
Yogyakarta, 25/2/2025 – Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta menyaksikan sebuah acara akademik yang signifikan: pengukuhan Prof. Dr. Drs. Sajarwa, M.Hum. sebagai Guru Besar dalam bidang Linguistik Penerjemahan di Fakultas Ilmu Budaya. Acara ini tidak hanya menandai pencapaian pribadi bagi Prof. Sajarwa, tetapi juga menyoroti komitmen UGM dalam memajukan pendidikan dan penelitian di bidang linguistik.
Acara tersebut dihadiri oleh anggota terhormat Majelis Wali Amanat, Wakil Rektor, Dewan Guru Besar, dan Senat Akademik Fakultas Ilmu Budaya. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan pentingnya acara ini dalam komunitas akademik. Acara ini juga disiarkan secara langsung, memungkinkan audiens yang lebih luas untuk berpartisipasi secara virtual, dengan rekaman yang tersedia di kanal YouTube UGM.
Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Transformasi Manajemen Muka dalam Penerjemahan Kesantunan Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia,” Prof. Sajarwa membahas kompleksitas manajemen penerjemahan, terutama yang berfokus pada nuansa kesantunan dalam menerjemahkan dari bahasa Prancis ke bahasa Indonesia. Wawasan beliau diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi bidang studi penerjemahan, menekankan pentingnya konteks budaya dalam komunikasi yang efektif.
Penelitian Prof. Sajarwa sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4, yang bertujuan untuk memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mempromosikan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Karya beliau dalam linguistik dan penerjemahan tidak hanya meningkatkan pengetahuan akademis tetapi juga mendorong pemahaman lintas budaya, yang sangat penting di dunia yang semakin global.
Acara ini juga berfungsi sebagai platform untuk mendiskusikan peran pendidikan dalam menjembatani kesenjangan budaya. Seiring dengan terus berkembangnya globalisasi yang mempengaruhi komunikasi, kebutuhan akan penerjemah terampil yang dapat menavigasi perbedaan linguistik dan budaya menjadi semakin penting. Keahlian Prof. Sajarwa di bidang ini diharapkan dapat menginspirasi generasi mendatang dari linguist dan penerjemah terutama pada bahasa Prancis.
Selain pencapaian akademisnya, Prof. Sajarwa juga aktif terlibat dalam berbagai program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan bahasa di Indonesia. Komitmen beliau terhadap pendidikan melampaui ruang kelas, karena beliau percaya pada kekuatan transformatif bahasa dalam membangun kohesi sosial dan pemahaman.
Bagi mereka yang melewatkan acara langsung, dokumentasi tersedia untuk ditonton di kanal YouTube UGM di https://www.youtube.com/live/Q38xG_XiaQs?feature=shared. Inisiatif ini mencerminkan komitmen UGM untuk membuat sumber daya pendidikan dapat diakses oleh audiens yang lebih luas, lebih lanjut mendukung SDGs.
Saat UGM terus menjalankan misinya untuk memajukan pengetahuan dan pendidikan, pengukuhan Prof. Sajarwa menjadi bukti peran universitas dalam membentuk masa depan linguistik dan studi penerjemahan di Indonesia.
[Humas FIB UGM, Bulan Churniati]