
Yogyakarta, 31/05/2025 – Pembelajaran secara kontekstual menjadi salah satu pendekatan yang diterapkan oleh Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) dalam mengajar mahasiswa BIPA. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan field trip ke Candi Borobudur dan Prambanan bersama para mahasiswa penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) angkatan 2024/2025 pada 31 Mei 2025 lalu. Candi Borobudur dan Prambanan dipilih karena keduanya adalah warisan dunia yang menyimpan banyak sejarah serta budaya Indonesia yang menjadi topik penting dalam proses belajar bahasa. Kegiatan ini bertujuan agar mereka dapat memahaminya secara langsung di lapangan.
Perjalanan dimulai dari Fakultas Ilmu Budaya pada pagi hari dengan menggunakan bus. Setelah menempuh sekitar dua jam perjalanan, rombongan tiba di kompleks Candi Borobudur di Magelang. Di sana, mahasiswa diajak mendaki candi sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata mengenai sejarah, struktur arsitektur, serta makna filosofis dari relief-relief yang dipahat mengelilingi candi. Interaksi antara mahasiswa dan pemandu berlangsung aktif. Banyak di antara mahasiswa yang mengajukan pertanyaan, merekam penjelasan, maupun mendokumentasikan kegiatan melalui foto.
Setelah sesi kunjungan di Borobudur usai, rombongan menuju Rumah Makan Kampung Ulam untuk menikmati makan siang. Menu yang disajikan merupakan hidangan tradisional Jawa seperti ayam goreng, empal bacem, tumis sayur, tempe, sambal, dan kerupuk. Makan siang ini tidak hanya menjadi waktu istirahat, tetapi juga momen eksplorasi budaya secara lebih santai dan akrab.
Perjalanan dilanjutkan ke Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta. Rombongan tiba sekitar pukul empat sore. Meskipun cuaca mulai mendung, kegiatan tetap berjalan lancar. Di kawasan candi, mahasiswa kembali mendengarkan penjelasan pemandu mengenai sejarah Candi Prambanan, nilai-nilai yang terkandung dalam relief, serta legenda Roro Jonggrang yang berkaitan erat dengan candi ini.
Kegiatan field trip ini merupakan bagian penting dari proses pembelajaran kontekstual yang diterapkan INCULS. Bahasa Indonesia bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai cermin identitas dan budaya bangsa. Melalui kunjungan secara langsung ke situs-situs bersejarah, mahasiswa mendapatkan pembelajaran yang lebih mendalam. Hal ini sejalan dengan komitmen INCULS untuk menyediakan ruang-ruang pembelajaran bahasa yang berkualitas bagi para mahasiswa internasional.