigama adalah sebuah wadah para mahasiswa untuk berajang di bidang non-akademik. Kompetisi yang memperlombakan antar fakultas dibagi menjadi dua tangkai yaitu tangkai olahraga dan seni. Tujuan diselenggarakannya perlombaan ini yaitu untuk menumbuhkan sportivitas, kreativitas, dan solidaritas di kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada. 

Momen ini dipandang tepat untuk melihat bibit-bibit prestasi dan pengembangan minat bakat mahasiswa. Pada tahun 2024, medali emas sudah berhasil mengharumkan nama Fakultas Ilmu Budaya di tangkai fotografi seni. Peraih juara satu itu ialah Puspita Nindya Sari, Mahasiswa berprestasi angkatan 2023 yang sedang menempuh pendidikan di Program Studi Sarjana Antropologi Budaya. 

Karya Aya dalam Kompetisi Fotografi Porsenigama 2024

Seorang perempuan yang akrab disapa Aya menampilkan potret seorang penari Bali sebagai respons dari tema tahun ini yaitu hasrat. Sajian cantik dengan menonjolkan sisi ekspresi wajah yang khas pada tarian Bali, Aya ingin memperlihatkan kekuatan pada mata atau seledet. Selain itu, Aya juga menampilkan sisi khas gending Bali yang beritme cepat dengan visual ekspresi tubuh yang digarap dengan teknik fotografi bernama motion blur. 

Kemampuan memotret Aya tidak datang dengan tiba-tiba. Aya bercerita jika ketertarikannya dengan fotografi muncul sejak tahun 2011 dan mulai ditekuni saat ia duduk di bangku SMA. Saat memasuki bangku kuliah, ia memulai karirnya sebagai fotografer profesional dengan menyediakan jasa foto wisuda, panggung, dokumentasi kegiatan, hingga berhasil direkrut menjadi staf fotografer di Festival Film Dokumenter 2024.

Pencapaian Aya dalam meraih medali emas di Porsenigama 2024 menunjukkan bagaimana pendidikan yang berkualitas dapat membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan meraih prestasi. Partisipasi dalam kompetisi seperti ini juga mencerminkan pentingnya konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dalam penciptaan karya seni yang bermakna dan berdampak. Dengan terus mengasah kemampuan dan berkolaborasi dalam berbagai bidang, mahasiswa tidak hanya berkontribusi pada pengembangan diri mereka, tetapi juga pada kemajuan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs.

[Humas FIB UGM, Editor: Sandya Kirani]

1…3839404142…143

Rilis Berita

  • Syair, Kesaksian, dan Doa Mengalun dalam Perayaan 72 Tahun Cak Nun
  • Bangun Konten yang Bermakna, IKMASA Mentoring #2 Kupas Tuntas Dunia Content Writing
  • Qurban FIB UGM 1446 H: Semangat “Guyub Rukun” Membangun Kebersamaan di Lingkungan Kampus
  • Taklukkan Tantangan, Pulang Bawa Juara: Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea UGM di Kompetisi Debat Bahasa Korea Tingkat Nasional
  • Candra Solihin Raih Juara 3 Putra Duta Bahasa DIY 2025

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY