
Yogyakarta, 14/5/2025 – Dr. Fuad Hasyim, S.S., M.A., satu-satunya mahasiswa Program Doktor Pengkajian Amerika yang diwisuda pada Periode III Tahun Akademik 2024/2025 bulan April lalu, membawa angin segar dalam kajian lintas budaya dan spiritualitas global lewat disertasinya yang mendalam dan aktual. Dalam karyanya yang berjudul “Konstruksi Pemikiran Sufisme Carl W. Ernst dan Relevansinya dengan Nilai-Nilai Budaya Amerika: Kajian Sosiologi Pengetahuan,” Dr. Fuad mengangkat pemikiran Carl W. Ernst, seorang akademisi Amerika yang telah lebih dari tiga dekade mendalami Sufisme secara serius, sebagai jembatan antara dunia Islam dan masyarakat Barat.
Melalui penelitian ini, Fuad menelusuri bagaimana Ernst membangun pendekatan terhadap Sufisme yang berbeda dari tradisi orientalis klasik. Ernst tak hanya mengkaji teks-teks klasik dan berinteraksi langsung dengan tokoh-tokoh Sufi di berbagai negara Muslim, tetapi juga merumuskan cara pandang baru yang membuka ruang dialog antara spiritualitas Islam dan nilai-nilai budaya Amerika. Di tengah masyarakat Amerika yang menjunjung tinggi individualitas, keberagaman, dan modernitas, Ernst memposisikan Sufisme sebagai sumber kedalaman spiritual yang mampu berbicara pada nilai-nilai tersebut secara setara dan bermakna.
Disertasi ini menggunakan pendekatan sosiologi pengetahuan dan nilai budaya untuk membaca pemikiran Ernst dalam konteks sosial dan historisnya. Hasilnya tidak hanya menunjukkan kompleksitas tema-tema yang ia angkat, seperti relasi Sufisme dan modernisme, konflik dengan fundamentalisme, hingga seni dan tarekat. Tetapi juga menegaskan pentingnya keberadaan spiritualitas dalam wacana kemasyarakatan yang lebih luas. Dr. Fuad menekankan bahwa Sufisme dalam pemikiran Ernst dapat menjadi tawaran etis dan kultural yang relevan bagi dunia yang tengah mencari arah—sebuah dunia yang membutuhkan cara pandang lebih inklusif, reflektif, dan terbuka terhadap perbedaan. Dalam semangat itulah, disertasi ini turut memberi kontribusi penting bagi pembentukan masyarakat global yang lebih damai, berkeadilan, dan menghargai martabat spiritual manusia.
Dengan capaian akademik ini, Dr. Fuad tak hanya memperkuat posisi Pengkajian Amerika sebagai bidang yang fleksibel dan adaptif terhadap isu-isu kontemporer, tetapi juga menghadirkan narasi yang menyejukkan tentang bagaimana Islam, dalam wajah Sufisme dapat menjadi mitra dalam membangun peradaban yang lebih manusiawi. Disertasi ini bukan hanya menambah khazanah akademik, tetapi juga mendukung upaya global menciptakan dunia yang lebih damai, setara, dan berkeadaban—sebagaimana ditekankan dalam agenda pembangunan berkelanjutan.
[S3 Pengkajian Amerika, Nariza Ayu Pasha]