• About UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • Manajemen
    • Tenaga Kependidikan
    • Tenaga Pendidik
  • Akademik
    • Kalender Akademik
    • Program Sarjana
      • Antropologi Budaya
      • Arkeologi
      • Sejarah
      • Pariwisata
      • Bahasa dan Kebudayaan Korea
      • Bahasa dan Sastra Indonesia
      • Sastra Inggris
      • Sastra Arab
      • Bahasa dan Kebudayaan Jepang
      • Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
      • Bahasa dan Sastra Prancis
    • Program Master/S2
      • Magister Antropologi
      • Magister Arkeologi
      • Magister Sejarah
      • Magister Sastra
      • Magister Linguistik
      • Magister Pengkajian Amerika
      • Magister Kajian Budaya Timur Tengah
    • Program Doktor/S3
      • Antropologi
      • Ilmu-ilmu Humaniora
      • Pengkajian Amerika
    • Beasiswa
  • KPPM
    • Info Penelitian
    • Publikasi Ilmiah
    • Pengabdian Masyarakat
    • Kerjasama Luar Negeri
    • Kerjasama Dalam Negeri
  • Organisasi Mahasiswa
    • Lembaga Eksekutif Mahasiswa
    • Badan Semi Otonom
      • KAPALASASTRA
      • Persekutuan Mahasiswa Kristen
      • LINCAK
      • Saskine
      • Keluarga Mahasiswa Katolik
      • Dian Budaya
      • Sastra Kanuragan (Sasgan)
      • Keluarga Muslim Ilmu Budaya (KMIB)
      • Bejo Mulyo
    • Lembaga Otonom
      • Himpunan Mahasiswa Arkeologi
      • Ikatan Mahasiswa Jurusan Inggris
      • Himpunan Mahasiswa Pariwisata
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia
      • Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat
      • Himpunan Mahasiswa Bahasa Korea
      • Keluarga Mahasiswa Sastra Nusantara
      • Badan Keluarga Mahasiswa Sejarah
      • Himpunan Mahasiswa Studi Prancis
      • Keluarga Mahasiswa Antropologi
      • Himpunan Mahasiswa Jepang
  • Pendaftaran
  • Beranda
  • HEADLINE
  • hal. 138
Arsip:

HEADLINE

Pakar Linguistik Arab dari UGM, Prof Syamsul Hadi Terima Penghargaan dari Mesir

HEADLINENews Release Sabtu, 28 Juni 2014

CAIRO (KRjogja.com) – Setelah bergelut dalam berbagai kajian dan penelitian di bidang Linguistik Arab, Prof Dr Syamsul Hadi MA (Guru Besar Universitas Gadjah Mada), mendapatkan penghargaan dari Universitas Suez Canal Mesir. Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Suez Canal Prof Dr Mohamed Mohammadein dalam Sidang Senat Universitas, Rabu (25/06/2014).

Acara ini secara khusus dihadiri Gubernur Ismailia (Mayjen Ahmed el-Qashash), Kepala Otoritas Terusan Suez (Jenderal Mahab Mimisy), Kapolda Ismailiyah, para wakil Rektor serta para dekan di lingkungan Universitas Suez Canal.

“Baru kali ini ada orang asing yang dapat hadir dengan leluasa dalam forum tertinggi Universitas, apalagi dihadiri Gubernur dan Kepala Otoritas Suez Canal. Sungguh ini merupakan kehormatan untuk kami,” ungkap Prof Dr Hasan Yusuf, Direktur Pusat Studi Indonesia di universitas Suez Canal.

Sedang Rektor Universitas Suez Canal, Prof Dr Mohamed Mohammedein sesaat sebelum menyerahkan penghargaan mengatakan, Prof Syamsul Hadi sangat berhak mendapatkan penghargaan tersebut. “Setelah lama mengenal, bergaul, bekerja sama serta membaca karya-karyanya dalam linguistik Arab, kami menilai bahwa Prof Syamsul Hadi sangat berhak mendapatkan penghargaan dari Perguruan Tinggi ini. Untuk itu, mewakili civitas academica Universitas Suez Canal, saya menganugerahkan penghargaan tersebut kepada yang bersangkutan atas segala jerih payahnya dalam mengembangkan Bahasa Arab di Indonesia dan kerja sama yang sangat baik antara Universitas Gadjah Mada dengan Universitas Suez Canal,” ucap Rektor.

Dalam catatan biografinya, Prof Syamsul hadi telah menulis lebih dari 30 karya dalam bidang lingustik Arab, baik berupa buku, makalah seminar, jurnal, tulisan lepas maupun bahan pelatihan. Bahkan beberapa karya dosen Jurusan Sastra Asia Barat (Sastra Arab) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini mendapatkan pujian dan sanjungan dari para pakar Bahasa Arab di Mesir, terutama Univeristas Suez Canal. “Saya sangat senang dan sangat bersyukur, karya-karya saya dalam bidang Bahasa Arab mendapat kepercayaan dari Civitas Academica Universitas Suez Canal. Sungguh ini merupakan sebuah anugerah yang tidak pernah saya bayangkan,” kata Profesor yang selalu memanfaatkan kunjungannya ke Mesir untuk memperkaya khazanah pustaka keilmaunnya.

Pada kesempatan tersebut, Atase Pendidikan KBRI Cairo, Dr Fahmy Lukman, hadir mendampingi Prof Syamsul Hadi sekaligus mewakili Duta Besar RI Nurfaizi Suwandi. (Fie)

Sumber:http://krjogja.com/read/221084/prof-syamsul-hadi-terima-penghargaan-dari-mesir.kr

FIB Weekly Forum (Kamis, 26 Juni 2014): Women on the Island of Dynamism: Maritime Communities along the Makassar Straits

AGENDAHEADLINE Selasa, 24 Juni 2014

Women on the Island of Dynamism: Maritime Communities along the Makassar Straits

oleh Hamamoto Satoko, Ph.D.

Prodi Bahasa dan Sastra Jepang FIB-UGM

Kepulauan Sepermonde terletak di sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kebanyakan perempuan yang tinggal di pulau-pulau batu karang tersebut melakukan kegiatan ekonomi mikro dengan berbagai macam tujuan. Salah satu tujuan yang paling menonjol adalah menabung untuk naik haji. Setelah datang dari tanah suci, perempuan yang berdagang mendapat status sosial dan agama sehingga dapat memperluas peluang kegiatannya. Meskipun belum bersuami, karena sudah naik haji, mereka berani berangkat ke mana-mana, contoh; ke Samarinda, Balikpapan, Pasuruan, Sorong, Timika, Manokwali dan lain-lain di kawasan timur Indonesia. Jika sudah naik haji, perempuan yang berdagang tidak begitu bersemangat mencari jodoh untuk menikah karena mereka sudah memiliki kepercayaan diri menghidupi dirinya sendiri. Beberapa perempuan yang sudah naik haji dan berhasil dalam bisnisnya mempunyai anak buah. Anak buah tersebut ikut berdagang sambil belajar tentang bagaimana cara berbisnis. Selain itu, sebagian orang tua menyuruh anaknya naik haji karena naik haji bagi anak perempuan yang masih muda bisa menjadi daya tarik dalam mencari calon suami yang kaya dan makmur.

FIB Weekly Forum (Kamis, 19 Juni 2014): Penelitian Produksi Tutur: Metode Eksperimen

AGENDAHEADLINE Rabu, 18 Juni 2014

Penelitian Produksi Tutur: Metode Eksperimen

Arum Perwitasari
Leiden University Center for Linguistics

Abstrak:
Penelitian mengenai produksi tutur (speech production) belum mendapatkan perhatian lebih banyak dibandingkan penelitian tentang persepsi tutur (speech comprehension). Pada dasarnya, penelitian tentang produksi tutur dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode: metode observasi dan eksperimen. Metode observasi sudah biasa diterapkan untuk menemukan jawaban atas terjadinya fenomena kilir lidah (slips of tongue) atau latah (tip of tongue). Perkembangan penelitian psikolinguistik dewasa ini telah berkembang dengan mengaplikasikan metode eksperimen. Metode ini lebih menarik dilakukan karena dapat menyimpulkan proses dari data akustik dan data gerakan penutur. Selain itu, teknik ini dapat pula menjelaskan data linguistik secara empiris.

Cosmopolis Conference: The Making of Religious Traditions in the Indonesian Archipelago: History and Heritage in Global Perspective (1600-1940)

AGENDAHEADLINENews ReleaseSTICKY NEWS Selasa, 17 Juni 2014

Cosmopolis Conference:
The Making of Religious Traditions in the Indonesian Archipelago:
History and Heritage in Global Perspective (1600-1940)
20-22 June 2014, Yogyakarta (Indonesia)

Salah satu fenomena paling menarik pada saat ini adalah kebangkitan global dari berbagai tradisi keagamaan. Hampir di semua tempat, tantangan yang muncul dari dunia yang semakin mengglobal menginspirasi terjadinya reformasi agama, baik itu untuk adaptasi dengan keadaan baru atau untuk kembali ke nilai-nilai fundamental. Retorika publik yang menekankan adanya perbedaan esensial dengan agama-agama “lain” (yang berbeda) sering kali menjadi topeng bagi adanya kesamaan sosial dan budaya serta perbedaan dan perpecahan dalam kelompok yang cukup besar. Perdebatan teraktual mengenai reformasi cenderung menghasilkan pemahaman yang anakronis mengenai berbagai cara identitas keagamaan telah dibangun pada masa lalu. Pada saat yang sama, para sarjana harus membangun kepekaan terhadap berbagai kesinambungan lintas ruang-waktu dan melacak lebih teliti akar dan keterkaitan historis dari proses pembentukan identitas keagamaan.

Konferensi ini akan secara resmi menandai peluncuran the Leiden-Yogyakarta PhD-programme “The Making of Religious Traditions in Indonesia: History and Heritage in Global Perspective (1600-1940)” yang disponsori oleh the Leiden University Fund for the years 2014-2018.

Mutiara Pengatahuan Lokal Nusantara dalam Perpesktif Kajian Kritis

HEADLINENews ReleaseSTICKY NEWS Sabtu, 7 Juni 2014

Pada tataran awal, pola kerja ilmuan (peneliti) adalah menghadirkan sebanyak mungkin realitas dalam penelitiannya, khususnya penelitian yang berbasis field research. Tidak terkecuali para ilmuan social, di antaranya sastra, sejarah, linguistic, dan yang paling mutakhir adalah mereka yang mengambil minat pada tradisi lisan. Pentingnya pengetahuan local dalam riset social humaniora telah mewarnai perkembangan kajian ilmuan pada masa kini. Pendekatan penelitian yang berbasis pengetahuan local (Indonesia) ikut memperkaya khasanah ilmu pengetahuan masa kini dengan menghadirkan sejumlah pengetahuan local yang unik, baru, dan bermanfaat bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Hal tersebut terungkap dalam seminar sehari bertema “Tradisi Lisan, Sastra Lisan dan Sejarah Lisan dalam Perspektif Kajian Kritis” di Ruang Margono, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Rabu 4 Juni 2014.

Dalam seminar tersebut tampil 7 orang pembicara yang berasal dari program pendidikan Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pembicara tersebut adalah Sumiman Uddu dan Heru S.P. Saputra (Kajian Tradisi Lisan), Zaiyardam Zubir dan Ida Liana Tanjung (Sejarah), Irma Diani (Linguistik), Ratih Baiduri dan I Ngurah Suryawan (Antropologi).

Sumiman Uddu dalam makalah yang berjudul “Bhanti-Bhanti sebagai Memori Kolektif Masyarakat Wakatobi” mengatakan bahwa banthi-bhanti dalam tradisi lisan memiliki kandungan nilai dan makna penting dalam perjalanan kehidupan masyarakat. Bhanti-bhanti dalam berbagai situasi bisa berfungsi sebagai kritik social, peringatan, pujian, dan harmoni dalam masyarakat wakatobi. Di dalam bhanti-bhanti ada sejarah, nilai-nilai social yang kompleks, ada perjuangan hidup, ada nilai kejujuran, dan ada ajaran moral yang terkandung di dalamnya. Oleh Karena itu, pengetahuan bhanti-bhanti menjadi semacam “dictionary of live” masyarakat Wakatobi.
Sementara itu Heru S.P Saputra membawakan makalah berjudul “Ekspresi Formulaik: Karakteristik Kelisanan Mantra Using Banyuwangi” menjelaskan bahwa pengetahuan mantra bagi masyarakat Using telah menjadi identitas local. Formula mantra telah mengakar sedemikian lama dalam masyarakat melalui pola pewarisan. Dalam mantra terdapat sejumlah karakteristik yang unik seperti adanya pola perulangan, percampuran antara bahasa local (adat) dengan bahasa Arab yang identik dengan kepercayaan Islam, serta adanya proses transformatif. Mantra menurut Heru berfungsi untuk komunikasi ritual dengan dunia dan kekuatan gaib melalui upacara dan untuk kepentingan tertentu. Dukun dan roh halus menjadi media pengantar mantra yang memungkinkan terjadinya komuniasi ritual. Agar tidak hilang, menurut Heru mantra harus diwariskan dan dirawat. Mantra-mantra yang dikaji Heru S.P antara lain Sabuk Mangir (welas asih), Kejiman, nyapu mbengi, ngentut, dan mantra Jaran Goyang. Semua mantra harus dicapkan lisan oleh dukun, ulas Heru Saputra.

Pengetahuan local juga hadir dari Sumatra Utara, yakni Batak Toba. Ratih Baiduri yang memparkan presentasinya tentang Hak dan Kedudukan Perempuan Batak Toba ini diperoleh dari sebuah naskah lama yang berjudul Ende Siboru Tombaga (EST). Di dalam naskah yang terdiri dari 305 bait dan dalam tiap bait terdapat 4 larik ini terdapat pengetahuan (fakta-fakta) tentang kebudayaan, kedudukan Laki-Laki dan Perempuan dalam Kebudayaan Batak Toba. Temuan Ratih dalam naskah EST di ataranya adalah posisi dilematis perempuan yang ambigu (tidak jelas). System kekerabatan patrilineal dan dan prinsip Dalihan na Tolu ikut memberi warna pada tradisi Batak (laki dan perempuan) masa kini yang memberi peran minim perempuan dalam kehidupan social dan budaya, tafsir Ratih yang menjadi pembicara ketiga pada seminar ini.

Nilai budaya Serawai Bengkulu Selatan melalui sastra lisan juga dihadirkan dalam seminar ini sebagaimana yang disampaikan oleh Irma Diah. Menurutnya, Sastra Lisan yang dimaksud adalah sastra lisan rakyat Bengkulu dalam bentuk pepatah, perumpamaan, nandai, dan rimbaian. Peruntukan dari bentuk-bentuk sastra lisan itu berisi nilai budaya serawai beruapa aturan hidup masyarakat termasuk kaum perempuan dan muda-mudi. Isi lain dari sastra lisan Serawai adalah nilai etika, hiburan, estetis (keindahan), social kemasyarakatan, social, pergaulan, persahabatan, komunikasi, pendidikan, dan falsafah hidup. Kompleksnya nilai-nilai sastra Lisan Serawai Bengkulu menjadi penting dihadirkan untuk mengisi ruang-ruang kehidupan social yang makin jauh dari tradisi humanistic. Sebuah pelajaran yang selama ini dilupakan.

Agama asli (local) di nusantara ternyata masih ada di Papua. Itulah yang dihadirkan oleh I Ngurah Suryawan dengan memaparkan makalah Tradisi Lisan Koreri (Biak), Hai (Amungme), Wege Bage (Mee) dalam transformasi social budaya Rakayat Papua. Agama local ini masih bertahan dalam masyarakat Papua dan terus mengalami transformasi ketika bersentuhan dengan Agama Kristen. Unsur-unsur Agama Kristen diadopsi sebagaimana yang diungkap Ngurah. “Tuhan itu ada bagi rakyat Biak. Kitong suku yang terpilih untuk mengabarkan Injil. Tuhan kita adalah Mansren Manggundi (versi Biak). Kalau pada adat Biak ada adopsi, maka berbeda dengan Mee. Di Mee, agama Wege Bage masih demikian dominan dalam masyarakat, sehingga agama Kristen masih di tolak masyarakat local. Akibatnya, Agama Kristen yang harus mengadopsi tradisi local untuk secara evolusi mengenalkan Agama Kristen pada masyarakat Mee, Papua, papar dosen Universitas Papua Monokwari ini.

Kajian yang memanfaatkan tadisi local, disampaikan juga oleh Ida Liana Tanjung tentang Sejarah Kota Barus yang identitasnya tidak diketahui secara pasti. Kota Barus mengalami trasnsformasi berdasarkan pendekatan ranah budaya menjadi kota bertuah. Ida mengidentifikasi symbol-simbol kota, berupa makam dan jejak lain kehadiran Islam Nusantara di Barus. Temuan terpenting Ida Liana adalah tentang pengetahuan masuknya sejarah Islam di Nusantara. Islam pertama kali masuk ke Indonesia di barus pada abad ke-7, yang dibuktikan dengan adanya makam dan cerita rakyat turun temurun mengenai 44 Aulia di Barus. Fakta ini mereduksi pengetahuan sejarah selama ini yang mengatakan bahwa Islam di Nusantara datang pada abad XI dan XIII. Komoditi kapur barus yang diperdagangankan sejalan dengan kebutuhan untuk kepentingan komersil dan agama menjadikan Barus menjadi tujuan para pedagang. Kondisi inilah titik awal hadirnya masyarakat Barus dalam arus sejarah Nusantara dan Dunia.

Lain di Barus, lain pula di Riau, memori kolektif yang perlu direkam dari orang Minangkabau yang ada di Riau, khususnya mereka yang separuh hidupnya bertarung melawan dominasi kapitalis perkebunan. Pertarungan rakyat atas nama hak atas tanah menjadi demikian penting di daerah itu karena serbuan pemilik modal dalam pembukaan perkebunan kelapa sawit. Dengan judul Beraja ke Indra Giri, Beradat ke Minangkabau, Zaiyardam Zubir menampilkan konflik berkepanjangan antara pemilik tanah dengan hak ulayat dengan pemilik tanah atas nama negara yang kehadirannya berdasarkan prinsip formalism. Pertarungan tanpa henti ini menempatkan negara selalu dalam posisi menang, meski pada saat yang sama undang-undang Agraria juga mengakui adanya hak ulayat warga negara atas tanah yang telah dijaga selama puluhan tahun atau sudah turun temurun.

Sejarah Lisan dalam memandang persoalan tersebut seringkali kehilangan konteks sehingga kajiannya lemah secara metodologi. Tanpa keberpihakan seharusnya sejarah harus menghadirkan konteks dan penjelasan yang lebih konprehensif. Sejarah lisan harus mengungkap informasi sebanyak mungkin informasi lisan, bukan hanya mengandalkan teks tertulis yang dihadirkan negara berdasarkan kepentingannya. Dalam konteks inilah kehadiran sejarah memberi kontribusi pada humanism. “Belum tentu yang tertulis itu lebih baik dari yang lisan sebagai sumber sejarah”, ujar Dosen Universitas Andalas Padang ini.

Disarikan dari
Seminar Program Doktor Ilmu-Ilmu Humaniora bertema “Tradisi Lisan, Sastra Lisan dan Sejarah Lisan dalam Perspektif Kajian Kritis” di Ruang Margono, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Rabu 4 Juli 2014.

kontributor: La Ode Rabani-S3 FIB UGM

1…136137138139140…143

Rilis Berita

  • Mahasiswa NCCU Ikuti Kamis Pon Berbudaya di FIB UGM
  • “Berdongeng Bisa Menyentuh Lebih Dalam dari Logika”: Kisah Pandhita, Mahasiswa Sastra Arab yang Menjadikan Storytelling Sebagai Jalan Hidup
  • Promosi Doktor Arina Isti’anah: Membongkar Wacana Ekologis dalam Promosi Pariwisata Indonesia
  • Budaya dalam Antrean: Ketika Taiwan dan Indonesia Memiliki Cara Sendiri
  • Undangan dari Para Malaikat: Selamat Datang di Omah Petroek

Arsip Berita

Video UGM

[shtmlslider name='shslider_options']
Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Gadjah Mada
Jl. Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281, Indonesia
   fib@ugm.ac.id
   +62 (274) 513096
   +62 (274) 550451

Unit Kerja

  • Pusat Bahasa
  • INCULS
  • Unit Jaminan Mutu
  • Unit Penelitian & Publikasi
  • Unit Humas & Kerjasama
  • Unit Pengabdian kepada Masyarakat & Alumni
  • Biro Jurnal & Penerbitan
  • Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
  • Pusaka Jawa

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Fonetik
  • Student Internet Centre
  • Self Access Unit
  • Gamelan
  • Guest House

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Prosedur Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Daftar Informasi Wajib Berkala

Kontak

  • Akademik
  • Dekanat
  • Humas
  • Jurusan / Program Studi

© 2024 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY